Dualisme Cahaya
Dualisme Cahaya
Tahun : 2005
Versi : 0/0
Pertemuan 24-25
Dualisme Cahaya
1
Learning Outcomes
2
Outline Materi
• Materi 1
Asal usul cahaya
- Struktur atom
. Model atom Thomson
. Model atom Bohr
• Materi 2
Partikel berprilaku sebagai gelombang
- Gelombang de Brglie
• Materi 3
Gelombang berprilaku sebagai partikel
• Materi 4
Efek foto-listrik
• Mater 5
Sinar X
• Materi 6
Hamburan Compton
3
ISI
5
serta kenyataan bahwa atom bermuatan netral melahirkan
konsep model atom yang dikemukakan oleh J.J.Thomson
pada tahun 1898
elektron-elektron bermuatan negatif
muatan positif
Atom merupakan bola homogen
bermuatan positif dengan
elektron-elektron tertanam dalam
muatan positif , isebut juga model
roti kismis .
Gambar 24-1 Model atom Thomson
Ze 2
U k ..................(14-03)
r
Dari persamaan (14-01) dan (14-02) diperoleh :
2
1 1 Ze
Ek m V 2 k
2 2 r ..................(14-04)
ternyata untuk gerak melingkar tenaga kinetiknya adalah setengah
nya tenaga potensial
Bohr mempostulatkan bahwa pemancaran cahaya terjadi bila
lintasan elektron ber[indah dari suatu lintasan ke lintasan lain.
8
dengan frekuensi menurut persamaan berikut :
Ei E f
f ;
h ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,(14-05)
Ei energi awal , F f energi akhir
Bohr mempostulatkan pula bahwa dalam orbit yang stabil
momentum sudutnya merupakan kelipatan genap dari konstanta
Planck dibagi 2π sebagai berikut :
h
mVr n n h ; .........................(14-06)
2
h h ba tan g 1,05 x 10 34 J , s
Dari persamaan (14-02) dan (14-04) diperoleh kecepatan V :
h Ze 2
V n2 2 2 k .........................(14-07)
m r mr
9
Persamaan jejari orbit (lintasan) diperoleh dengan menyelesai –
kan persamaan di atas :
h 2 2 a0
rn 2
n ................(14-08)
m kZe Z
a0 = jejari Bohr yang pertama = h’/mke = 0.0529 nm
Energi total dari elektron lintasan terdiri dari tenaga potensial U
pers.(14-3) dan tenaga kinetik elektron lintasan pers.(14-4),yaitu :
1 Ze 2 k 2e2 m Z 2 2 E0
E k Z ..............(14-09)
2 r 2h n
2 2
n2
dengan
k 2 e4 m
E0 13.6 eV , 1 eV 1.6 x 10 19 J ( Joule).....(14-10)
2 h
10
Dengan mempergunakan pers.(14-5) maka akan dapat dipero-
leh persamaan frekuensi radiasi saat elektron orbit berpindah
lintasan . yaitu :
m k 2 e4 1 1
f Z 2
2
...................(14-11)
4 h 3 n 2 2 n1
• 2. Partikel berprilaku sebagai gelombang
- Gelombang de Broglie
De Broglie mengemukakan bahwa benda dapat bersifat ebagai
gelombang maupun sebagai partikel (tahun 1924 secara teori
dan tahun 1927secara eksperimen) .
Sebuah foton dengan frekuensi f , momentumnya p adalah :
p = [hf / C] atau p = [h / λ] ................. (14-12)
11
sehingga panjang gelombang , λ , sebuah foton terspesifikasi
oleh momentumnya :
λ = [h / p] ...........(14-13)
Persamaan diatas berlaku baik untuk partikel maupun untuk
foton. Panjang gelombang de Broglie untuk partikel bermassa
m dan kecepatan v adalah :
λ = [h / mv] ; p = mv ...........(14-14)
13
w = f λ
diamana λ adalah panajang gelombang de Broglie
Frekuensi gelombang de Brolie , f , dapat diperoleh sebagai berikut :
E = hf
Sebuah benda yang bergerak secara relativistik , tenaga totalnya
adalah : E = m C2 , C = kecepatan cahaya
m = massa benda ayng bergerak
Dari dua persaman di atas diperoleh kecepatan gelombang de Broglie :
w = f λ = [(mC2 )/h] [h/mV] = C2 / V ..........(14-15)
15
• 3. Gelombang berprilaku sebagai partikel
Cahaya bersifat dualistis , yaitu sebagai gelombang maupun
sebagai partikel energi .
Cahaya sebagai gelombang , merupakan gelombang EM
(elektromagnetik) , yang dapat merambat dalam ruang hampa ,
maka cahaya mempunyai panjang gelombang () , frekuensi (f) ,
perioda (T) , konstanta rambatan (k) dan kecepatan rambat (C)
Cahaya sebagai partikel , disebut foton (photon) , yang
mempunyai momentum , p :
Momentum foton : p = h / .............(14-16)
Energi foton ( = tenaga kuanta cahaya ) :
E = h.f ..............(14-17)
h = konstanta Plank
= 6,624 x 10-34 J.s
16
- Hubungan intensitas gelombang dan energi foton
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik . Menurut teori
medan elektromagnetik ,intensitas cahaya tergantung pada
besar medan elektrik E dan medan magnetik B ,ynag dalam
bentuk vektor disebut vektor Poyinting S ,yaitu :
S E x B
1 .
............(14-18)
0 bentuk skalar adalah :
Persamaan di atas dalam
I = ε0 C E2 -------------(14-19)
17
Untuk gelombang elektromagnetik yang sama , dilihat dari
segi foton maka energi akan diangkut oleh N buah foton per
satuan waktu per satuan sehingga intensitasnya adalah :
I = Nhf ...............(14-20)
Persamaan (25-04) dan (25-05) besarnya sama sehingga
jumlah foton yang mentransfer energi adalah :
0C
N E 2
...........(14-21)
hf
Contoh : Suatu sumber 100 W memancarkan cahaya hijau
λ = 500 nm Berapa foton yang dipancarkan per detik .
Jawaban :
Jumlah energi yang dipancarkan adalah 100 W det = 100 J
Energi foton = h C/λ = 400 x 10-17 J
Jumlah arus foton N = 100 J / 400 x 10-17 J = 25 x 1019 foton
18
2.EFEK FOTO LISTRIK
Pengamatan atas adanya gelombang berprilaku sebagai partikel
terjadi saat Einstein menyinari suatu permukaan logam dengan
cahaya berpanjang gelombang pendek , ternyata permukaan
logamnya mengeluarkan elektron-elektron .
Susunan peralatan untuk menunjukkan adanya pelepasan
elektron-elektron terdapat dalam Gambar 14-1 sebagaimana
tertera di bawah ini
cahaya kaca
katoda e e anoda
Gambar 14-01 e
Tabung hampa udara
V
E + -
A
19
A = anoda , K = katoda , E = baterei
A* = amper meter , V = volt meter
Cahaya mengenai anoda yang terbuat dari logam yang mudah
melepaskan elektron-elektron bebas .Antara anoda dan katoda
diberi tegangan V .Pengamatan adanya arus listrik ,melalui
amper meter .
Cahaya dengan λ cukup pendek mengenai permukaan logam (
anoda ) , sehingga beberapa elektron bebas akan memperoleh
energi yang cukup untuk meninggalkan permukaan logam .
Dengan adanya perbedaan potensial antara anoda dan katoda
maka akan terjadi arus foto elektron yang menuju ke katnoda .
Untuk dapat terjadinya efek fotolistrik,haruslah cahaya datang
mempunyai < kritis ( krit )
20
Setiap logam mempunyai λkrit tertentu yang berhubungan
dengan frekuensi ambang f0 .
- ENERGI KUANTUM CAHAYA (ENERGI FOTON)
Menurut Einstein : energi dari suatu berkas cahaya adalah
terpusat dalam paket-paket kecil , yang disebut “ Quanta
Cahaya “
Energi kuanta sama dengan perjumlahan dari energi kinetik
maksimum elektron dan tenaga ikat elektron dlam (fungsi
kerja logam)
hf = Kmax + hf0 ............(14-22)
hf = energi kuanta yang mengenai permukaan logam
hf0 = fungsi kerja = energi minimum yang diperlukan
elektron untuk dapat terlepas dari permukaan logam
Kmax = energi kinetik maximum foto-elektron elektron untuk
dapat terlepas dari permukaan logam
21
f0 = frekuensi ambang (cut 0ff) , frekuensi minimum cahaya
agar proses photolistrik dapat terjadi .
Tabel : Fungsi kerja dari beberapa logam
Logam Lambang Fungsi kerja [eV]
Cesium Ce 1.9
Kalium K 2.2
Natrium Na 2.3
Litium Li 2.5
Calsium Ca 3.2
Tembaga Cu 4.5
Perak Ag 4.7
Platinum Pt 5.6
• Potensial penghenti (V0)
Potensial penghenti adalah tegangan yang diperlukan untuk
menghetikan arus foto elektrn , dengan cara membalikkan .....
22
tegangan yang diberikan antara katoda .
Kmax = e V0 ..........(14-23)
1 eV = 1.6 x 10-19 J
23
permukaan potasium .
Jawaban :
Dari tabel diperoleh fungai kerja potasium adalah 2.2 eV
sehingga dengan persamaan (20-10) tenaga foton adalah :
E = 3.5 eV
dan dengan (25-05) tenaga kinetik maximum foto-elektron :
5. SINAR X
Sinar X merupakan fenomena terpancarnya gelombang ( foton )
akibat adanya elektron berkecepatan tinggi menumbuk permu –
kaan logam , dimana terjadi eksitasi elektron ke tingkat energi
lebih rendah
Untuk memperoleh elektron berkecepatan tinggi, maka elektron
dipercepat melalui beda potensial yang besar.
24
- Sifat Sinar X
1. Panjang gelombang ( ) sinar X adalah sangat pendek
yaitu : 0,001 - 10 nm
2. Sinar X mempunyai daya tembus yang besar
- Rumus Duane - Hunt
Panjang gelombang sinar X yang berhubungan dengan
potensial pemercepat dimana besarnya tidak dapat lebih
kecil dari suatu harga tertentu ( min ).
Menurut Duane-Hunt hubungan tersebut adalah sebagai
berikut :
λ min = (1.24 x 10-6 m ) / V ...................(14-26)
V = pemercepat
25
6. Hamburan Compton
Menurut teori kuantum foton berperilaku laku sebagai partikel
namun tanpa massa diam .Karena berupa partikel maka foton
dapat bertumbukan dengan benda , misalnya elektron sehingga
berlaku hukum tumbukan dalam mekanika..
Gambar 14-2 melukiskan tumbukan fotnn sinar X dengan
elektron yang disebut hamburan Compton .
E1 = hf E2 = hf*
p1 = h/λ1 p2 = h/λ2
Φ Foton terhambur
Foton datang E = m c2 Θ
0 Elektron terhambur
Gambar 12-2 p=0
Hamburan Compton E = √(m02c2 + p2c2
)pe
26
- Partikel tak bermassa
Menurut teori relativitas khusus bila sebuah benda (massa = m)
bergerak dengan kecepatan v , relatif terhadap seorang penga
-mat maka massa bergeraknya , m , akan lebih besar dari
massa diamnya , m0 , terhadap pengamat tersebut. .
Massa relstivistik :
28
Momentum awal = momentum akhir
Komponen horisontal :
h f/c + 0 = hf*/c cos Φ + p cos Θ .............(14-34)
Komponen vertikal :
0 = hf*/c sin Φ + p sin Θ ...............(14-35)
Persamaan (14-30) dan(14-31) bersama persamaan (14-33)
dan (14-34) serta (14-35) menghasilakan :
Hamburan Compton
λ* - λ = h / m0 c (1 - cos Φ) ............(14-36)
Hasil ini amat menunjang teori dualisme cahaya , bahwa
cahaya dapat bersifat dualistis .
29
<< CLOSING>>
30