Case Report
Case Report
Fractur Pelvic
Disusun Oleh:
Dede Kusmawan
Libert Valetine G.R.V
Pembimbing :
dr. Widiyatmiko Sp.OT
Feel :
A/r Parietal dextra
Move :
A/r Parietal dextra
Kesan :
Tidak tampak fraktur, curiga fraktur os mandibula dextra ramus
posterior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan :
• Thorax: Fraktur 1/3 medial os clavicula sinistra
• Cor: Agak membesar
• Pulmo: Post Kp tenang
• Tidak tampak fraktur costa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan :
• Distribusi gas normal
• Fraktur os pubis dextra et sinistra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan :
Koleksi cairan di hepatorenal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan :
Fraktur os pubis sinistra dan os sacrum 3
LABORATORIUM
PENATALAKSANAAN
IGD
• Loading NaCl 0,4% 4 Kolf
• Hecting
• Pembersihan luka
• Ketorolac 30 mg IV
• Ranitidin 50 mg IV
• Transfusi PRC 300cc
• Vascon 2 amp dalam 500 cc NaCl
• Konsul dokter Spesialis Orthopedi: Open Reduction Internal
Fixation Cito
DIAGNOSIS KERJA
• Compression-Distraction Test
Pemeriksaan Fisik
• Rectal Toucher prostat melayang,Bloody
discharge Ruptur urethra? jangan
pasang kateter uretrografi retrograd
• Gagal miksi/tidak teraba vesika stl resusitasi
cairan ruptur vesika ?
• Pemeriksaan Neurologis pleksus lumbosakral
Physical examination
Diagnosis
Pada setiap trauma abdomen bawah dan tungkai selalu
pikirkan kemungkinan fraktur pelvis
Perhatikan mekanisme trauma
Pemeriksaan klinis :
–Jejas pada pelvis/abdomen bagian bawah
–Nyeri tekan pada pelvis
–Ketidakstabilan pada perabaan
–Perbedaan panjang kedua tungkai
–Rectal examination & darah pada mue
–Hipotensi & tachycardia (bila disertai gangguan hemodinamik)
Radiologis : foto pelvis AP, CT scan
Klasifikasi
• Tile’s Classification
– A : Stabil
– B : Rotational unstable,
vertical stable
– C : Rotational & vertical
unstable
Klasifikasi
• Young-Burgess
– AP Compression
– AP I :
» Diastasis simfisis < 2.5 cm atau fraktur rami
vertikal dan peregangan ligamentum anterior
SI.
» Daya kompresi rendah-sedang
» Stabil
Klasifikasi
• AP Compression
– AP II :
» Diasthasis simfisis > 2.5 cm atau fraktur rami
dan robekan ligamentum SI, robekan
ligamentum sacrotuberous/ sacrospinous
» High-energy “open-book”
» Tidak stabil
Klasifikasi
• AP Compression
– AP III :
» Diasthasis simfisis atau fraktur rami, robekan
ligamentum SI posterior dan anterior
» Sangat tidak stabil
» High-energy trauma, terjadi rotasi eksternal
pelvis sampai iliac wing posterior menyentuh
bagian posterior sacrum, sangat berisiko
terjadi perdarahan
Klasifikasi
• Lateral Compression
– LC I :
» Kompresi rami unilateral dan sacral ipsilateral
» Kompresi dari sisi lateral menekan sacrum
» Biasanya stabil
Klasifikasi
• Lateral Compression
– LC II :
» Rami unilateral dan posterior iliaca ipsilateral
» Terjadi kompresi lateral terhadal ilium
» Biasanya stabil
Klasifikasi
• Lateral Compression
– LC III :
» LC I atau II disertai APC kontralateral
» Bisa menimbulkan rotasi
» Tidak stabil
Klasifikasi
• Vertical Shear
– Pergeseran (displacement) anterio dan posterio-
vertikal
– Akibat jatuh dari ketinggian atau kecelakaan lalu
lintas
– Tidak stabil
Klasifikasi
• Complex
» Kombinasi dari beberapa trauma dan
faktor kompresi
» Tidak stabil
Manajemen
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Perdarahan Intraabdominal
5. Trauma Buli-buli atau uretra
6. Fraktur pelvis stabil atau tidak stabil
Stabilisasi Pelvis
Mengecilkan
rongga pelvis :
berfungsi sebagai
tampon,
mengurangi nyeri
Pelvic sling,
stagen
Fiksasi eksterna
Fiksasi interna
Pelvic C clamp
Penanganan
• AP I : Simptomatis
• AP II : Plate / external fiksasi
Penanganan
• AP III
– Fiksasi Anterior : External fiksasi
– Fiksasi Posterior : Percutaneus Iliac Screw
Penanganan
• LC II
– Anterior : External Fiksasi / ORIF
– Posterior : ORIF lag screw dan plate
Penanganan
• LC III
– Anterior : External Fiksasi / ORIF
– Posterior : Ilium : Plate dan screw
Sacrum dg displacement :
percutaneus iliac screw
Penanganan
• VS
– Anterior : External Fiksasi / ORIF
– Posterior : percutaneus iliac screw
– Displaced comminutif
• Iliosacral screw + transiliac bar
• ORIF plate ilium kontralateral
Komplikasi
• Infeksi
• Tromboembolism
• Malunion
• Nonunion
TERIMA KASIH