Anda di halaman 1dari 24

HIV / AIDS

XI IA 4
Oleh :
Fauzi Himawan (08)
Yuhananda Aditama (40)
HIV
Human
Immunodeficiency

Virus
- Virus Penyebab AIDS

- Melemahkan sistem
kekebalan tubuh
AIDS
Acquired : didapat, bukan penyakit
keturunan
Immune : sistem kekebalan
tubuh
Deficiency : kekurangan
Syndrome: kumpulan gejala –
gejala penyakit
Acquired Immune Deficiency
Syndrome :

Merupakan kumpulan gejala


penyakit yang didapat akibat
menurunnya sistem kekebalan
tubuh oleh virus HIV
HIV // AIDS
merupakan penyakit menular yang
mematikan yang disebabkan oleh
Human Immunodeficiency Virus (HIV),
suatu virus dari golongan retrovirus.
Virus ini menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia, dalam hal ini sel T
helper yang memiliki penanda CD4.
Adanya infeksi HIV, penderita akan
mengalami penurunan daya
imunitasnya, dan sebagai konsekuensi
adalah munculnya berbagai kondisi
yang disebabkan penurunan imunitas
tersebut/AIDS.
- RETROVIRUS
Ditemukan sebagai virus pada monyet
“sooty mangabey” (SIIVsm), yang diikenal
sebagai monyet hijau yang berasal dari
Afrika barat.

SIIV (simian immunodeficiency virus)


Sooty Mangabey
Bagaimana HIV dapat menyeberangi
spesies?

Virus dapat menyeberang dari hewan kepad manusia


dengan proses zoonosis, yakni menyeberang dari
simpanse ke manusia Karena manusia membunuh
simpanse dan memakan dagingnya.

Teori lain :
HIV berpindah secara iatrogenik (diakibatkan kealpaan
pihakmedis), misalnya melalui percobaan medis.
contoh: vaksin polio yang dibuat dengan menggunakan
ginjal monyet.
CARA PENULARAN
1. Hubungan seksual
Baik secara
vaginal, oral
ataupun anal
dengan
seorang
pengidap
sekitar
80 – 90 % dari
total kasus
dunia
2.. Konttak llangsung dengan darah //
produk darah // jjarum sunttiik
a. Tranfusi darah
/ produk darah
yang tercemar
HIV,, resikonya
sangat tinggi >
90% atau 3 – 5%
dari total kasus
dunia
b.. Pemakaiian jjarum tiidak
steriill
Pemakaian
bersama jarum
suntik dan
sempritnya pada
para pecandu
narkotik suntik
resikonya 0,5 – 1
% dan sekitar 5 –
10 % total dari
kasus dunia
c.Penularan lewat kecelakaan
tertusuk jarum
Pada petugas
kesehatan
0,5% atau
sekitar 0,1%
dari total
kasus dunia
3.. Secara Vertiikall
Dari ibu hamil
mengidap HIV
kepada bayinya,
baik selama hamil,
saat melahirkan
ataupun setelah
melahirkan dan
saat menyusui ,
resikonya sekitar
25 – 40% atau <
0,1 dari total kasus
dunia
HIV tidak menular melalui:
Bersentuhan, Bersalaman, Berpelukan
( kontak sosial)
Berciuman ( melalui air liur)
Batuk, Bersin
Berbagi makanan atau menggunakan
peralatan makan bersama
Gigitan nyamuk atau serangga lain
Berenang bersama
Memakai toilet bersama
Masa Inkubasi
Rata – rata 5 - 10 tahun
Tidak memperlihatkan gejala
AIDS
Tetapi jika kekebalan sudah
menurun drastis Seorang ODHA
menampakkan gejala – gejala
AIDS
PerjalananHIV // AIDS
Stadium I: HIV
Lamanya 1 – 3 bulan
Masa perkembangan virus dalam tubuh
Stadium II: Asimtomatik / tanpa gejala
lamanya 5 - 10 tahun
Cairan tubuh ODHA yang tampak sehat
sudah
dapat menularkan HIV ke orang lain
Stadium III:
Terjadi pembesaran limfe seluruhnya
berlangsung > 1 bulan
Stadium 4: AIDS
Mulai muncul berbagai macam penyaki
Gejjalla – gejjalla AIIDS
1. Demam > 3 bulan
2. Diare >1 bulan
3. Penurunan berat badan > 10% dalam 3
bulan
4. Batuk – batuk > 1 bulan
5. Infeksi pada mulut dan tenggorokan oleh
jamur candida albicans
6. Infeksi mulut dan tenggorokan
7. Pembengkakan kelenjar getah bening
diseluruh tubuh
8. Munculnya herpez Zoster berulang –
ulang
9. Bercak – bercak gatal di seluruh tubuh
Terapi Medis
1. Pengobatan
a. Infeksi dini : pemberian anti virus ;mis:
Zidofudin (ZDV), Didanosis (DDI) untuk
menghambat perkembangan Virus
b. Profilaksis: obat anti jamur
c. Stadium lanjut: obat –obatan mencegah
infeksi
d. Fase terminal: tak teratasi;agar pasien
merasa nyaman, mis: obat anti nyeri,
anti mual, penurun panas. dsb
Terapi bukan pengobatan
1. Pendidikaan pada kelompok yang
beresiko terkena AIDS
2. Anjurkan penderita HIV/AIDS tidak
mendonorkan
darah,menyumbangkan organ atau
cairan semen, mengubah kebiasaan
seksual untuk mencegah terjadinya
penularan
3. Skrining darah donor terhadap
adanya antibodi HIV
Bagaimana mengetahui status
HIV saya?
Status HIV hanya dapat diketahui melalui:
Konseling dan tes HIV sukarela
Testing HIV merupakan pengambilan
darah dengan pemeriksaan laboratorium
disertai konseling pre dan pasca testing
Konseling dan tes HIV sukarela
dilakukan dengan prinsip tanpa paksaan,
rahasia, tidak membeda-bedakan serta
terjamin kualitasnya
Manfaat konseling dan testing
HIV Sukarela:
- Mendapat informasi, pelayanan
dan perawatan sesuai kebutuhan
masing – masing
- Dukungan untuk perubahan
perilaku yang lebih sehat dan
aman dari penularan HIVCara mencegah
penularan HIV
Cara mencegah penularan HIV

Anda tidak melakukan seks

Bersikap saling setia dengan pasangan

Cegah dengan memakai kondom

Jangan menggunakan narkoba suntik

Anda mungkin juga menyukai