WAKTU : 3 JPL
2
Kebutuhan pendanaan untuk air minum dan sanitasi di RPJMN 2020 – 2024 cukup besar,
sedangkan alokasi pendanaan dari pemerintah belum bisa mecukupinya. Untuk Proyek
Prioritas Satrategis air minum, yaitu pembangunan air minum 10 juta SR, yang kebutuhan
dananya sebesar Rp.123,4 triliun baru tersedia dana APBN sebesar Rp. 77,9 triliun.
Sedangkan untuk Proyek Prioritas Strategis Air Limbah domestic kebutuhan dananya sebesar
Rp. 140,43 triliun, dana tersedia dari APBN sebesar Rp. 73,5 triliun (Gambar 1) .
Dalam kondisi ketersediaan APBN yang demikian, pemerintah pusat mengdorong adanya
anggaran APBD Kabupaten dan APBDesa, dan pendayagunaan dari sumber-sumber pendanaan
lainnya. Untuk kegiatan keberlanjutan Pamsimas, dapat dimanfaatkan pendanaan APBD
NonSharing, APBDesa NonSharing, Hibah Air Minum Perdesaan (HAMP), DAK Penugasan, dana
ZIS dari BAZNAS, dana dari swasta (program CSR), dan Kredit mikro dari lembaga keuangan
bank dan non-bank. Pamsimas sudah mempunyai pengalaman dalam memanfaatkan sumber-
sumber pendanaan alternati tersebut, namun besarannya masih perlu untuk ditingkatkan (lihat
Gambar 2).
3
Gambar 2. Realisasi Sumber Pendanaan di desa Pamsimas
Pendanaan alternative yang ada dapat digunakan untuk bidang air minum maupun sanitasi,
baik untuk desa hijau, desa kuning dan desa merah. Pada Gambar 3 dapat dilihat opsi
pendanaan yang dapat digunakan untuk masing-masing kategori desa tersebut.
4
Tahukah anda bahwa di data SIM Modul 7.3 terdapat Desa hijau berjumlah 25.087 desa berada
di 32 provinsi, yang 7.363 desa diantaranya mempunyai idle capacity yang dapat digunakan
untuk memenuhi akses masyarakat di desa tersebut yang belum mempunyai akses air minum
layak dan aman dengan SR dan meter air. Data selengkapnya disediakan di Lampiran 1.
Untuk kondisi sanitasi di desa Pamsimas, jika dilihat dari indikator KPI-2 adalah sudah tercapai.
Namun demikian, masih ada 171 kabupaten yang masih ada gap antara target dan capaiannya.
Data SIM tentang target dan capaian akses sanitasi sampai dengan tingkat desa dapat dilihat di
Lampiran 2. Untuk menutup gap (kesenjangan) antara target dan capaian tersebut dapat
digunakan opsi-opsi pendanaan yang sesuai dengan bidang sanitasi.
5
Ada 6 Sumber pendanaan yang perlu anda cermati, yang dapat digunakan untuk mendanai
kegiatan air minum dan sanitasi guna mencapai 100 % akses air minum dan sanitasi layak dan
aman untuk kabupaten dampingan anda, yaitu
1. APBDesa Non Sharing (NS)
2. APBD Non Sharing (NS)
3. HAMP
4. DAK Penugasan
5. Program CSR
6. Dana ZIS dari BAZNAS
7. Kredit Mikro (dibahas tersendiri)
Sumber-sumber pendanaan tersebut, akan dapat digunakan oleh pemerintah kabupaten secara
mandiri pada saat sudah tidak ada pendampingan dari Pamsimas, yaitu mulai 2022.
Pola pencermatannya akan sama, yaitu anda diminta untuk mencermati kondisi saat ini
penggunaan/realisasi untuk masing-masing sumber pendanaan tersebut.
Pertama, untuk program-kegiatan dan sumber pendanaan untuk air minum.
Perhatikan/fokuskan pada apa yang masih perlu dilakukan untuk mencapai 100 % akses air
minum.
a) Gunakan informasi capaian/kontribusi saat ini dari masing-masing sumber pendanaan yang
ada untuk layanan air minum dan sanitasi layak dan aman di kabupaten dampingan anda.
Dari bahan PB-1 dapat digunakan juga.
6
Perhatikan alokasi APBD Non Sharing untuk AMPL dan kemungkinannya untuk ditingkatkan
Perhatikan jumlah penduduk yang belum akses AM di desa hijau yg mempunyai idle capacity
Perhatikan jumlah penduduk yang belum memiliki akses sanitasi
7
Perhatikan kabupaten dampingan anda dalam pemanfaatan kolaborasi dengan Program CSR
Perhatikan perusahaan-2 yang ada di kabupaten dampingan untuk diajak kolaborasi mencapai
100% akses air minum dan sanitasi tingkat desa dan tingkat kabupaten.
Ada data yang belum akses AM di desa hijau yg mempunyai idle capacity, dan masyarakat yang
memerlukan akses AMS yang bisa ditawarkan.
8
b) Gunakan data SIM yang relevan. Untuk memudahkan pencermatan telah disediakan data
SIM Modul 7.3 di Lampiran 1.
Kemudian, anda diminta mencermati data yang sudah disediakan tentang desa hijau dengan
idle capacity, yang ringkasannya adalah sbb.:
Jumlah Desa hijau : 25.087 Desa
Desa hijau dengan idle capacity : 7.363 Desa
Jumlah Provinsi : 32 Provinsi
Provinsi terbanyak : Jawa Tengah 2.133 Desa
Provinsi terendah : Papua 9 Desa
Selanjutnya, setelah mencermati satu topik opsi pendanaan, anda dapat sampaikan dari hasil
pencermatan tersebut.
1. Apakah kabupaten dampingan anda memiliki desa-desa hijau dengan idle capacity dan
masih ada penduduk (jiwa) yang belum punya akses SAM dengan SR dan meter air? (Cek
di Lampiran 1)
2. Cermatilah apakah kabupaten dampingan anda memungkinkan untuk menggunakan
sumber pendanaan sesuai dengan yang anda cermati ( salah satu dari opsi yang ada)
(Cek dengan Kriteria sumber-sumber Pendanaan di Lampiran 3 )
3. Tuliskanlah jawaban anda pada ke dalam table berikut ini.
4. Ulangani dengan topik opsi pendanaan lainnya, dengan mengikuti pertanyaan butir 1
s.d. butir 3.
9
Tabel Hasil Pencermatan
Provinsi : ........................................
Kabupaten : ........................................
Jumlah Jiwa Belum Akses SAM Opsi
No. Tahun Program Desa Kecamatan Keterangan *)
dengan SR dan meter air Pendanaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst…
*) catumkan mengapa dipilih opsi pendanaan tersebut. Misalnya HAMP karena pemkab dapat memenuhi kriterianya.
dst
10
Kedua, untuk program-kegiatan dan sumber pendanaan untuk sanitasi.
1. Apakah kabupaten dampingan anda memiliki desa-desa masih ada penduduk (jiwa)
yang belum punya akses sanitasilayak ? (Cek di Lampiran 2)
2. Cermatilah apakah kabupaten dampingan anda memungkinkan untuk menggunakan
sumber pendanaan sesuai dengan yang anda cermati ( salah satu dari opsi yang ada)
(Cek dengan Kriteria sumber-sumber Pendanaan di Lampiran 3 )
3. Tuliskanlah jawaban anda pada ke dalam table berikut ini.
11
Tabel Hasil Pencermatan
Provinsi : ........................................
Kabupaten : ........................................
Jumlah Jiwa Belum Opsi
No. Tahun Program Desa Kecamatan Keterangan *)
Akses Sanitasi Pendanaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst…
*) catumkan mengapa dipilih opsi pendanaan tersebut. Misalnya dana ZIS dari Baznas karena yang belum mempunyai akses
adalah MBR. dst.
12
Dengan mencermati pertanyaan dan jawaban-jawaban sebelumnya, selanjutnya silahkan anda
lakukan diskusi dengan tim (4/5 orang).
Dibuatkan Tabel seperti berikut untuk masing-masing kabupaten:
Bidang Air Sumber
Minum Pendanaan yang Upaya yang
2) OPD
No. Kegiatan atau Output memungkinkan perlu
terkait5)
Bidang (bisa lebih dari dilakukan4)
Sanitasi1) satu opsi)3)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Dst.
1)
tuliskan salah satu, antara air minum atau sanitasi
2)
tuliskan output dari kegiatan yang direncanakan ini. Misalnya jumlah jiwa atau KK yang akan
menerima manfaat berupa SR dan meter air. dst.
3)
Sumber pendanaan untuk mencapai output tersebut bisa lebih dari satu opsi. Misalnya untuk
SR dan meter air bisa dengan Opsi pendanaan HAMP, dan/atau dana ZIS dari Baznas.
Sedangkan untuk sarana sanitasi bisa menggunakan dana ZIS dari Baznas dan program CSR, dst.
4)
Upaya yang perlu dilakukan terkait untuk pemenuhan kriteria untuk mendapatkan opsi
pendanaan yang dipilih. Misalnya untuk opsi dana Baznas maka hal diperlukan, a.l penyiapan
proposal, advokasi kepada Baznas kabupaten dsb. Demikian pula untuk program CSR.
5)
OPD terkait diisikan dengan OPD yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tsb. yang perlu
diadvokasi agar opsi pendanaan dapt drealisasikan. Pada saat OPD lebih dari satu, bisa juga
kegiatan ini dibahas dengan Pokja
13