Anda di halaman 1dari 33

Sindrom Metabolik

PINKA ANJANI
1102013225
1.1 Menjelaskan tentang definisi
dan etiologi sindroma metabolik

Sindrom metabolik adalah kelompok berbagai komponen


faktor risiko yang terdiri dari obesitas sentral,
dislipidemia (meningkatnya trigliserida dan menurunnya
kolesterol HDL), hipertensi, dan gangguan toleransi
glukosa yang ditandai dengan meningkatnya glukosa
darah puasa.
Sindrom metabolik atau Sindrom X adalah
kumpulan dari faktor faktor resiko untuk
terjadinya penyakit kardiovaskular.
Etiologi
Etiologi dari sindrom metabolik bersifat
multifaktor. Penyebab primeryang menyebabkan
gangguan metabolik yang ditemukan pada
sindrom metabolik adalah resistensi insulin yang
berhubungan dengan obesitas sentral yang
ditandai dengan timbunan lemak viseral yang
dapat ditentukan dengan pengukuran lingkar
pinggang. Hipotesis lain menyatakan bahwa
terjadi perubahan hormonal yang mendasari
adalah terjadinya obesitas abdominal.
1.2 Menjelaskan tentang patofisiologi
sindroma metabolik
 Obesitas sentral
Obesitas adalah penimbunan lemak
tubuh melebihi nilai normal sehingga dapat
menyebabkan peningkatan resiko
morbiditas dan mortalitas
penyakit.Obesitas dapat disebabkan oleh
banyak faktor tetapi prinsip dasarnya
adalah samayaitu ketidakseimbangan
dalam penyimpanan dan pengeluaran
energi. Energiyang dimasukkan dalam
tubuh tidak digunakan secara efektif
sehingga tertimbundalam jaringan lemak.
 Resistensi insulin
Perkembangan resistensi insulin pada
sindrom metabolik disebabkan
olehbanyaknya asam lemak bebas yang
beredar di plasma pada orang dengan
obesitassentral.
1.3 Menjelaskan tentang bahaya yang
terjadi akibat sindroma metabolik

 Penyakit kardiovaskular
 Diabetes mellitus type 2
 Keadaan-keadaan lain yang menyertai
sindrom metabolik
◦ Nonalkoholik fatty liver disease
◦ Hiperurisemia
◦ Sindrom ovarium polikistik
◦ Obstructive Sleep Apnea
1.4 Menjelaskan tentang
penatalaksanaan sindroma metabolik
 TERAPI NON-MEDIKAMENTOSA
◦ Terapi diet
◦ Aktivitas Fisik
◦ Terapi perilaku
◦ Terapi Nutrisi
 TERAPI MEDIKAMENTOSA
◦ Obesitas: subutramin dan orlistat.
◦ Hipertensi: ACE inhibitor
◦ Gangguan toleransi glukosa: Tiazolidindion
◦ Dislipidemia: gemfibrozil
◦ Terapi bedah
2.1 Menjelaskan perhitungan kebutuhan
kakori total sesuai jenis kelamin, usia, berat
badan,tinggi badan, aktivitas fisik dan faktor
stress, dengan metode Broca dan Harris
Benedict
 Jenis Kelamin : Pria
 Umur pasien : 26 tahun
 Jenis Aktivitas pasien : Karyawan Swasta
 Tinggi badan pasien : 175 cm
 Berat badan pasien : 95 kg
 Lingkar perut pasien : 112 cm
 IMT pasien : 31 kg/m2
Metode Broca
 1. Berat Badan Idaman (BBI)
BBI = (TB – 100) – 10%
Pria TB < 160cm, wanita < 150cm tak perlu dikurangi 10%,
sehingga BBI = (TB – 100)
Pada pasien diatas :
BBI = (175 - 100) – 10 % (75) = (75) – 7,5 = 67,5 kg
 2. Badan Normal (BBN)
BBN = BBI ± 10%
Bila BBI 67,5 kg, maka BBN = 67,5 kg ± 10%,
jadi antara 60,75 kg – 83,25 kg
 3. Status Gizi
Kurus bila < BB normal
Gemuk bila > BB normal
Bila BB 95 kg dan BBN 60,75 kg – 83,25 kg
disimpulkan bahwa status gizi pasien berada dalam kadar
GEMUK
 4. Mengetahui berapa kebutuhan kalori per kg BB
Idaman
Dari status gizi dan aktivitas, dari tabel berikut
ini dapat
diketahui kebutuhan kalori/kg BBI :
 Jenis aktivitas

