Anda di halaman 1dari 38

PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS

PADA NEONATUS KURANG BULAN


KELOMPOK B6
SKENARIO 15

• Seorang ibu hamil 33 minggu (G1P0A0) berusia 30


tahun datang dengan keluhan perdarahan per
vaginam. Ibu telah diketahui menderita plasenta
previa totalis. Bayi dilahirkan via SC dengan berat
1200g dan ketuban jernih. Bayi meringis dengan
ekstremitas sedikit fleksi dan tampak biru, denyut
jantung 130x/menit dengan nafas irregular. Setelah
distimulasi, bayi menangis kuat dan aktif. Satu jam
setelah lahir, bayi menangis lemah dengan badan
tampak kebiruan, (+) mendengkur dengan sedikit
retraksi dada sehingga bayi harus dirawat.
RUMUSAN MASALAH

• Bayi dilahirkan secara sectio cesar dengan


keadaan prematur
HIPOTESIS

• Bayi diduga neonatus kurang bulan kecil masa


kelahiran disertai respiratory distress syndrome
ANAMNESIS

• Alloanamnesis
• Identitas pasien
• Keluhan Utama
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat perjalanan penyakit merupakan cerita yang
kronologis, terinci dan jelas keadaan kesehatan pasien sejak
sebelum keluhatan utama sampai pasien datang berobat.
• Riwayat penyakit dahulu
• Bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan
adanya hubungan antara penyakit yang pernah diderita
dengan penyakit sekarang.
• Riwayat keluarga
• Riwayat pribadi
ANAMNESIS

• Pertanyaan-pertanyaan yang perlu ditanyakan


pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan
mencari etiologi dan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap terjadinya BBLSR :
• Riwayat hari pertama haid terakir?
• Riwayat persalinan sebelumnya?
• Paritas, jarak kelahiran sebelumnya?
• Kenaikan berat badan selama hamil?
• Aktivitas?
• Penyakit yang diderita selama hamil?
• Obat-obatan yang diminum selama hamil?
PEMERIKSAAN FISIK

• APGAR Score
• New Ballard Score
• Pemeriksaan Antropometri
• Grafik Lubchenko
• Pemeriksaan Secara Keseluruhan
APGAR SCORE
Kriteria Keadaan Bayi Skor

Appearance Ekstrimitas sedikit fleksi dan tampak 1


biru

Pulse Denyut jantung 130x/menit 2

Grimace Setelah distimulasi, bayi menangis 2


kuat dan aktif

Activity Ekstremitas sedikit fleksi 1

Respiratory Nafas irreguler 1


BALLARD SCORE NEURO
BALLARD SCORE FISIK
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

• Pengukuran berat badan


• Menentukan sama ada berat bayi yang lahir adalah berat
yang normal, kurang berat atau berat yang berlebihan
(makrosomia)
• Normal = 2500gram – 4000 gram
• Berat lahir rendah < 2500 gram
• Berat lahir lebih > 4000 gram.
• Pengukuran panjang badan
• Normal = 45-50 cm.
PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

• Ukur lingkar kepala


• Normal = 33-35 cm.

• Mengukur Lingkar Lengan Atas (LLA)


• Normal = 11-15 cm
GRAFIK LUBCHENKO

• Berdasarkan berat lahir dan masa gestasi


• Kurang masa kehamilan <37 minggu
• Sesuai masa kehamilan = 37 minggu sampai 42 minggu.
• Lebih masa kehamilan < 42 minggu
• Neonatus Cukup Bulan
• Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan
• Neonatus Cukup Bulan Kecil Masa Kehamilan
• Neonatus Cukup Bulan Besar Masa Kehamilan

• Neonatus Kurang Bulan


• Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan
• Neonatus Kurang Bulan Kecil Masa Kehamilan
• Neonatus Kurang Bulan Besar Masa Kehamilan

• Neonatus Lebih Bulan


• Neonatus Lebih Bulan Sesuai Masa Kehamilan
• Neonatus Lebih Bulan Kecil Masa Kehamilan
• Neonatus Lebih Bulan Besar Masa Kehamilan
PEMERIKSAAN KESELURUHAN

• Kepala
• Moulding/moulase
• Hidrosefalus
• Mikrosefali
• Caput suksedaneum
• Sefal hematoma
• Kelainan kongenital seperti ; anensefali, mikrosefali,
kraniotabes dan sebagainya.

• Wajah
• Simetris
• Sindrom down atau sindrom piere robin
• Paresi N.fasialis.
PEMERIKSAAN KESELURUHAN

• Mata
• posisi dan letak mata
• glaukoma kongenital
• katarak kongenital
• Trauma palpebra, konjungtiva atau retina
• Konjungtivitis oleh kuman gonokokus
• Hidung
• Normal bernafas melalui hidung (mulut  obstruksi jalan
napas
• sekret yang mukopurulen yang terkadang berdarah (sifilis
congenital)
• Pernapasan cuping hidung
PEMERIKSAAN KESELURUHAN

• Mulut
• Simetris. Ketidaksimetrisan  palsi wajah
• Mulut kecil  mikrognatia (kelainan di mana mandibula
lebih kecil dari normal)
• Keutuhan langit-langit
• Bercak putih pada gusi atau palatum (Epistein’s pearl)
• Pemeriksaan lidah (edema otak atau tekanan intrakranial
meninggi  lidahnya keluar masuk (tanda foote))
• Telinga
• Jumlah, bentuk dan posisi kedua telinga
• Reflex pendegaran bayi (bunyikan bel atau suara pada
bayi)
PEMERIKSAAN KESELURUHAN

• Leher
• Periksa trauma leher (kerusakan pada pleksus brakhialis)
• Perabaan (pembengkakan kelenjar tyroid dan vena jugularis)
• Kemungkinan adanya fraktur.
• Dada, Paru dan Jantung
• Kesimetrisan dada saat bernapas
• Kadar pernapasan
• Palpasi (fraktur klavikula dan perlu juga meraba ictus cordis dengan
menentukan posisi jantung)
• Auskultasi paru dan jantung  menilai frekuensi dan suara napas/jantung
• Abdomen
• Pemeriksaan tali pusat (kelainan pada tali pusat)
• Abdomen membuncit  hepato-splenomegali atau tumor
• Palpasi hepar, lien, ginjal
• Auskultasi (bising usus)
PEMERIKSAAN KESELURUHAN

• Ekstermitas Atas
• Kedua lengan simetris
• Pergerakan (kurang  kerusakan neurologis atau fraktur)
• Jumlah jari (polidaktili atau sidaktili)
• Ekstermitas Bawah
• Kedua tungkai simetris
• Pergerakan (kurang  kerusakan neurologis atau fraktur)
• Jumlah jari (polidaktili atau sidaktili)
• Spinal
• Spina bifida, pembengkakan, dan lain-lain
PEMERIKSAAN KESELURUHAN

• Genetalia
• Laki-laki
• Panjang penis dan lebar
• Posisi lubang uretra
• Prepusium (fimosis atau tidak)
• Hipospadia dan epispadia
• Periksa skrotum (pastikan jumlah testis)
• Perempuan
• Labia mayora dan labia minora
• Lubang uretra terpisah lubang vagina
PEMERIKSAAN KESELURUHAN

• Anus dan Rectum


• Atresia ani
• Mekonium
• Kulit
• Kondisi kulit (ruam dan bercak atau tanda lahir,
pembekakan dan lain-lain)
• Vernik kaseosa ( zat yang bersifat seperti lemak berfungsi
sebagai pelumas atau sebagai isolasi panas)
• Lanugo (rambut halus yang terdapat pada punggung
bayi)
PEMERIKSAAN REFLEKS

• Refleks berkedip
• Babinski
• Moro
• Palmar grasp
• Rooting
• Startle
• Menghisap
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Darah Lengkap
• Tes Kematangan Paru
• Tes Biokimia (Lesithin-Sfingomyelin ratio)
• Analisa Gas Darah
• Radiografi Toraks
DIAGNOSIS

• Working Diagnosis = Neonatus Kurang Bulan Kecil


Masa Kehamilan dengan Respiratory Distress
Syndrome
• Differensial Diagnosis = Transient Tachypnea in
Newborn dan Asfiksia Neonatorum
DIAGNOSIS

• Takipnea transien in newborn


• sejurus selepas bayi dilahirkan
• Cairan terdapat di paru-paru atau pengeluaran cairan dari
paru-paru terlalu lambat kesulitan untuk menghirup
oksigen secara normal  bayi bernapas lebih cepat dan
lebih dalam untuk mendapat cukup oksigen ke paru-paru.
• Takipnea (bernapas >60x/menit) grunting, pernapasan
cuping hidung, retraksi sela iga dan mulut dan dada
kebiruan.
DIAGNOSIS

• Asfiksia neonatorum
• Bayi tidak dapat segera bernafas secara spontan dan
teratur setelah lahir
• Karena berlaku hipoksia janin dalam uterus
• Bayi tidak bernafas atau bernafas megap-megap, warna
kulit kebiruan, kejang dan penurunan kesadaran
ETIOLOGI

• Kurangnya produksi surfaktan


• 4 faktor penyebab defisiensi surfaktan
• Prematur
• Asfiksia perinatal
• Maternal diabetes
• Seksio sesaria
EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR)


• 15% dari seluruh kelahiran di dunia
• Lebih sering terjadi di negara-negara berkembang atau
sosio-ekonomi rendah
• 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang
• Angka kematiannya 35 kali lebih tinggi
• Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi
antara satu daerah dengan daerah lain.
EPIDEMIOLOGI

• Menurut National Institute of Child Health and


Human Development (NICHD), Respiratory Distress
Syndrome terjadi pada
• 20.000-30.000 bayi baru lahir setiap tahun dan merupakan
komplikasi pada sekitar 1% kehamilan
• 50% dari neonatus yang lahir di 26-28 minggu kehamilan
menderita Respiratory Distress Syndrome
• Kurang dari 30% dari bayi prematur yang lahir di 30-31
minggu kehamilan menderita RDS
PATOFISIOLOGI

• Alveoli masih kecil  sulitan berkembang kerana


dinding thorax masih lemah, produksi surfaktan
kurang sempurna  alveolus kolaps  paru-paru
kaku  daya pengembangan paru (compliance)
menurun 25% dari normal, pernafasan menjadi
berat, shunting intrapulmonal meningkat dan
terjadi hipoksemia berat, hipoventilasi yang
menyebabkan asidosis respiratorik.
PATOFISIOLOGI

• Secara makroskopik, paru-paru nampak tidak berisi


udara  memerlukan tekanan pembukaan yang
tinggi untuk mengembang
• Secara histologi, adanya atelektasis  edema
interstisial dan kongesti dinding alveoli 
desquamasi epithel sel alveoli type II. Dilatasi duktus
alveoli, tetapi alveoli menjadi tertarik karena
adanya defisiensi surfaktan ini.
GEJALA KLINIS

• Takipnea (> 60 x/minit)


• Pernafasan cuping hidung
• Grunting
• Retraksi dinding dada
• Sianosis
• Gejala menetap dalam 48-96 jam pertama setelah
lahir
Skor

0 1 2

Frekuensi Napas <60x/menit 60-80x/menit >80x/menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan O2 Sianosis menetap walaupun


diberi O2

Air Entry Udara masuk Penurunan ringan udara Tidak ada udara masuk
masuk

Merintih Tidak ada grunting Dapat didengar oleh Dapat didengar tanpa alat
stetoskop bantu

Skor < 4 Gangguan pernafasan ringan

Skor 4 – 6 Gangguan pernafasan sedang

Skor > 7 Ancaman gagal nafas


(pemeriksaan gas darah harus dilakukan)
PENATALAKSANAAN

• Tokolisis
• Mencegah mortalitas dan morbiditas pada bayi prematur
• Memberi kesempatan bagi terapi kortikosteroid untuk
menstimulir surfaktan paru janin
• Memberi kesempatan transfer intrauterine pada fasilitas
yang lebih lengkap.
• Kalsium antagonis : Nifedipin 10 mg/oral diulang 2-3 kali/jam,
dilanjutkan tiap 8 jam sampai kontraksi hilang
• Obat β-mimetik : seperti terbutalin, ritrodin, isoksuprin, dan
salbutamol
PENATALAKSANAAN

• Kortikosteroid
• Pematangan surfaktan
• Kortikosteroid perlu diberikan bilamana usia kehamilan > 35
minggu.
• Betametason : 2x12 mg i.m, dengan jarak pemberian 24 jam.
• Deksametason : 4x6 mg i.m, dengan jarak pemberian 12 jam.
• Antibiotika
• Risiko terjadinya infeksi
• Erotrominin 3x500 mg selama 3 hari
• Ampisilin 3x500 mg selama 3 hari
KESIMPULAN

• Bayi di dalam kasus ini diklasifikasikan neonates


kurang bulan kecil masa kehamilan setelah
diklasifikasikan dengan menggunakan grafik
Lubchenko dan turut diduga menderita Respiratory
Distress Syndome karena gejala yang diderita bayi
adalah gejala dari Respiratory Distress Syndrome.
Hipotesis diterima.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai