II. Hiperemis Pembuluh darah Membran timpani hiperemis Analgetic, HCL efedrin, antibiotik
melebar, sekret dan edeme (amoxcilin dws 3x500mg, ank 25-
eksudat/serosa 50mg/kgbb 3 dosis/hari /eritromisin
dws 4x500mg/hari, ank 25-50mg/kgbb 4
dosis/hari)
III. Supuratif Kerusakan sel epitel Membran timpani bulging, nadi Antibiotik, analgetik, miringotomi
superficial → eksudat dan suhu meningkat, otalgia
purulen
IV. Perforasi Membran timpani Sekret keluar, nadi dan suhu Cuci telinga H2O2 3% 3-5 hari 4 tetes
ruptur kembali normal didiamkan 2-5 menit, antibiotik
oral/topikal (ofloxacin tetes 2xsehari 5-
10tts maks 2 mgg)
V. Resolusi Membran timpani Sekret berkurang kering, gejala Antibiotik, makanan bergizi
perlahan kembali (-)
normal
Stadium OMA
Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3
Stadium 4 Stadium 5
Otitis media supuratif kronik : otitis media akut stadium
perforasi yang menetap dengan sekret yang keluar terus
menerus atau hilang timbul (otorhea) > 2 bulan. Apabila < 2
bulan disebut otitis media supuratif subakut. Sekret
encer/kental, bening/berupa nanah.
Etiologi OMSK :
• OMA
• Trauma langsung (tertusuk pembersih telinga)
• Trauma tidak langsung (benturan keras di kepala, suara ledakan, menyelam terlalu
dalam, dll)
Faktor resiko OMSK : terapi terlambat, terapi tidak adekuat,
virulensi kuman tinggi, gizi kurang, dan higieni buruk.
Letak perforasi penting untuk menentukan
jenis/tipe OMSK :
• Sentral : letaknya di pars tensa
• Marginal : tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau
sulkus timpanikum
• Atik : letaknya di pars flaksida
Jenis OMSK :
Timpanosklerosis
plaque
Membran timpani
retraksi
Limfadenopati lokal
Mastoiditis : infeksi pada sel
Terapi :
udara mastoid. Biasanya tejadi
karna komplikasi dari OMSK. Antibiotik
Mastoidektomi
Patofisiologi : obstruksi aditus