Anda di halaman 1dari 34

VITAMIN DAN MINERAL

Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRAT/


RSU. Prof. Dr. R.D. Kandou-Manado

1/25/2018 1
I. Vitamin yang larut dalam air
- Vit. B Group :
Thiamin  B1 Aneurin
Riboflavin  B2
Biotin
Nicotinic Acid
Pyridoxine  B6
Folic Acid
Pantothenic Acid
Vit B12  Cyanocobalamin
- Vit. C
II. Vitamin larut dalam lemak :
A, D, E, K

1/25/2018 2
Mineral / Elemen
H, C, N, O, Na, K, Mg, P, S, Cl, Ca, Fl, Fe, Zn, Ca, Cu, Cr, I. Se

VITAMIN
• Hipervitaminosis
• Avitaminosis - Hipovitaminosis Vitamin defisiensi

1/25/2018 3
VITAMIN A

Dikenal 3 bentuk dasar


1. Alkohol Vit. A (Retinol) = Preformed vit.
2. Aldehyda Vit. A (Retinal)
3. Asam Vitamin A (Retinoic Acid)

1/25/2018 4
Didalam makanan ada 2 jenis vitamin A

1. Retinol:  ditemukan hanya dalam makanan dari hewan,


Hati  kaya retinol, Daging, Fatty fish, Egg, Milk fat
2. Provitamin = Carotenes  kebanyakan berasal dari plants
Carotenes : Campuran substansi wama kuning / oranye
yang di dalam tubuh dirubah menjadi Vitamin A
Yang aktif  β Carotenes Vitamin A

1/25/2018 5
Vitamin A :
- Stabil selama dimasak menurut metode normal
- Tidak larut dalam air
- Berkurang pada temperatur titik didih
- Pada temperatur ↑ dan kering  meningkat kehilangannya

One IU of Retinol = 0,3 µg Retinol


One IU of β-Carotene = 0,6 µg β Carotene
One IU of other active Carotenes = 1,2 µg other active Carotenes

Gejala-gejala defisiensi Vitamin A pada Mata

1/25/2018 6
XEROPTHALMIA

Tkl I : Hemeralopia : Buta senja / malam


Deteksi  ERG
Tkt II : Xerosis conjunctivae bulbaris epitheliasis

1/25/2018 7
yang berdasarkan suatu dyskeratosis pada epithelium
conjungtiva. terlihat sebagai suatu pengeringan khas yang
sering kali disertai dengan kekeruhan meningkat pada
epithelium. Karena kekeringan ini conjungtiva tidak akan
mudah dibasahi oleh air mala, Disamping itu kita melihat
pada conjungtiva bulbi didaerah celah mata bahwa lipatan-
lipatan vertikal yang normal ditimbulkan oleh gerakan mata
terutama dekal canthus externus (ujung lateral) sekarang
lebih tebal dan lebih menonjol lagi.

1/25/2018 8
Bercak bitot : suatu plaque pada conjungtiva yang xerotik.
yang kelihalan seperti lemak atau busa sabun,
disebabkan oleh sekresi lemak yang luar biasa.

Plaque ini biasanya ada pada kedua mata akan tetapi tidak
senantiasa dalam tingkat yang sama sering terdapat
dibagian temporal, nasal atau bawah conjungtiva bulbi
didaerah prilimbus, dan jarang sekali pada conjungtiva
palpebra.

1/25/2018 9
Menurut Nicholis & Nimalasurya (1959) ada kemungkinan 2
jenis xerosis pada conjungtiva bulbi:

- Jenis yang akut dan terjadinya perubahan-perubahan


secara cepat dan menimbulkan kumpulan-
kumpulan epithelium yang degeneratif sehingga
merupakan busa sabun.
- Jenis yang kronik, kerusakan epithelium yang terjadi
lebih lambat dan lebih kompak

Bercak bitot sermgkali sembuh dengan meninggalkan


warna yang agak kecoklat-coklatan pada conjungtiva bulbi
yang bersangkutan.

1/25/2018 10
Tkl III :
Xerosis cornea epithelialis, juga berdasarkan suatu
dyskeralosis pada epithelium cornea. Terlihat sebagai
permulaan cornea yang tidak mengkilat dan kering disertai
kekaburan yang diffuse. Keadaan ini akan disusul agak
cepat oleh erosi-erosi kecil tersendiri dan dalam 24-48 jam
dapat memperlihalkan tanda-tanda ulcerasi yang akan
bertambah mendalam sehingga segera menimbulkan
Descemetocele dan akhirnya perforasi cornea dengan
prolaps iris seringkali akan lerlihat adanva hypopion dalam
camera oculi anl. Umumnya kerusakan cornea berlokasi
pada bagian nasal bawah. Sebagian besar kelainan
corneaini akan sembuh seringkali membekas suatu
leucoma kecil.

1/25/2018 11
Tkt IV :
Keralomalacia, menyebabkan cornea menjadi cair karena
necrosis, kadang-kadang sampai selera daerah limbus
proses ini berlangsung cepat  berakhir suatu phthisis
bulbi
Kadang-kadang timbul mummifikasi cornea, yang o]eh Pilat
(1929) disamakan dengan suatu proses gangrene kering.
Berlawanan dengan keratomalacia yang dianggap sebagai
jenis yang lembab mummifikasi  berakhir dengan suatu
staphyloma cornea yang besar.

1/25/2018 12
1/25/2018 13
Def. Vitamin A / Hipovitaminosis A 

Bila cadangan vit. A didalam hati sudah sangat menipis sedangkan


intake vil. A dari makanan rendah. Sebelum mencapai ini akan melalui
suatu fase “at risk” pada keadaan at risk : cadangan vit. A didalam hati <
10 mikrogram/gram hati segar dan kandungan vit. A didalam plasma ±
10-20 mikrogram/dL

1/25/2018 14
XEROPHTHALM1A

Jadwal Pengobatan & Pencegahan

1. Anak-anak penderita Xerophthalmia atau sakit kekurangan gizi


Segera :
- 200.000 SI Vit. A  oral atau
- 100.000 SI Vit. A  IM
Hari berikutnya 200.000 SI Vit. A  oral / IM
1 -2 mgg berikutnya : 200.000 S 1 Vit. A 
oral
2. Semua anak-anak
Setiap 4-6 bulan : 200.000 SI Vit. A  oral
3. Ibu-ibu yang baru melahirkan atau dalam masa nifas 200.000 SI Vit. A
 oral

1/25/2018 15
1/25/2018 16
1/25/2018 17
TH1AMINE / ANEURIN / Vitamin B1 / (Beri-beri)  Deficiency

Etiologi:
Vit. B1:
- Water soluble vitamin
- Thiamine pyrophosphate
- Atau Corcaboxylase functions sebagai suatu coenzyme dalam
metabolisme carbohydrate
- Def. Coenzyme ini mengkibatkan accumulasi pyruvic acid dalam
jaringan
- Dibutuhkan untuk sintese acethlcholine dan def. menyebabkan
gangguan fungsi saraf

1/25/2018 18
-Makanan yang biasa diberikan pada bayi a.l ASI, susu sapi, sayur-
sayuran. cereals, buah-buahan, telur  cukup vitamin B1
- Ibu dengan def. Vit. B1 yang menyusui bayinya akan akibatkan bayinya
def. Vit. B1 juga  beri-beri
- Anak-anak yang lebih besar dengan diet yang cukup Vit. B1 seperti :
Daging dan kacang-kacangan tak perlu itambahkan Vit. B1
- Vit. B1 mudah dirusak o/k :
Netral
Panas media
Alkalin
- Mudah diekstrak dari makanan dan air masak
- Adanya sualu destructive enzymalic factor  pada ikan  diet kurang
vit B1

1/25/2018 19
Patologi:
Kasus fatal beri-beri  kerusakan berlokasi pada jantung, saraf perifer,
subcutaneous tissue dan serous cavities

- Jantung berdilatasi, terutama kanan, jar. Interstitiel edema,


degenerasi lemak pada myocardium
- Edema umum atau edema pada tungkai, sereous effusion,
pembesaran pemb. Veneus di viscera
- Saraf perifer  deg dari myelin dan pd akan cylinder  terutama pd
Chronic def.

1/25/2018 20
States Manifestasi klinik :
Physical findings  2 tipe :
1. Dry beri-beri pd infant:
Kelihatan plump/montok  tapi pucat, flabby (lemah). List less
(tak bergaya) & dyspneic, jantung cepat dan pembesaran
hati.
2. Wet beri-beri pd infant:
Bayi  undernourism, pucat, edematous, dyspnea, vomiting &
tachycardia Reflex lutut (palellar) & ankle (-)
- Tidak ada kelainan BB kecuali o/k edema
- Kulit appears waxy
- Urine :  albumin & cast

1/25/2018 21
- Simptom-simptom pihak saraf  perubahan di pusat dan juga saraf
perifer
- Apathy & Drowsiness
- Ptosis dari kelopak mata & atrophy saraf optic
- Noarseness  o/k paralyse saraf larynx &  tanda karakteristik bentuk
paralyse pada bayi  jarang
- Cardiac signs  Cyanosis ringan, dispnea
- Tachycardia, pembesaran hati, hilang kesadaran dan kejang
berlangsung cepat
- Jantung membesar  terutama kanan denyut jantung  cepat, PII ↑
gallop rythme

1/25/2018 22
Prevention:

Recommended daily dietary allowance


1,8 mg  during pregnancy
2,3 mg  during lactation
0,4 mg  infant
0,6-1,2 mg  older children

1/25/2018 23
Pengobatan :

* Beri-beri yang terjadi pada bayi yang menyusui  ibu dan anak harus
diobati
* Dosis harian u/ dewasa 50 mg & children 10 mg
Vit. B1 dapat diberikan – oral / I.M / I.V

Beri-beri  berat  100 mg

Prognosa :

Tanpa komplikasi  baik

1/25/2018 24
DEFICIENCY VIT. C
(Ascorbic Acid) Scorbut
Scurvy :  manifestasi def. Vit. C

1/25/2018 25
Etiologi :
- Primer disebabkan karena intake yang inadekuat dari Vit.
C dimana tubuh manusia tidak dapat mensitesanya
Pada bayi dilahirkan dengan cadangan vit. Yang
adekuat bila sang ibu mendapat vit. C yang cukup
- Kadar Vit C dalam plasma darah umbilicus : 2-4 x lebih
besar dari plasma ibu
ASI: mengandung 4-7 mg vit. C/100 ml AST
Def. Vit. C pd ibu yang menyusui dapat sebabkan
def. Vit. pada bayinya
- Scurvy bisa terjadi pada setiap umur  newborn jarang
- Penyakit Febris, infeksi dan penyakil diare 
meningkatkan kebutuhan Vit. C

1/25/2018 26
Patologi :
Def. Vit. C menyebabkan kerusakan jaringan collagen
meliputi tulang, tl rawan dan gigi dan juga subslansi
intercellular dari capiler.
- Gusi  bila erupsi gigi 
• Bluish purple  (karakteristik)
• Spongy swelling dari mucus membrane biasanya
pd insisivus atas
- A Rosay  Costochondrat junction dan depresi dari
sternum
- The angulation of the scorbutic beads. Biasanya lebih
tajam dr pd rachitic rosary, ini karena sub luxasi
dari sternal plate pada costo chondral junction

1/25/2018 27
- Petechial hemorrhages  kulit
- Hematuria, melena atau orbital atau subdural
hemorrhages
- Low grade fever
- Anemia  reflect
* Inability to utilize iron
* Impaired folic acid metabolisme
- Penyembuhan luka delayed, luka yang sedang
menyembuh  breakdown

1/25/2018 28
Manifestasi Radiologik :
- Perubahan radiologik pd tulang-tulang panjang, khususnya
pd ujung distal
- Pada stad. Awal  simple atrophy dari tulang
Ini menyebabkan perdarahan spontaneous dan
defektif ossifikasi mengenai shafts dan
metaphyseo-epiphyseal junctions
- Periosteum menjadi terlepas dari cortex dan
perdarahan sub perioslal menjadi lebih luas, ini
menyebabkan rasa nyeri dan tenderness  khusus
pd exlremitas bawah

1/25/2018 29
Manifestasi Klinik :

Scurvy membutuhkan waktu untuk perkembangannya; sesudah suatu


variable period dari depletion Vit. C dengan symptom : irritability,
gangguan pencernaan, dan tidak nafsu makan.

- Irritability  progresif meningkat, adanya general tenderness


khususnya di tungkai
- Nyeri ini disebabkan pseudo paralysis  posisi tungkai  yang typis :
Forg Position (semi flexi pada sendi paha dan lutut dan kaki
rotasi kearah luar)
- Edematous swelling along the shafts of the legs
- Dan pada beberapa kasus terjadi perdarahan subperiostal dan dapat
di palpasi pada ujung femur
- Facial expression  jelas

1/25/2018 30
Diagnosis:

- Berdasar gambaran klinis, radiologist dan anamnesis


intake kurang vit C
- Laboratorium  unsatisfactory
• A fasting vit. C level of the blood plasma over
0.6 mg/100 ml
• Periksa kadar vit. C di urine
- Test of capillary fragility

1/25/2018 31
Dif. Diagnosis :

- Arthritis / Acrodynia
- Rheumatic fever
- Syphilis o/k Pseudo paralyse
- Polyomielitis
- Henoch Scholein Purpura
- Thrombocytopenic Purpura
- Leukemia Meningoccoccemia
- Nephritis

Prognosis :
Penyembuhan cepat dengan pengobatan cepat dan tepat
Nyeri  hilang bbrp hari

1/25/2018 32
Prevention :

- Diet adekuat vit. C


- Bayi  * 25-50 mg Vit. C/D
Umur 2-4 * Orange juice (1 -2 ounce)/D
* Fresh/canned tomato juice 2-3 ounce/D

Ibu menyusui : 150 mg vit. C


Bayi : 25 mg vit. C
Anak : 50 mg vit. C
Dewasa : 75 mg vit. C

1/25/2018 33
1/25/2018 34

Anda mungkin juga menyukai