Anda di halaman 1dari 10

TRAUMA

ABDOMEN
KELOMPOK 3
DEFINISI

Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma


tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja
(Smeltzer, 2001).Trauma abdomen didefinisikan sebagai kerusakan
terhadap struktur yang terletak diantara diafragma dan pelvis yang
diakibatkan oleh luka tumpul atau yang menusuk.
ETIOLOGI

1. Paksaan /Benda Tumpul 2. Trauma Tembus


Luka tumpul pada abdomen bisa Disebabkan oleh: luka tembak yang
disebabkan oleh jatuh, kekerasan fisik menyebabkan kerusakan yang besar
atau pukulan, kecelakaan kendaraan didalam abdomen. Selain luka tembak,
bermotor, cedera akibat berolahraga, trauma abdomen dapat juga
benturan, ledakan, deselarasi, diakibatkan oleh luka tusuk, akan
kompresi atau sabuk pengaman. tetapi luka tusuk sedikit
Lebih dari 50% disebabkan oleh menyebabkan trauma pada organ
kecelakaan lalu lintas. internal diabdomen.
MANIFESTASI KLINIS

1) Laserasi, memar,ekimosis 8) Tanda balance adalah daerah suara tumpul


2) Hipotensi, Pendarahan yang menetap pada kuadran kiri atas ketika
dilakukan perkusi pada hematoma limfe
3) Tidak adanya bising usus
9) Tanda Cullen adalah ekimosis periumbulikal
4) Hemoperitoneum
pada perdarahan peritoneal
5) Mual dan muntah, Nyeri
10) Tanda Grey-Turner adalah ekimosis pada sisi
6) Adanya tanda “Bruit” (bunyi abnormal pd tubuh (pinggang) pada perdarahan
auskultasi pembuluh darah, biasanya pd arteri retroperitoneal.
karotis),
11) Tanda coopernail adalah ekimosis pada
7) Penurunan kesadaran, Sesak perineum,skrotum atau labia pada fraktur
pelvis
KLASIFIKASI

Berdasarkan mekanisme trauma, dibagi menjadi 2 yaitu :


1) Trauma tumpul (blunt injury)
Suatu pukulan langsung, misalkan terbentur stir ataupun bagian pintu mobil yang melesak ke
dalam karena tabrakan, bisa menyebabkan trauma kompresi ataupun crush injury terhadap organ
viscera.
2) Trauma tajam (penetration injury)
Luka tusuk ataupun luka tembak (kecepatan rendah) akan mengakibatkan kerusakan jaringan
karena laserasi ataupun terpotong.
Trauma pada abdomen dibagi lagi menjadi 2 2. Trauma pada isi abdomen
yaitu trauma pada dinding abdomen dan Sedangkan trauma abdomen pada isi abdomen
trauma pada isi abdomen.
• Perforasi organ viseral intraperitoneum
1. Trauma pada dinding abdomen
• Luka tusuk (trauma penetrasi) pada
Trauma dinding abdomen dibagi menjadi abdomen
kontusio dan laserasi.
• Cedera thorak abdomen
• Kontusio dinding abdomen disebabkan
trauma non-penetrasi.
• Laserasi, jika terdapat luka pada dinding
abdomen yang menembus rongga abdomen
harus di eksplorasi atau terjadi karena
trauma penetrasi.
PENANGANAN AWAL

Penilaian awal dilakukan prosedur ABC jika ada indikasi. Jika korban tidak berespon, maka segera
buka dan bersihkan jalan napas.
1) Airway : membuka jalan napas menggunakan teknik head tilt chin lift atau menengadahkan
kepala dan mengangkat dagu
2) Breathing : memeriksa pernapasan dengan menggunakan cara lihat, dengar, rasakan untuk
memastikan apakah ada napas atau tidak
3) Circulation : jika pernapasan korban tersengal-sengal dan tidak adekuat, maka bantuan napas
dapat dilakukan.
Penanganan awal trauma non penetrasi Penanganan awal trauma penetrasi (trauma tajam)
(trauma tumpul) • Bila terjadi luka tusuk, maka tusukkan (pisau
• Stop makanan dan minuman atau benda tajam lainnya) tidak boleh cabut
kecuali adanya tim medis
• Imobilisasi
• Penanganannya bia terjadi luka tusuk cukup
• Kirim ke Rumah Sakit dengan melilitkan dengan kain kassa pada
• Diagnostic Peritoneal Lavage (DPL) daerah antara pisau
• Bila ada usus atau organ lain yang keluar, maka
organ tersebut tidak dianjurkan dimasukkan
kembali ke daam tubuh.
• Imobilisasi pasien
• Tidak dianjurkan memberi makan dan minum
• Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut
dengan menekan
• Kirim ke rumah sakit
PENANGANAN DI RUMAH SAKIT

1. Trauma Penetrasi 2. Trauma Non Penetrasi


• Skrinning pemeriksaan rontgen : foto • Pengambilan contoh darah dan urine
rontgen toraks berguna untuk • Pemeriksaan Rontgen
menyingkirkan kemungkinan hemo atau
Pneumothoraks atau untuk menemukan • Study Kontras Urologi dan Gastrointestinal
adanya udara intraperitonium.
• IVP atau Urogram Excretory Dan CT
Scanning : ini dilakukan untuk mengetahui
jenis cedera ginjal yang ada.
• Uretrografi : ini digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya cedera pada kandung kemih.
THANK YOU
BY KELOMPOK 3

Anda mungkin juga menyukai