• Kebutuhan kalori per kg BB Idaman


 5.Kebutuhan kalori sehari
BBI x kebutuhan kalori/kg BBI
Pasien diatas adalah karyawan swasta.
Sehingga jenis
aktivitas ringan dan status gizinya gemuk,
maka kebutuhan
kalori per kg BB Idaman = 25 kalori. Maka
didapatkan hasil
kebutuhan kalorinya adalah = 67,5 kg x 25
kalori = 1687,5
kalori ≈ 1700 kalori.
Metode Harris-Benedict :
 Laki-laki =66 + (13,7xBB) + (5xTB) - (6,8xU
Perempuan = 655 + (9,6xBB) + (1,8xTB) -
(4,7xU)
 Maka didapatkan hasil :
= 66 + (13,7 x BB) + (5xTB) - (6,8xU)
= 66 + (13,7 x 95) + (5x175) - (6,8x26)
= 66 + (1301,5) + (875) - (176,8)
= 2065,7 kalori
2.2 Menjelaskan presentase komposisi
makronutrien karbohidrat, protein,
lemak, dan menterjemahkannya dalam
bentuk gram
Kebutuhan makanan dalam gram :
1. Karbohidrat 60% dimana 1 gram KH = 4 kalori
2. Protein 15% dimana 1 gram protein = 4 kalori
3. Lemak 25% dimana 1 gram lemak = 9 kalori

Maka dari data pasien diatas, didapatkan hasil :


1. Karbohidrat = 60% x 1700 kalori = 1020/4
gram = 255 gram
2. Protein = 15% x 1700kalori = 255/4gram =
63,75gram ≈ 64gram
3. Lemak = 25% x 1700 kalori = 425/9 gram =
47,2 gram
2.3 Menjelaskan jumlah gram karbohidrat,
protein, lemak dalam bentuk bahan makanan
menggunakan Daftar Komposis Bahan Makanan
Penukar (DKBM)
 Golongan I: BAHAN MAKANAN SUMBER HIDRAT
ARANG
 Satu satuan penukar mengandung: 175 kkalori, 4
gr protein, dan 40 gr karbohidrat

Keterangan: Bahan makanan yang ditandai (*) kurang


mengandung protein, hingga perlu ditambah ½ satuan penukar
bahan makanan sumber protein.
Golongan II: BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN HEWANI
Satu satuan penukar mengandung: 95 kkalori, 10 gr
protein, dan 6 gr lemak
 Golongan III: BAHAN MAKANAN SUMBER
PROTEIN NABATI
 Satu satuan penukar mengandung: 80 kkalori,
6 gr protein, 3 gr lemak, dan 8 gr karbohidrat
Golongan IV: SAYURAN
Hendaknya digunakan campuran dari daun-daunan
seperti: bayam, kangkung, daun singkong dengan
kacang panjang, buncis, wortel, dsb. 100 gr sayuran
campur adalah lebih kurang 1 gelas (setelah dimasak
dan ditiriskan) mengandung 50 kkalori, 3 gr protein,
dan 10 gr karbohidrat.
Golongan V: BUAH-BUAHAN
Satu satuan penukar mengandung: 40 kkalori
dan 10 gr hidrat arang
Golongan VI: SUSU
Satu satuan penukar mengandung: 110
kkalori, 7 gr protein, 9 gr hidrat arang, dan 7
gr lemak

Keterangan: Yang ditandai (*) perlu ditambah 1 ½


satuan penakar minyak untuk melengkapi lemaknya.
Untuk memudahkan penggunaan, bahan makanan dalam
daftar ini dinyatakan dengan alat ukur yang lazim terdapat
di rumah tangga. Cara ini terbukti cukup teliti dan praktis
dalam penyusunan diet. Di bawah ini dicantumkan
persamaan antara ukuran rumah tangga dengan gram.
 1 sdm gula pasir = 8 gr
 1 sdm tepung susu = 5 gr
 1 sdm tepung beras, tepung sagu = 6 gr
 1 sdm terigu, maizena, hunkwee = 5 gr
 1 sdm minyak goreng, margarin = 10 g
 1 sdm = 3 sdt = 10 ml
 1 gls = 24 sdm = 240 ml
 1 ckr = 1 gls = 240 ml
 1gls nasi = 140 gr = 70 gr beras
 1 ptg pepaya (5 x 15 cm) = 100 gr
 1 bh sdg pisang (3 x 15 cm) = 50 gr
 1 ptg sdg tempe (4 x 6 x 1 cm) = 25 gr
 1 ptg sdg daging (6 x 5 x 2 cm) = 50 gr
 1 ptg sdg ikan (6 x 5 x 2 cm) = 50 gr
 1 bj bsr tahu (6 x 6 2 ½ cm) = 100 gr
2.4 Menjelaskan pembagian
frekuensi makan selama satu hari
1. Kebutuhan energi (kalori) : 1700 kalori
Pagi: 20% dari kalori total
20% x 1700 = 340 kalori
Karbohidrat = 60% x 340 kalori = 204/4 gram = 51 gram
Protein = 15% x 340 kalori = 51/4 gram = 12,75 gram ≈
13 gram
Lemak = 25% x 340 kalori = 85/9 gram = 9,4 gram
2. Siang: 30% dari kalori total
30% x 1700 = 510 kalori
Karbohidrat = 60% x 510 kalori = 306/4 gram = 76,5
gram
Protein = 15% x 510 kalori = 76,5/4 gram = 19,125
gram ≈ 19,2 gram
Lemak = 25% x 510 kalori = 127,5/9 gram = 14,166
gram ≈ 14,2 gram
3. Malam: 30% dari kalori total
30% x 1700 = 510 kalori
 Karbohidrat = 60% x 510 kalori = 306/4 gram = 76,5
gram
 Protein = 15% x 510 kalori = 76,5/4 gram = 19,125
gram ≈ 19,2 gram
 Lemak = 25% x 510 kalori = 127,5/9 gram = 14,166
gram ≈ 14,2 gram
4. Snack pagi : 10% dari kalori total
 10% x 1700 = 170 kalori
 Karbohidrat = 60% x 170 kalori = 102/4 gram = 25,5
gram
 Protein = 15% x 170 kalori = 25,5/4 gram = 6,375 gram
≈ 6,4 gram
 Lemak = 25% x 170 kalori = 42,5/9 gram = 4,72 gram ≈
4,8 gram
5. Snack sore: 10% dari kalori total
10% x 1700 = 170 kalori
 Karbohidrat = 60% x 170 kalori = 102/4 gram = 25,5
gram
 Protein = 15% x 170 kalori = 25,5/4 gram = 6,375 gram
≈ 6,4 gram
 Lemak = 25% x 170 kalori = 42,5/9 gram = 4,72 gram ≈
4,8 gram
2.5 Menjelaskan cara menyusun menu
sepanjang hari
 Hitung kebutuhan kalori sehari Lihat kebutuhan bahan
makanan sehari sesuai kebutuhan kalori
 Membuat tabel sbb:
Waktu Menu Bahan Gram Urt
Makanan
Penukar
….. ….. ….. …… …..
…… …… …… …… …….
…… …… …… …… ……

Menu sebaiknya :
Dalam satu hidngan, satu saja berkuah
Dalam satu hidangan tidak lebih dari satu lauk yang
digoreng
Penggunaan bahan makanan bervariasi
3.1 Menjelaskan manfaat olahraga pada
pasien sindroma metabolik (berdasarkan
biokimia dan fisiologi tubuh manusia)

