Anda di halaman 1dari 35

Sesak nafas

Dr. S. Hendromartono ,MS,AIFM ,


AIFO
Sesak nafas

• Gejala yang paling sering dan paling


mencemaskan penderita , sehingga penderita
memaksakan diri untuk pergi ke dokter.
• Penderita merasa sukar bernapas , napas
tidak enak ( kurang lega atau kurang puas ),
yang biasanya dilukiskan oleh penderita
sebagai napas yang pendek
Sesak napas ( dyspnea ) dapat
disebabkan oleh kelainan :
• Metabolik
• Hematologik
• jantung
• Paru
1. Metabolik
• Terjadi bila tubuh dalam keadaan metabolik
asidosis  misalnya pada diabetic keto
acidosis , gagal ginjal dan tingginya kadar
asam laktat dalam darah kita
( asidosis laktat ).
2. Hematologik
• Dyspnea hematologik dapat dijumpai dalam
keadaan :
• - Anemia
• - Keracunan CO
• - Methemoglobinemia
3. Jantung

• Gagal jantung akan mengakibatkan peningkatan


tekanan ventrkel kiri .
• Kenaikkan tekanan ventrikel kiri  meningkatkan
tekanan diastolik atrium kiri  tekanan vena
Pulmonalis  terjadi trasudasi plasma darah
dari v. Pulmonalis ke alveoli terjadi kesulitan
diffusi gas antara udara dalam alveoli dengan
kapiler alveoli  O2 yang diikat oleh oksigen
akhirnya berkurang  jaringan tubuh akan
mengalami kekurangan oksigen  terjadi
penumpukkan CO2 dalam darah.
4. Paru

• Penyakit-penyakit paru yang mengganggu


pertukaran gas antara udara pernapasan
dengan kapiler-kapiler alveoli akan
menyebabkan sesak napas.
Sesak nafas karena gangguan paru
• A. Obstruksi
• B. Restrksi
• C. Hipoksia
• D. Pneumothorax
• E. Collaps paru
• F. Hipoventilas i
• G. Depresi pusat pernafasan
• H. Gangguan konduksi ke otot-otot
pernapasan
I. Gangguan gerakan rongga dada
J. Pembatasan pengembangan paru
I.Sesak nafas karena Gangguan
saluran napas .
.
• Gangguan saluran napas  menyebabkan terganggunya keluar masuk udara
antara atmosfer dengan alveoli :
Gangguan saluran nafas ini ada 2 :
1. Obstruksi
2. Restriksi

Gambar obstruksi dan Restriksi saluran napas.


A. Obstruksi
• Terdapat tonjolan dinding saluran napas kearah lumen nya
• Tonjolan ini bisa karena oedem , tumor , proses keradangan
ataupun sekresi lendir dinding saluran napas yang berlebihan.
• Yang terganggu : kecepatan aliran udara pernapasan. . Pemeriksaan
yang dipakai :
Pemeriksaan kecepatan aliran udara yang melewati saluran
napas tersebut per satuan waktu : FEV1 ( kecepatan aliran
udara pernapasan pada detik pertama ekspirasi ) ataupun
KPM ( Kapasitas Pernapasan Maksimal )
B. Restriksi

• Pada restriksi ini sebetulnya dinding saluran napas
tidak mengalami kerusakan. Kerusakan terjadi pada
jaringan elastis ditepi bronchus ( peri bronchial ) .
Jaringan peri bronchial ini oleh karena penyakit paru-
paru tertentu akan rusak , dimana jaringan elastisnya
kemudian diganti dengan jaringan ikat. Akibatnya
bronchus menjadi sukar untuk kembang kempis .
C. Hipoksia
• Hipoksia ini merupakan kekurangan O2 pada
tingkat jaringan.
• Ada 4 macam hipoksia :
1. Hipoksik Hipoksia
2. Anemik Hipoksia
3. Stagnan Hipoksia
4. Histotoksik Hipoksia
Hipoksik Hipoksia

• Pada hipoksia ini memang O2 yang berdifusi


dari alveoli ke kapiler paru memang sedikit ,
oleh karena :
- PO2 atmosfer memang rendah
- Hipoventilasi
- Gangguan pada saluran napas ( Obstruksi /
restriksi )
- Gangguan difusi lewat membran alveoli
Anemik Hipoksia
• Disebabkan adanya anemia , sehingga O2 yang
terikat oleh Hb lebih sedikit dibanding dengan
keadaan normal
Stagnan Hipoksia

