Anda di halaman 1dari 19

KEBUTAAN

dr. Djoko Utomo SpM


KEBUTAAN
• Indra penglihatan penting bagi manusia
karena 83% informasi ditangkap melewati
penglihatan, sehingga manusia disebut
juga makhluk visual
• Gangguan penglihatan seseorang diukur
dengan besarnya tajam penglihatan atau
visus

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


KEBUTAAN…(lanj)
KRITERIA GANGGUAN PENGLIHATAN
& KEBUTAAN (WHO)
Kategori Visus 2 mata dengan koreksi
Min > Mak <
1 6/60 6/18
2 3/60 6/60
3 1/60 3/60
4 Persepsi cahaya 1/60
5 Tidak ada persepsi cahaya

 Visus rendah/low vision : kategori 1 dan 2


 Buta : kategori 3, 4 dan 5

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


KEBUTAAN…(lanj)
• Kebutaan mendatangkan berbagai masalah
– Bagi penderita : kebutaan menyebabkan waktu,
kemampuan dan kesempatan untuk bekerja
berkurang
– Bagi keluarga : merawat orang buta
memerlukan waktu dan biaya tersendiri
– Bagi pemerintah : harus menyediakan sarana
dan fasilitas khusus bagi penderita buta,
misalnya fasilitas pendidikan atau pelayanan
publik

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


KEBUTAAN…(lanj)
• Angka kebutaan
 < 0,5% : merupakan masalah klinis, dan tugas
para dokter dan klinisi untuk mengatasinya
 0,5%-1% : merupakan masalah kesehatan
masyarakat, kebutaan bukan hanya tugas
dokter dan klinisi, tetapi memerlukan partisipasi
semua pihak, termasuk masyarakat
 > 1% : merupakan masalah sosial, kebutaan
membutuhkan penanganan dan perhatian dari
berbagai pihak, seperti masyarakat, instansi
pemerintah, lembaga non pemerintah dan
berbagai pihak lain
dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo
KEBUTAAN…(lanj)
• Angka kebutaan di Indonesia mencapai
1,5%, sementara 16%-27% penderita
mengalami kebutaan pada masa produktif
• Menurut WHO
– 45 juta kebutaan di dunia, sepertiganya berada
di Asia Tenggara
– 12 orang menjadi buta tiap menit di dunia dan 4
di antaranya berasal dari Asia Tenggara
– Di Indonesia diperkirakan akan terjadi kebutaan
1 orang dalam tiap 1 menit

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


KEBUTAAN…(lanj)

Survei penyebab kebutaan di


Indonesia yang dilakukan oleh Perdami
dan Depkes

Penyebab Tahun 1982 Tahun 1996


Katarak 0,76% 1,02%
Glaukoma 0,10% 0,16%
Retina 0,03% 0,09%
Refraksi 0,06% 0,11%
Kelainan kornea 0,13% 0,06%

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


KEBUTAAN…(lanj)
• Dari kedua survei tersebut dapat dilihat
bahwa terdapat pergeseran pola penyakit
karena infeksi ke pola penyakit degeneratif

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


PENYEBAB KEBUTAAN
PADA ANAK
• Anomali refraksi
• Ambliopia
1. Strasbismus
2. Anisometropik
3. Ametropik – bilateral
4. Ex anopsia ptosis
• Infeksi
1. Sistemik
2. Lokal
 Oftalmia neonatorum : konjungtivitis pada bulan I
kehidupan disebabkan infeksi, zat kimia
dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo
PENYEBAB KEBUTAAN PADA ANAK…(lanj)

• Uveitis
1. Juvenile Rhematoid Arthritis
2. Uveitis intra uterine
• Katarak kongenital
• Glaukoma kongenital
• Retinopati prematuritas
• Devisiensi vitamin A

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


UPAYA KESEHATAN MATA
• Tujuan upaya kesehatan mata
1. Mengurangi angka kebutaan menjadi 1%
pada tahun 2004 dan 0,5 pada tahun 2020
2. Mengurangi prevalensi penyakit mata
penyebab kebutaan
3. Menambah kesadaran masyarakat tentang
pentingnya kesehatan mata
4. Menambah pelayanan kesehatan mata
5. Menambah kerjasama lintas sektoral untuk
meningkatkan kesehatan mata

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


UPAYA KESEHATAN MATA…(lanj)

• Kebijakan
1. Diseminasi dan advokasi upaya kesehatan
mata
2. Menambah kualitas SDM
3. Menambah peran swasta dan masyarakat
4. Pembimbingan dan pengembangan
infrastruktur
5. Membentuk wadah koordinasi kesehatan
mata

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


UPAYA KESEHATAN MATA…(lanj)

• Sasaran upaya kesehatan mata


1. Balita
2. Anak usia sekolah
3. Usia produktif
4. Lansia
5. Tenaga kesehatan
6. Organisasi profesional
7. LSM
8. Pemerintah
9. Swasta

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


UPAYA KESEHATAN MATA…(lanj)

• Strategi upaya kesehatan mata


1. Advokasi promosi kesehatan mata
2. Pelayanan kesehatan mata di tingkat primer,
sekunder dan tersier
3. Menambah jumlah dokter mata
4. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan
mata
5. Mengadakan penelitian
6. Membangun kemitraan dengan LSM
7. Membangun sistem informasi pelayanan
kesehatan mata

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


UPAYA KESEHATAN MATA…(lanj)

• Kegiatan yang bisa dilakukan


1. Jangka pendek
a. Penanggulangan kebutaan katarak dengan
menambah angka pembedahan katarak
b. Penanggulangan kelainan refraksi
c. Deteksi awal penyakit glaukoma
2. Jangka panjang
a. Menambah kesadaran masyarakat
b. Mengontrol penyebab kebutaan
c. Mengadakan diklat tenaga kesehatan mata
d. Menambah infrastruktur
e. Menambah teknologi tepat guna

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


STRATIFIKASI PELAYANAN
KESEHATAN MATA
1. Pelayanan mata primer
– Memiliki area kerja puskesmas
– Melakukan kegiatan poliklinik berupa
pemeriksaan tajam penglihatan, pengobatan
infeksi mata luar, mendiagnosis katarak dan
glaukoma
– Merujuk kasus darurat mata untuk mencegah
kebutaan
– Pencatatan dan pelaporan kasus mata
– Pendidikan kesehatan masyarakat yang
berhubungan dengan kesehatan mata

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


STRATIFIKASI PELAYANAN
KESEHATAN MATA
2. Pelayanan mata sekunder
• Memiliki area kerja setingkat RS Kabupaten
• Kegiatan kuratif seperti di pelayanan mata
primer ditambah pelayanan rawat inap dan
operasi mata standar, terutama yang
menimbulkan kebutaan
• Merujuk kasus mata yang tidak dapat
ditangani pelayanan mata tersier
• Rujukan balik ke pelayanan mata primer
• Pencatatan dan pelaporan kasus penyakit
mata

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


STRATIFIKASI PELAYANAN
KESEHATAN MATA
3. Pelayanan mata tersier
• Memiliki arena kerja setingkat RS Provinsi
• Kegiatan kuratif ditambah operasi canggih
• Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
kasus penyakit mata
• Pendidikan dan penelitian kesehatan mata

dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad Prasetianto Utomo


dr. Djoko Utomo SpM & dr. Ahmad
Prasetianto Utomo

Anda mungkin juga menyukai