Anda di halaman 1dari 28

Laporan Kasus:

Mumps
Identitas pasien

Nama : An. T.C.


Tanggal lahir : 24 Januari 2007
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 10 Tahun 1 Bulan
Suku Bangsa : Betawi
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Jl. Luar Batang, Jakarta Utara, DKI Jakarta
Identitas Orang tua

Nama Ayah : Tn. TS Nama Ibu : Ny. IH


Umur : 35 tahun Umur : 32 tahun
Pendidikan Terakhir: SLTP Pendidikan terakhir : SLTP
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Ibu RumahTangga
Alamat : Jl. Luar Batang 007/002 Penjaringan, Jakarta Utara, DKI Jakarta
Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis dan alloanamnesis dengan Ibu pasien
Tanggal: 9 Maret 2017 Jam 10.30 WIB

Keluhan utama:
– Bengkak di seluruh bagian bawah rahang

Keluhan tambahan:
– demam
– sakit perut, mual, muntah
– lemas
Perjalanan Penyakit Sekarang

2 hari SMRS
4 hari SMRS
Timbul benjolan
Bengkak membesar
Demam ringan Demam ↑↓
Sakit perut, kembung, mual, muntah

😟 😖 😫 😲 😞
8 Maret 2017
Pasien masuk IGD

3 hari SMRS 1 hari SMRS


Bengkak di seluruh bagian bawah Bengkak menetap
rahang, sakit + panas Demam membaik
Demam memburuk Mual & muntah ↑↑
Badan lemas
Riwayat Penyakit Dahulu

☒ Riwayat keluhan pembengkakan pada leher sebelum ini


☒ batuk pilek
☒ riwayat sakit gigi atau gigi berlubang
☑ Keluhan serupa di lingkungan
☑ Riwayat sakit maag berulang selama kira-kira 1 tahun terakhir
Riwayat Penyakit Keluarga

☒ Riwayat penyakit kronis Silsilah Keluarga

☒ Keluhan serupa di lingkungan


keluarga
Riwayat Kehamilan &
Kelahiran
Kehamilan Keadaan bayi
☑ ANC: Trimester I 2x, trimester II 3x, ☑ Langsung menangis kuat, nilai APGAR
trimester III 5x, di puskesmas tidak diketahui
☒ Penyakit kehamilan ☒ Pucat/Biru/Kuning/Kejang
Kelahiran ☒ Kelainan bawaan
• Secara spontan di rumah dengan • Berat badan lahir: 3800 gram
pertolongan bidan • Panjang badan lahir: 50 cm
• Masa gestasi: Aterm (37 minggu) • Lingkar kepala : Ibu lupa
Kesan : Neonatus cukup bulan, sesuai
masa kehamilan (NCB-SMK)
Riwayat Perkembangan
Fisik
– Gigi Pertama : Ibu lupa
– Berbalik : 2 bulan
– Tengkurap : 3 bulan
– Merangkak : 4 bulan
– Duduk : 6 bulan
– Berdiri : 11 bulan
– Berjalan : Usia 1 tahun
– Berbicara : menyebutkan ‘ma atau pa’ usia 9 bulan
Kesan : Perkembangan anak normal sesuai usia
Riwayat Imunisasi

Bulan Kelas
Imunisasi
0 1 2 3 4 9 I II III
Hepatitis B + + + +
DPT + + +
+ + +
(DT) (TT) (TT)
Polio + + + + +
BCG +
Campak + +
Kesan: Imunisasi lengkap sesuai umur
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Umum 9 Maret 2017 Jam 11.00 Pemeriksaan Antropometri


WIB
– Tinggi badan : 120 cm
– Keadaan umum : Tampak sakit sedang
– Berat badan : 25 kg
– Kesadaran : Compos Mentis
– Lingkar kepala : 52 cm
– Tekanan darah : 110/50 mmHg
– Lingkar dada : 75 cm
– Nadi : 125x /menit, kuat
– Lingkar lengan atas: 15 cm
angkat, regular
– IMT : 17,36 (Kurus)
– Suhu : 37,7°C
– Pernapasan (frekuensi dan tipe): 25x
/menit, teratur, reguler, tipe
torakoabdominal
Status Gizi

– Usia: 10 tahun 1 bulan


– BB/U : (25/33) x 100% = 75,75%
– TB/U : (120/138) x 100% = 86,95%
– BB/TB: (25/22) x 100% = 91%
– Kesan: Status Gizi Cukup
Pemeriksaan Sistematis

Mata: pupil isokor diameter 3mm, refleks cahaya +/+, sklera ikterik -/-
conjungtiva anemis -/-
Hidung: deviasi septum (-) pernafasan cuping hidung (-)
Mulut: bibir kering (-) sianosis perioral (-) Tonsil T2-T2 Faring hiperemis (-)
stomatitis (-)
Leher: Pembesaran kelenjar parotis (+) dextra dan sinistra, konsistensi
keras, nyeri tekan (+), Kemerahan (+), mobile (+), Pembesaran di
submandibula konsistensi keras, nyeri tekan (+), kemerahan (-), mobile
(+).
– Cor : BJ1 dan BJ2 murni reguler, murmur (-) gallop (-)
– Pulmo: suara nafas vesikuler +/+ rhonki -/- wheezing -/-
– Abdomen: datar. bising usus (+) normal, soepel, nyeri tekan
epigastrium (+) tidak teraba pembesaran hepar,limpa dan ginjal
– Ekstremitas : akral hangat, CRT <2detik
Pemeriksaan Laboratorium
tanggal 08 Maret 2017 jam 19:07 WIB
Nama Test Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 13.4 g/dL 13.0 – 18.0
Hematokrit 41.0 % 40 - 50
Eritosit 5.03 juta/uL 4.5 – 5.5
Lekosit 5,024/mm3 4000 – 10000
Trombosit 280,300/mm3 150000 - 450000
KIMIA KLINIK
Elektrolit
Natrium(Na) 138 mEq/L 135 – 150
Kalium(K) 4.4 mEq/L 3.6 – 5.5
Clorida(Cl) 99 mEq/L 94 – 111
Gula Darah
Glukosa Darah Sewaktu 78. mg/dL < 140
Resume

– Seorang anak perempuan berusia 10 tahun datang dengan keluhan bengkak


pada seluruh bagian rahang bawah yang mulai timbul sejak 4 hari SMRS.
Keluhan disertai dengan demam yang naik turun sejak 3 hari SMRS dan sakit
perut yang disertai mual dan muntah sejak 2 hari SMRS.
– PF: TTV suhu yang meningkat. Pemeriksaan sistematis: pembesaran kelenjar
parotis (+) dextra & sinistra, konsistensi keras, nyeri tekan (+), kemerahan (+),
mobile (+), disertai pembesaran di submandibula konsistensi keras, nyeri tekan
(+), kemerahan (-), mobile (+). Pemeriksaan darah rutin berada dalam batas
normal.
Diagnosa

DIAGNOSIS KERJA
– Mumps

DIAGNOSIS BANDING
– Parotitis supuratifa
– Limfadenitis submandibula
Saran Pemeriksaan

– Pemeriksaan urin lengkap


– Serum amylase
– Pemeriksaan serologi
Penatalaksanaan

– IVFD RL 1500cc/ 24jam


– Paracetamol syrup 4x 2cth
– Ranitidine 2x 25mg
– Primperan 3x 3mg IV
– Diet 3x makanan lunak
– Rawat isolasi
Prognosis

– Ad Vitam : dubia ad bonam


– Ad Fungsionam : dubia ad bonam
– Ad Sanationam : dubia ad bonam
9 Maret 2017 (Hari Rawat ke-1, hari 10 Maret 2017 (Hari Rawat ke-2, hari 11 Maret 2017 (Hari Rawat ke-3, hari
sakit ke-6) sakit ke-7) sakit ke-8)
S bengkak (+) sakit dan panas bengkak (+) sakit bengkak (↓) sakit
Demam (+) Demam (↓) Demam (-)
Sakit perut(+) mual (+) nafsu makan (-) Sakit perut(↓) mual (-) nafsu makan (+) Sakit perut(↓↓) mual (-) nafsu
Muntah (-) Muntah (-) makan (++) Muntah (-)
Pusing (+) Pusing (-) Pusing (-)
BAB (-)3 hari BAB (+) 2x mencret BAB (+) normal
O • HR= 112x/m RR= 25x/m TD=110/50 • HR= 100x/m RR= 22x/m TD=110/60 • HR= 110x/m RR= 24x/m
mmHg Suhu= 37,0 ∘C mmHg Suhu= 36,4 ∘C TD=110/50 mmHg Suhu= 36,7 ∘C
• Leher: Pembesaran kelenjar parotis • Leher: Pembesaran kelenjar parotis (+) • Leher: Pembesaran kelenjar
(+) dextra & sinistra dan dextra & sinistra dan submandibula, parotis (+) dextra & sinistra dan
submandibula, konsistensi keras, konsistensi keras, mobile, nyeri tekan submandibula, konsistensi keras,
mobile, nyeri tekan (+), kemerahan (+), kemerahan (-). Lingkar leher: 27 nyeri tekan (↓), kemerahan (-),
(+). Lingkar leher: 29 cm cm mobile (+). Lingkar leher: 25 cm
• Abd: nyeri tekan epigastrium (+) • Abd: nyeri tekan epigastrium (+) • Abd: nyeri tekan epigastrium (-)
A Mumps (perbaikan) Mumps (perbaikan) Mumps (perbaikan)
P • Ganti primperan dengan • Antasida 2/3 tab + Prednison 2mg + • Terapi oral lanjut
Domperidon syrup 3x 1/2cth Asam Ascorbat 50 mg, pulv dtd  3x • Boleh pulang
• Latihan mengunyah & menggerakan 1pulv
rahang • Terapi lain lanjut
• Terapi lain lanjut
Analisa Kasus

Tanda & Gejala


– Gejala prodromal timbul 1-2 hari
– Kasus: hari pertama sakit, demam dirasakan tidak terlalu tinggi pada awalnya
disertai nafsu makan berkurang, bahkan terdapat mual dan muntah, sakit di
bawah telinga kanan, tidak terdapat nyeri otot.
– Pada infeksi virus mumps hari 3-5 demam mulai berkurang
– Kasus: hari perawatan pertama (hari sakit ke 6) demam hanya terjadi 1 kali
saja dan pada hari berikutnya demam sudah tidak muncul lagi.
– Pembengkakan kelenjar parotis awalnya timbul unilateral kemudian selanjutnya
timbul bilateral
– Kasus: hari pertama sakit timbul benjolan di bawah telinga kanan, keesokan harinya
benjolan menjadi bengkak di seluruh bagian bawah rahang
– Nyeri pada kasus infeksi virus mumps bisa dicetuskan oleh gerakan mengunyah,
sentuhan serta memakan makanan yang asin yang mensensitasi timbulnya nyeri
pada kelenjar parotis yang bengkak
– Kasus: Pasien mengeluh nyeri dan tidak bisa makan
– Gejala pembengkakan parotis dari infeksi virus mumps akan mencapai
puncaknya pada hari ke 3 dan berkurang dalam 3-5 hari
– Kasus: pembengkakan kelenjar parotis pada bagian leher meluas ke bagian
submandibula 1 hari setelah timbulnya benjolan pertama dan semakin membesar
pada keesokan harinya dan tidak bertambah bengkak lagi pada hari-hari berikutnya
bahkan pada hari pertama perawatan bengkak sudah mulai berkurang.
– Adanya riwayat kontak dengan penderita mumps
– Kasus: ada beberapa teman di sekolah yang sedang menderita penyakit yang sama
Penegakkan Diagnosis
Pemeriksaan darah rutin: kadang terdapat Leukopenia dan limfositopenia
Kasus: tidak ditemukan kelainan kelainan pada pemeriksaan darah

Serum amilase
– Amilase serum dapat meningkat selama terjadinya parotitis dan tetap
meningkat selama 2 minggu. Pemeriksaan analisis isoenzim dapat digunakan
untuk membedakannya dengan amilase pankreas.
Pemeriksaan virologi dan serologi
– Dapat menemukan adanya isolasi virus pada kultur sel, deteksi antigen virus
pada pemeriksaan immunofluorescence atau identifikasi dari asam nukleat
dengan cara CRP. Virus dapat ditemukan dari apusan sekret saluran nafas atas,
CSF atau urin selama gejala akut berlangsung.
– Peningkatan serum mumps imunoglobulin G (IgG) antibodi antara fase akut dan
convalescent yang terdeteksi dari pemeriksaan hemaglutinisasi, neutralisasi
atau tes enzim immunoassay (EIA) dapat memastikan diagnosis. EIA untuk
mumps IgM antibodi dapat digunakan sebagai identifikasi infeksi yang baru
terjadi (fase akut)
Tatalaksana
– Parasetamol
– Kasus: Paracetamol syrup 4x 2cth

– Vaksinasi MMR (Mumps,measles,rubela) dengan dosis 2 kali


pemberian dan jarak pemberian 28 hari dari pemberian vaksin
pertama

Anda mungkin juga menyukai