Anda di halaman 1dari 28

PRESENTASE

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN PEMBEKALAN


PLPG TAHUN 2017
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (406)

Oleh
SAEFUL FAJRI,ST
6654750652200022
17090240610192

SMK NEGERI 1 MANDAU


KABUPATEN BENGKALIS
PROFINSI RIAU
BAB I
SUMBER BELAJAR
PEDAGOGIK
A. MATERI SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK

1. Pengembangan Pendidikan Karakter dan


Potensi Peserta Didik
2. Teori Belajar
3. Model-Model Pembelajaran
4. Media Pembelajaran
5. Evaluasi Hasil belajar
Pengembangan
Pendidikan Karakter dan Potensi
Peserta Didik
Apa itu pendidikan karakter ?

a. Pengertian Pendidikan Karakter


Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2008) :
bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi
pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak”. Adapun berkarakter
adalah berkepribadian, berperilaku,
bersifat, bertabiat, dan berwatak”
b. Tahapan Pengembangan Karakter
Menurut Direktorat Pembinaan SMP, 2010 Karakter
dikembangkan melalui beberapa tahapan yaitu:
1) Pengetahuan (knowing)
2) Pelaksanaan (acting)
3) Kebiasaan (habit)
Menurut Howard Kirschenbaum (1995)

“hormat, tanggungjawab, peduli, disiplin, loyal, berani,


dan toleran. mengoptimalkan potensi (pengetahuan)
dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan
motivasinya (perasaannya)”.
Menurut T Ramli (2001)

pendidikan karakter memiliki esensi dan


makna yang sama dengan pendidikan
moral dan pendidikan akhlak
Apa Tujuannya ?
Tujuan Pendidikan Karakter :
Membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik
warga masyarakat, dan warga negara yang baik.

Hakikat Pendidikan :
hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di
Indonesia adalah pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur
yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka
membina kepribadian generasi muda.
b. Tahapan Pengembangan Karakter
Menurut Direktorat Pembinaan SMP,2010
karakter dikembangkan Melalui :
1. Pengetahuan (knowing)
2. Pelaksanaan (acting)
3. Kebiasaan (habit)
c.Pengembangan Karakter di Sekolah
Pengembangan karakter di sekolah
sementara ini direalisasikan dalam pelajaran
agama, pelajaran kewarganegaraan, atau
pelajaran lainnya, yang program utamanya
cenderung pada pengenalan nilai-nilai secara
kognitif, dan mendalam sedikit sampai ke
penghayatan nilai secara afektif
2. TEORI BELAJAR

 Teori adalah seperangkat azaz tentang kejadian-


kejadian yang di dalamnnya memuat ide,
konsep, prosedur dan prinsip yang dapat
dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya
 Belajar merupakan proses usaha sadar yang
dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki
sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil
menjadi terampil melakukan sesuatu
Ada dua aliran teori belajar, yakni :
a. teori belajar tingkah laku (behavioristic)
Ada empat teori belajar tingkah laku
yaitu teori belajar dari Thorndike,
Skinner, Pavlov, dan Bandura.
b. teori belajar kognitif.
Teori belajar Vygotsky, Van Hiele
dad.Ausubeln
3. Model-model Pembelajaran

Sasaran pembelajaran dalam menerapkan kurikulum 2013


mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui
aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh
melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta”.
Pendekatan pembelajaran menggunakan
kurikulum 2013, yaitu:
 a.Pendekatan saintifik (dalam
pembelajaran) dan metode saintific
 b.Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem-based Learning)
 c.Pembelajaran Berbasis Projek (Project-
based Learning)
 d.Pembelajaran Inquiry/Discovery
4. Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan tentang
pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai
keputusan-keputisan yang dibuat dalam merancang
suatu sistem pembelajaran
Pengertian tersebut memiliki tiga imlikasi rumusan. Berikut ini
implikasi tersebut:

a. Evaluasi adalah suatu proses yang terus menerus, sebelum,


sewaktu dan
sesudah proses belajar mengajar.
b. Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu,
yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang
bagaimana memperbaiki pengajaran.
c.Evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat
dan bermakna
untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna
membuat keputusan.
 Fungsi Dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
berfungsi untuk memantau kemajuan belajar,
memantau hasil belajar, dan mendeteksi
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan.
 B. MateriYang Sulit Dipahami
Pada sumber belajar pedagogik dijelaskan tentang
evaluasi hasil belajar, penilaian hasil belajar
penting karena untuk memantau kemajuan
belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan akan tetapi bagi
pembaca masih sulit untuk memahami karena
pada sumber belajar kurang untuk memberikan
contoh – contoh penerapannya pada proses
penilaian pembelajaran. Proses penilaian
pembelajaran perlu dijelaskan contoh penerapan
karena proses penilaian yang cukup komplek
meliputi aspek sikap, aspek pengetahuan, dan
aspek keterampilan.
 Pada materi metode pembelajaran juga
pembaca sulit untuk memahami dalam
penerapannya karena pada materi sumber
belajar hanya menjelaskan masing - masing
tahapan – tahapan metode pembelajaran
secara umum tidak memberikan contoh
penerapan pada mata pelajaran tertentu
sehingga masih belum jelas dalam
pemahaman metode tersebut.
C.Materi Esensial Yang Tidak Ada dalam Sumber
Belajar
Pada materi sumber belajar pedagogik masih ada
beberapa materi yang belum lengkap sehingga
pembaca masih kesulitan untuk memahaminya,
yaitu kurangnya contoh – contoh penerapan proses
evaluasi pembelajaran selain itu juga kurangnya
contoh praktek nyata atau penerapan pada mata
pelajaran tertentu, sehingga bagi pembaca dapat
dijadikan acuan pada mata pelajaran yang diampu.
D. MateriYang Tidak Esensial Namun Ada
Dalam Sumber Belajar

pada materi metode pembelajaran hanya dijelaskan


tahap –tahap secara umum kurang memberikan
contoh praktik dalam mata pelajaran Teknik gambar
bangunan.
BAB II
SUMBER BELAJAR
BIDANG STUDI
 1. GAMBAR SECARA MANUAL
 2. MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT
 LUNAK
 3. DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR
 4. GAMBAR KONSTRUKSI GEDUNG
 5. GAMBAR BANGUNAN AIR DAN IRIGASI
 6. GAMBAR KONSTRUKSI JALAN
 7. GAMBAR SANITASI DAN LISTRIK
 8. STATIKA DASAR
 9. RAB DAN K3
 B. Uraian materi yang sulit dipahami
 1. Diagram Pengawatan memperlihatakan cara
pelaksanaan pengawatan peralatainstalasi listrik pada
gambar tidak diterangkan arti dari diagram tersebut.
2. Diagram instalasi listrik tidak dimengerti karena
kurang penjelasan

 C.Uraikan materi yang esensial tetapi tidak dijelaskan


dalam bagian ini adalah jaringan sanitasi tidak dijelaskan
dan tidak ada contoh gambar jaringan sanitasinya dan
Gambar pembuangan air kotor(Septic tank) dan
pembuangan air bersih.
BAB III
PENUTUP
Betapa pentingnya kompetensi pedagogik dan
kompetensi bidang studi untuk terus dikuasai
dan terus dikembangkan oleh seorang guru
profesional. Maka Dari itu seorang guru yang
profesional harus terus belajar hingga hayat.
 Wassalam …terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai