Refrat Gizi Lansia Rossy 11 32
Refrat Gizi Lansia Rossy 11 32
ROSSY TRIANA
406117032
Energi
• Harris Benedict
♂ = 66 + 13,7BB + 5TB - 6,8U
♀ = 655 + 9,6BB + 1,7TB - 4,7U
• WHO
♂ = 13,5BB + 487
♀ = 10,5BB + 596
Protein
• Campbell dkk :
– Lansia sehat : 1-1,25 gr/kgBB/hari
– Lansia sakit : 1,5 gr/kgBB/hari
• Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi tahun 2004
– 60 gram/hari untuk laki-laki dan 50 gram/hari untuk perempuan
– Lansia yang dirawat, pemberian protein harus disesuaikan
dengan fungsi ginjal penderita serta jenis penyakit yang diderita
Karbohidrat : 55-60%
Lemak : 20-25%
Cairan : 30ml/kgBB/hari
Serat : 30 gram/hari
Tabel 1. Besaran kebutuhan zat gizi pada lansia
Sumber: “Meeting the nutritional needs for older person”, WHO 2002
Kehilangan
berat badan
Anemia MASALAH
Obesitas
gizi GIZI
Osteopo
rosis
Penatalaksanaan Gizi pada
Lansia
• Lansia sehat yang berada di tengah masyarakat
• Pola makan seimbang dengan variasi bahan makanan
1
• Karbohidrat
2
• Lemak
4
• Cairan
6
• Lansia yang dirawat di rumah sakit
Penapisan
gizi
Pengukuran
antropometri
1. Penapisan Gizi
Keterbatasan
fisik Pemeriksaan
fisik
Pemeriksaan
fungsional
Pemeriksaan Klinis
3. Pengukuran Antropometri
IMT = BB ( Kg)/TB ( m² )
Pria Wanita
Kekurangan berat badan IMT < 20 IMT < 19
Normal IMT 20-25 IMT 19-24
Overweight IMT 25-27 IMT 24-27
Obese IMT > 27 IMT > 27
Ukuran tinggi lutut (knee height)
TB pria : 59,01 + ( 2,08 X TL )
TB wanita : 75,00 + ( 1,91 X TL ) – ( 0,17 X U )
TL = Tinggi Lutut ( cm )
U = Usia ( tahun )
Tabel 6. Skala ratio menurut klasifikasi Bray,1992
RLPP Pria RLPP Wanita
Protein
Pengukuran simpanan protein tubuh seperti serum
albumin, transferin dan total iron binding capacity (TIBC)
sering dipakai untuk mengukur status gizi lansia.
Hipoalbumin defisiensi protein pada lansia.
Kolesterol
Serum kolesterol yang rendah indikator status gizi
yang kurang pada lansia
Dukungan Gizi untuk Lansia
Suplemen
diet
Suplemen
oral Suplemen
komersial
Gastric
feeding
Makanan
enteral Jejunal
feeding
Nutrisi
parenteral
Home
Nutritional
Support
Kesimpulan
Pendekatan dan tatalaksana nutrisi pada usia lanjut
sangat kompleks, membutuhkan evaluasi berbagai aspek,
fungsi fisik, mental, dan dukungan sosial
Penapisan gizi dengan menggunakan Mini Nutritional
Assessment (MNA) sangat membantu dalam menentukan
status gizi seorang lansia
Penentuan status gizi dilakukan untuk semua pasien
lansia yang baru masuk perawatan
Penentuan status gizi dilakukan pada awal, selama dan
setelah dirawat di rumah sakit serta selama mendapat
terapi gizi pada lansia yang sakit
DAFTAR PUSTAKA
Sari NK. Nutrisi pada usia lanjut: pendekatan dan
tatalaksana komprehensif “we are what we eat”. In:
Harmonisasi otak, raga dan jiwa: menuju usia lanjut yang
sukses. Jakarta: Perhimpunan gerontologi medik indonesia.
2009. pp. 33-51.
Arisman MB. Gizi lanjut usia. In: Gizi dalam daur
kehidupan: buku ajar ilmu gizi. Jakarta: EGC. 2007. pp. 76-
89.
Fatimah-Muis S, Puruhita N. Gizi pada lansia. In: Buku ajar
Boedhi-Darmojo Geriatri (ilmu kesehatan usia lanjut). 2009.
pp. 626-44.