Pendidikan
- Profesi Dokter Unpad (2006)
- Sertifikasi Kesehatan Kerja OHSC (2006)
- Sertifikasi Kedokteran Aviasi SAA (2010)
- Magister Kedokteran Okupasi UI (2012)
- Sertifikasi Higienis Industri BNSP (2015)
Posisi/jabatan
- Pemilik Klinik “Dr. Pelupessy and Associates”
- Konsultan Kedokteran Penerbangan Gerson Lehrman Group
- Instruktur Senior K3 & Higiene Industri
- Pengasuh Rubrik Kesehatan TABLOID AVIASI
- Bidang Pelatihan dan Pengembangan PC IDKI Jakarta Raya
- Bidang Pengembangan Pemberdayaan Humas PC POI Jakarta Raya
- Vaksinator Satuan Tugas Imunisasi IDAI/PAPDI
- Anggota Kehormatan PMMK FK Unpad
PERATURAN PERUNDANGAN
KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA
DI RUMAH SAKIT
Dr. Wendri W.P. Pelupessy, MKK, DKK, HIMA
Pasal 11
• Pengurus diwajibkan melaporkan tiap
kecelakaan yg terjadi dlm tempat kerja yg
dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga Kerja.
UU Nomor 1 Tahun 1970
Pasal 14
• Pengurus diwajibkan secara tertulis menempatkan dlm tempat kerja yg
dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yg diwajibkan, sehelai UU ini
& semua peraturan pelaksanaannya yg berlaku bagi tempat kerja ybs, pada
tempat2 yg mudah dilihat & menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja;
• Pengurus diwajibkan memasang dlm tempat kerja yang dipimpinnya, semua
gambar keselamatan kerja yg diwajibkan & semua bahan pembinaan
lainnya, pada tempat2 yg mudah dilihat & terbaca menurut petunjuk
pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
• Pengurus diwajibkan menyediakan secara cuma2, semua APD yg diwajibkan
pada tenaga kerja berada di bawah pimpinannya & menyediakan bagi
setiap orang lain yg memasuki tempat kerja tsb, disertai dg petunjuk2 yg
diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan
kerja.
UU Nomor 13 Tahun 2003
Pasal 86
• Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas K3, moral &
kesusilaan, & perlakuan yg sesuai dg harkat &
martabat manusia serta nilai2 agama.
• Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh
guna mewujudkan produktivitas kerja yg optimal
diselenggarakan upaya keselamatan &
kesehatan kerja.
UU Nomor 13 Tahun 2003
Pasal 87
• Setiap perusahaan wajib menerapkan
sistem manajemen keselamatan &
kesehatan kerja yg terintegrasi dg sistem
manajemen perusahaan.
UU Nomor 36 Tahun 2009
Pasal 164
• Upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup
sehat & terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan.
• Upaya kesehatan kerja meliputi pekerja di sektor formal & informal.
• Upaya kesehatan kerja berlaku bagi setiap orang selain pekerja yg berada
di lingkungan tempat kerja.
• Pengelola tempat kerja wajib menaati standar Kesehatan Kerja & menjamin
lingkungan kerja yg sehat serta bertanggung jawab atas terjadinya
kecelakaan kerja.
• Pengelola tempat kerja wajib bertanggung jawab atas kecelakaan kerja yg
terjadi di lingkungan kerja sesuai dg ketentuan peraturan perundang-
undangan.
UU Nomor 36 Tahun 2009
Pasal 165
• Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk
upaya kesehatan melalui upaya pencegahan,
peningkatan, pengobatan & pemulihan bagi tenaga
kerja.
• Pekerja wajib menciptakan & menjaga kesehatan tempat
kerja yg sehat & menaati peraturan yg berlaku di tempat
kerja.
• Dalam penyeleksian pemilihan calon pegawai pada
perusahaan/instansi, hasil pemeriksaan Kesehatan
secara fisik & mental digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
UU Nomor 36 Tahun 2009
Pasal 166
• Majikan atau pengusaha wajib menjamin
Kesehatan pekerja melalui upaya pencegahan,
peningkatan, pengobatan & pemulihan serta
wajib menanggung seluruh biaya pemeliharaan
kesehatan pekerja.
• Majikan atau pengusaha menanggung biaya atas
gangguan kesehatan akibat kerja yang diderita
oleh pekerja sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
UU Nomor 44 Tahun 2009
Pasal 43
• Rumah Sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien.
• Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden,
menganalisa, & menetapkan pemecahan masalah dlm rangka
menurunkan angka kejadian yg tidak diharapkan.
• Rumah Sakit melaporkan kegiatan standar keselamatan pasien
kepada komite yg membidangi keselamatan pasien yg ditetapkan
oleh Menteri.
• Pelaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonim &
ditujukan untuk mengkoreksi sistem dlm rangka meningkatkan
keselamatan pasien.
Permenkes No. 66 Tahun 2016
Pasal 4
• Setiap Rumah Sakit wajib menyelenggarakan
K3RS.
• Penyelenggaraan K3RS meliputi membentuk &
mengembangkan SMK3 Rumah Sakit dan
menerapkan standar K3RS.
Permenkes No. 66 Tahun 2016
Pasal 11
Standar K3RS meliputi:
a) manajemen risiko K3RS
b) keselamatan dan keamanan di Rumah Sakit
c) pelayanan Kesehatan Kerja
d) pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek
keselamatan dan Kesehatan Kerja
e) pencegahan dan pengendalian kebakaran
f) pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja
g) pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan
Kesehatan Kerja
h) Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana.