FK - UISU
Medan 2013
Dokter adalah tenaga kesehatan tempat kontak pertama
pasien di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan primer
untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang
dihadapi – tanpa memandang jenis penyakit, organologi,
golongan usia, dan jenis kelamin – sedini dan sedapat
mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik,
bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi
dengan profesional kesehatan lainnya, dengan
menerapkan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien
yang mengutamakan pencegahan, serta menjunjung
tinggi tanggung jawab profesional, hukum, etika dan
moral”. Layanan yang diselenggarakannya (wewenang)
sebatas kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya
selama pendidikan kedokteran dasar.
2
Secara lebih singkat Dokter (Basic Medical Doctor)
adalah
› Dokter Praktik Umum Penyelenggara Pelayanan Primer
Dasar dengan pendekatan kedokteran keluarga.
› Oleh karena itu mereka dapat berpraktik sebagai Dokter
Keluarga sekalipun belum berpredikat ”DK” di belakang
namanya masing-masing.
Kompetensi sebagai dokter layanan primer sebatas
yang diperoleh selama pendidikan, terbatas pada
kedokteran dasar (”basic medical knowledge and
skills”) artinya belum seluruh cakupan ilmu dan
keterampilan Dokter Layanan Primer dikuasai dan
dimahiri.
Gelar profesional yang dapat digunakan adalah
“Dokter” sesuai dengan peringkat kompetensi,
kewenangan, dan cakupan layanannya.
3
Dokter Keluarga adalah tenaga kesehatan tempat kontak
pertama pasien (di fasilitas/sistem pelayanan kesehatan)
untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang
dihadapi – tanpa memandang jenis penyakit, organologi,
golongan usia, dan jenis kelamin – sedini dan sedapat
mungkin, secara paripurna, dengan pendekatan holistik,
bersinambung, dan dalam koordinasi serta kolaborasi
dengan profesional kesehatan lainnya, dengan
mennerapkan prinsip pelayanan yang efektif dan efisien
yang mengutamakan pencegahan serta menjunjung tinggi
tanggung jawab profesional, hukum, etika dan moral”.
Layanan yang diselenggarakannya (wewenang) sebatas
kompetensi dasar kedokteran yang diperolehnya selama
pendidikan kedokteran dasar ditambah dengan
kompetensi dokter layanan primer yang diperoleh melalui
CME/CPD terstruktur atau program spesialisasi
kedokteran keluarga.
4
Secara lebih sederhana Dokter Keluarga dapat
didefinisikan sebagai
Dokter Praktik Umum penyelenggara Pelayanan
Primer Paripurna dengan pendekatan Kedokteran
Keluarga. Jadi DK adalah DU plus.
• Dibeberapa negara DK merupakan spesialisasi
tersendiri dan memerlukan pendidikan
tambahan di institusi pendidikan seperti halnya
spesialisasi lainnya.
Gelar DK adalah gelar profesi sementara gelar SpFM
adalah gelar “akademik professional” karena
untuk memperolehnya harus melakukan riset dan
menyusun tesis selain peningkatan keterampilan
klinis pelayanan primer
5
Pemerintah SDM Kesehatan
Pelayanan
bermutu
Farmasi dan alat
Pengguna jasa
Kedokteran
6
Empat pilar profesionalisme
I. Perilaku
II. Ilmu
III. Keterampilan
IV. Kinerja
Dijabarkan menjadi:
› 7 area kompetensi Dokter
Diterapkan dalam bentuk:
› 9 prinsip pelayanan Dokter Keluarga
Untuk menjadi Dokter 5 bintang
› Wujud pelayanan kesehatan bermutu
7
Meningkatkan profesionalisme
› Perilaku (sebagai penyelenggara pelayanan primer)
› ILMU (Ilmu Kedokteran Layanan Primer paripurna)
› Keterampilan (Klinis Dokter Layanan Primer paripurna)
› Kinerja (sebagai penyelenggara pelayanan primer)
Untuk
› Resertifikasi
› Mencapai predikat dokter 5 bintang
› Membantu menyelesaikan beban masalah kesehatan
› Memenangi persaingan pasar bebas
8
1. Keterampilan Komunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar lmu
biomedik, ilmu klinik, ilmu perilaku dan
epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
4. Keterampilan mengelola masalah kesehatan pada
individu, keluarga ataupun masyarakat secara
komprehensif, holistik, bersinambung, terkoordinir
dan bekerja sama dalam konteks Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Mampu memanfaatkan, menilai secara kritis dan
mengelola informasi
6. Mampu mawas diri dan belajar sepanjang hayat
7. Sadar etika, moral, dan profesionalisme dalam
praktik
9
1. Komprehensif dan holistik
2. Kontinu
3. Mengutamakan pencegahan
4. Koordinatif dan kolaboratif
5. Personal sebagai bagian integral dari
keluarganya
6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan
kerja, dan lingkungan
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan hukum
8. Sadar biaya dan sadar mutu
9. Dapat diaudit dan dipertangungjawabkan
10
1. Care provider
2. Decision maker
3. Communicator
4. Community leader
5. Manager
11
Penyelengara pelayanan kesehatan
› Yang mempertimbangkan pasien secara holistik
sebagai seorang individu dan sebagai bagian
integral (tak terpisahkan) dari keluarga,
komunitas, lingkungannya, dan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
berkualitas tinggi, komprehensif, kontinu, dan
personal dalam jangka waktu panjang dalam
wujud hubungan profesional dokter-pasien
yang saling menghargai dan mempercayai.
› Pelayanan komprehensif yang manusiawi namun
tetap dapat dapat diaudit dan
dipertangungjawabkan
12
Pembuat keputusan
◦ Yang melakukan pemeriksaan pasien,
pengobatan, dan pemanfaatan teknologi
kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah
yang mapan dengan mempertimbangkan
harapan pasien, nilai etika, “cost
effectiveness” untuk kepentingan pasien
sepenuhnya.
◦ Membuat keputusan klinis yang ilmiah dan
empatik
13
Penghubung/penyampai pesan
◦ Yang mampu memperkenalkan pola hidup
sehat melalui penjelasan yang efektif
sehingga memberdayakan pasien dan
keluarganya untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatannya sendiri.
◦ Memicu perubahan cara berpikir menuju
sehat dan mandiri kepada pasien dan
komunitasnya
14
Pemimpin masyarakat
◦ Yang memperoleh kepercayaan dari
komunitas pasien yang dilayaninya,
menyearahkan kebutuhan kesehatan
individu dan komunitasnya, memberikan
nasihat kepada kelompok penduduk dan
melakukan kegaiatan atas nama
masyarakat.
◦ Menjadi panutan masyarakat
15
Manajer SDM pelayanan kesehatan
◦ Yang dapat berkerja secara harmonis
dengan individu dan organisasi di dalam
maupun di luar sistem kesehatan agar
dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
komunitasnya berdasarkan data kesehatan
yang ada.
◦ Menjadi dokter yang cakap memimpin
klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana.
16
Mengapa keluarga??
Dasarnya:Gordon dan Le Richt,tentang
konsep penyakit:
a.Host/pejamu,faktor yg terdpt dlm tubuh
manusiayg mempengaruhi timbulnya
penyakit(keturunan,mekanisme
pertahanan tubuh,umur,jenis
kelamin,ras,status perkawinan,pekerjaan
dan kebiasaan2 hidup.
b.Agent/bibit penyakit,yaitu suatu subtansi atau
elemen yg kehadiran atau ketidak hadirannya
dpt menyebabkan atau menggerakkan
timbulnya penyakit,dan ia dapat sbg benda
biotis dan abiotis.
c.Environment/lingkungan,yaitu agrerat dari
seluruh kondisi dan pengaruh2 luar yg
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
suatu organisme,kedalamnya termasuk tdk
hanya lingk.fisik,tetapi juga ling.non fisik(sosbud).
Dari uraian diatas:
Terjawablah bahwa konsep terjadinya penyakit
sangat dipengaruhi oleh peranan keluarga yang
cukup besar,yg sangat diperhitungkan jika ingin
tercipta sehat yg sempurna.
Disamping itu dgn terkait unsur
keturunan/reproduction,ketergantungan
ekonomi/economic interpendence dan habitat
tubuh/physical habitation,maka jika terhindar
dari penyakit kita harus memperhitungkan aspek
keluarga
Manfaat penerapan konsep
DK,terhadap:
a.Pengorganisasian pelayananterintegrasi
b.Pengorganisasian pembiayaanlebih
murah(tdk perlu pengulangan
pemeriksaan,dpt dilakukan pencegahan)
c.Kualitas pelayananmenyeluruh dan
lengkapterbina hubungan pasien-dokter
yg lebih erat.
Fungsi DK:
1.Konselor/penasehat(kesehatan/non
kesehatan)memecahkan masalah yg
dihadapi keluarga(mis.perencanaan
jumlah anak,pelayanan kesehatan yg
dibutuhkan,tindakan kedokteran yg
dibutuhkan,dsb.
2.Healer/penyembuh,tdk saja ketika penderita
telah jatuh sakit,tetapi tahap2 sebelumnya,yg
secara singkat dpt disebutkan mengikuti
kelima
tingkat pencegahan penyakit(Leavel dan Clark):
a.Health promotion
b.Specific protection
c.Early diagnosis and prompt treatment
d.Disability limitation
e.Rehabilitation
Fungsi dpt berjalan baik bila:
-Ada hubungan erat atr pasien-dokter(hubungan
mulai dari activity-passivity stage,ke guidence
and cooperation stage untuk akhirnya menuju
ke mutual cooperation stage).
-DK yg baik,tidak mengisolir diri,tetapi aktif
dimasyarakat,setidak-tidaknya aktif
ditengahtengah
keluarga yang menjadi tanggung
jawabnya.
1. Kedokteran keluarga dalam pelayanan
perawatan kesehatan
2. Kesehatan perseorangan,
berkesinambungan dan komprehensive
3. Keluarga sebagai unit dalam perawatan
4. Perawatan dirumah dan kegawatdaruratan
5. Perawatan palliative
Ada 7 proses yang saling berintegrasi yaitu :
1. Good preventif
2. Good acute care
3. Good chronic disease care management
4. Step down care
5. Good elderly care
6. Good domicilliay care
7. Good palliative care
Kesehatan Perseorangan
- Mengatasi rasa nyeri
- Kecelakaan dan kegawatdaruratan
- Pencegahan penyakit
- Pemeriksaan kesehatan berkala
- Asuransi kesehatan
- Mampu mengatasi masalah
- Mampu mengatasi saat sakit
Promosi Kesehatan SPECIFIC PROTECTION
Pendidikan kesehatan Imunisasi
Makanan& gizi yg baik Hygine personal yg
baik
Perkembangan Sanitasi lingkungan
kesehatan pribadi total Pengurangan Bahaya
Perumahan yg Pekerjaan
memadai Asupan gizi yg adekuat
Kondisi kerja yg baik & benar
Gaya hidup sehat Menghindari
Persiapan Fisiologis karsinogen
Skrining Kesehatan Menghindari Alergen
3. EARLY CASE DETECTION AND PROMPT
TREATMENT
28
Pembatasan ketidak Rehabilitasi
mampuan
Pengobatan yang cepat Fasilitas kes masy &
medis untuk terapi dan
& Adekuat Retraining
Menghambat proses Pendidikan & Reduksi
penyakit Untuk pemulihan fungsi
yg umum
Pencegahan komplikasi Kembali pada pekerjaan
Mengurangi Periode atau posisi kehidupan
Ketidak mampuan secepat mungkin
Terapi Fisik
Terapi Pekerjaan
b. Kesehatan Berkesinambungan
- Dokter dan pasien sebagai relasi
- Konsultasi kesehatan
- Pendidikan kesehatan
NB : Menggunakan rekam medis, perjanjian, dan
orientasi staf di rs
Faktor yang mempengaruhi supaya tetap
berkesinambungan :
1. Faktor pasien (demografi,prilaku,
karakteristik pasien)
2. Jenis Penyakit (akut/kronis)
3. Cara penanganan dan biaya perawatan
4. Keadaan pasien saat sakit
c. Kesehatan secara komprehensif
- Managemen menagatasi masalah
- Modifikasi perawatan pasien
- Managemen mengatasi penyakit kronis
- Promosi kesehatan utk penyakit oppotunistik
Instrumen yang digunakan :
- Family Life Cycle
- The genogram