Lilis Susanti 152310101066 Kresna Ade Saputra 152310101071 Rega Estu K. 152310101079 Asif Khalif Arahman 152310101150 Kezia Ria Kristanti 152310101157 Mifta Irma Mei L. 152310101162 Andini Zahrotul F. 152310101163 Diah Mengestuti 152310101167 TUGAS 1
1. Dua Perencanaan yang harus dipersiapkan perawat
Koordinator bencana dirumah sakit antara lain: a) Mobilisasi tenaga keperawatan Dimana mobilisasi tenaga perawat dari seluruh ruangan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat ketrampilan untuk ditempatkan sesuai dengan ruang label. a) Perencanaan untuk ruang perawatan Dimana perawat koordinasi mempersiapkan ruang perawatan bagi korban yang harus dirawat di rumah sakit, dan berkoordinasi dengan unit kerja rumah tangga untuk mempersiapkan dan menistribusikan seluruh linen dan gizi, sesuai dengan kebutuhan tiap ruangan TUGAS 1
2. Data/Mapping yang perlu dipersiapkan dalam dua rencana
sebagai perawat koordinator dirumah sakit adalah : a) Peta lokasi area dan ruang berkumpul saat bencana internal b) Peta lokasi ruang perawatan pasien pasca emergensi\ c) Peta institusi pelayanan kesehatan propinsi dan kodya d) Kartu instruksi e) Kartu identitas sehari-hari f) Disaster kit g) Buku pedoman TUGAS 1
3. 4 Macam perencanaan yang diperlukan sebagai coordinator
perawat bencana antara lain adalah: a) Organisasi dan tata laksana perorangan (Job description) Setiap RS harus memiliki struktur organisasi Tim Penanganan Bencana RS yg dibentuk oleh Tim penyusun dan ditetapkan oleh Pimpinan RS. Struktur Organisasi penanganan Bencana Antara lain 1.Ketua 2.Pelaksana: Disesuaikan dengan struktur RS 1.) Operasional 2.) Perencanaan 3.) Logistik 4.) Keuangan Cont’,… b) Sumber daya: SDM, fasilitas (peralatan/obat dan dana) SDM: (Dokter spesialis, dokter umum, perawat. Apoteker Dll) Fasilitas: Fasilitas Transportasi: ambulans Peralatan komunikasi, tempat penampungan, sarana air bersih, dapur umum, Sumber listrik, peralatan medis peralatan evakuasi. Peralatan Dasar : alat medis Penyusunan Anggaran 1.) PRA BENCANA 2.) SAAT BENCANA 3.) PASCA BENCANA SUMBER PEMBIAYAAN Dari pemerintah (UU no Dari pemerintah (UU no 24/ 2007 ttg Penanganan Bencana). „ Berupa penggantian penggantian bedasarkan laporan RS yg bedasarkan laporan RS yang difasilitasi oleh Dinkes/ Depkes/BPD Tingkat I atau II Cont, . . c) Komunikasi dan transportasi (Intra dan ekstra RS) Dalam keadaan bencana diperlukan sistem komunikasi terpadu, yang terdiri dari: 1.) Komunikasi penyampaian informasi Informasi kejadian oleh petugas petugas yg mengetahui atau masyarakat kepada operator RS/Satpam RS. 2.) Komunikasi koordinasi (administrasi dan logistik) Sistem komunikasi menggunakan jejaringan yang disepakati dalam pelayanan administrasi (umum, keuangan) dan logistik 3.) komunikasi pengendalian. Sistem komunikasi untuk mengendalikan kegiatan operasional di lapangan Cont, . . d) Tata kerja operasional (Penanganan kejadian, evakuasi dll) 1.) Tahap Kesiagaan (Awareness stage) Adanya sistem peringatan dini (alarm system ) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dimulai menyiagaakan tim penanganan bencana rumah sakit. 2.) Tahap Aksi Awal (Initial Action Stage) a. Pengiriman Tim Reaksi cepat b. Memberikan P3B-RS c. Mempersiapkan Fasilitas dan SDM d. Persiapkan Komunikasi dan koordinasi 3.) Tahap Operasional 4.) Tahap konsolidasi : Melakukan debriefing, Menyusun laporan pelaksanaan, Melakukan evaluasi dan penyiagaan kembali TUGAS 2 1. Berdasarkan ketentuan Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit Sistem Proteksi Kebakaran Aktif dari Kementerian Kesehatan Tahun 2007, sarana menghadapi bencana kebakaran di rumah sakit (Sanjaya & Ulfa, 2015) meliputi: a.) tanda dilarang merokok b.) tanda/ petunjuk keluar; c.) alarm kebakaran; d.) alat detektor panas; e.) alat detektor asap; f.) alat pemadam kebakaran api ringan (APAR); g.)selang air dan/atau hidran; dan saluran telepon h.) khusus keadaan darurat TUGAS 2 2. 5 Cara penanggulangan dan Pencegahan kebakaran di RS antara lain adalah: 1.) Komitmen dan kebijakan 2.) Rencana atau rancangan dalam menghadapi keadaan darurat kebakaran. 3.) Pendidikan dan pelatihan penanggulangan kebakaran 4.) Penanggulangan keadaan darurat kebakaran 5.) Pemindahan dan Penutupan Pemindahan dan Penutupan ini yaitu pemindahan Korban atau klien dari tempat kebakaran ke tempat yang lebih aman. TUGAS 2 3. 3 perencanaan utama dalam penanganan korban kebakaran antara lain adalah: 1.) Triase Triase dilakukan untuk mengidentifikasi secara cepat korban yang membutuhkan stabilisasi segera (perawatan dilapangan) mengidentifikasi korban yang hanya dapat diselamatkan dengan pembedahan darurat. Dalam aktivitasnya. Triase ada 3 yaitu Triase di tempat (triase satu), Triase medik (triase dua) dan Triase evakuasi (triase tiga) 2.) Pertolongan pertama Pertolongan pertama dilakukan oleh para sukarelawan, petugas pemadam kebakaran, polisi, tenaga dari unit khusus, tim medis gawat darurat dan tenaga perawat gawat darurat terlatih 3.) Pos medis lanjutan Pos medis lanjutan didirikan sebagai upaya untuk menurunkan jumlah kematian dengan memberikan perawatan efektif (stabilisasi) terhadap korban secepat mungkin. TUGAS 2 4. Alarm System yang ada di Rumah sakit antara lain adalah: 1.) Code Red (Merah) Mengumumkan adanya ancaman kebakaran di lingkungan rumah sakit 2.) Code Blue (Biru) Mengumumkan adanya pasien,keluarga pasien, pengunjung, dan karyawan yang mengalami henti jantung dan membutuhkan tindakan resusitasi segera. 3.) Code Black (Hitam) mengumumkan adanya ancaman orang yang membahayakan 4.) Code Brown (Coklat) mengumumkan pengaktifan evakuasi pasien 5.) Code Orange mengumumkan adanya insiden yang terjadi di luar rumah sakit 6.) Code Yellow (Kuning) mengumumkan adanya situasi krisis internal (emergensi internal) rumah sakit yang meliputi: kebocoran atau dugaan kebocoran gas termasuk gas elpiji TUGAS 3 Tahapan Penanggulangan korban bencana di lapangan pada prinsipnya harus tetap memperhatikan factor safety/ keselamatan bagi penolongnya, setelah itu baru prosedur dilapangan yang memerlukan kecepatan dan ketepatan penanganan, secara umum pada tahap tanggap darurat dikelompokkan menjadi kegiatan sebagai berikut, menurut (KEMENKES RI No. 12, 2002): 1.) Pencarian korban (Search) 2.) Penyelamatan korban (Rescue) 3.) Pertolongan pertama (Live saving) 4.) Stabilisasi korban 5.) Evakuasi dan rujukan TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT