Anda di halaman 1dari 29

TEMA

AKSES UNTUK SEMUA


DAFTAR ISI

1.1 Strategi Pencapaian Target

Akses Untuk Semua 3

1.2 Kolaborasi 16

www.pamsimas.org 2
1.1 Strategi Pencapaian Target Akses Untuk
Semua

www.pamsimas.org 3
Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 mengamanatkan bahwa pada 2019 Indonesia
bisa mencapai 100% akses air minum & sanitasi untuk semua (universal akses).

Artinya, sampai akhir tahun tersebut setiap masyarakat Indonesia baik yang tinggal di perkotaan
maupun kawasan perdesaan sudah memiliki akses terhadap sumber air minum aman dan fasilitas
sanitasi layak.

Untuk mencapai target tersebut diatas maka ditempuh Kebijakan & Strategi :

1. Menerapkan pengamanan air minum


2. Menjamin ketahanan sumberdaya air
3. Menyelenggarakan sinergi dan penguatan perencanaan
4. Meningkatkan efektifitas & efisiensi pendanaan
5. Menyediakan infrastruktur air minum & sanitasi yang produktif

Pencapaian akess air untuk semua tersebut adalah 85% penduduk Indonesia mendapatkan layanan air
minum yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yaitu sebesar 60 liter/orang/hari (MCK,
Masak, Kebutuhan air lainnya) dan 15% penduduk mendapatkan layanan yang memenuhi kebutuhan
pokok minimal untuk makan dan minum (life line consumption) yaitu sebesar 15 liter/orang/hari.

Sedangkan pencapaian akess sanitasi untuk semua di sektor sanitasi menargetkan 85% penduduk
Indonesia mendapatkan layanan sanitasi yang memenuhi SPM yaitu penduduk mendapatkan akses
terhadap fasilitas sanitasi dasar on-site yang memadai.

www.pamsimas.org 4
Sementara itu, 15% penduduk Indonesia lainnya ditargetkan memiliki fasilitas dan perilaku sanitasi dasar
yang layak (basic improved sanitation) (memiliki sarana sanitasi : jamban sehat semi permanen) bagi
kawasan berkepadatan rendah seperti perdesaan.

Dapat dilihat pada chart berikut :

TARGET AKSES AIR MINUM & SANITASI

AKSES AIR MINUM 2019

TARGET
2019
0% 20 % 40 % 60 % 80 % 100
%
AKSES SANITASI 2019

TARGET
2019
0% 20 % 40 % 60 % 80 % 100
%

Kita Perhatikan data berikut (sumber: diolah dari : BPS, Kemen PU dan Pamsimas):

AIR MINUM JIWA


Akses Aman Pedesaan 2015 69.638.859
Target Program Pamsimas (2016-2019) 22.100.000
Target Program DAK, APBD1, APBD 2, dll (2016-2019) 27.530.357
Proyeksi Penduduk 2019 119.269.216

www.pamsimas.org 5
SANITASI JIWA
Akses Aman Pedesaan 2015 57.632.160
Target Program Pamsimas (2016-2019) 15.000.000
Target Program DAK, APBD1, APBD 2,, dll (2016-2019) 46.637.056
Proyeksi Penduduk 2019 119.269.216

Berdasarkan data diatas, kita perhatikan perhitungan berikut ini :

Bila, PROYEKSI KEBUTUHAN AIR S/D 2019


PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK 2019 119.269.216
KEBUTUHAN AIR (1 ltr/dtk utk 1000 org) utk kebtuhan 60 l/org/hr 119.269
Maka…. PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK 2019 (DILUAR INTERVENSI PAMSIMAS) 27.530.357
BIAYA INVESTASI = Rp. 350.000,- (nilai ini cuma asumsi cost per kapita ) 9.635.624.803.000

www.pamsimas.org 6
Perhatikan video 19_agts_sub_Indo_.mov yang akan memberikan gambaran kepada kamu tentang
target akses universal tahun 2019.

www.pamsimas.org 7
Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 – 6 orang dengan tugas sebagai berikut:

1. Gunakan kasus di bawah ini, 1 kelompok mendiskusikan 1 kasus.

2. Diskusikan kasus tersebut dalam kelompok dan jawablah pertanyaan diskusi.

 Salin hasil diskusi dalam kertas flipchart untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.

3. Diskusikan hasil diskusi kelompok dengan kelompok lainnya, apakah ada perbedaan?

4. Catat hasil diskusi pleno sebagai kesepakatan kelas untuk pengingat.

www.pamsimas.org 8
Bahan Diskusi 1
DANANYA DARI MANA YA?

Desa Angin Mamiri, Kecamatan Pisang Epe adalah salah satu desa tertinggal di wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan.
Akses ke desa tersebut cukup sulit, berupa jalan tanah dan berbatu, tidak dapat dilalui dengan
kendaraan bermotor.

Desa yang berpenduduk sekitar 1,000 jiwa ini diusulkan untuk mendapatkan bantuan program air
minum (Pamsimas) pada tahun ini.

Tiga tahun sebelumnya desa tersebut pernah mendapatkan bantuan program air minum namun hanya
dapat melayani tiga dari lima dusun yang ada.

Dua dusun yang belum terlayani air minum mempunyai topografi yang lebih tinggi, sehingga SPAM yang
sudah ada tidak dapat menjangkau dua dusun tersebut.

Usulan Pamsimas adalah untuk melayani dua dusun tersebut melalui sistem perpipaan dengan sumber
air berupa mata air yang berlokasi sekitar 6 Km dari kedua dusun tersebut.
Setelah dihitung bersama, diperkirakan kebutuhan biaya untuk membangun SPAM tersebut adalah
sekitar Rp. 1 Milyar.
Kepala desa telah mengajukan proposal bantuan program Pamsimas.

Desa Angin Mamiri mempunyai APBDesa sejumlah sekitar Rp. 600 Juta, namun Kepala Desa dan LPMD
memutuskan bahwa uang tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan jalan raya, sehingga dapat
mendukung perekonomian masyarakat setempat.

Warga dua dusun sudah pernah mendiskusikan kebutuhan air minum kepada Kepala Desa, apalagi
banyak anak-anak di dua dusun tersebut yang mempunyai penyakit kulit dan sering mengalami diare
karena kekurangan air.

Namun belum ada tanggapan atau perubahan kebijakan dari Kepala Desa.

www.pamsimas.org 9
Bahan Diskusi 2
BAGAIMANA PROPOSAL DESA MENJADI ALAT UNTUK MENCAPAI UNIVERSAL AKSES?

Desa Kencur adalah desa sasaran Program Pamsimas Tahun 2010 Jumlah Penduduk 1.641 jiwa dengan
441 KK. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dan nelayan.

Pada Tahun 2010 Desa tersebut menerima Program Pamsimas dengan jumlah dana Rp 275.000.000,- .
Sarana air minum selesai pada tahun 2011 dan mulai beroperasi sejak tahun tersebut dengan daerah
layanan meliputi Dusun I s/d Dusun IV (1.041 Jiwa) dan sebagian besar pemanfaatnya berada di dusun IV
yaitu daerah pesisir pantai yang sulit air bersih.

Jumlah pemanfaat yang ada sekitar 50 KK yang dilayani dengan 5 Hidran Umum.

Selama beroperasi mengalami kendala terutama pada sumber dimana sering mengalami longsor
terutama pada musim hujan, sehingga pelayanan air minum kemasyarakat sering terganggu atau tidak
maksimal.

Untuk mengoptimalkan kembali pelayanan, pengurus BPSPAMS bersama masyarakat selalu melakukan
perbaikan terhadap sarana yang ada.

Namun hampir setiap musim hujan tiba selalu terjadi kerusakan terutama pada sumber dan bak
reservoir.

Pada awal tahun 2015 ada kegiatan pelebaran jalan di Desa tersebut sehingga pipa air sepanjang + 1.000
meter rusak, akibatnya pelayanan air minum ke dusun IV tidak maksimal.

Dengan kondisi tersebut di atas, masyarakat bersama pemerintah dan lembaga BPSPAMS, kader AMPL,
Fasilitator melakukan rembug bersama untuk membahas permasalahan yang dihadapi oleh desanya
khususnya terkait dengan sarana yang telah terbangun namun mengalami kerusakan sehingga akses air
minum oleh masyarakat tidak optimal lagi dan masalah lain adalah pemenuhan akses air minum di
dusun V (300 Jiwa) dan VI (300 Jiwa) yang sampai saat ini belum mendapatkan akses air minum.

Dalam rembug warga tersebut tergambar sebuah kondisi permasalahan yang di alami oleh desa tersebut
sehingga dipandang perlu untuk membentuk tim penyusun proposal dalam upaya memfasilitasi
masyarakat desa dalam mengakses berbagai sumber pendanaan untuk kegiatan pembangunan air
minum dalam pencapaian target universal akses/akses 100% di desa.

Dari proposal desa yang telah disusun, tergambar secara umum kebutuhan pembiayaan untuk
pembangunan SPAM di desa hingga akses 100%.

www.pamsimas.org 10
Dan selanjutnya Tim penyusun proposal bersama pelaku yang lainnya melakukan berbagai upaya agar
dapat dilaksanakan pembangunan SPAM di desa nya untuk mencapai target Universal AKses.

Untuk mengoptimalkan berbagai upaya yang telah dilakukan dalam penyampaian proposal ke berbagai
pihak maka pihak pemerintah desa dan masyarakat juga mengkomunikasikan akan kebutuhan
pembangunan SPAM kepada pihak – pihak terkait lainnya.

Bahan Diskusi 3
SIAPA YANG PEDULI?

Seorang fasilitator baru bergabung di Pamsimas 3 di sebuah kabupaten.

Sekarang ia sedang bekerja untuk memenuhi target desa yang memasukkan proposal.

Dengan berdasarkan informasi dari pihak dinas maka ia mendatangi desa-desa yang ikut dalam
sosialisasi Pamsimas 3 untuk memfasilitasi IMAS 1 dan pembentukan proposal desa.

Target waktu untuk memfasilitasi pembuatan proposal hampir selesai, sehingga ia menfokuskan pada
mengejar target waktunya.

Tidak jauh dari desa yang fasilitator kunjungi terdapat sebuah desa yang tidak datang sosialisasi program
Pamsimas 3 walaupun telah mendapat undangan dari instansi terkait.

Desa ini akses air minum aman masih 40% dari jumlah penduduk desa. Dalam sebuah kesempatan
fasilitator tersebut bertemu dengan kepala desa tersebut.

“Kami tidak mempunyai sumber air sendiri di desa kami” kata kepala desa sewaktu menjawab
pertanyaan dari fasilitator. Pada kenyataannya terdapat sumber air di desa tetangga yang mempunyai
debit air cukup besar. Lebih lanjut kepala desa juga menyatakan beberapa usulan mengenai air minum
untuk desanya tidak mendapatkan respon dari pihak terkait.

Bahan Diskusi 4
SUDAHKAH BENAR SUKSES?

Sistem penyediaan air bersih perdesaan menghadapi banyak kendala dalam menjaga keberlanjutannya,
namun hal itu tidak serta merta terjadi di desa Talang yang pada tahun 2008 menjadi salah satu
penerima program Pamsimas.

Desa Talang terdiri dari 3550 jiwa yang tersebar di 5 dusun. Sarana air bersih yang telah dibangun oleh
masyarakat melalui program Pamsimas pada awalnya hanya untuk satu dusun yang memang
penduduknya lebih besar dibanding dusun yang lainnya, yaitu 950 jiwa. Berkat pengelolaan yang baik

www.pamsimas.org 11
yang dikelola oleh masyarakat dengan membentuk lembaga pengelola air dalam hal ini BPSPAMS, pada
tahun kedua berhasil mengembangkan pelayanan hingga 100% SR di dusun sasaran program tersebut.

Dikarenakan kemampuan pengelola secara teknis maupun manajerial yang baik, BPSPAMS pada tahun
2010 berhasil memperoleh dana tambahan melalui Hibah Insentif Desa (HID) untuk 3 dusun tetangga
dengan jumlah tambahan pemanfaat 1800 jiwa.

Pada tahun 2012, desa Talang telah berhasil menambah 100% SR untuk tiga dusun tambahan melalui
program HID.

Kini masyarakat desa Talang termasuk sukses dalam pengelolaan SPAMS di desanya, apalagi hingga akhir
tahun 2015 dana di kas BPSPAMS mencapai Rp. 400 juta.

Diantara cerita sukses tersebut, ternyata ada satu dusun dengan jumlah penduduk sebanyak 800 jiwa
yang mempunyai keterbatasan akses terhadap pemenuhan kebutuhan air minum yang aman dan layak.

Diperkirakan untuk membangun pelayanan air minum di desa tersebut akan membutuhkan dana
sebesar Rp. 300 juta.

BPSPAMS berharap desa tersebut akan mendapatkan program HID lagi atau program lainnya.

www.pamsimas.org 12
Gunakan kasus di atas untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi untuk mencapai Akses Universal di desa tersebut?

www.pamsimas.org 13
2. Apa peran masing-masing pelaku untuk mencapai Akses Universal di desa tersebut?

Pelaku Peran
1 a.

b.

c.

