Anda di halaman 1dari 23

PERSIAPAN PASIEN UNTUK

PEMERIKSAAN PENUNJANG SPESIMEN


( DARAH, URIN, FESES, SPUTUM )

Oleh :
KELOMPOK 1
Absen 1 sampai 13

Ns. Eva Marvia, MM


PERSIAPAN PEMERIKSAAN
SPESIMEN URIN
Terbagi menjadi 3 , antara lain :

1. Spesimen urin rutin


2. Spesimen urin sewaktu
3. Spesimen urin tengah
1. Spesimen urin rutin
Cara pengambilan urin rutin
– Perlengkapan :
– Sarung tangan
– Pispot, urinal yang bersih untuk klien yang tidak dapat berkemih langsung ke dalam, wadah specimen
– Wadah spesimen dengan mulut lebar
– Slip permintaan laboratorium
– Label identifikasi spesimen yang terisi lengkap
Persiapan :
– Sediakan peralatan
Pelaksanaan :
– Jelaskan pada klien apa yang akan di lakukan serta tujuannya
– Jelaskan bahwa semua spesimen harus terbebas dari semua kontaminasi dari feses
– Berikan wadah spesimen pada klien, dan arahkan klien ke kamar mandi untuk berkemih lalu masukkan 120 ml urin ke
dalam wadah
– Cuci tangan
– Berikan privasi
– Berikan bantuan yang diperlukan jika klien membutuhkan
– Pastikan spesimen disegel dan wadah bersih
– Tutup rapat wadah.
– Bila bagian wadah terkontaminasi oleh urin, bersihkan dengan sabun dan air. Tindakan ini mencegah penyebaran
mikroorganisme.
– Beri label pada wadah dan bawa ke laboratorium
– Cuci tangan dan Dokumentasikan.
2. Spesimen urin sewaktu
Semua urin yang keluar dikumpulkan dalam wadah kecil yang bersih dan kemudian dimasukkan
kedalam botol dan pendingin.
Perlengkapan :
– Wadah spesimen
– Label identifikasi spesimen terlengkap
– Slip permintaan dari laboraturium
– Tanda pada dekat tempat tidur klien yang menunjukan waktu tertentu dalam pengumpulan urine
– Antiseptik
– Sarung tangan
Persiapan :
– Ambil wadah spesimen berisi pengawet dari laboratorium. Tempelkan label pemeriksaan berisi informasi
yang mengidentifikasi klien, uji yang akan dilakukan, jam dimulai dan jam selesai. Berikan alat yang
bersih untuk mengumpulkan urine.
– Pelaksanaan :
– Jelaskan kepada klien
– Urine harus bebas eliminasi fekal dan tisu toilet
– Cuci tangan
– Beri privasi klien
– Mulai periode pengumpulan dengan minta klien untuk berkemih di toilet, pispot, atau urinal
– Setelah dimulai waktu pengumpulan urine, intruksikan klien untuk selalu berkemih dalam pispot.
– Beri nomor pada wadah secara berurutan bila di perlukan terpisah.
– Kumpulkan semua spesimen yang di perlukan. Hindari kontaminasi, masukan kedalam pendingin dalam
keadaan tertutup.
– Cuci tangan
– Dokumentasikan
3. Spesimen urin tengah
Persiapkan peralatan :
– Sabun,lap basah,dan handuk Digunakan untuk membersihkan,membilas,dan mengeringkan perineum
– Peralatan komersial untuk mengambil urine dengan cara bersih,gulungan kapas steril atau bantalan kasa
– larutan anti septic
– Air steril
– Wadah spesimen steril
– Sarung tangan steril dan non steril
– Pispot
– Label spesimen yang lengkap
– Persiapan
Ambil wadah spesimen berisi pengawet dari laboratorium. Tempelkan label pemeriksaan berisi informasi
yang mengidentifikasi klien, uji yang akan dilakukan, jam dimulai dan jam selesai. Berikan alat yang bersih
untuk mengumpulkan urine.
Pelaksanaan :
- Jelaskan kepada klien
– Membantu klien mengumpulkan spesimen urin secara mandiri
– Urin harus bebas dari feses
– apabila klien tidak merasakan keinginan berkemih, maka berikan air minum
– Privasi klien
– Berikan sabun,lap basah , dan handuk untuk membersihkan daerah perineum
– Jika pasien tidak bisa berjalan maka Pakai sarung tangan non steril dan bantu perawatan perineum untuk
mencegah penularan mikroorganisme
– ganti sarung tangan untuk mengurangi transfer infeksi
– buka peralatan steril atau persiapkan peralatan steril
– buka wadah steril
– Bantu dan biarkan klien membersihkan perineum dan mengumpulkan spesimen urin nya secara mandiri.
– Tampung spesimen dan kemudian tutup dengan rapat wadah spesimen jangan lupa memberi label
– Cuci tangan dan dokumentasikan
Gambar wadah penyimpanan spesimen urin
beserta tabel untuk memudahkan identitas
pemilik urin
urine analyzer alat ini adalah alat yang digunakan
untuk mempermudah pemeriksaan urin secara
otomatis digunakan untuk menentukan jumlah
(kuantifikasi ) analit dalam urin termasuk
bilirubin,protein,glukosa,dan sel darah

Alat yang disamping adalah alat untuk pemeriksaan urin secara


manual,yakni urine strip, urine strip berbentuk strip panjang yang
dimana terdapat pad jika tercelup urin maka warnanya akan
berubah
PERSIAPAN PEMERIKSAAN
SPESIMEN SPUTUM
– Spesimen sputum diambil untuk pemeriksaan kultur sensitvitas guna mengidentifikasi
mikroorganisme tertentu dan sensitivita terhadap obat tertentu. Spesimen sputum pagi
hari diperiksa untuk mengidentifikasi kanker paru – paru dan tipe sel khususnya.
Perlengkapan :
– Wadah spesimen steril dengan penutup
– Sarung tangan
– Desinfektan
– Tissue
– Label terlengkap
– Slip permintaan laboratorium
– Obat kumur.
Pelaksanaan :
– (Jelaskan kepada klien apa yang akan Anda lakukan, mengapa hal tersebut perlu dilakukan dan bagaimana klien dapat
bekerja sama. Diskusikan bagaimana hasilnya akan digunakan untuk perawatan atau terapi selanjutnya
– Jumlah sputum yang diperlukan 1- 2 sendok teh ( 5 -10 ml)
– Cuci tangan
– Berikan privasi
– Berikan bantuan jika diperlukan untuk mengumpulkan specimen
– Pasien berkumur dengan air garam,kemudian diberi wadah yang bermulut lebar,steril,mempunyai tutup.
– Pasien dalam posisi berdiri,jika tidak memungkinkan dapat dengan duduk agak membungkuk.
– Pada pagi hari,biasanya rangsangan batuk sangat kuat
– Menahan diri agar tidak batuk dulu dan menarik nafas dalam-dalam kemudan di suruh batuk sekuat-kuatnya sehingga
merasakan dahak yang dibatukkan keluar dari tenggorokan.
– Tamping sputum di wadah yang sudah disediakan,mulut wadah penampung dibersihkan dari tetesan dahak lalu di tutup.
– Beri label pada wadah penampung yang berisi nama, alamat, tanggal pengambilan serta nama pengirim
– Cuci tangan dan dokumentasikan.
Macam-macam sputum

Sputum hijau → proses penimbunan


Sputum kekuning-kuningan → Sputum merah muda&berbusa nanah. Sputum hijau ini sering
proses infeksi. → tanda edema paru akut. ditemukan pada penderita bronkhiektasis
karena penimbunan sputum dalam
bronkus yang melebar dan terinfeksi.

Sputum berlendir, lekat, abu-


abu/putih → tanda bronkitis kronik.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN SPESIMEN DARAH
– Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan dengan bahan atau spesimen darah. Beberapa pemeriksaan berikut ini
menggunakan spesimen darah, antara lain:
1. Serum glutamik piruvik transaminase (SGPT) atau alanin amoniotransferase.
2. Albumin
3. Asam Urat
4. Bilirubin (total, direct, dan indirect)
5. Estrogen
6. Gas Darah Arteri (GDA)
7. Gula Darah Puasa
8. Gula Darah Postprand
9. Trombosit
10. Masa Tromboplastin parsial (Partial Tromboplastin Time-PPT), masa tromboplastin parsial teraktivasi (Activation
Partial Tromboplastin Time-APTT)
11. Gonadotropin korionik manusia (Human Chorionic Gonadotropin-HCG)
12. Hematokrit
13. Hemoglobin
tempat pengambilan darah ada 3

arteri
kapiler vena
– Prosedur pengambilan darah vena
– Lokasi : v. cubiti media
(di fossa ante cubiti; terbaik)
V. pergelangan tangan
V. punggung tangan
V. pergelangan kaki
ALAT :
Alkohol 70% - Kapas kering / kasa
Tabung - Semprit / vacutainer
Plester
Jarum ukuran 20 G -Panjang jarum : 1 – 1,5 inch
vena kecil 21-22
Indonesia 23 G
Prosedur :
– Pastikan identitas penderita sesuai dg penderita
– Pasang tourniquet ± 10 – 15 cm dr daerah yg akan dipungsi, palpasi vena yg dipilih, penderita diminta
menggenggam tangan
– Desinfeksi kulit dengan alkohol 70% secara sirkuler
– Pegang lengan bawah penderita di bawah daerah pungsi, semprit/vacutainer holder dipegang di antara ibu jari &
jari 3,4,5. Jari telunjuk sebagai petunjuk
– Tusukan jarum (lubang menghadap ke atas) searah dg vena, membentuk sudut 15º dg permukaan kulit
– Bila jarum masuk vena, terlihat darah di dlm semprit, tarik pelan2 alat penghisap
– Genggaman tangan penderita dilepas segera setelah darah masuk dalam semprit. Bila memakai vacutainer, setelah
jarum masuk vena tekan tabung pd vacutainer holder
– Tourniquet dpt dikendorkan, pd waktu darah masuk semprit/ dibiarkan sampai volume darah yg dihisap cukup
– Lepaskan tourniquet sebelum jarum ditarik dari vena. Tekan bekas tusukan dg kapas kering & cepat tarik jarum dr vena

