Anda di halaman 1dari 6

TEORI DEONTOLOGI

“suatu tindakan dinilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu
sesuai atau tidak dengan kewajiban “

Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :


1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan
kewajiban.
2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari
tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang
untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu
sudah dinilai baik.
3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari
tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.
TEORI DEONTOLOGI

Contoh kasus dari etika deontologi :


• PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik
masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri
tidak mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik
masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah
yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi
pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian
ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan
investor menjadi enggan untuk berinvestasi. Dalam kasus ini, PT.
Perusahaan Listrik Negara (Persero) sesungguhnya mempunyai tujuan
yang baik, yaitu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.
Akan tetapi tidak diikuti dengan perbuatan atau tindakan yang baik,
karena PT. PLN belum mampu memenuhi kebutuhan listrik secara adil
dan merata. Jadi menurut teori etika deontologi tidak etis dalam
kegiatan usahanya.
TEORI DEONTOLOGI

“mengukur baik dan buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang


ingin dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang
ditimbulkan oleh tindakan itu. “

Bagaimana menilai tujuan atau akibat baik dari suatu tindakan?

EGOISME ETIS UTILITARIANISME


TEORI DEONTOLOGI

Contoh kasus dari etika deontologi :


• PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik
masyarakat sangat bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri
tidak mampu secara merata dan adil memenuhi kebutuhan listrik
masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya daerah-daerah
yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi
pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian
ini menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan
investor menjadi enggan untuk berinvestasi, monopoli di PT. PLN
terbentuk secara tidak langsung dipengaruhi oleh Pasal 33 UUD 1945,
dimana pengaturan, penyelengaraan, penggunaan, persediaan dan
pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan hubungan hukumnya
ada pada negara untuk kepentingan mayoritas masyarakat dan sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Maka PT. PLN dinilai etis bila ditinjau
dari teori etika teleologi.
TEORI HAK

Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori


deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban.
Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam
yang sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat
semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat
cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
Contoh:
“Setelah menyelesaikan suatu tugas dari dosen,
maka seorang mahasiswa berhak atas suatu
apresiasi berupa nilai karena telah menjalankan
kewajibannya dalam mengerjakan tugas tersebut”
TEORI KEUTAMAAN

“disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia


untuk bertingkah laku baik secara moral “

Contoh keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik

Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan:


• Kejujuran
• Fairness
• Kepercayaan

Anda mungkin juga menyukai