Anda di halaman 1dari 22

Effectiveness of Nonpharmacologic

Treatments for Acute Seasonal Allergic


Conjunctivitis

Kalih Rahmat Gusti


01.211.6427
Identitas Jurnal
 Judul : Effectiveness of Nonpharmacologic
Treatments for Acute Seasonal Allergic
Conjunctivitis

 Penulis : Paramdeep S. Bilkhu, BSc, James S.


Wolffsohn, BSc, PhD, Shehzad A. Naroo, MSc,
PhD,Louise Robertson, BSc, Roy Kennedy, BSc, PhD

 Tanggal publikasi : Ophthalmology 2014;121:72-78 ª


2014 by the American Academy of Ophthalmology.
Pendahuluan
 Alergi pada mata merupakan sekelompok gangguan
hipersensitivitas yang terutama mempengaruhi
konjungtiva.Yang paling umum bentuk alergi mata adalah
konjungtivitis alergi musiman (Seasonal Allergic
Conjunctivitis), 90% dari kasus . Alergen yang paling
lazim di SAC adalah rumput, pohon, dan serbuk bunga
dan biji-bijian. Di Inggris, prevalensi alergi pada mata
terhadap serbuk bunga pada pasien yang datang pada
praktek Optometric diperkirakan 8% . Meskipun tanda-
tanda dan gejala SAC biasanya ringan, dapat menghambat
kinerja sekolah, produktivitas kerja, dan tugas sehari-hari
seperti menyetir.
 Tujuan utama pada pengobatan untuk SAC yaitu
menghindari alergen sehingga dapat mencegah
inisiasi respon alergi. Namun, menghindari
alergen sering tidak mungkin, dan penggunaan
obat anti alergi topikal diperlukan bila tanda dan
gejala muncul. Beberapa pakar menyarankan bahwa
perawatan nonfarmakologis seperti air mata buatan
(ATS) dan kompres dingin (CC) dapat digunakan
bersama dengan usaha menghindari alergen dan obat
anti alergi untuk membantu mengurangi gejala.
TUJUAN PENELITIAN
 Untuk mengetahui apakah pemberian air mata
buatan dan kompres dingin yang diberikan secara
terpisah atau pemberian dalam kombinasi
memberikan manfaat pengobatan, dan apakah
pemberian keduanya sama efektifnya atau dapat
meningkatkan efek obat antialergi topikal.
Metode
 Subyek yang memenuhi syarat yaitu positif pada
pemeriksaan prick test dan hasil pemeriksaan
konjungtiva terbukti alergi terhadap serbuk bunga,
kemudian diperiksa menggunakan slit lamp dan kamerra
inframerah. Hasil pemeriksaan slit-lamp tersebut
kemudian diolah menggunakan skala penilaian (Jenvis
Research Institute, Jena, Jerman) dan suhu permukaan
okular kornea temporal dan nasal konjungtiva bulbi
(daerah 5-mm2, 2 detik setelah kedipan mata) dinilai
menggunakan kamera inframerah (Thermo Tracer
TH7102; NEC Corporation, Tokyo, Jepang).
 Gejala alergi pada mata juga diukur dengan
menggunakan Kuesioner Rhinoconjunctivitis
Quality Life dengan skala 0-hingga-6, dengan
jumlah skor untuk gatal, berair, bengkak, dan
nyeri menghasilkan skor antara 0 dan 24.
 Subyek dipaparkan antara 251 dan 500 butir / m3
serbuk bunga Timothy di ruangan yang terkontrol
(Desain Lingkungan; Ebbw Vale, Inggris) pada
suhu 20 C dan ambang kelembaban 70%. Setiap
subjek menjalani pengukuran dasar dan kemudian
dipaparkan serbuk bunga selama 5 menit; 5 menit
setelah paparan, pengukuran yang sama diulang.
 Hal ini diikuti oleh aplikasi bilateral baik ATS
diterapkan pada konjungtiva temporal (Blink
Refreshing Eye Tetes 0,5 ml sekali pakai; Abbott
Medical Optics, Ettlingen,Jerman), CC diterapkan
pada kelopak mata tertutup selama 5 menit (beku
gel-paket; Boots Farmasi, Nottingham, Inggris Raya),
ATS dikombinasikan dengan CC (untuk 5 menit, 5
menit setelah AT berangsur-angsur), atau tanpa
pengobatan untuk mata secara acak pada setiap
kunjungan. Langkah-langkah yang sama diulang
setiap 10 menit selama 1 jam pada setiap kunjungan.
Hasil penelitian
Critical appraisal
 Judul :
Jumlah kata< 12, tidak bermakna
ganda, isi utama penelitian, cukup menarik, tidak
digarisbawahi, tidak diakhiri tanda titik, tidak ditulis di
antara tanda kutip.
 Abstrak :
Jumlah kata < 250 kata
Terdapat latar belakang, metode, hasil, dan kesimpulan
Secara keseluruhan informatif
Metodologi penelitian
 Desain penelitian :
Penelitian dilakukan secara randomized, masked clinical
trial

 Variabel penelitian
Variabel bebas : pengobatan non farmakologik
Variabel terikat : Seasonal Allergy Conjunctivitis
 Populasi dan sampel :
Inklusi :Seluruh peserta berusia 18 tahun atau lebih tua
dan relawan dari populasi universitas yang tidak
memiliki riwayat asma, tanpa kelainan mata, dan
yang tidak menggunakan obat mata atau obat
sistemik yang mempengaruhi mata.
Eksklusi :Tidak satu pun dari peserta mengalami
bentuk konjungtivitis alergi setidaknya 1 bulan
sebelum penelitian berlangsung atau menggunakan
obat anti alergi selama 14 hari sebelum pengujian.
 Analisis data
 Kode randomisasi diatur oleh peneliti nonmasked dan
dirusak setelah data dimasukkan oleh ahli statistik.
Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan
software SPSS untuk Microsoft Windows (SPSS,v20,
IBM, Chicago, IL). Karena suhu permukaan okular
dan injeksi konjungtiva ditemukan terdistribusi secara
normal (P> 0,05, uji Kolmogorov-Smirnov),
perubahan dari waktu ke waktu dievaluasi oleh
analisis ulang varians, dan di mana signifikansi statistik
diidentifikasi, analisis post hoc dilakukan
menggunakan tes t berpasangan.
 Pendekatan ini membatasi jumlah perbedaan
statistik sehingga meminimalkan kemungkinan
kesalahan statistik tipe I. Perubahan gejala okular
dievaluasi oleh uji Friedman, dan di mana
signifikansi statistik diidentifikasi analisis post hoc
dilakukan dengan menggunakan Wilcoxon signed-
rank tes. Statistik dinilai signifikan jika P <0,05.
Ukuran sampel, bahkan jumlah sub kelompok
perbandingan secara farmakologis, telah
memenuhi persyaratan untuk mencukupi desain
pengukuran berulang.
PICO
 Patient/population
populasi dari universitas Aston
 Intervention
pemberian terapi non farmakologik (kompres dingin
atau artificial tear secara terpisah atau bersamaan)
 Comparison
no treatment dan pemberian gold standard (EH)
 Outcome
Efektifitas terapeutik terhadap SAC
Kelebihan
 Penelitian menggunakan desain randomized,
dimana hasilnya akan lebih valid.
 Alat , bahan, dan metode penelitian menggunakan
alat-alat terbaru sehingga menghasilkan data yang
objektif.
 Penelitian ini juga menganalisis placebo effect.
Kekurangan
 Subjek yang digunakan sedikit, sehingga sulit
untuk dilakukan generalisata.
 Hanya meneliti Seasonal allergy conjunctivitis
dengan penyebab serbuk bunga.
 Keterbatasan data mengenai data masing-masing
subyek, terutama data mengenai riwayat alergi
dan underlying disease subyek.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai