Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR STUDI

AKHLAK
Materi hari ini

• Pembahasan tentang Akhlaq


1. Pengertian akhlak, bahasa dan istilah
2. Ilmu Akhlak -> pengertian dan objek
kajian
3. Beberapa istialah terkait akhlak (moral,
etika, susila) -> pengertian, persamaan
dan perbedaannya dengan akhlak
4. Hubungan akhlak dengan ilmu lainnya
Berakhlak dgn
Iman & Amal
Akhlak Allah
shaleh

Jiwa

Tujuan

Perkembangan
jiwa

Tuhan, Manusia, Alam

Perbuatan
Persamaan: Perbedaan: tolak
penentu baik buruk ukur baik buruk
PENGERTIAN AKHLAQ
Secara bahasa bentuk jamak/plural dari
khulq
 khulq -> bentuk batin
 khalq -> bentuk lahir
Yang berarti budi pekerti, watak,
kesusilaan, tingkah laku, tabiat.
EPISTEMOLOGI

Secara epistemologi
Menurut al-Ghazali: suatu kemampuan (jiwa) yang menghasilkan
perbuatan/pengamalan yang mudah tanpa harus direnungkan. 
bukan ma’rifah (pengetahuan), qudrah (kodrat), atau fi’il
(pengamalan)  hay’ah rasikhah (kondisi yg meresap/terbenam
dalam jiwa).
Ibn Miskawaih: keadaan gerak jiwa yang mendorong ke arah
melakukan perbuatan dengan tidak menghajatkan pikiran.
Menurut Ahmad Amin: kehendah yang dibiasakan (adah al-iradah)
 akhlaq: suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa
dan menjadi kepribadaian hingga dari situ timbul berbagai macam
perbuatan dengan cara sepontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan
tanpa memerlukan pemikiran.
ILMU AKHLAK
• Ilmu Akhlak: ilmu yg membahas
perbuatan manusia dan mengajarkan
perbuatan baik yang harus dikerjakan
dan perbuatan jahat yang harus
ditinggalkan dalam pergaulannya
dengan Tuhan, manusia dan alam sekitar
dalam kehidupan sehari-hari sesuai
dengan nilai-nilai moral.
OBJEK KAJIAN
• Objeknya: tingkah laku (perbuatan) manusia
terhadap Tuhan, Manusia, dan Alam -> ditentukan
baik atau buruk.
• Tingkah laku (perbuatan) tersebut harus dilakukan
atas kehendak dan kemauan (disengaja),
sebenarnya, mendarah daging dan telah dilakukan
secara kontinyu sehingga mentradisi dalam
kehidupannya.
• Syarat sebuah perbuatan yg lahir dari kehendak dan
disengaja adalah: a) situasi memungkinkan adanya
pilihan (bukan paksaan), adanya kemauan; b) tahu
apa yang dilakukan, yakni mengenai nilai baik
buruknya.
• Etika (Yunani) -> Ethos: adat kebiasaan
• filsafat nilai, kesusilaan tentang yg baik dan
buruk yang membahas/mempelajari mana yang
baik dan mana yang buruk dengan
memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh
yg dapat diketahui oleh akal.
-> objek: perbuatan manusia
-> sumber: akal pikiran/filsafat.
-> fungsi: penilai/penentu perbuatan manusia
-> sifat: relatif
MORAL
Moral -> Mores (Latin) yg merupakan jamak
Mos-> adat kebiasaan.
KBBI: baik buruk perbuatan dan kelakuan.
Istilah yg digunakan untuk memberikan batasan
terhadap aktivitas manusia dengan
nilai/hukum baik atau buruk, benar atau
salah.
Penentuan baik atau buruk, benar atau salah
adalah norma-norma/adat istiadat yg
berlaku dalam masyarakat
SUSILA
Su dan sila (sangsekerta). Su -> baik,
sila -> dasar, prinsip.
Susila: sopan, beradab, baik budi
bahasanya.
Penentuannya -> sama dengan
moral -> norma yg berlaku dalam
masyarakat.
Persamaan dan
Perbedaan

Persamaan antara akhlaq, etika, moral, dan susila: menentukan


hukum/nilai dari sebuah perbuatan, apakah baik atau buruk.
Perbedaan: terletak pada tolak ukur yang dipergunakan.
-> akhlaq: agama (al-qur’an dan sunnah)
-> etika: akal pikiran (rasio)
-> moral dan susila: norma/adat kebiasaan yg berlaku dalam
masyarakat.
Perbedaan yg lain (khususnya antara etika dan moral) dalam hal sisi
teoritis (etika), dan praksis (moral). Etika memandang tingkah
laku manusia secara umum dan menjelaskan ukuran baik buruk.
Sedangkan moral memandang tingkah laku manusia secara lokal
(individual) dan menyatakan ukuran tersebut dalam perbuatan.
ILMU TASAWUF
• Ada 3 macam tasawuf (falsafi, akhlaqi, dan
amali) yang bertujuan mendekatkan diri kepada
Allah sedekat-dekat mungkin dengan cara
membersihkan diri dari perbuatan tercela dan
menghiasi diri dengan hal terpuji. -> Ini
bermakna bahwa seorang sufi harus memulai
dengan akhlak.
• Dalam tasawuf ibadah sangat menonjol. Ibadah
dalam tasawuf harus diarahkan kepada
pembinaan akhlak mulia. -> al-takhalluq bi
akhlak Allah.
ILMU TAUHID
a. Obyek → Tuhan (zat, sifat, dan
perbuatan) → keyakinan menjadi
landasan perbuatan → ikhlas karena Dia
semata.
b. Fungsi → rukun iman meniscayakan
orang yang bertauhid mencontoh subjek
yg ada di rukun iman tersebut. →
c. iman dan amal shaleh.
d. Iman dosa → Khawarij (dosa dapat
menghilangkan iman) dan Mu’tazilah
(dosa menempatkannya pada dua posisi
→ manzilatun baina manzilataini)
Filsafat
Berpikir mendalam, radikal, universal dan
sistematis untuk menemukan hakekat sesuatu
→ handphone/telepon → sarana komunikasi
Titik temu filsafat dan akhlak ada pada obyek
bahasan tentang manusia (jiwa) → bahasan
tentang jiwa menjadi sumber konsep ilmu
akhlak.
Filsafat Ibn Khaldun → manusia makhluk budaya
→ harus ada interaksi yang meniscayak an
pembinaan manusia (pembinaan akhlak)
Semua aspek pendidikan diarahkan pada
tercapainya tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan dalam Islam →
terbentuknya seorang hamba yang patuh
terhadap perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya, memiliki sifat-sifat dan
akhlak mulia.
Terlihat jelas kaitan antara pendidikan dan
akhlak dari tujuan pendidikan tersebut.
Ilmu jiwa → Gejala jiwa yg tampak lewat
perbuatan/tingkah laku.
Potensi psikologis seseorang akan melahirkan
akhlak.
Sumber akhlak (moral) tidak hanya dari potensi
psikologis (batin) saja tetapi juga bersumber dari
wahyu (agama/tuhan)
Ilmu jiwa memberikan informasi perbedaan
psikologis seseorang dari jenjang usianya. Hal
ini akan memberikan rumusan metode dan
pendekatan dalam pembinaan akhlak, serta
ajaran akhlak yang sesuai dengan
perkembangan psikologis seseorang.
SEBELUM BELAJAR
Sebelum monev

SETELAH BELAJAR
Thank You

Maaf Belajar…!!!
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai