Anda di halaman 1dari 25

PANCASILA SEBAGAI DASAR

NEGARA DAN IDEOLOGI

suyoko
A. PANCASILA DALAM
PENDEKATAN FILSAFAT

 Pengertian
Adalah Ilmu pengetahuan yang mendalam
mengenai Pancasila.
 Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara
ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional
tentang Pancasila dalam bangunan bangsa
dan negara Indonesia (Syarbaini:2003)
Nilai-nilai yang terkandung pada
Pancasila

 Berdasarkan pemikiran filsafat, Pancasila


sebagai filsafat pada hakekatnya merupakan
suatu “Nilai”
 Nilai yang merupakan perasan dari sila-sila
Pancasila adalah :
1. Nilai Ketuhanan;
2. Nilai Kemanusiaan;
3. Nilai Persatuan;
4. Nilai Kerakyatan;
5. Nilai keadilan.
 Nilai adalah sesuatu yang berharga, baik,
dan berguna bagi manusia.
 Nilai adalah suatu penetapan atau suatu
kualitas yang menyangkut jenis dan minat
 Nilai adalah suatu penghargaan atau suatu
kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi
dasar penentu tingkah laku manusia, karena
suatu itu :
- Berguna (useful);
- keyakinan (belief);
- Memuaskan (satisfying);
- Menarik (interesting);
- Menguntungkan (profitable);
- Menyenangkan (pleasant).
 Ciri-ciri dari Nilai adalah :
1. Suatu realitas abstrak (ide, keadilan,
kecantikan kedermawanan,
kesederhanaan)
2. Bersifat Normatif (mengandung harapan
akan sesuatu yg diinginkan)
3. Sebagai Motivator (daya dorong)
manusia dalam bertindak
Mewujudkan Nilai Pancasila sbg
Norma Bernegara

Apa hubungan nilai dengan Norma??


 Norma/kaidah adalah aturan pedoman bagi
manusia dalam berperilaku sebagai
perwujudan dari nilai
 Nilai yang bersifat abstrak dan normatif
dijabarkan dalam wujud Norma
 Sebuah nilai mustahil dapat menjadi acuan
berperilaku kalau tidak diwujudkn dalam
sebuah norma
Norma yg kita kenal dlm kehidupan
sehari-hari

1. Norma Agama
sumber norma ini adalah ajaran2 kepercayaan atau agama
yg oleh pengikutnya dianggap perintah Tuhan
2. Norma Moral (etik,kesusilaan, budi pekerti)
bersumber dari manusia itu sendiri yang bersifat otonom
3. Norma Kesopanan (adat, sopan santun, tata krama)
didasarkan atas kebiasaan, kepatuhan atau kepantasan
dalam masyarakat
4. Norma hukum
norma hukum berasal dari kekuasaan luar diri manusia yang
memaksakan kepada kita.
 Sebagai perangkat nilai dasar, Pancasila harus
dijabarkan ke dalam norma agar praksis dalam
kehidupan bernegara.
 Norma yang tepat sebagai penjabaran atas nilai
dasar pancasila adalah norma etik dan norma
hukum
 Pancasila dijabarkan sebagai norma etik karena
pada dasarnya nilai2 dasar pancasila adalah nilai2
moral sehingga Pancasila dapat menjadi etika
perilaku para penyelenggara negara dan masyarakat
Indonesia agar sejalan dengan nilai normatif
Pancasila itu sendiri.
Tujuan Etika Kehidupan berbangsa,
bernegara dan bermasayarakat

1. Memberi landasan etik moral bagi seluruh


komponen bangsa dalam menjalankan
kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek
2. Menentukan pokok-pokok etika kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat
3. Menjadi kerangka acuan dalam mengevaluasi
pelaksanaan nilai-nilai etika dan moral dalam
kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat.
Etika Kehidupan berbangsa meliputi
sbb :

a. Etika Sosial dan Budaya


b. Etika Pemerintahan dan politik
c. Etika Ekonomi dan Bisnis
d. Etika Penegakan hukum yang
berkeadilan
e. Etika keilmuan dan disiplin kehidupan
B. MAKNA PANCASILA SEBAGAI
DASAR NEGARA

1. Landasan Yuridis dan Historis Pancasila


sebagai Dasar Negara
a. Yuridis Formil
Kedudukan pokok Pancasila bagi NKRI
adalah sebagai Dasar Negara
- Pembukaan UUD 1945 alenia IV
- TAP MPR No. XVIII/MPR/1998
b. Historis
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri
bangsa dimaksudkan untuk menjadi dasar
negara Indonesia yang merdeka.
- dimulai dengan dr. Radjiman Widiodiningrat
selaku ketua BPUPKI yang menanyakan
kepada peserta sidang 1 BPUPKI tanggal
29 Mei 1945 tentang “apa dasar negara
Indonesia yang akan kita bentuk”
Menanggapi pertanyaan tersebut muncul 3
peserta sidang diantaranya Moh. Yamin (29
Mei 1945), Prof.Mr. Soepomo (31 Mei 1945)
dan Ir. Soekarno (1 Juni 1945) yang
kesemuanya menyampaikan usulan tentang
dasar negara Indonesia Merdeka
Dalam perkembangan selanjutnya bahan
atau hal2 yg telah disampaikan dirumuskan
menjadi 5 dasar dan disepakati sebagai
dasar negara sebagaimana tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945
2. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar (filsafat) negara


mengandung makna bahwa nilai2 yang
terkandung dalam Pancasila menjadi dasar
atau pedoman normatif bagi
penyelenggaraan bernegara.
Penafsiran yang salah terhadap
Pancasila

 Pancasila dipahami sebagai sebuah Mitos;


 Pancasila dipahami secara politik ideologis
untuk kepentingan yang kekuasaan;
 Nilai-nilai Pancasila menjadi nilai yang
disotopia tidak sekedar otopia;
Penyebabnya :

1. Pancasila terlanjur tercemar karena rezim Orde


Baru yang menjadikan Pancasila sebagai alat politik
untuk mempertahankan status quo
kekuasaannya.
2. Liberalisasi politik dengan penghapusan ketentuan
oleh Presiden B.J Habibie tentang Pancasila
sebagai satu-satunya asas setiap organisasi
3. desentralisasi dan otonomisasi daerah yang sedikit
banyak mendorong penguatan sentimen
kedaerahan, yg jika tidak diantisipasi bukan tidak
bisa menumbuhkan sentimen local-nationalism
Solusi

 Mengembalikan atau menegaskan kembali


kedudukan Pancasila sebagai dasar (filsafat)
negara sesuai dengan apa yang sudah
tercantum dalam Pembukaan UUD
1945.dengan sedikit eksplorasi pada
dimensi2 yang melekat pada Pancasila yaitu
:
1. Dimensi Realitas, dalam arti nilai yg terkandung
didalamnya dikonkretisasikan sebagai cerminan
objektif yg tumbuh dan berkembang dalam masyarakat;
2. Dimensi idealitas, dalam arti apa yang terkandung di
dalamnya bukan sekedar otopi tanpa makna,
melainkan diobjektifkan sebagai “kata kerja” untuk
menggairahkan penyelenggara negara menuju hari
esok yang lebih baik
3. Dimensi Fleksibelitas, dalam arti Pancasila bukan
barang beku, dogmatis dan sudah selesai. Pancasila
terbuka bagi tafsir baru untuk memenuhi kebutuhan
zaman tanpa kehilangan nilai dasar yang hakiki, aktual,
relevan dan fungsional sebagai tiang penyangga
kehidupan berbangsa dan bernegara
C. IMPLEMENTASI PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA

 Pancasila selain berkedudukan sebagai


dasar negara juga memiliki nilai-nilai
sebagai norma dasar dan sumber normatif
bagi penyusunan hukum positif di Indonesia
 Pancasila juga sebagai Cita Hukum yang
menguasai hukum dasar negara baik tertulis
maupun tidak tertulis.
 Cita Hukum berarti gagasan, pikiran, rasa
dan cipta mengenai hukum yang merupakan
cita-cita dari masyarakat.
Pancasila sebagai Cita Hukum
memiliki 2 fungsi :

1. Fungsi Regulatif
artinya, cita hukum menguji apakah hukum
yang dibuat adil atau tidak adil bagi
masyarakat
2. Fungsi Konstitutif
artinya fungsi ini menentukan bahwa tanpa
dasar cita hukum, maka hukum yang dibuat
akan kehilangan maknanya sebagai hukum
Di Indonesia, Norma tertinggi
adalah Pancasila

Jadi Pancasila sebagai dasar negara


dapat disebut sebagai :
– Norma dasar
– Staat fundamental norm (norma
fundamental negara)
– Norma pertama
– Pokok kaida negara yang fundamental
– Cita Hukum
Jenjang Kelompok Norma di Indonesia

Pancasila
Cita Hukum

Pembukaan UUD 1945


I
Batang Tubuh UUD 1945
II

III UU / Perpu
IV PP/Perpres/Kepres/
Perda/Peraturan Lain

Anda mungkin juga menyukai