Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN BENCANA

OLEH :
KELOMPOK 4/F

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2017
NAMA KELOMPOK

Rizki Amalia 152310101065


Lilis Susanti 152310101066
Kresna Ade Saputra 152310101071
Rega Estu K. 152310101079
Asif Khalif Arahman 152310101150
Kezia Ria Kristanti 152310101157
Mifta Irma Mei L. 152310101162
Andini Zahrotul F. 152310101163
Diah Mengestuti 152310101167
TUGAS 1

1. Dua Perencanaan yang harus dipersiapkan perawat


Koordinator bencana dirumah sakit antara lain:
a) Mobilisasi tenaga keperawatan
Dimana mobilisasi tenaga perawat dari seluruh ruangan
sesuai dengan kebutuhan dan tingkat ketrampilan untuk
ditempatkan sesuai dengan ruang label.
a) Perencanaan untuk ruang perawatan
Dimana perawat koordinasi mempersiapkan ruang
perawatan bagi korban yang harus dirawat di rumah sakit,
dan berkoordinasi dengan unit kerja rumah tangga untuk
mempersiapkan dan menistribusikan seluruh linen dan gizi,
sesuai dengan kebutuhan tiap ruangan
TUGAS 1

2. Data/Mapping yang perlu dipersiapkan dalam dua rencana


sebagai perawat koordinator dirumah sakit adalah :
a) Peta lokasi area dan ruang berkumpul saat bencana internal
b) Peta lokasi ruang perawatan pasien pasca emergensi\
c) Peta institusi pelayanan kesehatan propinsi dan kodya
d) Kartu instruksi
e) Kartu identitas sehari-hari
f) Disaster kit
g) Buku pedoman
TUGAS 1

3. 4 Macam perencanaan yang diperlukan sebagai coordinator


perawat bencana antara lain adalah:
a) Organisasi dan tata laksana perorangan (Job description)
Setiap RS harus memiliki struktur organisasi Tim
Penanganan Bencana RS yg dibentuk oleh Tim penyusun
dan ditetapkan oleh Pimpinan RS. Struktur Organisasi
penanganan Bencana Antara lain
1.Ketua
2.Pelaksana: Disesuaikan dengan struktur RS
1.) Operasional
2.) Perencanaan
3.) Logistik
4.) Keuangan
Cont’,…
b) Sumber daya: SDM, fasilitas (peralatan/obat dan dana)
SDM: (Dokter spesialis, dokter umum, perawat. Apoteker Dll)
Fasilitas: Fasilitas Transportasi: ambulans
Peralatan komunikasi, tempat penampungan, sarana air bersih, dapur
umum, Sumber listrik, peralatan medis peralatan evakuasi.
Peralatan Dasar : alat medis
Penyusunan Anggaran
1.) PRA BENCANA
2.) SAAT BENCANA
3.) PASCA BENCANA
SUMBER PEMBIAYAAN
Dari pemerintah (UU no Dari pemerintah (UU no 24/ 2007 ttg Penanganan
Bencana). „ Berupa penggantian penggantian bedasarkan laporan RS yg
bedasarkan laporan RS yang difasilitasi oleh Dinkes/ Depkes/BPD Tingkat
I atau II
Cont, . .
c) Komunikasi dan transportasi (Intra dan ekstra RS)
Dalam keadaan bencana diperlukan sistem komunikasi
terpadu, yang terdiri dari:
1.) Komunikasi penyampaian informasi
Informasi kejadian oleh petugas petugas yg mengetahui
atau masyarakat kepada operator RS/Satpam RS.
2.) Komunikasi koordinasi (administrasi dan logistik)
Sistem komunikasi menggunakan jejaringan yang
disepakati dalam pelayanan administrasi (umum,
keuangan) dan logistik
3.) komunikasi pengendalian.
Sistem komunikasi untuk mengendalikan kegiatan
operasional di lapangan
Cont, . .
d) Tata kerja operasional (Penanganan kejadian, evakuasi dll)
1.) Tahap Kesiagaan (Awareness stage)
Adanya sistem peringatan dini (alarm system ) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan dimulai menyiagaakan
tim penanganan bencana rumah sakit.
2.) Tahap Aksi Awal (Initial Action Stage)
a. Pengiriman Tim Reaksi cepat
b. Memberikan P3B-RS
c. Mempersiapkan Fasilitas dan SDM
d. Persiapkan Komunikasi dan koordinasi
3.) Tahap Operasional
4.) Tahap konsolidasi : Melakukan debriefing, Menyusun
laporan pelaksanaan, Melakukan evaluasi dan penyiagaan
kembali
TUGAS 2
1. Berdasarkan ketentuan Pedoman Teknis Prasarana Rumah
Sakit Sistem Proteksi Kebakaran Aktif dari Kementerian
Kesehatan Tahun 2007, sarana menghadapi bencana
kebakaran di rumah sakit (Sanjaya & Ulfa, 2015) meliputi:
a.) tanda dilarang merokok
b.) tanda/ petunjuk keluar;
c.) alarm kebakaran;
d.) alat detektor panas;
e.) alat detektor asap;
f.) alat pemadam kebakaran api ringan (APAR);
g.)selang air dan/atau hidran; dan saluran telepon
h.) khusus keadaan darurat
TUGAS 2
2. 5 Cara penanggulangan dan Pencegahan kebakaran di RS
antara lain adalah:
1.) Komitmen dan kebijakan
2.) Rencana atau rancangan dalam menghadapi keadaan
darurat kebakaran.
3.) Pendidikan dan pelatihan penanggulangan kebakaran
4.) Penanggulangan keadaan darurat kebakaran
5.) Pemindahan dan Penutupan
Pemindahan dan Penutupan ini yaitu pemindahan Korban
atau klien dari tempat kebakaran ke tempat yang lebih
aman.
TUGAS 2
3. 3 perencanaan utama dalam penanganan korban kebakaran antara lain
adalah:
1.) Triase
Triase dilakukan untuk mengidentifikasi secara cepat korban yang
membutuhkan stabilisasi segera (perawatan dilapangan)
mengidentifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan
pembedahan darurat. Dalam aktivitasnya. Triase ada 3 yaitu Triase di
tempat (triase satu), Triase medik (triase dua) dan Triase evakuasi
(triase tiga)
2.) Pertolongan pertama
Pertolongan pertama dilakukan oleh para sukarelawan, petugas
pemadam kebakaran, polisi, tenaga dari unit khusus, tim medis gawat
darurat dan tenaga perawat gawat darurat terlatih
3.) Pos medis lanjutan
Pos medis lanjutan didirikan sebagai upaya untuk menurunkan
jumlah kematian dengan memberikan perawatan efektif (stabilisasi)
terhadap korban secepat mungkin.
TUGAS 2
4. Alarm System yang ada di Rumah sakit antara lain adalah:
1.) Code Red (Merah)
Mengumumkan adanya ancaman kebakaran di lingkungan rumah sakit
2.) Code Blue (Biru)
Mengumumkan adanya pasien,keluarga pasien, pengunjung, dan
karyawan yang mengalami henti jantung dan membutuhkan tindakan
resusitasi segera.
3.) Code Black (Hitam)
mengumumkan adanya ancaman orang yang membahayakan
4.) Code Brown (Coklat)
mengumumkan pengaktifan evakuasi pasien
5.) Code Orange
mengumumkan adanya insiden yang terjadi di luar rumah sakit
6.) Code Yellow (Kuning)
mengumumkan adanya situasi krisis internal (emergensi internal)
rumah sakit yang meliputi: kebocoran atau dugaan kebocoran gas
termasuk gas elpiji
TUGAS 3
Tahapan Penanggulangan korban bencana di lapangan
pada prinsipnya harus tetap memperhatikan factor safety/
keselamatan bagi penolongnya, setelah itu baru prosedur
dilapangan yang memerlukan kecepatan dan ketepatan
penanganan, secara umum pada tahap tanggap darurat
dikelompokkan menjadi kegiatan sebagai berikut, menurut
(KEMENKES RI No. 12, 2002):
1.) Pencarian korban (Search)
2.) Penyelamatan korban (Rescue)
3.) Pertolongan pertama (Live saving)
4.) Stabilisasi korban
5.) Evakuasi dan rujukan
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai