SKABIES
Oleh
Vithiya Chandra Sagaran 1010314008
Westi Permata Wati 1210312058
Ervin Maulana 1210313047
Preseptor
dr. Yuli Rilda
dr. Prima Shandya
Pruritus yang akibat alergi terhadap enzim intestin tungau, mulai dirasakan 2-
6 minggu setelah infestasi
Terowongan tipis dan kecil seperti benang, ukuran 5-10 mm, bentuknya
seperti huruf S, bergelombang, bersisik, berwarna abu-abu di permukaan kulit
dengan vesikel pada ujung distal yang mengandung tungau
DIAGNOSIS
Terowongan
Kelompok
(kunikulus)
Menemukan
Pruritus
Sarcoptes
nocturna 2 dari 4 scabiei
tanda
kardinal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes tinta pada
Mengambil tungau
Kerokan kulit terowongan (Burrow Epidermal shave biopsi
dengan jarum
ink test)
Direct visualization
dengan menggunakan
Dermoskopi
mikroskop
epiluminescen
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis atopi
Pioderma
Dermatitis kontak
• Permetrin 5%
Alas kasur, pakaian, dan handuk • Salap 2-4%
dicuci dengan air panas, dijemur di • Benzil benzoat 20-35 %
matahari, disetrika atau disimpan di • Gama benzen heksaklorid 1 %
dalam kantong selama 10 hari • Krotamiton 10 %
• Ivermectin 1% dan 8%
• Tiabendasol 5-10%
Dilakukan pada orang serumah
Antihistamin
L APORAN
K ASUS
IDENTITAS
• Nama : An. A
• Umur : 1,5 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• No. MR : 01-30
• Alamat : Teluk Kabung
• Agama : Islam
• Suku : Minang
• Tanggal Pemeriksaan : 29 Januari 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Bintik-bintik merah yang disertai rasa gatal di kedua kaki, perut, dan kelamin
yang meningkat sejak ± 5 hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
• Awalnya timbul bintik-bintik disertai rasa gatal di kedua kaki 1
minggu yang lalu. Kemudian bintik-bintik merah dan rasa gatal
tersebut meluas ke perut dan kelamin sejak 5 hari yang lalu.
• Gatal dirasakan sepanjang hari, namun meningkat pada malam hari.
Ibu pasien melihat pasien sering menggaruk bintik-bintik tersebut.
• Pasien tinggal di rumah dengan orang tua dan kakak pasien. Kakak
pasien juga mengalami keluhan yang sama dan sudah berobat ke
puskesmas.
Riwayat Penyakit Sekarang (Lanjutan)
• Pasien sering bermain dengan kakaknya dan saat mandi
menggunakan handuk secara bersama.
• Ibu pasien mengganti alas kasur dan mencuci handuk lebih kurang
sekali dalam 2 bulan.
• Pasien mandi 2 kali sehari, mengganti baju tiap kali mandi.
• Riwayat digigit serangga tidak ada.
Riwayat penyakit dahulu
• Pasien tidak pernah menderita bintik-bintik merah yang terasa gatal
sebelumnya.
Riwayat Pengobatan
• Riwayat pengobatan untuk keluhan sekarang belum ada. Pasien tidak ada
mengonsumsi obat-obatan yang dimakan rutin beberapa seperti
antibiotik, kortikosteroid, dan lain-lain.
Riwayat Atopi
• Riwayat alergi obat tidak ada
• Riwayat asma tidak ada
• Riwayat bersin di pagi hari tidak ada
• Riwayat mata merah, gatal dan berair tidak ada
• Riwayat galigata tidak ada
• Riwayat alergi makanan tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK (St at u s G ener alis )
• KeadaanUmum : Tidak tampak sakit
• Kesadaran : Komposmentis kooperatif
• Berat Badan : 21 kg
• Tinggi Badan : 125 cm
• Pemeriksaan thorak : Tidak ditemukan kelainan
• Pemerikssaan abdomen : Tidak ditemukan kelainan
PEMERIKSAAN FISIK (STAT US DER M AT OLOG IKUS)
• Lokasi : sela jari kaki, punggung kaki, tungkai kaki kanan dan kiri,
perut, bokong, dan kelamin.
• Distribusi : terlokalisir
• Bentuk : tidak khas
• Susunan : tidak khas
• Batas : tidak tegas
• Ukuran : milier - lentikuler
• Efloresensi : Papul-papul eritem disertai erosi.
• Status venereologikus : Adanya papul-papul eritem di sekitar kelamin
• Kelainan selaput : Tidak ada kelainan
• Kelainan rambut : Tidak ada kelainan
• Kelainan kelenjar limfe : Tidak ada kelainan
RESUME
• Seorang pasien laki-laki berusia 1,5 tahun datang ke Puskesmas Bungus pada
tanggal 29 Januari 2018 dengan keluhan utama bintik-bintik merah yang disertai
rasa gatal di kaki, perut, dan kelamin, yang meningkat sejak ± 5 hari yang lalu.
Awalnya timbul bintik-bintik disertai rasa gatal di sela-sela jari kaki 1 minggu
yang lalu. Kemudian bintik-bintik merah dan rasa gatal tersebut meluas ke kaki,
perut, dan kelamin 5 hari yang lalu. Gatal dirasakan sepanjang hari, namun
meningkat pada malam hari. Ibu pasien sering melihat pasien menggaruk bintik-
bintik tersebut. Pasien tinggal di rumah dengan orang tua dan kakaknya. Kakak
pasien juga mengalami keluhan yang sama dan sudah berobat ke puskesmas.
Pasien sering bermain dengan kakaknya dan saat mandi memakai handuk secara
bersama.
• Pada status dermatologikus ditemukan papul eritem multipel
disertai erosi berukuran milier-lentikuler yang terlokalisir di kaki,
perut, dan kelamin dengan bentuk dan susunan yang tidak khas serta
berbatas tidak tegas.
DIAGNOSIS KERJA
Skabies
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN
Kerokan kulit : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN LABORATORIUM ANJURAN
Tidak ada
DIAGNOSIS
Skabies
TATALAKSANA
Umum
• Edukasi kepada pasien tentang penyebab, perjalanan penyakit dan penularan.
• Tingkatkan higiene perorangan dan lingkungan, tidak menggunakan pakaian dan
handuk bersama.
• Menjemur kasur bantal dibawah terik matahari.
• Harus berobat secara tepat dan benar, edukasi cara penggunaan obat topikal
dan oral secara jelas, serta seluruh orang yang tinggal serumah harus mendapat
pengobatan secara serentak.
• Sebelum menggunakan obat topikal, pasien dianjurkan untuk mandi
• Pakaian dan alas kasur harus dicuci dengan air panas, dikeringkan, dan disetrika
atau disimpan dalam kantong selama 10 hari
• Kontrol kembali ke dokter setelah 1 minggu
Khusus
- Sistemik
CTM 1 mg per oral 2 kali sehari
-Topikal
Krim permetrin 5% 1 kali pemakaian, dioleskan ke
seluruh tubuh kecuali wajah pada malam hari dan
dibawa tidur (8-12 jam) bilas keesokan harinya.
PROGNOSIS