Anda di halaman 1dari 31

CEDERA KEPALA Salasatul Aisiyah

20174011119
IDENTITAS PASIEN
Identitas
 Nama : Tn. M
 Umur : 73 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Alamat : Geblak, Bantul
Keterangan Awal Masuk Rumah Sakit
 Masuk Tanggal : 11 Desember 2017
 Diagnosa Awal : CKR post Stroke
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan Utama
 Nyeri Kepala.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang sadar, post terbentur tembok saat akan mengambil baju.
Pasien mengeluhkan nyeri kepala cekot-cekot terlebih di bagian belakang
dan pelipis kanan. Terkadang pusing terasa berputar. Mual (+) Muntah 2 kali
isi makanan. Pingsan (-) Ingat kejadian.
RIWAYAT LAIN
Riwayat Penyakit Dahulu
 Post stroke 4 tahun yang lalu.
 HT (-)
 DM (+)

Riwayat Penyakit Keluarga


 Tidak didapatkan keluhan yang sama pada keluarga. Riwayat penyakit kronis disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis Jantung
 Keadaan Umum : Sedang  Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
 Kesadaran : Compos Mentis  Perkusi : Sonor
 GCS : 15  Palpasi : Ictus cordis teraba lemah
 Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, bising jntung (-)
Vital Sign
 TD : 140/80mmHg Paru-Paru
 Inspeksi : Simetris, retraksi dada (-),
 HR : 88x/menit
 Perkusi : Sonor
 RR : 20x/menit
 Palpasi : Vokal fremitus sama, ketertinggalan (-)
 T : 36,7° C
 Auskultasi : Suara Dasar Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Kepala Abdomen
 Kepala : Simetris  Auskultasi : Peristaltik (+)
 Mata : Conjunctiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-)  Perkusi : Timpani (+)
 Hidung : Sekret (-)  Palpasi : Supel, Hepar dan lien tidak teraba, Nyeri Tekan (-)
 Telinga : Simetris Ekstremitas
 Mulut : Sianosis (-) Mukosa bibir lembab, lidah kotor (-),  Superior : Akral hangat, edema (-), CRT <2detik
gusi berdarah (-)
 Inferior : Akral hangat, edema (-), CRT <2detik
 Kekuatan otot : 4/5/4/5
PEMERIKSAAN FISIK
Status Lokalis
• Regio frontal dextra
 L : benjolan diameter ± 3 cm, perfusi baik, hematom (-)
 F : teraba hangat, lunak, nyeri jika ditekan
• Regio occipital dextra
 L : jejas (-) edema (-)
 F : krepitasi (-)
HASIL LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN FUNGSI HATI
HEMATOLOGI SGPT 10 <41
Hemoglobin 15,0 12,0 - 16,0 g/dl SGOT 12 <37
Lekosit 8,79 4,00 - 11,00 10^3/uL SGOT 12 <37
Eritrosit 5,32 4,00 - 5,00 10^6/uL FUNGSI GINJAL
Trombosit 232 150 – 450 10^3/uL Ureum 39 17 - 43
Hematokrit 43,9 36,0 - 46,0 vol% Creatinin 1,04 0,90 - 1,30
HITUNG JENIS DIABETES
Eosinofil 0 2-4 % Gula Darah Sewaktu 160 80 - 200
Basofil 1 0-1 % ELEKTROLIT
Batang 0 2-5 % Natrium 138,9 137,0-145,0
Segmen 84 51 - 67 % Kalium 3,93 3,50 - 5,10
Limfosit 11 20 - 35 % Klorida 105,1 98,0-107,0
Monosit 4 4-8 %
HASIL PEMERIKSAAN RADIOLOGI
RO THORAX PA
• Cor dan pulmo dalam batas normal

CT SCAN KEPALA
• Awal Cerebral Atrophy
CEDERA KEPALA RINGAN DENGAN STROKE NON
HEMORRAGIC, HIPERGLIKEMI
ANATOMI KRANIUM
SCALP
Skin
Connective Tissue
Aponeurosis
Loose Areolar Tissue
Perikranium
Meninges
Duramater
Arachnoid
Piamater
ANATOMI KRANIUM

ARTERI VENA
A. Carotis Interna V. Jugularis Interna
A. Carotis Externa
A. Vertebralis
ANATOMI KRANIUM
TEKANAN INTRAKRANIAL
Monro Kellie : Volume intrakranial harus selalu konstan. (10 mmHg)
TEKANAN INTRAKRANIAL
Gejala Klinis Peningkatan Tekanan Intrakranial
• Cephalgia Progresif
• Muntah Progresif
• Penurunan Visus
• Kejang
• Penurunan Kesadaran
CEDERA KEPALA
Suatu kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi
disebabkan oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau
mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan
fungsi fisik.
(Brain Injury Association of America)

Cedera kepala adalah cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak dan otak.
(Brunner dan Suddarth, 2001)

Trauma kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung
maupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologis, yaitu
gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen.
EPIDEMIOLOGI