2 a.

b.

c.

3 a.

b.

c.

4 a.

b.

c.

5 a.

b.

c.

6 a.

b.

www.pamsimas.org 14
c.

3. Bagaimana Pamsimas dapat mendukung pencapaian Akses Universal di desa tersebut?

www.pamsimas.org 15
1.2 Kolaborasi

www.pamsimas.org 16
Tahukah kamu perbedaan antara kerjasama, koordinasi, dan kolaborasi?

Kerjasama adalah suatu bentuk interaksi sosial antara perorangan atau kelompok/unit untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

Koordinasi adalah suatu bentuk kerjasama antara unit/instansi untuk melaksanakan tugas-tugas
tertentu agar satu dengan lainnya saling membantu mengisi dan melengkapi.

Kolaborasi adalah suatu proses partisipasi beberapa orang/kelompok/unit/instansi untuk


bekerjasama mencapai hasil tertentu sekaligus melahirkan kepercayaan di antara pihak terkait.

Bentuk Kolaborasi dapat berupa Kolaborasi Program dan Pendanaan.

Dana corporate social responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan yang dialokasikan


perusahaan swasta dan badan usaha milik negara yang dapt digunakan untuk membiayai
kegiatan PBL di masyarakat desa, diperkirakan mencapai Rp10 triliun per tahun. (Data dari
Forum CSR tahun 2015)

Total dana desa dari APBN di tahun 2016 sudah mencapai nilai Rp. 47 trilyun lebih (Data
Kemenkeu 2016)

www.pamsimas.org 17
Alokasi Dana APBN untung Pembangunan Air minum Perdesaan 200 milyar, 100.000 SR (Data
Kementrian PU Tahun 2016).

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 – 6 orang dengan tugas sebagai berikut:

1. Gunakan kasus di bawah ini, 1 kelompok mendiskusikan 1 kasus.

2. Diskusikan kasus tersebut dalam kelompok dan jawablah pertanyaan diskusi. Salin hasil diskusi
dalam kertas flipchart untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

3. Diskusikan hasil diskusi kelompok dengan kelompok lainnya, apakah ada perbedaan?

4. Catat hasil diskusi pleno sebagai kesepakatan kelas untuk pengingat.

www.pamsimas.org 18
Bahan Diskusi 1
SATU DESA MULTI PERENCANAAN

A C E

B D F

Perencanaan Pamsimas
Perencanaan CSR
Perencanaan DAK

Desa Masale termasuk desa dengan persentase akses air minum yang rendah, desa ini terdiri dari 6
dusun (A, B, C, D dan E), dimana akses aman SAM saat ini baru mencapai 25% dan belum ada satupun
dusun yang masyarakatnya 100% akses air minum. Tahun ini (2016) desa Masale berpeluang untuk

www.pamsimas.org 19
mendapatkan bantuan dari beberapa pihak, seperti: Program Pamsimas III, Bantuan Dana CSR, dan dana
DAK AM.
Untuk dapat mengakses beberapa sumber pendanaan ini, maka La Hasido selaku Kepala Desa bersama
masyarakat membentuk 2 Tim penyusun Proposal, untuk Program Pamsimas dan Program Comdev CSR,
dan proposal tersebut kemudian di berikan kepada masing-masing pihak program, baik Pakem dan
Comdev CSR PT.Garambang.
Melihat permasalahan di atas, pihak kabupaten dalam hal ini Ketua Pokja AMPL kemudian mengundang
Pakem Pamsimas, Perwakilan dari Comdev CSR. Selain itu diundang pula CV.Tarattu selaku pihak ketiga
pembangunan DAK SAM. Kesepakatan dari pertemuan ini adalah sebagai berikut:
 Dana yang disiapkan oleh Program Pamsimas terbatas maka perencanaan yang dibuat hanya
bisa untuk melayani masyarakat yang belum akses air minum di dusun A dan B dengan target
100% akses, dan menggunakan sumber air mata air yang terletak di dusun A.
 Dana Comdev PT. Garambang harus dibagi untuk beberapa desa yang terkena dampak di sekitar
lingkungan perusahaan tersebut, dana tersebut bisa digunakan untuk berbagai program yang
dapat mensejahterakan masyarakat. Diputuskan untuk membangun sumur bor namun dengan
kapasitas produksi yang hanya mampu melayani 2 dusun saja yaitu dusun C dan D.
 Dikarenakan dusun A dan B serta dusun C dan D telah disepakati untuk diintervensi oleh masing-
masing Program baik Pamsimas dan Comdev CSR PT Garambang, maka CV.Tarattu selaku pihak
ketiga pembangunan SAM dengan pembiayaan DAK AM bersepakat untuk mengintervensi
dusun E dan F, walaupun sebenarnya kapasitas produksi AM yang dibangun sudah dapat
mencukupi untuk melayani seluruh masyarakat di Desa Masale.

