PERSEPTOR
WINDI NURDIAWAN.,DR.,SPOG.,M.KES
Non- farmakologi
Edukasi hygine
Prognosis
Ad vitam : Adbonam
Ad functionam : Adbonam
Ad sanationam : Dubia Adbonam
CASE ANALYSIS
CASE ANALYSIS
1. Apa itu Bacterial vaginosis?
2. Bagaimana mendiagnosis Bakterial vaginosis?
3. Bagaimana management pasien dengan Bakterial vaginosis?
4. Apakah komplikasi yang mungkin terjadi pada kasus?
Apa Itu Bacterial Vagionsis
Infeksi bakteri pada vagina yang disebabkan oleh tidak seimbangnya normal
flora pada vagina.
jumlah bakteri dalam vagina melebihi batas normal. Bakteri yang berlebihan di
dalam vagina bisa menyebabkan iritasi, peradangan, bau (setelah berhubungan
seks, keluarnya cairan berwarna keputihan.
Merupakan penyebab peradangan vagina paling sering pada wanita usia subur
Diagnosa Bakterial vaginosis
Kebanyakan wanita tidak mengeluhkan adanya gejala (84%)
Kemungkinan terkinfeksi bacterial vagionsis bertambah dengan bertambahnya partner sexual
Perempuan yang belum pernah berhubungan tetap memiliki resiko terinfeksi (18.8%), wanita
hamil (25%), wanita yang sudah pernah hamil (31,7%)
Faktor resiko lainnya:
◦ Obesitas
◦ Kehamilan
◦ Pil KB
◦ Pengobatan yang lama dengan obat steroid
◦ Cuaca panas
◦ Kekurangan bakteri yang menguntungkan (lactobacilli)
◦ immunocompromised
Gejala dan Tanda-tanda klinis
Gejala paling umum dari bacterial vaginosis adalah:
◦ Terasa gatal dan iritasi di vulva dan vagina
◦ Vagina bau (bau semakin parah setelah berhubungan seks)
◦ Keputihan sangat sedikit dan biasanya berwarna putih
Gejala lainnya yaitu:
◦ Terasa sakit saat berhubungan seks
◦ Sulit buang air kecil
◦ Kulit di sekitar vulva jadi meradang dan kemerahan
Gejala dan Tanda-tanda klinis
Pada pemeriksaan terdapat secrket keputihan yang berbau.
Bisa dilakukan pengambilan sampel dan diperiksa dalam mikroskop
Bisasnya terdapat “clue cell”
Pada 90% kasus terdapat pH vagina lebih dari 4,5
Diagnosa Bakterial vaginosis
Amsel kriteria
◦ Cairan sekret Homogenus, puthin kekuningan
◦ Clue cell
◦ ppH vaginal >,45
◦ Bau “fishy” ketika menambahkan 10% KOH pada sampel (whiff test +)
3 dari 4 kriteria diagnosis bacterial vaginosis bisa ditegakkan
Management pasien dengan Bacterial
Vaginosis
Edukasi Pencegahan Vaginosis Bakterialis
◦ Jangan membersihkan bagian dalam vagina dengan cara menyemprot (douching), menggunakan sabun
kecantikan, atau dengan pembersih berbahan antiseptik.
◦ Jangan mencuci celana dalam dengan menggunakan sabun cuci dengan kandungan kimia yang keras.
Medika Mentosa
◦ Metronidazole 500 mg oral 2 dd 1 7 hari
atau
◦ Metronidazole gel 0.75%, dengan applicator (5 g) intravagiaal 1 dd 1 selama 5 hari
OR
◦ Clindamycin cream 2%, dengan applicator(5 g) intravaginal 1 dd1 untuk 7 hari
Komplikasi yang mungkin terjadi
Penyakit radang panggul
Kehamilan premature pada ibu hamil
Infeksi sexual menular lainnya
TERIMAKASIH