Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

IKTERUS NEONATORUM

Disusun oleh:
Aristya Nur Fitasari || 03012033
Pembimbing: dr. Mas Wishnuwardhana Sp. A
Nama : By. Ny. Novi Wulandari
No. RM : 09975689
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 5 hari
Tanggal lahir : Bekasi, 28 - 12 - 2017
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jl. Lapangan Gg. Darusalam IV no. 24
RT/RW: 003/011, Kranji, Bekasi Barat
DPJP : dr. Thomas Harry Adoe Sp. A(K)

THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 2


Anamnesis
Datang ke IGD di antar ibu OS pada
tanggal 30 Desember 2017.
Demam sejak tadi pagi SMRS.
Tampak kuning sejak 1 hari SMRS.
Diberi ASI sekitar 2-3 jam/kali.
BAB 3-4x/hari, warna kuning. BAK
Terdapat luka akibat jalan dbn.
lahir pada kepala bagian
belakang sisi kanan.

Keluhan batuk, pilek, sesak


napas, kejang, diare dan
muntah disangkal.

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 3


Tidak ada. Hep B (+).
Riwayat
Penyakit Riwayat
Imunisasi
Dahulu

Riwayat
Penyakit Riwayat
Tidak ada. Makanan ASI
Keluarga

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 4


RIWAYAT Kehamilan dan Persalinan
Morbiditas kehamilan Tidak ada
KEHAMILAN Perawatan antenatal 4 kali kontrol ke Bidan
Tempat persalinan Bidan
Penolong persalinan Bidan
Normal
Cara persalinan
Penyulit : -
Masa gestasi 40 minggu
Berat lahir : 3050 gr
Panjang lahir : 47 cm
KELAHIRAN
Lingkar kepala : Tidak tahu
Langsung menangis (+)
Keadaan bayi Kemerahan (+)
Kuning (-)
Nilai APGAR : Tidak tahu
Kelainan bawaan : Belum
terdeteksi
5
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
•Kesadaran : cm
•Kesan sakit : TSS
ANTROPOMETRI
BB 3500 gr
PB 49 cm
LK 32 cm
TANDA VITAL
Nadi : 132x/menit, reg
Suhu : 39,2ᵒC
Pernapasan : 40x/menit

6
THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 7
THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 8
Pemeriksaan Fisik
Kepala Thorax Abdomen

Sklera ikterik +/+, luka memar Dalam batas normal. Dalam batas normal.
pada kepala bagian belakang
sisi kanan dengan ukuran Ø 3-4
cm dan terdapat krusta yang
menutupi sebagian luka
memar tersebut.
Genitalia Kulit Ekstremitas
Pada palpasi skrotum Tampak ikterik. Kramer IV-V. Dalam batas normal.
didapatkan testis dan terdapat
ruggae pada skrotum.

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 9


Zona Bagian Tubuh yang Kuning Rata-rata Serum Bilirubin Indirek

1 Kepala dan Leher 6 mg/dL

2 Pusar - Leher 9 mg/dL

3 Pusar – paha 12 mg/dL

4 Lengan dan Tungkai 15 mg/dL

5 Tangan dan Kaki >15 mg/dL

THE POWER OF POWERPOINT | THEPOPP.COM 10


Pemeriksaan Laboratorium
Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan 30/12/17
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Darah Rutin
Leukosit 14,1 ribu/ul 5-10
Hemoglobin 11,6 g/dl 12-16
Hematokrit 34,1 % 40-54
Trombosit 310 ribu/ul 150-400

Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan 31/12/17


Darah Rutin
Leukosit 9,5 ribu/uL 5-10
Eritrosit 3,18 Juta/uL 4-5
Hemoglobin 11,8 g/dl 12-16
Hematokrit 34,4 % 40-54
Trombosit 236 ribu/ul 150-400
Pemeriksaan Laboratorium
Indeks Eritrosit 31/12/17
MCV 108,0 fL 75-87
MCH 37,1 pg 24-30
MCHC 34,4 % 31-37
GDS 80 mg/Dl 60-110
Fungsi Hati
Bilirubin Direk/Indirek
Billirubin total 18,70 mg/dL 1,0 – 10,0
Billirubin direk 0,30 mg/dL <0,8
Billirubin indirek 18,40 mg/dL 0,0 - 10

Fungsi Hati 04/01/18


Bilirubin Direk/Indirek
Billirubin total 12,30 mg/dL 1,0 – 10,0
Billirubin direk 0,30 mg/dL <0,8
Billirubin indirek 12,00 mg/dL 0,0 - 10
THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 12
PENATALAKSANAAN
PEMERIKSAAN - Fototerapi
DIAGNOSIS PENUNJANG - IVFD PG2 10cc/jam
• Hiperbilirubinemia Patologis - Cefotaxime 2x140mg
• SADT, Gol.
- Amikacin 21mg/18 jam
darah
DIAGNOSIS BANDING • COMB test PROGNOSIS
• Hiperbilirubinemia Fisiologis • Enzim G6PD Ad vitam : dubia ad bonam
• Kultur darah Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal Keluhan Pemeriksaan Fisik Terapi
31/12/2017  Tampak kuning (+) o KU: TSS  Fototerapi
 Demam (-) o Kes: CM
o S: -  IVFD PG2 12cc/jam
T: 37,5 oC  Cefotaxime 2 x 152,5 mg
A: retraksi (-), RR : 40x/m
 Amikacin 22,87 mg/18 jam
B: sianosis (-), HR : 124x/m
L: Billirubin total 18,7 mg/dL, B. Dir 0,30 mg/dL, B. Indir  Minum 8 x 30 cc via OGT
18,40 mg/dL.
E: (-)
01/01/2018  Tampak kuning (+) o KU: TSS  Fototerapi
 Demam (-) o Kes: cm
o S: -  IVFD PG2 10cc/jam
T: 37,5 oC  Cefotaxime 2x140mg
A: retraksi (-), RR : 44x/m
 Amikacin 21mg/18 jam
B: sianosis (-), HR : 158x/m
L: (31/12/17) Billirubin total 18,7 mg/dL, B. Dir 0,30 mg/dL,  PCT 30 mg k/p
B. Indir 18,40 mg/dL.  Minum lewat OGT 8x30cc
E: (-)
02/01/2018  Tampak Kuning (+) o KU: TSS  Fototerapi
 Demam (+) o Kes: cm
o S: -  IVFD PG2 10cc/jam
T: 40 oC  Meropenem 2 x 153 mg
A: retraksi (-), RR : 40x/m
 Amikacin 21mg/18 jam
B: sianosis (-), HR : 140x/m
L: (31/12/17) Billirubin total 18,7 mg/dL, B. Dir 0,30 mg/dL,  PCT 30 mg k/p
B. Indir 18,40 mg/dL.  Minum lewat OGT 8x30cc
E: (-)
03/01/2018  Tampak kuning (+) o KU: TSS  Fototerapi
 Demam (-) o Kes: cm
o S: -  IVFD PG2 10cc/jam
T: 37 oC  Meropenem 2 x 153 mg
A: retraksi (-), RR : 40x/m
 Amikacin 21mg/18 jam
B: sianosis (-), HR : 140x/m
L: (31/12/17) Billirubin total 18,7 mg/dL, B. Dir 0,30 mg/dL,  PCT 30 mg k/p
B. Indir 18,40 mg/dL.  Minum lewat OGT 8x30cc
E: (+)

THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 16


04/01/2018  Tampak Kuning (+), o KU: TSS  Fototerapi
berkurang o Kes: cm
 Demam (+) o S: -  IVFD PG2 10cc/jam
T: 38,6 oC  Meropenem 2 x 153 mg
A: retraksi (-), RR : 42x/m
 Amikacin 21mg/18 jam
B: sianosis (-), HR : 140x/m
L: (04/01/18) Billirubin total 12,30 mg/dL, B. Dir  PCT 30 mg k/p
0,30 mg/dL, B. Indir 12,00 mg/dL.  Minum lewat OGT 8x30cc
E: (+)

05/01/2018  Tampak Kuning (+), o KU: TSS  IVFD PG2 10cc/jam


berkurang o Kes: cm
 Demam (-) o S: -  Meropenem 2 x 153 mg
T: 36,7 oC  Amikacin 21mg/18 jam
A: retraksi (-), RR : 42x/m
 Minum 8x40cc
B: sianosis (-), HR : 140x/m
L: (04/01/18) Billirubin total 12,30 mg/dL, B. Dir
0,30 mg/dL, B. Indir 12,00 mg/dL.
E: (+)

THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 17


06/01/2018  Tampak Kuning o KU: TSS  Meropenem 2 x 153 mg
(+), berkurang o Kes: cm
 Demam (-) o S: -  Amikacin 21mg/18 jam
T: 36,7 oC  Minum 8x40cc
A: retraksi (-), RR : 42x/m
B: sianosis (-), HR : 140x/m
L: (04/01/18) Billirubin total 12,30 mg/dL, B. Dir
0,30 mg/dL, B. Indir 12,00 mg/dL.
E: (+)

THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 18


ANALISA KASUS
demam Infeksi Cefotaxime 2x152,5mg
Amikacin 22,87mg/18 jam

Luka memar F. Risiko Ikterus


Neonatorum
kadar bilirubin > 5 mg/dl

kulit kuning Ikterus


Lab Bil. Total 18,70 hiperbilirubinemia
kramer III-IV Neonatorum
sklera ikterik
fototerapi
TINJAUAN PUSTAKA
FISIOLOGI
Heme
Heme oksidasi SINTESIS
biliverdin
Bilirubin reduktase

bilirubin indirek albumin


TRANSPORT
hepatosit Entero
E UPTAKE hepatik
bilirubin indirek albumin
K UDPGT Vena porta
S bilirubin direk KONJUGASI urobilin
K
R duodenum urin
E bilirubin direk
S
ileum dan distal colon glukoronidase
I
urobilinogen Sterkobilin feses
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Ikterus adalah deskolorasi kuning pada


kulit, membran mukosa dan sklera akibat
peningkatan kadar bilirubin dalam darah.
Pada orang dewasa tampak kuning bila
bilirubin > 2 mg/dl, sedangkan pada
neonatus bila kadar bilirubin > 5 mg/dl.
Ikterus neonatorum adalah
keadaan klinis pada bayi yang
ditandai dengan pewarnaan ikterus
pada kulit dan sklera akibat
akumulasi bilirubin yang berlebih.
Faktor Risiko Mayor
1. Dipulangkan dari RS dengan kadar bilirubin total dan kadar bilirubin direk berada di zona risiko
tinggi.
2. Ikterus yang timbul pada <24 jam pertama.
3. Kelompok inkompatibilitas darah dengan test antiglobulin direct positif, atau penyakit
hemolysis lainnya ( G6PD defisiensi)
4. Usia gestasi 35-36 minggu
5. Riwayat saudara kandung yang mendapat fototerapi
6. Sefalhematom atau trauma yang signifikan
7. ASI eksklusif, terutama pada yang meyusui tidak efektif atau terdapat penurunan berat badan
yang berat
8. Ras Asia Timur

THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 24


THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 25
Faktor Risiko Minor
1. Kadar bilirubin total atau kadar bilirubin direk berada pada zona risiko sedang-tinggi
2. Usia gestasi 37-38 minggu
3. Ditemukan jaundice sebelum pasien dipulangkan
4. Riwayat saudara kandung dengan ikterus
5. Bayi makrosomi dari ibu dengan diabetes
6. Usia ibu ≥25 tahun
7. Laki-laki

THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 26


Faktor yang berhubungan dengan
rendahnya risiko ikterus
1. Kadar bilirubin total atau kadar bilirubin direk berada pada zona risiko rendah
2. Usia gestasi ≥41 minggu
3. Pemberian susu botol eksklusif
4. Ras kulit hitam
5. Dirawat jalankan setelah 72 jam perawatan

THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 27


Etiologi
1. Produksi yang berlebihan
2. Gangguan dalam proses “uptake” dan konjugasi hepar
3. Defek konjugasi bilirubin
4. Gangguan dalam ekskresi
5. Campuran; peningkatan kadar bilirubin terjadi karena produksi yang berlebihan dan sekresi
yang menurun.

THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 28


KLASIFIKASI
FISIOLOGIS PATOLOGIS
-Ikterus yang terjadi setelah 24 jam kelahiran dan -kterus terjadi sebelum usia 24 jam
tertinggi pada hari ke 3 untuk cukup bulan dan hari ke 5
untuk prematur -Kadar bilirubin total serum > 12mg/dl

-Kadar bilirubin total serum < 12mg/dl untuk cukup -Peningkatan kadar bilirubin total serum >
bulan, dan <15mg/dl untuk prematur 0,5mg/dl/jam

-Peningkatan bilirubin total serum < 5 mg/dl/hari -Terdapat tanda-tandap penyakit yang mendasari
(muntah, letargis, malah menyusu, penurunan berat
-Ikterus menghilang dalam 7-10 hari untuk cukup badan yang cepat, apnea, takipnea, suhu yang tidak
bulan, dan 8-14 hari untuk prematur stabil)

-Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi cukup bulan


dan 14 hari pada bayi prematur
KLASIFIKASI

THE POWER OF POWERPOINT - THEPOPP.COM 30


PATOFISIOLOGI
↑Produksi
PATOFISIOLOGI
↓Uptake dan konjugasi
↓ Transport

Imauritas hepar
Obat Albumin Bilirubin
UDPGT, ligandin, uptake dan
bilirubin 1 >>
GST ≠ konjugasi
↓ Ekskresi↓
Crigler-Najjar
Syndrome
Hirschsprung
Def.
IleusUDPGT bilirubin 1 >>↑ Enterohepatik Ekskresi ↓
Ggn. pasase
mekonium

Cholelitiasis Ekskresi ×
DIAGNOSIS

 Terdapat keluhan letargi, kejang, tidak mau menghisap, feses


Anamnesis • Warna kulit kuning (Kramer klasifikasi)
• Bilirubin total serum
berwarna seperti dempul, muntah, anoreksia, dan fatigue.
• Pucat, berkaitan dengan anemia hemolitik, atau kehilangan darah
• Bilirubin direk
• 
ekstravaskuler
SADT Riwayat kehamilan dengan komplikasi (obat-obatan, ibu DM,
• Memar, sefalhematom, perdarahan tertutup lain yang berkaitan
• Golongan
gawatdarah danmalnutrisi
janin, resus intra uterin, infeksi intranatal, BBLR,
Pemeriksaan dengan trauma lahir
• Pemeriksaan enzim G6PD
Fisik • Pletorik akibat polisitemia
prematur)
• Pemeriksaan fungsi hati
• Petekie, berkaitan dengan infeksi kongenital, sepsis, eritroblastosis
•  Riwayat
Rasio IT persalinan dengan tindakan / komplikasi
• Tanda infeksi intrauterin seperti mikrosefali, korioretinitis
• CRP
• 
Letargi atau gejala
Riwayat sepsis
ikterus / lain sinar / transfusi tukar pada bayi
terapi
• Kultur darah
Pemeriksaan • Hepatosplenomegali, berkaitan dengan anemia hemolitik
• Kultursebelumnya
urin
• Terdapat massa pada abdomen kanan atas (duktus coledokus)
Penunjang
•  Riwayat
Feses dempul dan urin coklat tua
inkompatibilitas darah
 Riwayat keluarga yang menderita anemia, pembesaran hepar
dan limpa.
PENATALAKSANAAN

Hiperbilirubinemia Etiologi

Fototerapi

Exchange
transfusion

Medikamentosa
PENATALAKSANAAN
FOTOTERAPI
Prinsip fototerapi adalah mengubah bilirubin tak terkonjugasi tanpa
menggunakan enzim glukoroinidase, bilirubin diubah menjadi
hemibilirubin yang nantinya akan di sekresikan.

EXCHANGE TRANSFUSION
Tindakan ini bertujuan mencegah terjadinya ensefalopati bilirubin
dengan cara mengeluarkan bilirubin indirek dari sirkulasi. Pada bayi
dengan isoimunisasi, transfusi tukar memiliki manfaat tambahan, karena
membantu mengeluarkan antibodi maternal dari sirkulasi bayi. Sehingga
mencegah hemolisis lebih lanjut dan memperbaiki anemia.
MEDIKAMENTOSA

Inkompabilitas ↑UDPGT

Imunoglobulin IV Fenobarbital

Heme Metallo-
Pengikat bilirubin
protoporphyrins

Ekskresi ↑
Biliverdin
Daftar Pustaka
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010. Buku Ajar Neonatologi. Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia: Jakarta
37

2. Etika, R., Harianto, A., Indarso, F., Damanik, Sylviati M. 2004. Hiperbilirubinemia Pada Neonatus. Divisi Neonatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fk Unair/Rsu
Dr. Soetomo – Surabaya
3. Martiza I. Ikterus. Dalam: Juffrie M, Soenarto SSY, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS, penyunting. Buku ajar Gastroentero-hepatologi:jilid 1. Jakarta :
UKK Gastroenterohepatologi IDAI 2012; p. 263-83.
4. Hermani B, Sastroasmoro S, ELvira SD, Umbas R, Baziad MA, Herkutanto, Widodo D, etall. Panduan Praktis Klinis Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:
RSCM 2015; 412-8
5. Maracdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behdrman RE. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial edisi keenam. Indonesia: IDAI 2014; 274-8
6. Kliegman, Robert M. 2004. Neonatal Jaundice And Hyperbilirubinemia Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB Editors. Nelson Textbook Of Pediatrics.
17Th Edition. Philadelphia, Pennsylvania : Saunders
7. Venita, Dewi R. Ikterus Neonatorum. In: Kapita Selekta, 3rd ed. Jakarta; Penerbit Media Aesculapius; 2008.
8. World Health Organization. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Jakarta; WHO-IDAI 2009; 68-9
9. American Academy of Pediatrics, Subcommittee on Hyperbilirubinemia. 2004. Management Of Hyperbilirubinemia In The Newborn Infant 35 Or More Weeks Of
Gestation. Pediatrics; 114;297-316.
10.Özcan M, Sarici SÜ, Yurdugül Y, et al. Association Between Early Idiopathic Neonatal Jaundice and Urinary Tract Infections. Clinical Medicine Insights
Pediatrics. 2017;11:1179556517701118. doi:10.1177/1179556517701118.
11.Kasap B, Soylu A, Kavuk&cu S (2014) Relation between Hyperbilirubinemia and Urinary Tract Infections in the Neonatal Period. J Nephrol Therapeutic S11:009.
doi:10.4172/2161-0959.S11-009
12.Pashapour N, Nikibahksh AA, Golmohammadlou S. Urinary tract infection in term neonates with prolonged jaundice. Urol J. 2007;4:91–94.
THANK YOU.....

Anda mungkin juga menyukai