BAB 5
PEMETAAN ASPEK NON TEKNIS
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA BOGOR
Adapun status kepemilikan tempat tinggal para responden yakni seperti yang terlihat
pada gambar berikut.
V-1
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-2
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
mereka terhadap kegiatan bank sampah. Adapun pada aspek ini, hasil survey juga
mencakup informasi yang dikumpulkan dari para responden di wilayah non
permukiman.
V-3
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Beberapa sumber informasi utama akan program 3R yang didapatkan oleh para
responden disajikan pada kedua gambar di bawah ini.
V-4
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-5
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-6
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Dari gambar di atas kita dapat melihat, bahwa sumber lain, yakni sebesar 61%,
merupakan sumber utama para responden di wilayah permukiman dalam
mendapatkan informasi mengenai bank sampah.
Adapun para responden di wilayah non permukiman, sebanyak 87% atau mayoritas
responden menjawab bahwa televisi merupakan media dimana mereka mendapatkan
informasi mengenai bank sampah.
V-7
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Gambar 5.14 Sumber Informasi Kegiatan Bank Sampah di WIlayah Non Pemukiman
V-8
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Gambar 5.16 Ketersediaan Responden Wilayah Non Pemukiman dalam Kegiatan Bank
Sampah
V-9
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Berdasarkan kisaran biaya retribusi pada kuesioner yang dibagikan, sebanyak 100%
responden dari wilayah pemukiman membayar biaya restribusi diatas kisaran yang
diberikan, yakni diatas Rp 7.500,00.
V-10
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Pada Gambar diatas, terlihat bahwa sebanyak 94% responden wilayah non
pemukiman tidak mengetahui biaya retribusi sampah. Hanya sekitar 6% yang
mengetahui biaya retribusi sampah yang mereka bayarkan, yakni diatas Rp 5.000,00.
V-11
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Seperti yang terlihat pada Gambar diatas, sebanyak 61% dari responden wilayah
pemukiman tidak puas dengan pelayanan pengelolaan sampah saat ini. Sementara
itu, seluruh responden di wilayah non pemukiman menjawab tidak puas dengan
pelayanan pengelolaan sampah yang dilakukan saat ini.
V-12
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Adapun jarak TPS dari sumber sampah pada wilayah non pemukiman seperti yang
terdapat pada Gambar berikut.
Sebanyak 50% responden wilayah non pemukiman memiliki TPS yang berjarak lebih
dari 5 meter dari sumbernya. Namun, sebanyak 38% responden tersebut tidak
mengetahui jarak TPS tersebut dari sumber sampahnya.
V-13
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yaitu di TPA Galuga, Desa Desa Galuga, Kecamatan
Cibungbulang Kabupaten Bogor.
V-14
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Selain itu, UPTD Pengolahan Sampah pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.27 berikut.
V-15
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
2) PD Pasar
Peraturan Walikota Bogor No. 27 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor menegaskan bahwa
PD Pasar Pakuan Jaya merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
bidang pengelolaan dan penyewaan sarana dan prasarana pasar seperti
tempat berdagang, perparkiran, tempat bongkar muat, pengelolaan
kebersihan, Mandi Cuci Kakus (MCK), serta usaha lainnya yang terkait
dengan penyelenggaraan pasar. Dimana, dalam menjalankan usahanya, PD
Pasar Pakuan Jaya memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a Perencanaan, pembangunan, pemeliharaan, dan pengawasan sarana dan
prasarana PD Pasar Pakuan Jaya;
b Penataan dan pengelolaan PD Pasar Pakuan Jaya beserta fasilitasnya;
c Pembinaan pelaku usaha di PD Pasar Pakuan Jaya;
d Penciptaan kelancaran distribusi barang dan jasa;
e Memberikan pelayanan jasa pelayanan pasar kepada masyarakat;
f Menjadikan PD Pasar Pakuan Jaya mampu mengembangkan diri sesuai
tugas, sehingga menambah pendapatan daerah secara langsung dan atau
tidak langsung;
g Membuat laporan penyelenggaraan tugas secara transparan, akuntabel
dan bertanggung jawab sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik;
h Menyampaikan laporan penyelenggaraan dan kinerja kepada Pemerintah
Daerah sesuai dengan kewenangannya;
i Mempublikasikan laporan neraca dan daftar rugi laba yang telah diaudit
V-16
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
3) BPLHD
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok
melaksanakan kebijakan di bidang lingkungan hidup.Dalam melaksanakan
tugas pokok tersebut, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bogor
mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan lingkungan hidup;
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pengelolaan lingkungan
hidup;
3) Pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup;
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
V-17
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
4) Kecamatan
Kecamatan mempunyai tugas pokok yakni melaksanakan sebagian urusan di
bidang pemerintahan.Dimana, untuk melaksanakan tugas pokok tersebut,
Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
a Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum;
c Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan;
d Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
e Pengkoordinasian penyelenggaraan pemerintahan di tingkat kecamatan;
f Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan kelurahan;
g Pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya;
h Pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota;
V-18
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
5) Kelurahan
Pada Peraturan Daerah Kota Bogor No. 3 Tahun 2010 tentang Organisasi
Perangkat Daerah hanya terlampir struktur organisasi kelurahan, seperti
yang terdapat pada Gambar 4.30 berikut.
V-19
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-20
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Tabel 5.1 Target dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 - 2013
Tabel 5.2 Target dan realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2009 - 2013
V-21
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
*) Perda Sebelum Perubahan APBD TA. 2013 dan Laporan Realisasi s.d Semester Pertama APBD
TA. 2013
b. Belanja Langsung (BL)
Belanja Langsung terdiri atas: (a)Belanja Pegawai, (b) Belanja Barang dan
Jasa, serta (c) Belanja Modal. Belanja Langsung selama periode Tahun
Anggaran 2009-2013 secara akumulasi realisasinya sebesar Rp.
1.851.076.144.266,00 dari target sebesar Rp. 2.757.086.772.881,00 atau 67,14
persen, disajikan pada Tabel4.3.
Tabel 5.3 Target dan Realisasi Belanja Langsung Tahun Anggaran 2009 - 2013
V-22
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-23
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-24
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
Tabel 5.6 Rekapitulasi Realisasi Kegiatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan hingga
September 2013
V-25
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
29,450,600,10
Jumlah 74,079,064,300 4 39.76%
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2014)
Pada Tabel 4.7 berikut merupakan anggaran yang dialokasikan oleh Dinas Kebersihan
dan Pertamanan Kota bogor Bidang Kebersihan terkait persampahan, yakni meliputi
Bidang Kebersihan dan UPTD Pengolahan Sampah.
Tabel 5.7 Alokasi Anggaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan pada Bidang Kebersihan
Alokasi Anggaran Bidang
Tahun
Kebersihan
2009 Rp 23,814,070,000.00
2010 Rp 64,442,040,000.00
2011 Rp 50,749,023,250.00
2012 Rp 36,332,379,550.00
2013 Rp 37,088,708,000.00
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2014)
V-26
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
70,000,000,000
60,000,000,000
50,000,000,000
40,000,000,000
Alokasi Anggaran Bidang
30,000,000,000 Kebersihan
20,000,000,000
10,000,000,000
-
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Maka, perbandingan anggaran kebersihan terhadap total APBD dapat dilihat pada
Tabel 4.8 berikut.
Adapun jenis dan jumlah retribusi tersebut pada tahun 2011, seperti yang
terdapat pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 5.9 Retribusi pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan per Desember 2011
No Jenis Retribusi Penerimaan
1 Retribusi Pelayanan Persampahan Rp 6,020,125,763.00
2 Retribusi Penggunaan Pipa Limbah Cair Rp 16,365,611.00
V-27
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-28
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-29
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-30
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-31
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-32
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
yang dilakukan oleh pelaku usaha, dan fasilitasi kepada masyarakat dan dunia
usaha dalam mengembangkan dan memanfaatkan hasil produk daur ulang dan
guna ulang sampah.Sedangkan penanganan sampah oleh Pemerintah Daerah
dilakukan dengan cara:
1) Pemilahan yang dilakukan dengan menyediakan fasilitas tempat sampah
organik dan anorganik di setiap rumah tangga, kawasan permukiman,
kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum,
fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya;
2) Pengumpulan dilakukan sejak pemindahan sampah dari tempat sampah
rumah tangga dan/atau dari sumber sampah dan TPS atau TPST sampai ke
TPA dengan tetap menjamin terpisahnya sampah sesuai dengan jenis
sampah, jumlah, dan/atau sifat sampah;
3) Pengangkutan yang dilaksanakan dengan cara:
a Sampah rumah tangga dan/atau dari sumber sampah ke TPS atau TPST
menjadi tanggung jawab lembaga pengelola sampah yang dibentuk oleh
RT/RW;
b Sampah dari TPS atau TPST ke TPA, menjadi tanggung jawab Pemerintah
Daerah;
c Sampah kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri dan
kawasan khusus, dari sumber sampah sampai ke TPS atau TPST dan/atau
TPA menjadi tanggung jawab pengelola kawasan; dan
d Sampah dari fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dari
sumber sampah dan/atau dari TPS atau TPST ke TPA, menjadi tanggung
jawab Pemerintah Daerah.
4) Pengolahan dengan menerapkan kemajuan teknologi yang ramah
lingkungan;
5) Pemrosesan akhir sampah, dilakukan dengan pengembalian sampah
dan/atau residu hasil pengolahan ke media lingkungan secara aman dan
ramah lingkungan
Pada Perda Nomor 9 Tahun 2012, Penyediaan TPS atau TPST dan TPA dilakukan
oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kebutuhan, memenuhi persyaratan
teknis sistem pengolahan sampah yang aman dan ramah lingkungan, serta
sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kota Bogor. Selain itu, dalam
melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah, Pemerintah Daerah wajib
membentuk lembaga pengelola sampah pada tingkat kelurahan, kawasan
komersial, kawasan industri, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya,
sesuai dengan kebutuhan.
V-33
Laporan Akhir
PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR
V-34