Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka – angka yang


disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu
belum diolah dengan teknik statistic tertentu. Jadi, data – data itu masih berwujud
sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor – skor tersebut dapat
pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya
relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut
yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data – data itu
haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis.

Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran
dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis
data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana cara penyajian data?

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara penyajian data

1
BAB II
PEMBAHASAN

I. PENYAJIAN DATA

A. Tabel
Tabel dibuat untuk merangkum sejumlah data, sehingga memudahkan untuk
dibaca. Penyajian data dalam bentuk table terbagi atas table distribusi frekuensi
kategorik dan tabel distribusi frekuensi numerik. Tabel distribusi kategorik adalah
tabel yang mengelompokkan datanya disusun berbentuk kata-kata. Tabel 2.1
merupakan salah satu contoh tabel distribusi frekuensi kategorik. (metode
statistika, 2013 hal 13)
Contoh:
TABEL 2.1 HARGA BEBERAPA KOMODITAS EKSPOR (Rp/kuintal)

Nama Tahun
Komoditas
1977 1979 1981

Karet 28.464 68.726 57.556


Kopi 126.438 125.431 78.780
Teh 72.167 68.333 69.375
Kopre 20.611 25.109 26.736

Jumlah 247.680 2287.599 232.447

1. Tabel Frekuensi.
Tabel frekwansi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat banyaknya
kejadian atau frekwensi dari suatu kejadian.
Contoh:
TABEL 2.2 HASIL ULANGAN STATISTIK

NILAI Jumlah Mahasiswa

45-49 3
50-54 5
55-59 6
60-64 8
65-69 12

2
70-74 15
75-79 10
80-84 7
85-89 4

Jumlah 70

2. Tabel klasifikasi
Tabel klasifikasi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat pengelompokan
data. Tabel klasifikasi dapat berupa tabel klasifikasi tunggal atau ganda.
Contoh:
TABEL 2.3 JUMLAH KAMBING DI KOTA Y
TAHUN 1990 MENURUT JENISNYA

Jenis Jumlah (ekor)

Jantan 57
Betina 345

Jumlah 402

Tabel 2.3 tersebut merupakan tabel klasifikasi tunggal. Contoh tabel


klasifikasi ganda ialah sebagai berikut.

TABEL 2.4 SAPI PERAH DI KOTA Y, TAHUN 1990 MENURUT JENIS


SAPI DAN PENGUSAHA

Jenis Jumlah Pengusaha

A B C

Fries holland 508 198 225 85


Yersey 150 45 30 75
Ayshier 125 30 25 70

Jumlah 783 273 280 230

Sumber : dinas peternakan kota y

3
3. Tabel kontingensi
Tebel kontongensi adalah tabel yang menunjukkan atau memuat data sesuai
dengan rinciannya.
Contoh:
Tabel 2.5 PRODUKSI MINYAK MENTAH OPEC, UNI SOVIET, DAN
DUNIA TAHUN 1975 – 1979
(dalam jutaan barel)

Tahun OPEC UNI SOVIET DUNIA Jumlah

1975 9.934 3.600 20.174 33.708


1976 11.240 3.822 21.831 36.893
1977 11.468 4.013 22.672 38.153
1978 10.914 4.204 22.897 38.015
1979 11.205 4.307 23.888 39.178

Jumlah 54.761 19.946 111.240 185.947

Sumber: petroleum economist, april 1981


4. Tabel korelasi
Tabel korelasi adalah tbel yang menunjukkan atau memuat adanya korelasi
(hubungan) antara data yang disajikan.
Contoh:
TABEL 2.6 HASIL UJIAN STATISTIK DAN AKUTANSI 100
MAHASISWA DI SUATU AKADEMI

NILAI NILAI STATISTIK


AKUTANSI
40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99

90-99 2 4 4
80-89 4 6 5
70-79 1 10 8 1
60-69 5 5 2
50-59 1 4 9 2
40-49 1 6 6
3 5 4

4
B. GRAFIK DATA
Grafik data, disebut juga diagram data, yaitu penyajian data dalam bentuk
gambar-gambar. Grafik data biassanya berasal dari tabel, karena itu tabel dan
grafik biasanya dibuat secara bersama-sama, yaitu tabel dilengkapi dengan grafik.
Grafik data sebenarnya merupakan penyajian secara visual dari data
bersangkutan. Grafik data dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu:
1. Piktogram
Pitokgram merupakan grafik data yang menggunakan gambar atau
lambang dari data itu sendiri dengan sekala tertentu.
Contoh:
Penduduk dunia pada akhir abad ke-20 diperkirakan:
Afrika : 350 juta jiwa
Amerika : 500 juta jiwa
Asia : 2.000 juta jiwa
Eropa : 600 juta jiwa
Jerman : 50 juta jiwa
Uni soviet : 250 juta jiwa

Afrika ☻☻☻☺

Amerika ☻☻☻☻☻

Asia ☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻☻

Eropa ☻☻☻☻☻☻

Jerman ☺

Uni soviet ☻☻☺

☻ mewakili 100 juta jiwa


☺ mewakili 50 juta jiwa
Gambar 2.1 piktogram penduduk dunia akhir abad ke-20
2. Grafik batang atau balok
Grafik batang atau balok adalah grafik data berbentuk persegi panjang
yang lebarnya sama yang dilengkapi dengan sekala atau ukuran sesuai dengan
data yang bersangkutan. Setiap batang (persegi panjang) tidak boleh saling
menempel atau lmelekat antara satu sama lain dan jarak antara setiap batang

5
yang berdekatan harus sama. Susunan dari batang-batang tersebut boleh tegak
atau mendatar.
Grafik batang dapaat berupa grafik batang tunggal, bergansa, atau komponen
berganda

Contoh:
Data kecelakaan lalulintas

Tahun 1991 1992 1993 1994 1995

Jumlah Kecelakaan 400 300 425 350 250

Dalam bentuk diagram batang data di atas digambarkan sebagai


berikut

450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
1991 1992 1993 1994 1995

Gambar 2.2 grafik batang banyak kecelakaan di kota A

Banyaknya mahasiswa jurusan ekonomi pembangunan, akutansi, dan


manajmen fakultas ekonomi suatu universitas tahun 1991 sampai 1995,
sebagai berikut.
Tabel 2.7 jumlah mahasiswa per jurusan fakultas ekonomi sebuah
universitas, 1991 – 1995

Tahun Ekonomi pembangunan Akutansi Manajmen

1991 200 80 50
1992 240 100 60

6
1993 240 90 50
1994 220 60 40
1995 220 70 40

Diagram batang dari data tersebut ialah sebagai berikut

1995

1994
Manajmen
1993
Akutansi
1992 Ekonomi pembangunan
1991

0 100 200 300

Gambar 2.3 grafik batang jumlah mahasiswa per jurusan fakultas


ekonomi

Contoh lain diagram batang


TABEL 2.8 NILAI IMPOR NEGARA “X” TAHUN 1973 – 1975
(dalam jutaan $)
Jenis Impor Tahun

1973 1974 1975

Minyak bumi 160 450 1.250


Non minyak bumi 1.150 2.500 3.900

Jumlah 1.310 2.950 5.150

Dalam bentuk diagram batang komponen, data tersebut digambar


sebagai berikut
6,000

4,000
Minyak bumi
2,000 Non minyak bumi

0
1973 1974 1975

Gambar 2.4 grafik batang komponen nilai impor negara “X”, 1973
1975

7
3. Grafik garis
Grafik garis merupakan grafik data yang berupa garis, diperoleh dari
beberapa ruas titik-titik pada bidang bilangan ( sistem salib sambu). Pada
grafik garis digunakan dua garis saling berpotongan dan saling tegak lurus
(sistem salib sambu). Pada garis horizontal (sumbu x) ditempatkan bilangan-
bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran-ukuran. Pada garis
tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang berubah-ubah, seperti
harga, biaya, dan jumlah.
Contoh:
Tabel 2.9 suhu tubuh pasien A dan B pada pukul 06.00-12.00

Pasien A Pasien B

Pukul Suhu Pukul Suhu ( C

06.00 42 06.00 36
07.00 41 07.00 37
08.00 40 08.00 37
09.00 39 09.00 39
10.00 38 10.00 40
11.00 37 11.00 40
12.00 36 12.00 41

Dalam bentuk diagram garis, data tersebut digambar sebagai berikkut


43

42

41

40

39

38 Pasien A
Pasien B
37

36

35

34

33
jam 6 jam 7 jam 8 jam 9 jam 10 jam 11 jam 12

Gambar 2.5 diagram garis pasien A dan B dari pukul 06.00 – 12.00

8
4. Grafik lingkaran
Grafik lingkaran adalah grafik yang berupa lingkaran yang telah dibagi
menjadi juring-juring sesuai dengan data tersebut. Bagian-bagian dari
keseluruhan data tersebut dinyatakan dalam persen. Untuk membuat grafik
lingkaran, biasanya dipakai dua cara, yaitu:
 Membagi keliling lingkaran menuurut data-data yang ada,
 Membagi lingkaran menurut data yang ada dengan mengguanakan busur
derajat.
Contoh:
Menurut laporan kepala SMA X, dan 300 lulusan sekolahannya tahun
1994 tercatat sebagai berikut:
180 orang diterima kuliah di perguruan tinggi negeri,
60 orang diterima kuliah di perguruan tinggi swasta,
40 orang kerja di kantor-kantor,
Sisanya masih menganggur.
Dalam bentuk grafik lingkaran, data diatas digambar sebagai berikut

Column1

kuliah di PT negeri
60% kuliah di PT swasta
20%
bekerja
masih menganggur

13%
7%

Gambar 2.6 grafik lingkaran lulusan SMA X tahun 1994


Untuk mencari besaran sudut tiap-tiap juring atau %, caranya senagai
berikut.
Sudut untuk kuliah di perguruan tinggi negeri
= (180/300) * 360° = 216°
=(180/300) * 100% = 60%
Sudut untuk kuliah di perguruan tinggi swasta
= (60/300) * 360° = 72°
=(60/300) * 100% = 20%
Sudut untuk yang bekerja

9
= (40/300) * 360° = 48°
=(40/300) * 100% = 13%
Sudut untuk yang menganggur
= (20/300) * 360° = 24°
=(20/300) * 100% = 7%

Salah satu bentuk khusus dari diagram lingkaran adalah diagram


(grafik) pastel. Diagram lingkaran itu berbentuk tiga dimensi (memiliki
tebal), setiap juring yang menunjukkan persentase dan masing- masing di
pisah-pisah.

7%
13%
kuliah di PT negeri
20% kuliah di PT swasta
60%
bekerja
masih menganggur

5. Kartogram
Kartogram atau peta statistik adalah grafik data berupa peta yang
menunjukkan kepadatan penduduk, surah hujan, hasil pertanian, hasil
pertambangan dan yang lainnya.
Contoh :
Tabel 2.10 pemasaran pesawat televisi perusahaan “x” semester 1,
1990

Daerah Jumla
Pemasaran

Semarang 500.000
Jokjakarta 400.000
Purwokerto 300.000
Tegal 300.000
Pati 200.000
Sekakarta 350.000

10
Dalam bentuk kartogrm (peta statistik), data tersebut di gambarkan
sebagai berikut

Gambar 2.7 kartogram pemasaran pesawat televisi perudahaan X,


semester I, 1990
6. Diagram Pencar (Scatter )
Diagram Scatter atau diagram pencar atau juga disebut diagram sebar
adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara
pasangan dua macam variabel dan menunjukkan keeratan hubungan antara
dua variabel tersebut yang sering diwujudkan sebagai koefisien korelasi.
Scatter diagram juga dapat digunakan untuk mengecek apakah suatu variabel
dapat digunakan untuk mengganti variabel yang lain.
Cara Membuat Diagram Scatter
Cara untuk membuat scatter diagram adalah sebagai berikut :

 Kumpulkan pasangan data (x,y) yang akan dipelajari hubungannya serta


susunlah data itu dalam tabel. Diperlukan untuk mempunyai paling
sedikit 30 pasangan data.
 Tentukan nilai-nilai maksimum dan minimum untuk kedua variabel x
dan y. Buatlah skala pada sumbu horizontal dan vertikal dengan ukuran
yang sesuai agar diagram akan menjadi lebih mudah untuk dibaca.
Apabila kedua variabel yang akan dipelajari itu adalah karakteristik
kualitas dan faktor yang mempengaruhinya, gunakan sumbu horizontal,
x, untuk faktor yang mempengaruhi karakteristik kualitas dan sumbu
vertikal, y, untuk karakteristik kualitas.
 Tebarkan (plot) data pada selembar kertas. Apabila dijumpai data
bernilai sama dari pengamatan yang berbeda, gambarkan titik-titik itu
seperti lingkaran konsentris (.), atau plot titik kedua yang bernilai sama
itu disekitar titik pertama.

11
Contoh:

Pada umumnya, bila kita berbicara tentang hubungan antara dua


macam data, kita sesungguhnya membicarakan tentang : a). Hubungan
penyebab dan akibatnya. b). Hubungan antara satu penyebab dengan penyebab
lainnya. c). Hubungan antara satu penyebab dengan dua penyebab. Secara
grafis, jika kita menggambarkan "akibat pada sumbu vertikal dan "penyebab"
pada sumbu horisontal, maka kita akan mendapatkan sebuah peta yang disebut
dengan scatter diagram.
7. Kurva
Kurva adalah garis dan ruas garis yg membentuk kurv-kurva sederhana.
Kurva dapat digambarkan denga bermacam - macam bentuk, bentuknya bisa
teratur bisa juga tdk teratur.
Contoh:

12
BAB III

KESIMPULAN

Dari keseluruhan isi makalah ini, dapat kita dapat mengambil kesimpulan bahwa statistic
digunakan sebagai metode untuk pengumpulan data yang bertujuan untuk penarikan suatu
keputusan. Di dalam Statistic sendiri terdiri dari 3 hal yaitu kuartil, desil dan persentil.
Dimana masing – masing nya memiliki rumus tersendiri untuk menghitung jumlah data –
data yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Muhammad Iqbal. 2013. Pokok-pokok Materi Statistik 1, Jakarta: PT. Bumi

13
Aksara.

Arif Tiro, M., 2000. Dasar-dasar Statistika, Makassar: Makasar State University Press.

Sugiyono, 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

14

Anda mungkin juga menyukai