Angka indeks (index number) adalah ukuran statistik yang digunakan untuk
mengukur perubahan variabel ekonomi atau variabel sosial. Perubahan ini
diukur dengan cara membandingkan harga, kuantitas, dan nilai suatu variabel
pada waktu tertentu terhadap harga, kuantitas, dan nilai variabel tersebut pada
waktu dasar.
Jika harga bensin premium pada tahun 1990 sebesar Rp 550/liter, tahun 2000
sebesar Rp 1150/liter, dan tahun 2005 seharga Rp 4500/liter Jika tahun 1990
dijadikan tahun dasar (base year), maka indeks harga bensin premium pada
tahun 2000 dan tahun 2005 adalah :
Karena tahun 1990 sebagai tahun dasar, maka indeks harganya I 1990 = 100.
Sehingga indeks harga tahun 2000 yaitu I2000 = 209.1 dapat diartikan bahwa
harga bensin premium pada tahun 2000 telah naik sebesar 109.1% dibanding
harga pada tahun 1990, dan tahun 2005 telah naik sebesar 718.2% dibanding
harga pada tahun 1990.
Untuk mendapatkan angka indeks dari serangkaian data time series harus
ditetapkan waktu dasarnya, baik berupa tahun dasar (base year) maupun
periode dasar (base periode).
Tabel berikut menunjukkan rata-rata harga beras per liter di Jakarta selama
Januari s/d April tahun 2007. Indeks harganya dihitung dengan cara binary
comparison dan in-series comparison.
log (Pit/Pio)
log It = . 100
n
Tabel III. 2. dan Tabel III.3. contoh penghitungan indeks harga secara rata-rata
relatif harga dengan rata-rata hitung dan rata-rata ukur untuk 4 jenis barang
elektronik di Jakarta, tahun 1990 dan tahun 2000, dengan tahun 1990 sebagai
tahun dasar (th 1990 = 100).
TABEL III.2.
Jenis Barang 1990 2000 Pit/Pio
TV 20" 975.000 1.800.000 1,8462
Lemari Es 785.000 2.400.000 3,0573
Radio
250.000 650.000 2,6
Cassetes
Komputer 2.700.000 5.300.000 1,963
Jumlah 4.710.000 10.150.000 9,4664
TABEL III.3.
Metode Agregatif
Pit.w
Rumus umum : It = . 100
Pio.w
Pit.Qio
ILt = . 100
Pio.Qio
Tabel III.4. contoh penghitungan indeks harga ekspor kayu olahan selama tahun
1997 s/d 1999 menggunakan formulasi Laspeyres dengan tahun 1997 = 100,
berdasarkan data pada tabel berikut :
Harga dan Volume Ekspor Kayu Olahan, tahun 1997 s/d 1999
Harga dalam US$ dan Volume dalam M3
TABEL III.4
1997 1998 1999
Jenis PioQio PitQio PioQio PitQio PioQio PitQio
30.336.76
Jati 30.336.768 28.089.600 25.501.344
8
Meranti 2,49E+08 2,49E+08 2,54E+08 2,72E+08
Pulai 8.732.648 8.732.648 8.747.517 10.204.610
39.344.69
Kapur 39.344.690 38.047.379 45.597.306
0
Jumlah 3,27E+08 3,27E+08 3,29E+08 3,53E+08
Indeks 100 100,56 107,97
Pit.Qit
IPt = . 100
Pio.Qit
Tabel III.5. contoh penghitungan indeks harga ekspor kayu olahan selama tahun
1997 s/d 1999, menggunakan formulasi Paasche.
ILt + IPt
IDt =
2
(Pit/Pio).w
Rumus umum : It = . 100
w
w adalah pembobot (weighted) berupa nilai, yaitu Pio.Qio untuk nilai pada
tahun dasar dan Pit.Qit untuk nilai pada tahun ke-t.
(Pit/Pio).PioQio
It = . 100
PioQio
(Pit/Pio).PitQit
It = . 100
PitQit
Perhatikan Tabel III. 10. dan Tabel III.11. sebagai contoh penghitungan indeks
kuantitas secara rata-rata relatif kuantitas dengan rata-rata hitung dan rata-rata
ukur untuk 5 jenis barang elektronik di Jakarta, tahun 1990 dan tahun 2000,
dengan menetapkan tahun 1990 sebagai tahun dasar (th 1990 = 100).
Metode Agregatif
Qit.w
Rumus umum : It = . 100
Qio.w
Qit.Pio
ILt = . 100
Qio.Pio
Qit.Pit
IPt = . 100
Qio.Pit
ILt + IPt
IDt =
2
(Qit/Qio).w
Rumus umum : It = . 100
w
w adalah pembobot (weighted) berupa nilai, yaitu Pio.Qio untuk nilai pada
tahun dasar dan Pit.Qit untuk nilai pada tahun ke-t.
(Qit/Qio).PioQio
It = . 100
PioQio
(Qit/Qio).PitQit
It = . 100
PitQit
PitQit
It = . 100
PioQio
Contohnya, perhatikan Tabel III.17. untuk penghitungan indeks nilai ekspor
kayu olahan selama tahun 1997 s/d 1999, dengan tahun 1997 sebagai tahun
dasar.
PENDEFLASIAN
adalah cara untuk mendapatkan nilai riil suatu variabel ekonomi dengan
mendeflasikan nilai nominalnya terhadap deflator yang sesuai.
Upah riil diperoleh dengan mendeflasikan upah nominalnya terhadap IHK. Nilai
ekspor riil diperoleh dengan mendeflasikan nilai ekspor nominal terhadap
indeks harga barang ekspor sebagai deflatornya. Real GDP diperoleh dengan
mendeflasikan GDP nominal terhadap GDP deflator.
Nilai riil suatu variabel ekonomi adalah nilai yang dihitung dengan harga konstan
(constant price), sedangkan nilai nominalnya adalah nilai yang dihitung dengan harga
berlaku (current price)
Analisa trend adalah analisa data deret waktu yang hasilnya berupa persamaan
trend, yang dapat digunakan untuk peramalan ke depan (forecasting).
Analisa trend :
Yt = a + bXt
Yt = a + b Xt + cXt2
Kurva persamaan trend linear akan berupa garis lurus, dengan kemiringan
(slope) garis menunjukkan besarnya koefisien trend (b) dan titik potong kurva
dengan sumbu vertikal menunjukkan besarnya intersep (a).
Untuk menentukan intersep (a) dan koefisien trend (b) digunakan Metode
kuadrat kekeliruan terkecil (least-square error), se-hingga diperoleh rumus :
n XtYt - Xt Yt
b =
n Xt2 - ( Xt)2