Proposal Rindu
Proposal Rindu
Disusun Oleh
2. Tujuan Khusus
1. Diketahui tingkat kecemasan usia prasekolah diberi terapi bermain mewarnai
gambar
2. Diketahui tingkat kecemasan anak usia prasekolah setelah dilakukan terapi
bermain mewarnai gambar
3. Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan
4. Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stres karena
penyakit dan dirawat
5. Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan
C. Metode Penelitian
1.Desain Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif yaitu peneliti ini sering menggunakan pendekatan deduktif, logi,
emperis, dan dapat di ukur. Metode ini bersifat formal, obejktif, sistematik,
dan menggunakan data numerik untuk mendapatkan informasi berupa data-data. Dan desain
yang digunakan adalah deskritif yaitu penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran
tenang keadaan secara objektif, dan tidak ada variable bebas maupun terkait, dan bersifat
umum (Notoadmojo, 2010).
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud untuk memahami penerapan terapi
bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah
selama hospitalisasi Diruang Alamanda RSUD Abdoel Moeloek Provinsi
Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian pre experimental designs dengan
rancangan pra-pasca test dalam satu kelompok (one-group pre test- post test
design, dengan mengobservasi sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah
dilakukan. Kelompok subjek dilakukan pengukuran skor kecemasan sebelum
dan kemudian diuku kembali skor kecemasan setelah diberi perlakuan ( Elfira, Eqlima 2011)
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penerapan intervensi ini sebanyak 2 subyek, hal ini didasarkan atas
persyaratan dalam penyusunan proposal ini. Subyek pada penelitian ini yaitu
kecemasan pada anak usia prasekolah selama hospitalisasi di ruang Alamanda
RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah anak merasa cemas karena
hospitalisasi minimal 3 hari perawatan, pasien bersedia menjadi responden.Kriteria
eksklusi dalam penelitian ini adalah anak tidak kooperatif, anak dalam kondisi
lemah, dan anak mengalami tingkat kecemasan.
D. Pembahasan
Pertumbuhan merupakan suatu alamiah yang terjadi pada individu secara bertahap, anak semakin
bertambah berat dan tinggi sedangkan perkembangan adalah suatu proses yang terjadi secara
simultan dengan pertumbuhan yang menghasilkan kualitas individu supaya berfungsi, yang
dihasilkan melalui proses pematangan dan proses belajar dari lingkungannya (Suryani, E & Badi’ah,
A, 2015).
Pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi mulai dari pertumbuhan dan perkembangan secara
fisik, intelektual, maupun emosional (Suryani, E & Badi’ah, A, 2015).
Pada usia 3-6 tahun anak sudah mulai mampu mengembangkan kreativitas dan
sosialisasinya, sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat mengembangkan
kemampuan menyamakan dan membedakan, kemampuan berbahasa, mengembangkan
kecerdasan, menumbuhkan sportivitas, mengembangkan koordinasi motorik,
mengembangkan dalam mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan
pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, serta memperkenalkan suasana kompetisi dan
gotong royang. Alat permainan yang dapat digunakan pada anak usia ini misalnya benda-
benda di sekitr rumah, buku gambar, majalah anak-anak, alat gambar, kertas untuk belajar
melipat, gunting, dan air.
Kesimpulan
penerapan terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah yaitu
untuk membantu menurunkan kecemasan selama hospitalisasi, melalui metode non-
farmakologis seperti terapi bermain biasanya mempunyai resiko yang sangat rendah. Bukan
hanya dapat menurunkan kecemasan tetapi terapi bermain mewarnai juga dapat
meningkatkan kemampuan imajinatif, kreatif, dan dapat meningkatkan pengetahuan anak.
Terapi bermain mewarnai merupakan metode yang cukup aman untuk di terapkan