 Olahraga Dapat Meningkatkan HDL


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Couillard et al, 2001 endurance exercise
yang dilakukan secara reguler dapat sangat
membantu terhadap pria dengan kadar
kolesterol HDL yang rendah, kadar
trigliserid yang meningkat, dan obesitas
tipe abdominal.
3.2 Menjelaskan jenis dan pengaturan olahraga
yang sesuai pada pasien sindroma metabolik
 Latihan fisik yang dianjurkan antaralain;
 Pasien hendaklah diarahkan untuk memperbaiki
dan meningkatkan derajat aktifitas fisiknya
secara teratur dalam jangka panjang.
 Kombinasi latihan fisik aerobik dan latihan fisik
menggunakan beban merupakan pilihan terbaik.
 Penggunan dumbbell ringan dan elastic exercise
band merupakan pilihan terbaik untuk latihan
dengan menggunakan beban.
 Jalan kaki dan jogging selama 1 jam perhari juga
terbukti dapat menurunkan lemak viseral secara
bermakna pada laki-laki tanpa mengurangi
jumlah kalori yang dibutuhkan.
4.1 Menjelaskan tentang makanan
yang halal dan haram
KRITERIA MAKANAN HALAL
 Para ulama menjelaskan kriteria makanan yang halal sebagai
berikut:
 Pertama, makanan nabati berupa tumbuh-tumbuhan, biji-
bijian dan buah-buahan, selama tidak membahayakan tubuh.
 Kedua, minuman seperti air, susu (dari hewan yang boleh
dimakan dagingnya), kopi, cokelat.
 Ketiga, makanan hewani terdiri dari binatang darat dan air.
Hukum binatang darat baik liar mapun jinak adalah halal selain
yang diharamkan syariat. Begitu juga binatang air, dalam
pendapat yang paling sahih, adalah halal kecuali yag
membahayakan.
 Hal ini dijelaskan dalam hadis Nabi SAW ketika ditanya tentang
bersuci dengan air laut, beliau menjawab: “Laut itu suci airnya
dan halal bangkai binatangnya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu
Daud, Tirmidzi, Nasa’i).
 Menurut Syeikh Mutawalli Asy-Sya’rawi bahwa apa yang
dihalalkan oleh Syariat lebih banyak dibandingkan dengan
yang diharamkan. Makanan yang diharamkan sangat sedikit,
itulah hikmah Syari’at lebih banyak menyebut yang haram
ketimbang yang halal.
KRITERIA MAKANAN HARAM
 Makanan yang diharamkan dalam Islam terbagi menjadi
haram lidaztihi dan haram lighairihi; yaitu makanan yang pada
asalnya halal namun ada faktor lain yang haram menjadikannya
haram. Makanan yang diharamkan lidzatihi oleh al-Qur’an dan
hadis secara jelas, antara lain darah (dam masfuh), daging
babi, khamr (minuman keras), binatang buas yang bertaring,
burung bercakar yang memangsa dengan cakarnya seperti
elang, binatang yang dilarang dibunuh, binatang yang
diperintahkan untuk dibunuh, keledai rumah (humur ahliyah),
binatang yang lahir dari perkawinan silang yang salah satunya
diharamkan, anjing, binatang yang menjijikan dan kotor, semua
makanan yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
 Sedangkan makanan yang haram lighairihi, di antaranya adalah
binatang yang disembelih untuk sesajian, binatang yang
disembeli tanpa menyebut nama Allah (basmalah), bangkai
dengan berbagai kriterianya, makanan halal yang diperoleh
dengan cara haram dan diperuntukkan untuk hal yang
dilarang, jallalah atau binatang yang sebagian besar
makanannya kotoran atau bangkai, dan makanan halal yang
tercampur dengan najis dalam bentuk cair, namun bila
berbentuk padat, maka cukup membuang yang terkena najis
saja.
KRITERIA SYUBHAT (SAMAR)
 Syubhat yang dimaksud dalam hadis adalah perkara yang tidak
dijelaskan halal dan haramnya oleh syariat. Dalam hal ini sebagian
ulama mengatakan selama suatu perkara itu tidak ada penjelasan
halal dan haramnya maka dikembalikan ke hukum asal, yaitu mubah
(boleh) kecuali bila ada dalil yang mengharamkan. Hal ini didasari
banyak ayat al-Qur’an dan hadis, di antaranya:
 Firman Allah SWT:
 ”Dialah (Allah) yang menciptakan semua yang ada di bumi untuk
kalian.” (QS. al-Baqarah: 29).
 Menurut Imam Nawawi, ada beberapa pendapat ulama tentang
sesuatu tidak ada penjelasan halal haramnya: pertama, tidak dapat
dikatakan halal, haram atau mubah. Karena mengatakan sesuatu
halal atau haram harus kembali kepada dalil syar’i. Kedua, hukumnya
mubah, kembali ke hukum asal, bahwa segala sesuatu itu mubah
selama tidak ada dalil yang melarangnya. Ketiga, hukumnya
haram.Keempat, tawaqquf.
 Kebanyakan ulama merujuk kepada pendapat kedua, bahwa sesuatu
yang tidak dijelaskan halal haramnya, hukumnya kembali pada hukum
asal, yaitu mubah. Dan perlu ditegaskan, bahwa yang halal lebih
banyak dibanding yang haram. Karena itu makanlah makanan yang
halal, karena hidup akan menjadi berkah, selamat di dunia dan
akhirat. Wallahu a’lam bish shawab.
4.2 Menjelaskan tentang jenis,
pengaturan dan cara makan yang baik
sesuai ajaran Islam
 Agar kita tetap bisa menjaga akhlak dengan meneladani Rasul
dalam urusan makan dan minum sekaligus mendapatkan
pahalanya, berikut diuraikan tata cara dan budaya yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut:
 1. Di niat kan untuk menjaga ketaatan kepada Allah SWT, yaitu
dengan makan kita berharap tetap konsisten menjadi orang
yang takwa. Makan tidak saja dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan kenikmatan dunia semata,
tetapi juga sebagai sarana ibadah. Dengan niat ibadah itu
berarti kita bisa mengurangi semangat nafsu kebinatangan dan
membawa pada sikap totalitas kerelaan terhadap rezeki yang
diberikan Allah kepada kita (qana’ah). Anjuran niat ini sesuai
dengan hadis Nabi : “ Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu
bergantung pada niatnya, dan bagi setiap orang adalah apa
yang ia niatkan”. (HR. Bukhari)
 2. Tidak berlebihan (isyraf) dalam mengkonsumsi dan tidak
memubazirkannya. Berlebihan merupakan budaya yang tidak
disukai Allah.
 3. Memulainya dengan membaca “basmalah” serta doa. Hal ini
merupakan manifestasi ibadah dalam bentuk yang paling minimal.
Sebab bila tidak menyebut nama Allah, setan niscaya akan turut
makan bersamanya, dan dengan demikian hilanglah nilai ibadahnya.
 4. Tidak boleh mencela makanan. Apa pun yang dihidangkan di depan
mata kita, makanan merupakan rezeki dari Allah.
 5. Menggunakan tangan kanan, tidak dengan tangan kiri.
 6. Sambil duduk, dan tidak berdiri.
 7. Jika makan bersama sama, ambillah dari yang dekat dekat saja,
sejauh yang dapat di jangkau oleh tangan.
 8. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru. Jangan bersikap rakus
sehingga tampak mulut penuh dengan suapan, dan jangan meniup-
niup makanan atau minuman yang menunjukkan sikap tidak sabar.
 9. Mengambil secukupnya sehingga dapat di konsumsi habis, jangan
tersisa sedikit pun, walau hanya berupa sebutir nasi yang menempel di
jari tangan umpamanya, karena hal itu menjadi bentuk pemubaziran
yang dilarang.
 10. Haram menggunakan perabotan dari emas dan perak.
 11. Mengakhiri makan dan minum dengan berdoa sebagai ungkapan
syukur kepada Allah atas rezeki yang telah dikaruniakan, sehingga
badan menjadi sehat, dan dapat melakukan ibadah ibadah lainnya
yang telah Allah amanah kan.

Anda mungkin juga menyukai