- 1 juta kasus/tahun - 363 per satu juta penduduk - 500.000 kasus/tahun


- 80.000-90.000 orang mengalami cedera kepala sedang-berat/tahun - 80% CKR, 10% CKS, 10% CKB
kecacatan untuk waktu yang lama - >1/3 memerlukan rehabilitasi dari
akibat cedera kepala cedera kepala
ETIOLOGI
• Kecelakaan, jatuh, kecelakaan kendaraan bermotor atau sepeda, dan mobil.
• Kecelakaan pada saat olah raga, anak dengan ketergantungan
• Cedera akibat kekerasan
• Benda tumpul, kerusakan terjadi hanya terbatas pada daerah dimana dapat
merobek otak
• Kerusakan menyebar karena kekuatan benturan, biasanya lebih berat sifatnya
• Benda tajam, kerusakan terjadi hanya terbatas pada daerah dimana dapat
merobek otak, misalnya tertembak peluru atau benda tajam.
(Rosdiji, 2007)
KLASIFIKASI
Mekanisme • Cedera Tumpul
Cedera • Cedera Tembus

• Fraktur Kranium
Morfologi • Lesi Intrakranial

Beratnya • Cedera Kepala Ringan


• Cedera Kepala Sedang
Cedera • Cedera Kepala Berat
BERAT-RINGANNYA CEDERA
CKR CKS CKB
Sering, ± 80% ± 10% ± 10 %

Dintandai  sadar penuh &


dapat berbicara, namun dapat Ditandai  masih mampu Ditandai  tidak mampu
dijumpai riwayat disorientasi, melakukan perintah
amnesia, atau kehilangan menuruti perintah
sederhana, namun tampak sederhana walaupun
kesadaran sesaat.
bingung atau mengantuk. status kardiopulmonernya
telah stabil.
± 90%  pulih sempurna.
Defisit neurologis fokal
± 3%  perburukan dengan seperti hemiparesis.
hasil gangguan neurologis
hebat. Memiliki resiko morbiditas
dan mortalitas paling
Gejala sisa yang menetap  10-20%  perburukan dan besar.
nyeri kepala kronik, gangguan jatuh dalam koma.
tidur, dan ingatan.
SURVEI PRIMER
SURVEI SEKUNDER
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik Umum
• Pemeriksaan Neurologis
DIAGNOSTIK
• Pemeriksaan laboratorium (darah rutin, GDS, analisa gas darah, elektrolit, dll)
• Pemeriksaan Radiologi (rontgen kepala, CT scan)
PENATALAKSANAAN
Prinsip Penatalaksanaan
• Penanganan cedera otak primer
• Mencegah dan menangani cedera otak sekunder
• Optimalisasi metabolisme otak
• Rehabilitasi
Pemeriksaan umum untuk menyingkirkan cedera sistemik

Pemeriksaan neurologis terbatas

Pemeriksaan rontgen vertebra servikal dan lainnya sesuai indikasi

Pemeriksaan kadar alcohol darah dan zat toksik dalam urin

Pemeriksaan CT Scan kepala merupakan indikasi bila memenuhi


kriteria kecurigaan perlunya tindakan bedah saraf sangat tinggi
INDIKASI CT-SCAN
• GCS< 13 setelah resusitasi
• Deteorisasi neurologis : penurunan GCS 2 poin atau lebih, hemiparesis, kejang
• Nyeri kepala, muntah yang menetap
• Terdapat tanda fokal neurologis
• Terdapat tanda Fraktur, atau kecurigaan fraktur
• Trauma tembus, atau kecurigaan trauma tembus
• Evaluasi pasca operasi
• Pasien multitrauma ( trauma signifikan lebih dari 1 organ )
• Indikasi sosial
INDIKASI CT SCAN PADA CKR
CT Scan diperlukan pada cedera otak ringan (antara lain : adanya riwayat pingsan,
amnesia, disorientasi dengan GCS 13-15) dan pada keadaan berikut :
Faktor resiko tinggi perlu tindakan bedah Faktor resiko sedang perlu tindakan bedah
saraf saraf
Nilai GCS < 15 2 jam setelah cedera Amnesia sesudah cedera (> 30menit)
Adanya tanda-tanda fraktur dasar tulang Mekanisme cedera berbahaya (mis : pejalan
tengkorak (mis : raccoon sign,rinorhea dan kaki tertabrak kendaraan bermotor,
otorhea, battle sign) penumpang terlempar dari kendaraannya,
jatuh dari ketinggian >3 kaki atau 5 anak
tangga)
Dicurigai ada fraktur depress atau terbuka

Muntah ( > 2x episode)


Usia > 65 tahun
INDIKASI RAWAT INAP
• Kebingungan atau riwayat pingsan / penurunan kesadaran
• Keluhan dan gejala neurologik, termasuk nyeri kepala menetap dan muntah
• Kesulitan dalam penilaian klinis, misalnya pada alkohol, epilepsi
• Kondisi medik lain : gangguan koagulasi, diabetes mellitus
• Fraktur tengkorak
• CT scan abnormal
• Tak ada yang dapat bertanggung jawab untuk observasi di luar rumah sakit
• Umur pasien diatas 50 tahun
• Anak-anak
• Indikasi sosial
KRITERIA PASIEN DIPULANGKAN
Kriteria pasien cedera kepala dapat Pasien cedera kepala yang pulang diberi
dipulangkan dengan pesan lembar peringatan. Harap segera dibawa
ke IRD bila
• Sadar dan orientasi baik, tidak pernah
pingsan • Muntah makin sering
• Tidak ada gejala neurologis • Nyeri kepala atau vertigo memberat
• Keluhan berkurang, muntah atau nyeri • Gelisah atau kesadaran menurun
kepala hilang
• Kejang
• Tak ada fraktur kepala atau basis kranii
• Kelumpuhan anggota gerak
• Ada yang mengawasi di rumah
• Tempat tinggal dalam kota

Anda mungkin juga menyukai