Anda di halaman 1dari 12

GANGGUAN PENGHIDU

OLEH:
Aulia Giffarinnisa
Tiara Pasomba
Atikah Purnamasari S.
PEMBIMBING:
Dr. Magdalena Sidabutar

BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
ANATOMI PENGHIDU
ANATOMI PENGHIDU
FISIOLOGI PENGHIDU
DEFINISI
• Hiposmia adalah penurunan dalam kemampuan untuk mendeteksi bau

• Anosmia adalah ketidakmampuan dalam mendeteksi bau.

• Parosmia adalah perubahan dalam mempersepsikan bau yang normal.

• Phantosmia adalah sensasi seperti menghidu bau yang sebenarnya tidak


ada.

• Kakosmia adalah perubahan persepsi bau yang diakibatkan oleh gangguan


psikologi.
ETIOLOGI

• Disfungsi konduksi olfaktorius, transmisi stimulus menuju epitelium


mengalami kerusakan, disebabkan oleh :
- Proses inflamasi, alergi kronik dan rhinitis non alergi, akut dan kronik
rhinosinusitis dan inflamasi pada mukosa nasal
- Tumor dan Polip nasal
- Pasien Laryngectomi dan sedang menggunakan kanul trakea – karena
banyak aliran udara
ETIOLOGI
Disfungsi neurosensoris olfaktorius, terdapat kerusakan pada struktur saraf
sentral dan disebabkan oleh:
• Infeksi dan inflamasi, menyebabkan kerusakan pada neuroepitelium,
sarcoidosis, multiple sclerosis.
• Post operative atau hemoragik subarachnoid (kerusakan pada bagian
parenkim saraf, menyebabkan anosmia)
• Toxic, obat-obatan mempengaruhi saraf olfaktori
• Usia tua, penurunan jumlah sel mitral pada bulbus olfaktorius.
• Kelainan kongenital (anosmia kongenital)
• Proses degenerative pada saraf – disosmia pada alzheimer.
DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan Fisis

Radiologi
Pemeriksaan penunjang
Tes Penghidu Sniffin Stick
PENATALAKSANAAN

Mengatasi penyebab gangguan penghidu. Pengelolaan alergi, terapi


antibiotik, operasi untuk polip nasal, deviasi septum nasal.
Pada gangguan penghidu sensorineural, tidak ada terapi yang terbukti.
Gangguan ini berhubungan dengan usia dan kongenital.
PROGNOSIS
• Hasil akhir disfungsi penciuman sebagian besar bergantung pada
etiologinya. Disfungsi penghidu akibat sumbatan yang disebabkan
oleh polip, neoplasma, pembengkakan mukosa, atau deviasi septum
dapat disembuhkan. Bila sumbatan tadi dihilangkan, kemampuan
penciuman bisa membaik. Sebagian besar pasien yang kehilangan
indra penciumannya selama menderita infeksi saluran napas bagian
atas sembuh sempurna kemampuan penciumannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai