=
spacing ft
1.47 xspeed mph
Perpindahan Jalur :
1. Forced
2. Optional
Gap yang harus mencukupi perpindahan jalur berkisar
pada :
1. Sangat pendek/dekat
2. Sedang
3. Sangat besar, ada 3 :
a. Retarded lane change tertahan
b. Conflict lane change
c. Free lane change
Panjang dan jangka waktu pindah jalur:
1. Kecepatan rata-rata = 30 – 40 mph, panjang jalan
yang dibutuhkan antara 125 – 260 ft :
a. fgt : optional = 220 ft
forced = 140 ft
b. nilai limit = 100 – 450 ft
Frekwensi dan panjang gap
Apabila tidak ada kesempatan untuk pindah jalur
karena tertahan oleh headway yang tidak cukup,
disebut blokade dalam arus.
Panjang blokade rata-rata :
jumlah waktu headway pendek dalam 1 jam x kec.
jumlah panjang gap tidak cukup dalam 1 jam
Distribusi memanjang
memungkinkan pemilihan kecepatan dan posisi
kendaraan yang aman.
Celah ruang (Space Gaps) pada arus lalu lintas :
1. Vehicular Gap :
Jarak bagian belakang kendaraan ke bagian
depan kendaraan yang mengikutinya
Bumper ke bumper
Open space/open time
2. Vehicular Gap :
Interval dalam jarak dari bagian depan ke
bagian depan kendaraan-kendaraan yang
berurutan
3. Vehicular Gap :
Interval dalam waktu diantara kendaraan-
kendaraan, diukur dari bagian depan ke
bagian depan kendaraan pada waktu
melewati titik tertentu
Karakteristik arus :
1. Ukuran kemampuan jalan tersebut untuk
mengatur lalu lintas
2. Sebagai dasar analisa kapasitas jalan
Distribusi frekwensi headways :
3600 det jam
volume kend jam
Headway rata-rata =
Sight distance :
Minimum jarak henti yang aman :
V2
d 1.47 Vt grade
30 f g
V2
d 1.47 Vt level
30 f
V = kecepatan (mph)
t = waktu reaksi (2.5 sec)
f = koefisien friction
g = grade (%)
Passing sight distance :
at1
d1 1.47 t1 V m
2
d2 1.47 Vt 2
d 3 110 300 ft
2 d2
d4
3
t1 = waktu untuk manouver (sec)
t2 = waktu untuk menyiap (sec)
V = rata-rata kecepatan kendaraan yang menyiap
(mph)
m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang
menyiap dan disiap (mph)
SIGHT DISTANCE LENGKUNG HORISONTAL
ADA GAMBAR
Kriteria (tergantung keadaan) :
Jalan arteri atau jalan kolektor
Kelandaian rata-rata 5 % atau lebih, yang
menerus sampai lebih dari 1.5 km
Volume lalu lintas rencana lebih besar dari 30.000
smp/hari
LENGKUNG VERTIKAL
Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi
dimana kelandaian berubah untuk menyerap guncangan
dan untuk menjamin jarak pandangan henti.
JPH:
399 C1
L 2S 2S
A A
JPM:
960 C1
L 2S 2S
A A
Tabel.Nilai C1 untuk beberapa h1 & h2 berdasarkan
AASHTO dan Bina Marga