Anda di halaman 1dari 11

Bioteknologi

Plasmid

XII MIA 2
Nama Anggota :
• Agnes Holyvia
• Anita Pangestuti
• Ayu Maulidiya
• Nanda Wahyu
• Putri Ayu Anjani
• Viera Sari Kiandra
Apa itu Plasmid?
Plasmid merupakan molekul DNA pada sel bakteri, berbentuk bulat kecil
yang berbeda dan merupakan tambahan dari molekul DNA utama pada
kromosom bakteri.
Ukuran plasmid bervariasi, berat molekulnya sekitar 5 x 10 daltons yang
dapat mengkode 100 gen. Karena ukurannya lebih kecil, replikasi
plasmid lebih cepat daripada replikasi kromosom.
sifat-sifat Plamid
 Plasmid adalah molekul DNA yang bulat atau
sirkuler, sifat-sifat plamid adalah:
 a. Kira-kira mempunyai berat 1-3% dari
kromosom bakteri
 b. Berada bebas dan bergerak dalam
sitoplasma bakteri
 c. Adalanya dapat bersatu ke dalam
kromosom bakteri
 d. Dapat melakukan replikasi sendiri secara
otonom
 e. Dapat berpindah atau dipindahkan dari
satu species ke species lain
Jenis-jenis plasmid
Ada beberapa jenis-jenis plasmid yaitu:

 1) Faktor R
Faktor R adalah satu golongan plasmid yang membawa gen-gen
untuk resistensi terhadap satu atau lebih antibiotika dan logam
berat. Gen dalam plasmid yang menyebabkan resistensi obat
seringkali memproduksi enzim-enzim yang dapat merusak daya
kerja obat. Contoh: plamid yang menentukan resistensi untuk
penecilin dan sefalosporin memproduksi enzim beta laktamase.
 2)Toksin
Ada beberapa toksin dari kuman yang merupakan produk dari
plamid misalnya Enterotoksigenik Escherichia coli memproduksi
toksin yang menyebabkan diare pada anak.
 3) Faktor F
Faktor F = fertility faktor memegang peranan dalam proses
konjugasi bakteri
Fungsi Plasmid
Fungsi plasmid adalah menyandi. Contohnya
plasmid menyandi resistensi antibiotika,
menyandi resistensi terhadap merkuri dan
garam-garam perak, menyandi fimbria yang
terlihat pada perlekatan bakteri pada sel lain.
Plasmid lain menyandi kemampuan
memetabolisasi gula-gula baru dan sumber
karbon baru. Beberapa fungsi tambahan yang
disandi plasmid adalah enzim-enzim penambat
nitrogen pada Rhizobium, produksi tumor
tumbuhan oleh Agrobacterium dan kemampuan
untuk metabolisasi hidrokarbon seperti yang
terdapat pada ceceran minyak bumi.
DNA plasmid pada bakteri
Proses penggunaan plasmid bakteri untuk mengklon
gen adalah sebagai berikut :

1.) DNA plasmid diisolasi dari bakteri dan DNA berisi gen yang
dinginkan dari jenis sel lain misalnya gen yang mengkode suatu
hormon.
2.) Sepotong DNA yang berisi gen tersebut diselipkan ke dalam
salah satu plasmid, yang kemudian menghasilkan DNA
rekombinan
3.) Plasmid rekombinan dikembalikan ke sel bakteri
4.) Sel bakteri ditumbuhkan dalam kultur, kemudian membentuk
klon sel. DNA asing yang disambungkang ke dalam plasmid tidak
merusak kemampuan plasmid untuk bereplikasi di dalam sel
bakteri dan gen yang diinginkan direplikasi bersama dengan
plasmid begitu sel inangnya menjadi banyak. Dapat dikatakan gen
itu telah diklon.
5.) Identifikasi klon bakteri yang membawa gen yang diinginkan
tersebut.
6.) Aplikasi terakhir dari pengklonan gen dalam bakteri.
Gambar bioteknologi menggunakan plasmid
bakteri untuk mengklon gen
Gambar Penggunaan enzim restriksi dan DNA
ligase untuk membuat DNA rekombinan.
 Dengan enzim restriksi dan DNA ligase maka
plasmid rekombinan dapat dibuat. Plasmid
aslinya disebut vektor pengklon didefinisikan
sebagai molekul DNA yang dapat membawa
DNA asing ke dalam sel dan bereplikasi di dalam
sel tersebut. plasmid bakteri banyak digunakan
sebagai vektor pengklon.

 Plasmid rekombinan dihasilkan melalui


penyambungan fragmen restriksi dari DNA asing
ke dalam plasmid yang diisolasi dari bakteri
dapat dikembalikan secara relatif mudah ke
bakterinya. Ketika bakteri bereproduksi, plasmid
ini bereplikasi di dalamnya. Klon sel yang
dihasilkan tampak sebagai koloni pada medium
padat, berisi banyak salinan suatu klon dari DNA
asing tersebut .

Anda mungkin juga menyukai