Pengambilan darah melalui kapiler


– Bayi baru lahir tumit / ibu jari kaki
– Anak2 jari tangan 3,4
– Dewasa jari tangan 3,4
cuping telinga
Hangatkan lokasi pengambilan darah dg kain hangat 3 menit jarum tube/tabung
ALAT :
- Alkohol 70%
- Kapas / kassa
- Lancet steril
- Pipet, mikropipet, tabung kecil
Tahap-tahap

- Bersihkan lokasi pengambilan darah dg alkohol 70%


- Tunggu sampai alkohol kering
- Tusuk ujung jari dg lancet
- Usap tetesan I dg kapas kering
- Lakukan tekanan perlahan-lahan 1 cm di atas tusukan,
- lepas kembali, berulang-ulang sampai volume darah yg
keluar cukup
- Tampung darah ke dalam tabung mikro/pipet kapiler
- Tekan ujung tusukan dg kapas sampai darah berhenti

CARA PENGAMBILAN DARAH ARTERI


Petugas harus trampil
Lokasi :
pergelangan tangan a. radialis
fossa cubiti a. brachialis
lipatan paha a. femoralis
Jarum 18 – 20 G arteri besar
23 – 25 G arteri kecil
– Semprit gelas lebih baik dari plastik
– Desinfektan daerah arteri yg akan diambil darahnya dg alkohol 70%
– Arteri diraba pulsasinya & dindingnya yg tebal
– Fiksasi arteri dg jari telunjuk proximal dr daerah yg dipungsi
– Tusukan semprit pd permukaan kulit 5-10 ml distal jari telunjuk
– masuknya jarum ke dalam arteri ditandai dg naiknya darah ke dalam semprit

– Hisap darah perlahan-lahan secukupnya

– Tarik jarum & segera tekan bekas tusukan dg kapas steril selama 5 menit

– Ujung semprit ditutup karet (tidak bolek ditekuk)

– Campur darah dg heparin dg cara memutar semprit searah sumbu panjang

– Semprit masukan ke dalam plastik berisi es, dibawa ke lab, kmd diperiksa dlm waktu 15
menit
PERSIAPAN PEMERIKSAAN SPESIMEN
FESES
Tujuannya yaitu untuk mengetahui Adanya gangguan pencernaan , Adanya lendir dalam tinja,Kecurigaan
penyakit gastrointestinal ,Adanya darah dalam tinja
– Alat :
– Pispot yang bersih
– Sarung tangan
– Wadah spesimen dari plastik berlebel dengan penutup, hapusan steril pada tabung untuk kultur feses
– Dua spatel
– Tissue
– Slip permintaan dari laoratorium yang terisi lengkap
– Penyegar udara
Pelaksanaan

– Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, serta tujuan

– Berikan informasi kepada klien

– Defekasi pada pispot yang bersih

– Jangan sampai spesimen terkontaminasi dengan urin atau darah menstruasi. Jika memungkinkan klien berkrmih dulu
sebelum mengumpulkan spesimen

– Jangan membuang tisu ke dalam pispot defekasi karena kandungan kertas dapat mempengaruhian alisis laboratorium

– Berikan privasi klien

– Bantu klien yang memerlukan bantuan

– Bantu klien memakai pispot yang diletakkan di atas kursi di samping tempat tidur atau di bawah dudukan toilet di
kamar mandi

– Setelah klien defekasi tutup pispot bertujuan untuk mengurangi rasa bau dan malu pada klien dan jangan lupa memakai
handscoon
– Pindahkan sejumlah feses yang diperlukan ke dalam wadah feses

– Gunakan satu atau dua spatel untuk memindahkan sejumlah atau semua feses ke dalam wadah spesimen, hati-hati agar
tidak mengontaminasi bagian luar wadah. Jumlah desse yang dikirim bergantung pada tujuan pengumpulan spesimen
feses. Biasanya pemeriksaan cukup membutuhkan 2 ,5 cm feses yang berbentuk atau 15-30 ml fese cair.

– Bungkus spatel yang telah digunakan dengan tissue sebelum membuangnya kedalam wadah pembuangan. Tindakan ini
membantu mencegah penyebaran mikroorganisme melui kontak dengan benda lain

– Tutup wadah segera setelah spesimen berada di dalam wadah

– Gunakan penyegar udara untuk mrenghilangkan bau kecuali dikontra indikasikan untuk klien (misalmnya semprotan
yang meningkatkan dispenia)

– Cuci tangan dan dokumentasi


Wadah feses
pispot

spatel
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai