PALANGKA RAYA FAKULTAS KEDOKTERAN RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA NOVEMBER 2015 ANAMNESIS 1. Sudah berapa lama batuk berlangsung 2. Apakah batuk sering berulang atau kambuh 3. Waktu batuk terjadi: malam atau dini hari 4. Sifat batuk : bersifat spasmodik, kering atau produktif atau banyak dahak 5. Bila berdahak, dilihat sifat dahaknya: kekentalan, warna, bau, serta adanya darah pada dahak 6. Ada tidaknya keluhan penyerta pada batuk: demam, kejang, sesak napas, mengi, keringat malam, sianosis, berat badan turun, apakah pasien memerlukan perubahan posisi (ortopne) atau muntah 7. Anak mengalami kesulitan makan, minum dan menyusu atau tidak 8. Faktor pencetus batuk pilek: debu, suhu, serbuk bunga, makanan 9. Riwayat imunisasi : BCG, DPT, campak dan Hib 10. Riwayat atopi (asma, eksem, rhinitis dll) pada pasien dan keluarga 11. Ada tidaknya kontak dengan pasien TB (atau batuk kronik) dalam keluarga 12. Ada tidaknya anggota keluarga (dalam satu rumah) yang merokok 13.Riwayat infeksi HIV pada pasien atau orangtua pasien 14.Pola kebiasaan makan atau jajan pasien 15.Lingkungan tempat tinggal pasien: daerah berdebu, pinggir jalan, pemukiman padat atau rumah dengan ventilasi kurang PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum: apakah anak tampak merintih/grunting 2. Kesadaran pasien 3. Pemeriksaan tanda vital: tekanan darah, suhu tubuh, nadi dan frekuensi pernapasan 4. Frekuensi pernapasan (hitung napas selama 1 menit ketika anak tenang) Napas cepat: Umur < 2 bulan : ≥ 60 kali Umur 2 – 11 bulan: ≥ 50 kali Umur 1 – 5 tahun : ≥ 40 kali Umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali 5. Kulit: terlihat sianosis atau tidak 6. Hidung: dilihat apakah terdapat pernapasan cuping hidung, warna sekret hidung, terdengar wheezing dan stridor 7. Mulut: terlihat sianosis atau tidak, lidah kotor atau tidak 8. Faring : dilihat apakah terdapat hiperemis, edema dan membran/pseudomembran 9. Tonsil: dilihat warna, pembesaran, terdapat abses atau tidak dan terdapat membran/pseudomembran atau tidak 10.Leher: dilihat ada tidaknya pembesaran kelenjar limfa 11. Thoraks: • Dinding dada/paru • Inspeksi: bentuk, retraksi, dispnea dan jenis pernapasan • Palpasi: fremitus fokal • Perkusi : sonor/hipersonor pada kedua lapang paru • Auskultasi: suara napas dasar dan suara napas tambahan PEMERIKSAAN PENUNJANG • Darah tepi : hemoglobin, hitung leukosit, hitung jenis • Uji tuberkulin (kecuali pada pasien kurang dari 2 bulan dan pasien yang sudah diketahui uji tuberkulin positif) • Foto thoraks DIAGNOSIS BANDING DIAGNOSIS GEJALA YANG DITEMUKAN Pneumonia •Demam •Batuk dengan napas cepat •Crackles (ronki) pada auskultasi •Kepala teranggung-angguk •Pernapasan cuping hidung •Tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam •Merintih (grunting) •Sianosis Bronkiolitis •Episode pertama wheezing pada anak umur < 2 tahun •Hiperinflasi dinding dada •Ekspirasi memanjang •Gejala pada pneumonia juga dapat dijumpai •Kurang/tidak ada respons dengan bronkodilator Asma Riwayat wheezing berulang Hiperinflasi dinding dada Ekspirasi memanjang Berespons baik terhadap bronkodilator …Diagnosis banding
Tuberkulosis •Riwayat kontak positif dengan pasien TB dewasa
•Uji tuberkulin positif (≥ 10 mm, pada keadaan imunosupresi ≥ 5 mm) •Pertumbuhan buruk/kurus atau BB menurun •Demam (≥ 2 minggu) tanpa sebab yang jelas •Batuk kronis (≥ 3 minggu) •Pembengkakan kelenjar limfe leher, aksila, inguinal yang spesifik. Pembengkakan tulang/sendi punggung, panggul, lutut, falang Pertusis •Batuk paroksismal yang diikuti dengan whoop, muntah, sianosis atau paru •Bisa tanpa demam •Imunisasi DPT tidak ada atau tidak lengkap •Klinis baik di antara episode batuk DAFTAR PUSTAKA 1. Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Pemeriksaan Klinis pada Bayi dan Anak. Edisi 3. Jakarta: Sagung Seto; 2014. 2. World Health Organization. Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit. Edisi 1. 2009 TERIMAKASIH