Oleh :
KELOMPOK 1
Absen 1 sampai 13
arteri
kapiler vena
– Prosedur pengambilan darah vena
– Lokasi : v. cubiti media
(di fossa ante cubiti; terbaik)
V. pergelangan tangan
V. punggung tangan
V. pergelangan kaki
ALAT :
Alkohol 70% - Kapas kering / kasa
Tabung - Semprit / vacutainer
Plester
Jarum ukuran 20 G -Panjang jarum : 1 – 1,5 inch
vena kecil 21-22
Indonesia 23 G
Prosedur :
– Pastikan identitas penderita sesuai dg penderita
– Pasang tourniquet ± 10 – 15 cm dr daerah yg akan dipungsi, palpasi vena yg dipilih, penderita diminta
menggenggam tangan
– Desinfeksi kulit dengan alkohol 70% secara sirkuler
– Pegang lengan bawah penderita di bawah daerah pungsi, semprit/vacutainer holder dipegang di antara ibu jari &
jari 3,4,5. Jari telunjuk sebagai petunjuk
– Tusukan jarum (lubang menghadap ke atas) searah dg vena, membentuk sudut 15º dg permukaan kulit
– Bila jarum masuk vena, terlihat darah di dlm semprit, tarik pelan2 alat penghisap
– Genggaman tangan penderita dilepas segera setelah darah masuk dalam semprit. Bila memakai vacutainer, setelah
jarum masuk vena tekan tabung pd vacutainer holder
– Tourniquet dpt dikendorkan, pd waktu darah masuk semprit/ dibiarkan sampai volume darah yg dihisap cukup
– Lepaskan tourniquet sebelum jarum ditarik dari vena. Tekan bekas tusukan dg kapas kering & cepat tarik jarum dr vena
– Tarik jarum & segera tekan bekas tusukan dg kapas steril selama 5 menit
– Semprit masukan ke dalam plastik berisi es, dibawa ke lab, kmd diperiksa dlm waktu 15
menit
PERSIAPAN PEMERIKSAAN SPESIMEN
FESES
Tujuannya yaitu untuk mengetahui Adanya gangguan pencernaan , Adanya lendir dalam tinja,Kecurigaan
penyakit gastrointestinal ,Adanya darah dalam tinja
– Alat :
– Pispot yang bersih
– Sarung tangan
– Wadah spesimen dari plastik berlebel dengan penutup, hapusan steril pada tabung untuk kultur feses
– Dua spatel
– Tissue
– Slip permintaan dari laoratorium yang terisi lengkap
– Penyegar udara
Pelaksanaan
– Jelaskan kepada klien apa yang akan anda lakukan, serta tujuan
– Jangan sampai spesimen terkontaminasi dengan urin atau darah menstruasi. Jika memungkinkan klien berkrmih dulu
sebelum mengumpulkan spesimen
– Jangan membuang tisu ke dalam pispot defekasi karena kandungan kertas dapat mempengaruhian alisis laboratorium
– Bantu klien memakai pispot yang diletakkan di atas kursi di samping tempat tidur atau di bawah dudukan toilet di
kamar mandi
– Setelah klien defekasi tutup pispot bertujuan untuk mengurangi rasa bau dan malu pada klien dan jangan lupa memakai
handscoon
– Pindahkan sejumlah feses yang diperlukan ke dalam wadah feses
– Gunakan satu atau dua spatel untuk memindahkan sejumlah atau semua feses ke dalam wadah spesimen, hati-hati agar
tidak mengontaminasi bagian luar wadah. Jumlah desse yang dikirim bergantung pada tujuan pengumpulan spesimen
feses. Biasanya pemeriksaan cukup membutuhkan 2 ,5 cm feses yang berbentuk atau 15-30 ml fese cair.
– Bungkus spatel yang telah digunakan dengan tissue sebelum membuangnya kedalam wadah pembuangan. Tindakan ini
membantu mencegah penyebaran mikroorganisme melui kontak dengan benda lain
– Gunakan penyegar udara untuk mrenghilangkan bau kecuali dikontra indikasikan untuk klien (misalmnya semprotan
yang meningkatkan dispenia)
spatel
SEKIAN DAN TERIMA KASIH