Anda di halaman 1dari 51

CASE REPORT

Fractur Pelvic

Disusun Oleh:
Dede Kusmawan
Libert Valetine G.R.V

Pembimbing :
dr. Widiyatmiko Sp.OT

Ilmu Bedah RSUD Waled


Fakultas Kedokteran Unswagati
Cirebon
2017
IDENTITAS

• Nama : Tn. Tolik


• Umur : 50 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Tukang Becak
• Alamat : Losari, Brebes
• Tanggal masuk RS : 27 Oktober 2017
• Ruang rawat : ICU & Bougenvile
ANAMNESIS
Os datang ke IGD RSUD Waled post kecelakaan lalu
lintas kendaraan tertabrak oleh truk dari belakang
ketika sedang mengayuh becak pukul 04.00 WIB
(27/10/2017), dengan keluhan luka terbuka di kepala
bagian kanan dan luka lecet pada kedua anggota gerak
atas dan bawah. Nyeri perut sebelah kanan (+) Os
mendapat penanganan awal di IGD RSUD Waled.
Primary Survey
A : Clear
B : RR = 24 x/min, simetris, spontan, tipe
thoracoabdominal, SpO2 90 %
C : BP = 50/palpasi, HR= 70 x/min, regular, Kuat
D : GCS 15 (E4V5M6), light reflex +/+, pupil
isokor, d = 3 mm/3 mm
E : T = 36oC (Axillary)
Secondary Survey
Look :
A/r Parietal dexrra

Tampak vl berukuran 5 x 1 x 1 cm dengan dasar tulang,


Edema (+), hematom (+), Perdarahan (+)

Feel :
A/r Parietal dextra

Nyeri tekan (+), Sensibilitas (+), Pulsasi (+)

Move :
A/r Parietal dextra

Range of movement terbatas


DIAGNOSIS KLINIS

Susp. Pelvic Injury + Moderate Head Injury


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kesan :
Tidak tampak fraktur, curiga fraktur os mandibula dextra ramus
posterior
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kesan :
• Thorax: Fraktur 1/3 medial os clavicula sinistra
• Cor: Agak membesar
• Pulmo: Post Kp tenang
• Tidak tampak fraktur costa
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kesan :
• Distribusi gas normal
• Fraktur os pubis dextra et sinistra
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kesan :
Koleksi cairan di hepatorenal
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kesan :
Fraktur os pubis sinistra dan os sacrum 3
LABORATORIUM
PENATALAKSANAAN
IGD
• Loading NaCl 0,4% 4 Kolf
• Hecting
• Pembersihan luka
• Ketorolac 30 mg IV
• Ranitidin 50 mg IV
• Transfusi PRC 300cc
• Vascon 2 amp dalam 500 cc NaCl
• Konsul dokter Spesialis Orthopedi: Open Reduction Internal
Fixation Cito
DIAGNOSIS KERJA

Open Book Fracture Pelvic + Trauma Tumpul


Abdomen + Anemia
PENATALAKSANAAN
RUANGAN
Perawatan ICU Pre OP
• Cek laboratorium
• Rontgen Thorax
• Rontgen Schedel
• BNO
• USG abdomen
• CT Scan 3D Pelvic
• Pasang DC
• Transfusi PRC
• Tindakan Operasi ORIF (Open Reduction Internal
Fixation)
• Konsul dokter spesialis bedah: Trauma tumpul abdomen,
Susp. ruptur organ solid.
Perawatan POD
• Pemantauan TTV
• Infus RL
• Fosmicin
• Ketorolac 3 x 30 mg IV
• Ranitidin 2 x 50 mg IV
• Ganti balut POD 2
• Foto Pelvis
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN PENUNJANG
TINJAUAN PUSTAKA
Pendahuluan

• Fraktur Pelvis  1,5% total fraktur


• Ratio Wanita : Laki-laki = 2 : 1
• Mortalitas akibat fraktur pelvis
• 3% pada pasien yang MRS dengan hemodinamik
stabil
• 38% pada pasien dengan hemodinamik tidak stabil
Pendahuluan
• Fraktur dg displacement >> usia muda
~ High Energy Trauma
• 47% penumpang mobil
• 31% pejalan kaki
• 12% pengendara sepeda motor
• 10% pengendara sepeda
• Mortalitas fraktur berat 10-50%
Pelvis
 Stabilitas pelvis tergantung dari integritas ligamen dan
tulang
 Ligamen yang terpenting dan terkuat adalah ligamen
pada bagian posterior yaitu lig. sacroiliac dan iliolumbar
 Pada trauma pelvis yang tidak stabil dapat terjadi
kehilangan darah yang sangat besar dan dapat terjadi
komplikasi pada organ viscera pada rongga pelvis
Anatomi
• Pelvis  penghubung vertebra dg
ekstremitas inferior
• Pelvic ring : sacrum & 2 tulang inominata
– Anterior : simfisis pubis
– Posterior : sacroiliac joint
Anatomi
• Ligamentum
Anatomi
• Ligamentum
Pemeriksaan Fisik
• Nyeri panggul, pembengkakan perut bawah,
paha perineum, skrotum/vulva
• Prioritas : KU pasien, cari tanda-tanda
perdarahan  resusitasi !!!
• Abdomen : tanda perdarahan intraperitoneal
Pemeriksaan Fisik
• AP Compression & Lateral Compression

• Compression-Distraction Test
Pemeriksaan Fisik
• Rectal Toucher  prostat melayang,Bloody
discharge  Ruptur urethra? jangan
pasang kateter  uretrografi retrograd
• Gagal miksi/tidak teraba vesika stl resusitasi
cairan  ruptur vesika ?
• Pemeriksaan Neurologis pleksus lumbosakral
Physical examination
Diagnosis
 Pada setiap trauma abdomen bawah dan tungkai selalu
pikirkan kemungkinan fraktur pelvis
 Perhatikan mekanisme trauma
 Pemeriksaan klinis :
–Jejas pada pelvis/abdomen bagian bawah
–Nyeri tekan pada pelvis
–Ketidakstabilan pada perabaan
–Perbedaan panjang kedua tungkai
–Rectal examination & darah pada mue
–Hipotensi & tachycardia (bila disertai gangguan hemodinamik)
 Radiologis : foto pelvis AP, CT scan
Klasifikasi

• Tile’s Classification
– A : Stabil
– B : Rotational unstable,
vertical stable
– C : Rotational & vertical
unstable
Klasifikasi

• Young-Burgess
– AP Compression
– AP I :
» Diastasis simfisis < 2.5 cm atau fraktur rami
vertikal dan peregangan ligamentum anterior
SI.
» Daya kompresi rendah-sedang
» Stabil
Klasifikasi

• AP Compression
– AP II :
» Diasthasis simfisis > 2.5 cm atau fraktur rami
dan robekan ligamentum SI, robekan
ligamentum sacrotuberous/ sacrospinous
» High-energy “open-book”
» Tidak stabil
Klasifikasi

• AP Compression
– AP III :
» Diasthasis simfisis atau fraktur rami, robekan
ligamentum SI posterior dan anterior
» Sangat tidak stabil
» High-energy trauma, terjadi rotasi eksternal
pelvis sampai iliac wing posterior menyentuh
bagian posterior sacrum, sangat berisiko
terjadi perdarahan
Klasifikasi

• Lateral Compression
– LC I :
» Kompresi rami unilateral dan sacral ipsilateral
» Kompresi dari sisi lateral menekan sacrum
» Biasanya stabil
Klasifikasi

• Lateral Compression
– LC II :
» Rami unilateral dan posterior iliaca ipsilateral
» Terjadi kompresi lateral terhadal ilium
» Biasanya stabil
Klasifikasi

• Lateral Compression
– LC III :
» LC I atau II disertai APC kontralateral
» Bisa menimbulkan rotasi
» Tidak stabil
Klasifikasi

• Vertical Shear
– Pergeseran (displacement) anterio dan posterio-
vertikal
– Akibat jatuh dari ketinggian atau kecelakaan lalu
lintas
– Tidak stabil
Klasifikasi

• Complex
» Kombinasi dari beberapa trauma dan
faktor kompresi
» Tidak stabil
Manajemen
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Perdarahan Intraabdominal
5. Trauma Buli-buli atau uretra
6. Fraktur pelvis stabil atau tidak stabil
Stabilisasi Pelvis
 Mengecilkan
rongga pelvis :
berfungsi sebagai
tampon,
mengurangi nyeri
 Pelvic sling,
stagen
 Fiksasi eksterna
 Fiksasi interna
Pelvic C clamp
Penanganan
• AP I : Simptomatis
• AP II : Plate / external fiksasi
Penanganan

• AP III
– Fiksasi Anterior : External fiksasi
– Fiksasi Posterior : Percutaneus Iliac Screw
Penanganan

• LC II
– Anterior : External Fiksasi / ORIF
– Posterior : ORIF lag screw dan plate
Penanganan

• LC III
– Anterior : External Fiksasi / ORIF
– Posterior : Ilium : Plate dan screw
Sacrum dg displacement :
percutaneus iliac screw
Penanganan

• VS
– Anterior : External Fiksasi / ORIF
– Posterior : percutaneus iliac screw
– Displaced comminutif
• Iliosacral screw + transiliac bar
• ORIF plate ilium kontralateral
Komplikasi
• Infeksi
• Tromboembolism
• Malunion
• Nonunion
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai