WB,
ILMU HUKUM/ KEKHUSUSAN PERDATA B
HUKUM JAMINAN
KELOMPOK 2: HAK KEBENDAAN
MUHAMMAD HAFIZH SIREGAR
MUHAMMAD FACHRI
NOVIANI SARI
SHODIK
HAK KEBENDAAN
WirjonoProdjodikoro menyatakan
bahwa hak kebendaan itu bersifat
mutlak, dimana dalam hal gangguan
oleh orang ketiga, pemilik hak benda
dapat melaksanakan hak nya
terhadap siapapun juga.
CIRI CIRI
Bersifat mutlak, hak kebendaan dapat
dikuasai oleh siapapun juga dan dapat
dipertahankan terhadap siapapun juga
yang bermaksud mengganggu
pelaksanaan hak kebendaan itu;
Hak kebendaan terjadinya karena adanya
hubungan seseorang terhadap sesuatu
benda karena itu pemenuhan nya tidak
secepat jika dibandingkan dengan hak
perseorangan;
Selalu mengikuti benda (droit de sut atau
zaaksgevolg), hak kebendaan itu
mengikuti bendanya, di dalam tangan
siapa pun benda itu berada walaupun
kebendaan tersebut diasingkan kepada
pihak ketiga atau lain;
Mengenal tingkatan atau pertingkatan,
hak kebendaan yang lebih tua menduduki
peringkat yang lebih tinggi daripada hak
kebendaan yang timbul kemudian
setelahnya;
Lebih diutamakan droit de preference, hak
kebendaan itu memberikan kedudukan yang
diutamakan, hak mendahului, atau hak
istimewa kepada hak pemegang
kebendaannya;
Setiap pemegang hak kebendaan dapat
mengajukan gugat kebendaan terhadap
siapapun juga yang mengganggu atau
berlawanan dengan hak kebendaan yang
dipegangnya;
Dapat dipindahkan atau diasingkan, hak
kebendaan itu dapat dipindahkan atau
diasingkan secara penuh kepada siapapun
juga jika dibandingkan dengan hak
perseorangan yang terbatas.
LEVERING
Leveringmerupakan salah satu cara
untuk memperoleh hak milik karena
adanya pemindahan hak milik dan
seseorang yang berhak
memindahkannya kepada orang lain yang
berhak memperoleh hak milik.
HAK MILIK DALAM KUHPERDATA PASAL
570 ADALAH :
Hak milik adalah hak untuk menikmati
kegunaan sesuatu kebendaan dengan leluasa,
dan untuk berbuat bebas terhadap kebendaan
itu dengan kedaulatan sepenuhnya, asal tidak
bersalahan dengan Undang-undang atau
peraturan yang ditetapkan oleh suatu kekuasaan
yang berhak menetapkannya, dan tidak
mengganggu hak-hak orang lain kesemuanya itu
dengan tidak mengurangi kemungkinan akan
pencabutan hak itu demi kepentingan umum
berdasar atas ketentuan Undang-undang dengan
pembayaran ganti rugi.
PERKATAAN LEVERING MEMPUNYAI DUA
ARTI YAITU: