PINKA ANJANI
1102013225
1.1 Menjelaskan tentang definisi
dan etiologi sindroma metabolik
Penyakit kardiovaskular
Diabetes mellitus type 2
Keadaan-keadaan lain yang menyertai
sindrom metabolik
◦ Nonalkoholik fatty liver disease
◦ Hiperurisemia
◦ Sindrom ovarium polikistik
◦ Obstructive Sleep Apnea
1.4 Menjelaskan tentang
penatalaksanaan sindroma metabolik
TERAPI NON-MEDIKAMENTOSA
◦ Terapi diet
◦ Aktivitas Fisik
◦ Terapi perilaku
◦ Terapi Nutrisi
TERAPI MEDIKAMENTOSA
◦ Obesitas: subutramin dan orlistat.
◦ Hipertensi: ACE inhibitor
◦ Gangguan toleransi glukosa: Tiazolidindion
◦ Dislipidemia: gemfibrozil
◦ Terapi bedah
2.1 Menjelaskan perhitungan kebutuhan
kakori total sesuai jenis kelamin, usia, berat
badan,tinggi badan, aktivitas fisik dan faktor
stress, dengan metode Broca dan Harris
Benedict
Jenis Kelamin : Pria
Umur pasien : 26 tahun
Jenis Aktivitas pasien : Karyawan Swasta
Tinggi badan pasien : 175 cm
Berat badan pasien : 95 kg
Lingkar perut pasien : 112 cm
IMT pasien : 31 kg/m2
Metode Broca
1. Berat Badan Idaman (BBI)
BBI = (TB – 100) – 10%
Pria TB < 160cm, wanita < 150cm tak perlu dikurangi 10%,
sehingga BBI = (TB – 100)
Pada pasien diatas :
BBI = (175 - 100) – 10 % (75) = (75) – 7,5 = 67,5 kg
2. Badan Normal (BBN)
BBN = BBI ± 10%
Bila BBI 67,5 kg, maka BBN = 67,5 kg ± 10%,
jadi antara 60,75 kg – 83,25 kg
3. Status Gizi
Kurus bila < BB normal
Gemuk bila > BB normal
Bila BB 95 kg dan BBN 60,75 kg – 83,25 kg
disimpulkan bahwa status gizi pasien berada dalam kadar
GEMUK
4. Mengetahui berapa kebutuhan kalori per kg BB
Idaman
Dari status gizi dan aktivitas, dari tabel berikut
ini dapat
diketahui kebutuhan kalori/kg BBI :
Jenis aktivitas
Menu sebaiknya :
Dalam satu hidngan, satu saja berkuah
Dalam satu hidangan tidak lebih dari satu lauk yang
digoreng
Penggunaan bahan makanan bervariasi
3.1 Menjelaskan manfaat olahraga pada
pasien sindroma metabolik (berdasarkan
biokimia dan fisiologi tubuh manusia)