Anda di halaman 1dari 19

Terapi Antibiotic

Pada Bedah
Maxillofacial
Dalam Konteks
Prophylaxis

Nama : YULANDA
Stambuk : 162 2016 1 026
Pembimbing : drg. NURASISA LESTARI
Abstrak

Tujuan •menetapkan standar yang relevan untuk prosedur


profilaksis setelah operasi

•Analisis retrospektif

Metode •Sebanyak 726 strain bakteri dan jamur dikultur dari 484
pasien (200 wanita dan 284 laki-laki
•Usia pasien rata-rata adalah 40,2

•Bakteri yang sering ditemukan pada pasien adalah

Hasil bakteri gram positif 541 (74,5%). Bakteri gram negatif


ditemukan pada 177 (24,4%) kasus. Jamur dari genus
Candida diisolasi dalam delapan kasus (1,1%).
Pendahuluan
 Setiapmelakukan tindakan pembedahan
pada daerah facial skeleton dapat
menyebabkan penyebaran bakteri
kedalam darah. Merusak daerah
integuments dermal atau daerah
kontiniutas epitel pada rongga mulut
dapat menyebabkan terjadinya
penetrasi mikroorganisme kedalam tubuh
pasien1
permasalahan
 Antibiotik memiliki dampak yang buruk terhadap
flora fisiologis dan pertumbuhan bakteri yang
resisten terhadap antibiotic
 pemilihan dosis
 Semakin luas aksi spektrum dan semakin lama
waktu penggunaannya maka semakin tinggu
resiko terjadinya superinfeks
 cross-resistance, yaitu ketika mikroorganisme
resistensi terhadap beberapa kelompok obat
antibiotik.
 penggunaan antibiotik yang salah dapat
menyebabkan terjadinya reaksi alergi atau
Respon toksik serta adanya dampak interaksi
obat
 Rekomendasi mengenai penggunaan
antibiotik profilaksis perioperatif yang
dikembangkan oleh Departemen Kesehatan
gagal memberikan informasi secara rinci
pada operasi maxillofacial. Demikian juga,
tidak ada patokan khsusus untuk tindakan
pencegahan mengenai durasi dan jenis
terapi antibiotik pada operasi maksilofasial
Penelitian ini bertujuan untuk
menjawab pertanyaan berikut
 Pathogen apa saja yang dominam selama 2
tahun ?
 Selama beberapa tahun, flora bakteri berubah
(Misalnya, apakah jumlah Pseudomonas atau
Acinetobacter, Dll, meningkat)?
 Apa kelemahan patogen yang dominan
terhadap antibiotik dan apakah itu berubah
selama bertahun-tahun?
 Manakah Antibiotik yang harus digunakan secara
preventif sehingga bisa mencegah komplikasi
inflamasi pascaoperasi?
Bahan dan metode
 726 bakteri dan strain jamur dikultur dari 484
pasien (200 perempuan dan 284 laki-laki)
yang dirawat pada kursi bedah Cranio-
Maxillo-Facial dan klinik serta unit rawat jalan
bedah maxillofacial berbasis Independent
Public Clinical Hospital (disebut "SPSKM") Usia
pasien antara 8 dan 82 tahun (rat-rata usia
40.2)
 bahan utama diambil adalah pus dan
kemudian swabs dari sinus maxilla, dan sering
kali dilakukan swabs dari fistula dermal dan
swabs pada luka yang melibatkan tulang
jenis swabs yang diambil
dalam beberapa tahun

jumlah pasien yang diperiksa


berdasarkan jenis kelamin
tahun
Asal swabs
2008 2009 2010 2011 2012
Jenis Tahun
Abscess 21 98 73 65 78
kelamin Total
Sinus 25
2008 44 2009 20 2010 24
2011 2012 27
L 31 63 61 59 70 284
Dermal fistula 5 13 17 38 44
p 23 48 33 47 49 200
Bone
Total 1 — 7 8 484 11

Wound 9 — 7 12 25

Oral cavity 2 5 4 3 6

Pharynx 11 — 2 4 2

hidung 1 — — — —

Urine 2 — — — —

darah — 2 4 — 6

Total 77 162 134 154 199


Next.
 antibiogram dibuat ( disk diffusion atau
metode otomatis) dengan menggunakan
penganalisa bioM'erieux kompak VITEK 2.
Antara 31 desember 2011, antibiogram dari 𝛼-
haemolytic Streptococcus viridans dan 𝛽-
haemolytic Streptococcus pyogenes dibuat
secara manual pada M¨uller-Hinton agar
dengan menggunakan disc darah dombah
dari Becton-Dickinson. Kemudian media
tersebut diinkubasi dalam thermostat pada
suhu 35oC selama 16-18 jam dalam asmospir
CO2.
Next..
 Pada metode otomatis, antibiogram dibuat
pada sebuah Vitek 2 compact dan untuk
menganalisisnya menggunakan kartu AST-P
534 dan AST-533 untuk jenis streptococci
lainnya, AST-P 536 untuk staphylococci, dan
AST-N 019 AST-N022 untuk bakteri gram-
negatif. Sejak januari 2012, AST-586, AST-576,
dan kartu ST01 telah digunakan untuk
streptococci, AST-P580 untuk staphylococci,
dan AST-N84, AST-N259, AST-N93, dan AST-
N260 untuk bakteri gram-negatif.
Next.

 Antiobiogramdiinterpretasi berdasarkan :
kerentangan, semi-rentan, resistensi yang
berhubungan dengan metode
penggunaan disk.
Next..
 Analisis statistic. Kerentanan bakteri gram
positif dan Gram negatif telah dibandingkan
dengan sembilan obat antimikroba selama
dua periode, 2008–2010 dan 2011-2012. Hasil
yang didapatkan sesuai dengan analisis
statistik dengan menggunakan Fischer’s test
yaitu P < 0.05. dilakukan pengujian one-way
ANOVA dengan postset Dunnett
menggunakanGraph-Pad Prism versi 5.00
untuk Windows, GraphPad Software, San
Diego, California, AS.
Hasil

 bakteriGram Positif mendominasi pada


541, yaitu 74,5%. Bakteri Gram Negatif
ada pada 177 (24,4%) kasus. Jamur dari
genus Candida diisolasi dalam delapan
kasus (1,1%)
 Terlihat jelas, semua bakteri Gram positif
menjadi lebih resisten terhadap semua
kelompok antibiotik. Penurunan tersebut
adalah yang paling besar untuk ampisilin dan
imipenem dan flattest untuk vankomisin: dari
100% sampai 98,8% bila periode 2008-2010
dan 2011-2012 dibandingkan. Clindamycin
terbukti relative lebih sedikit, turun dari 66,8%
di tahun 2008-2010 menjadi 61,4% pada
tahun 2011-2012
pembahasan

 Karena semakin banyak bakteri yang resisten


dan multidrug resistant (resisten terhadap lebih
dari satu macam antibiotic) terhadap obat
antibakteri muncul. Sehingga kemungkinan
diperlukan untuk membuat obat baru yang
memiliki efek terbatas.
 kejadian yang disebabkan oleh bakteri
adalah tergantung pada tempat dan waktu,
ketersediaan obat hanya untuk data geografi
dan epidemiologis saat ini [18]. Karena itu,
penelitian ini tidak memungkinkan kita untuk
menarik kesimpulan umum mengenai
penggunaan agen antibiotik
Kesimpulan
 Bakteri yang paling sering diisolasi adalah Streptococcus
mitis dan Streptococcus oralis, yang jumlahnya telah
berkembang selama dua tahun terakhir. Pengamatan
cenderung pada pada lebih banyak streptokokus kecuali
dari kelompok Viridans. Pada saat bersamaan, angka
untuk Staphylococcus aureus telah menurun.
 Dilihat dari hasil uji resistensi, terapi empiris harus didasarkan
pada ciprofloxacin dan gentamicin.
 Telah diamati bahwa semua bakteri Gram positif menjadi
lebih resisten terhadap semua kelompok antibiotik.
Penurunan resistensi paling curam menyangkut ampisilin
dan imipenem sedangkan penurunan resistansi yang
terendah adalah dalam kasus vankomisin
SYUKRON

Anda mungkin juga menyukai