• Ada bendungan pada sistem aliran darah


Histotoksik Hipoksia

• Disini sebetulnya tidak ada masalah mengenai


penyediaan O2. Oksigen sebetulnya sudah
cukup tersedia pada kapiler jaringan tubuh ,
tetapi karena sel-sel jaringan tubuh
mengalami keracunan , maka tidak mampu
untuk memakai O2 yang sudah tersedia
dihadapannya.
Fluid exchange : Arteriole  capillary  venule

Arteriole Capillary
Venule
D. Pneumothorak
• Pneumothorak adalah keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan dalam cavum
interpleurale,akibat adanya hubungan
langsung antara udara atmosfer dengan
Cavum interpleurale.
• Cavum interpleurale merupakan ruangan antara pleura
visceralis dengan pleura parietalis.
• Pleura visceralis merupakan selaput yang melekat erat
pada paru , dimana pada bagian hillus paru , selaput ini
berbelok , ganti melekat pada dinding thorak , dan
disebut Pleura parietalis.
• Pleura visceralis selalu mengikuti gerakan paru ,
sedangkan Pleura Parietalis mengikuti gerakan dinding
rongga dada.
• Paru selalu cenderung untuk menguncup , sedang
dinding rongga dada selalu mempertahankan
bentuknya.
• Maka : tekanan dalam cavum interpleura selalu lebih
rendah dibanding tekanan atmosfer. Kolaps dari paru
mungkin dapat disebabkan oleh meningkatnya
• Bila udara masuk kedalam cavum interpleuralis , baik melalui robekan pada
paru ataupun lubang pada rongga dada  paru pada daerah tersebut akan
kolaps karena gaya elastic recoilnya.
• Bila hubungan udara antara cavum interpleurale dan dunia luar tetap
terbuka ( Open Pneumothorax = Sucking Pneumothorax )  udara akan
bergerak keluar masuk cavum interpleura setiap kali bernapas.
• Bila hubungan tadi berbentuk valve , dimana udara masuk selama inspirasi
, tetapi sulit keluar ketika ekspirasi , maka tekanan dalam cavum
interpleurale akan meningkat lebih tinggi dibanding tekanan atmosfer . Hal
ini disebut Tension Pneumothorax ( = Ventil Pneumothorax ).
• Bila udara dalam alveoli memasuki lubang menuju ke cavum interpleura
dan lobang tadi kemudian tertutup , maka hal ini disebut Closed
Pneumothorax.
• Spontaneus Pneumothorax merupakan merupakan bentuk dari Closed
Pneumothorax , dimana terjadi robekan dari pleura visceralis.
• Pneumothorax yang terjadi oleh karena sengaja dibuat dengan
menyuntikkan udara kedalam cavum interpleurale untuk membuat supaya
paru kollaps untuk sementara Disebut Artifisiil Pneumothorax  Cara
ini sering digunakan untuk penyembuhan lobang caverne pada penyakit
TBC
E. Kolaps dari paru
• Kolaps dari paru mungkin dapat disebabkan
oleh meningkatnya tekanan dalam cavum
interpleura karena meningkatnya tekanan
udara didalamnya ( Pneumothorax ) , adanya
cairan jaringan ( Hydrothorax ) , atau adanya
darah dalam cavum interpleura
( Hemothorax ).
F. Hypoventilasi

Hypoventilasi merupakan keadaan berkurangnya


udara yang keluar masuk paru
Hypoventilasi ini disebabkan oleh karena
1. Depresi pusat pernapasan
2. Gangguan konduksi ke otot-otot pernapasan
3. Kerusakan otot-otot pernapasan
4. Gangguan gerakan rongga dada
5. Pembatasan pengembangan paru
G. Depresi pusat pernapasan :
1. anestesi yang terlalu dalam
2. pemberian morpin / barbiturat
dalam dosis tinggi
3. trauma otak
4. tekanan intra kranial yang terlalu
tinggi
5. anoksia / ishemia otak yang lama
H. Gangguan konduksi ke otot-otot
pernapasan :
• kerusakan sumsum tulang belakang
• Penyakit Polio myelitis
• pengaruh obat Curare
I. Gangguan gerakan rongga dada
- Artritis
- Empisema
- Deformitas thorax
J. Pembatasan pengembangan paru :
- penebalan pleura
- Pneumothorax

Anda mungkin juga menyukai