Anda di halaman 1dari 15

TEKNIK PEMROSESAN

AKHIR SAMPAH

METODE HAGERTY
OLEH KELOMPOK 2

 ATIQAH ULFA NADIYAH (1410941004)


 ANNISA FADHLIA (1510941007)
 ZARIA PUTRI (1510941030)
 YUDA MAISUARA (1510941034)
 WIDYA BESTARI (1510942016)
PENGERTIAN TEKNIK
PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

tempat dimana sampah mencapai tahap akhir dalam


pengelolaannya, dimana diawali dari sumber, pengumpulan,
pemindahan atau pengangkutan, serta pengolahan dan
pembuangannya. TPA merupakan tempat dimana sampah
diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan kerusakan atau
dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Evaluasi dengan metode ini mengandalkan pada
tiga karakteristik umum dari sebuah lahan, yaitu:

 Potensi infiltrasi air eksternal ke dalam sub-


permukaan,
 Potensi transportasi cemaran menuju air tanah,
 Mekanisme lain yang berkaitan dengan
transportasi cemaran ke luar
PERTIMBANGAN YANG DIGUNAKAN
DALAM SISTEM PEMBOBOTAN

1. Parameter-parameter yang langsung berpengaruh pada


transmisi cemaran dianggap sebagai parameter dengan
prioritas pertama.
2. Parameter-parameter yang mempengaruhi transportasi
cemaran setelah terjadinya kontak dengan air dianggap
sebagai prioritas kedua.
3. Parameter-parameter yang mewakili kondisi awal dari air
tanah dikenal sebagai prioritas ketiga.
4. Parameter-parameter yang mewakili faktor-faktor lain,
dikenal sebagai prioritas keempat.
R AN G KIN G SU AT U L O KASI BER D ASAR KAN
P E N J U M L AHAN PAR AM ET ER YAN G D IN IL AI S E C A R A
IN D IVID U AL

Ip + Lp + Fc + Ac + Oc + Bc + Td + Gv + Wp + Pf
dimana :
 Ip = potensi infiltrasi Lp = potensi keretakan dasar
 Fc = kapasitas filtrasi
 Ac = kapasitas adsorpsi
 Oc = potensi kandungan organik dalam air
 Bc = kemampuan kapasitas penyangga
 Td = potensi jarak tempuh cemaran
 Gv = kecepatan air tanah
 Wd = arah dominan angin
 Pf = faktor penduduk
RUMUS

1. Potensi infiltrasi (Ip) dihitung dengan

dimana:
 i = infiltrasi ( % dari rata-rata hujan tahunan)
 FC = kapasitas penahan air bervariasi antara 0,05 (pasir)
sampai 0,40 (liat)
 H = ketebalan tanah penutup (inch)
2. Potensi keretakan dasar (Lp) dihitung dengan

dimana:
 K = koefisien permeabilitas (cm/det)
 T = ketebalan dasar (ft)

3. Kapasitas filtrasi (Fc) dihitung dengan

dimana: φ = diameter rata-rata butiran (inch)


4. Kapasitas adsorpsi (Ac) dihitung dengan

dimana:
 Or = kandungan organik tanah (% berat kering)
 KTK = kapasitas tukar kation (mev/100 gr)

5. Kapasitas organik dalam air tanah (Oc) dihitung dengan:

Oc = 0,2 BOD
dimana:
 BOD = kebutuhan oksigen secara biokimia (mg/L)
6. Kapasitas penyangga air tanah (Bc) dihitung dengan:
Bc = 10 - Nme
dimana:
 Nme = nilai terkecil kebutuhan asam atau basa untuk
menurunkan pH air sampai 4,5 atau sampai 8,5 (mev)
7. Potensi jarak tempuh cemaran (Td) dihitung seperti Tabel
2.4 di bawah ini:
Ta b e l 2 . 4 : J a r a k t e m p u h c e m a r a n

Jarak diukur dari dari lokasi lahan-urug ke muka air tanah


di bawahnya, atau ke air permukaan lainnya.
8. Potensi kecepatan air tanah (Gv) dihitung dengan

dimana :
 S = kemiringan hidrolis (ft/mil)
 K = permeabilitas (cm/det)

9. Potensi arah angin (Wp) dihitung dengan

dimana :
 Ai = sudut arah angin potensial terhadap populasi
 Pi = populasi di setiap kuadran (jiwa) dalam jarak 40 km

10. Faktor populasi (Pf) dihitung


Pf = log p
dimana : p = populasi terbesar (jiwa) pada radius 40 km.
KELEBIHAN METODA HAGERTY :

1. Parameter-parameter yang dievaluasi cukup luas,


2. Menggunakan sistem pembobotan dengan empat level
prioritas yang berbeda,
KELEMAHAN HAGERTY:

 Memerlukan biaya lebih mahal dari pada metoda SNI T-11-1991-


03, karena selain pengukuran di lapangan juga perlu dilakukan
analisis laboratorium untuk pengukuran contoh tanah dan air tanah
masing-masing lokasi.
 Lokasi yang dikaji merupakan lokasi hasil dari tahap regional
dengan metoda SNI T-11-1991-03, metoda ini tidak mempunyai
kajian pendahuluan seperti pada tahap regional yang terdapat
dalam metoda SNI T-11-1991-03.
 Dalam analisis terhadap arah angin, arah angin yang digunakan
adalah arah angin regional. Arah angin ini dirasakan tidak mewakili
keadaan yang sebenarnya di lokasi usulan karena terlalu global.
 Pada metoda Hagerty tidak terdapat kajian tentang batas
administrasi dari lokasi, kapasitas lahan dan jalan menuju lokasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai