Anda di halaman 1dari 10

Rancangan Meja

Kerja yang
Ergonomis

SYAHNIA REZKIA R
FUJI FAHRUNNISA
INDIRWAN
Pengertian Ergonomi
 ergonomi adalah ilmu yang mempelajari
usaha untuk menciptakan kesesuaian
antara manusi, mesin, dan lingkungan
kerja sehingga pada akhirnya tercipta
kenyamanan dalam bekerja.
MEJA KERJA
 Mills menjelaskan bahwa meja kerja harus disesuaikan
dengan kebutuhan pekerjaan. Untuk sebagian besar tujuan,
setiap juru tulis harus memiliki meja kerja sendiri dengan
bagian atas berukuran 1,2 – 1,5 cm (4 – 5 kaki) kali 0,75
meter (2 kali 6 inci). Tinggi bagian atas meja adalah 0,724
meter (2 kaki 4,5 inci) dari lantai untuk memberikan posisi
kerja yang nyaman. Pegawai yang menggunakan mesin
mungkin memerlukan permukaan yang beberapa inci lebih
rendah agar papan tombol berada pada tingkat yang pas.

 Permukaan kerja ini harus diberi tambahan ruangan


penyimpanan sesuai kebutuhan, biasanya dalam bentuk
tumpuan yang dilengkapi dengan laci atau rak. Untuk banyak
pekerjaan, meja kerja serba guna dengan satu atau dua
tumpuan cocok sekali. Jenis lain diuraikan dibawah ini:
1.STASIUN KERJA
 Juru tulis kadang bekerja lebih efisien apabila dilengkapi
dengan meja kerja atau stasiun kerja berbentuk L. Kedua
permukaan kerja dapat digunakan dengan berbagai cara:
seorang juru ketik dapat menulis pada satu permukaan dan
kemudian berputar ke permukaan lain sewaktu mengetik;
seorang juru tulis dapat menulis pada satu permukaan dan
membuat catatan acuan, atau mesin hitung, yang tersedia
segera pada permukaan yang lain. Kursi putar harus
disediakan.

 Stasiun kerja dapat juga dirakit dari unit-unit standar untuk


memenuhi secara persis kebutuhan juru tulis. Unit mungkin
mencakupi chassis, permukaan, tumpuan laci dan rak, meja
samping dan kelengkapan lain.

 Meja kerja ini cocok untuk digunakan pada kantor landskap


karena sekat visual atau akustik, alih-alih berdiri terpisah, dapat
dijadikan bagian dari posisi kerja.
MEJA JURU KETIK
Bila kecepatan operasi yang maksimum dan keletihan yang minimum ingin
dicapai, papan tombol mesin ketik harus memiliki ketinggian sekitar
ketinggian meja yang normal.

 Penyusunan Meja dengan Poros (‘Z’)


Meja berporos, yang mungkin memiliki akomodasi penyimpanan yang
dibangun di dalamnya, memiliki meja dengan tumpuan yang tunggal pada
masing-masing sisi. Jumlah formasi ‘Z’ ini dapat dipadukan untuk
membentuk suatu kelompok kerja dan terutama sesuai apabila pekerjaan
diteruskan secara teratur dari meja ke meja.

 Meja dengan Kegunaan Khusus


Bila juru tulis melakukan pekerjaan yang sangat berulang dan menangani
formulir dalam jumlah besar, kadang ia perlu mendapat sebuah meja
khusus yang dirancang sesuai dengan kebutuhan khusus pekerjaannya.
Namun, acap kali lebih murah dan sama efektifnya apabila kita
memodifikasi sebuah meja serba guna dengan menambahkan kelengkapan
khusus, seperti rak kertas atau alat sortir, atau menyusun stasiun kerja dari
unit standar.
Gie (2000) menjelaskan bahwa meja tulis yang baik
hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut:
 Dari permukaan meja sampai lantai tidak seluruhnya tertutup. Bawahnya
mempunyai kaki- kaki yang terbuka. Dengan demikian peredaran udara
dapat berlangsung secara lancar dan bagian kaki pegawai yang
memakainya tidak terasa panas. Juga meja kerja yang terbuka bagian
bawahnya memudahkan pembersihan lantai.

 Permukaan meja tidak berkilat-kilat sehingga dapat menyilaukan mata dari


pegawai yang memakainya. Permukaan itu hendaknya juga tidak berwarna
hitam atau terlampau gelap melainkan sebaiknya diberi warna muda dan
terang. Pertentangan yang tajam antara warna meja yang gelap dan warna
kertas yang umumnya putih mudah melelahkan mata dari pegawai

 Luas meja tidak perlu terlampau berlebihan. Permukaan yang terlampau


luas dalam prakteknya juga tidak dipergunakan untuk bekerja. Bahkan
biasanya lalu menjadi tempat untuk menumpuk berkas-berkas atau benda-
benda lainnya yang mestinya disimpan dalam lemari atau pada rak
tersendiri.
 meja tulis untuk setiap karyawawn biasa cukuplah berukuran
120 X 70cm. Dalam pemakainnya di kantor biasanya di sebelah
kanan dan kiri meja kerja pegawai masing-masing selebar
minimum 40cm. Bilamana salah satu sisinya merupakan lorong
utama atau kamar kerja itu cukup las, setiap meja, baik hangy
padasatu sisinya ataupun kedua-duanya sebelah kanan dan kiri.
Sedang ruang untuk kursi tempat duduk pegawai 80cm.

 Untuk pejabat pmipinan ukuran meja kerjanya dapat lebih luas


daripada seorang pegawai biasa, yaitu 130 X 80 cm atau paling
besar 150 X 90 cm. Luas lantai selurunya yang dapat disediakan
bagi seorang kepala dengan sendirinya disesuaikan menurut
ukuran mejanya itu atau luas kantornya.

 Mengenai tingginya meja, pada umumnya dapat diterima ukuran


72cm. Tapi untuk meja yang khusus dipergunakan untuk
mengetik, tingginya harus kurang 10cm dari tinggi yang umum
itu. Dengan demikian tangan pegawai tik itu dapat bergerak
dengan leluasa dan dalam posisi yang lurus ke muka sewaktu
mengetik. Pedoman ini juga bagi meja-meja yang dipakai unutk
bekerja dengan alat-alat lainnya yang mempunyai permukaan
lebih tinggi seperti misalnya mesin hitung.
2.KENYAMANAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,. Kenyamanan
berasal dari kata nyaman yang berarti segar, sehat, sedap,
sejuk, enak. Sedangkan kenyamanan adalah keadaan
nyaman, kesegaran, dan kesejukan.

 Kenyamanan dalam bekerja sangat di dukung oleh


kursi dan meja kantor yang ergonomis. Kursi dan meja
tersebut akan mengurangi kelelahan dalam bekerja.
Model kursi dan meja tersebut dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
Bagian Meja:
Alas meja dapat disetel/disesuaikan dengan
tinggi siku tenaga kerja sehingga terbentuk
performen tenaga kerja tinggi siku sebesar 10
cm-15 cm di atas meja, ini agar terjadi
performen kerja yang nyaman (comnfortable).
Penyetelan tinggi alas meja cukup dengan
menggendorkan baut-baut penyetel yang
dipasang pada kaki meja. Selain itu, pada kaki
meja diberikan sandaran kaki tenaga kerja
dengan model bertingkat, hal ini digunakan
untuk relaksasi kaki tenaga kerja agar tidak
lelah.

Anda mungkin juga menyukai