Bahan Diskusi 2
KAMI DANANYA… ANDA FASILITASI MASYARAKATNYA…
Salah satu program Kementerian Kesehatan yang bertujuan untuk menyediakan air minum yang lebih
berkualitas dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat adalah PAM STBM yang berupa
Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Kesehatan Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar. Pada tahun
2016, sasaran PAM STBM adalah pembangunan teknologi tepat guna Sarana Air Minum di 127 desa
yang tersebar di 34 Kabupaten dan pada 20 Provinsi.

Untuk membiayai pembiayaan kegiatan fisik, komposisi pembiayaannya adalah sebagai berikut :
- 95% dari total nilai proyek termasuk pajak berasal dari DAK Fisik Bidang Kesehatan
- 4 % berupa in kind dari masyarakat ditambah 1 % berupa in cash masyarakat (yang
digunakan untuk Operasional TKM).
Salah satu visi Bupati Kabupaten Kuta adalah menyediakan pelayanan dasar bagi seluruh
masyarakatnya, dimana khusus untuk bidang air minum ditargetkan bahwa 100% masyarakat dapat
mengakses pelayanan air minum perpipaan dan non-perpipaan pada tahun 2018. Untuk mendukung visi
Bupati tersebut, Pokja AMPL merasa berkepentingan untuk mengerahkan berbagai upaya agar program
pembangunan air minum di kabupatennya dapat bersinergi.

www.pamsimas.org 20
Proses perencanaan kegiatan PAM STBM di tingkat desa difasilitasi oleh sanitarian dan petugas keliling
Puskesmas, sementara itu untuk rancangan teknis akan dilakukan oleh Konsultan Perencana yang
dikontrak oleh Dinas Kesehatan. Sedangkan pelaksanaan kegiatan fisik dilakukan oleh pihak ketiga.
Untuk membantu proses kegiatan PAMSTBM, Pokja AMPL bersepakat dengan DPMU agar fasilitator
Pamsimas membantu proses fasilitasi perencanaan di tingkat masyarakat dan Pakem akan membantu
agar desa tersebut ditetapkan sebagai lokasi program Pamsimas. Dengan strategi ini, Pokja AMPL
berharap dapat mendukung visi Bupati khususnya dalam pencapaian target akses universal di tingkat
kabupaten.

Gunakan kasus di atas untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:

1. Apa yang terjadi berdasarkan kasus di atas, kerjasama atau kolaborasi?

www.pamsimas.org 21
2. Apakah bentuk-bentuk kolaborasi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian
Akses Universal di desa tersebut?

www.pamsimas.org 22
3. Bagaimana Pamsimas dapat mendorong terjadinya kolaborasi untuk mendukung pencapaian
Akses Universal di desa tersebut?

www.pamsimas.org 23
SUB TEMA 1.3 SIKLUS KEGIATAN PAMSIMAS III

Tahukah Kamu…?

Setiap tahapan kegiatan program di tingkat masyarakat, anggota masyarakat (laki-laki-perempuan-


kaya-miskin) adalah pelaku dan penanggungjawab utama program. Masyarakat diberikan
tanggungjawab penuh untuk mempersiapkan, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan program
sehingga diharapkan dapat meningkatkan rasa memiliki hasil program dan mampu melakukan
pengelolaan hasil program secara mandiri. Apabila pelibatan masyarakat rendah yakinkah kamu bahwa
tujuan program dapat tercapai?

Kegiatan program di tingkat masyarakat dilakukan secara partisipatif bertujuan untuk mewujudkan:
1. Kegiatan program yang berbasis kebutuhan masyarakat.
2. Kegiatan program yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perubahan perilaku masyarakat menuju perilaku hidup bersih dan sehat, serta peningkatan
pelayanan kesehatan.
4. Kesetaraan gender dan inklusi sosial dalam implementasi program.
5. Keberlanjutan pelayanan sarana air minum dan sanitasi.

Untuk memudahkan implementasi program di masyarakat, urutan kegiatan masyarakat disusun dalam
suatu siklus program Pamsimas, yang dibagi dalam 3 tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap keberlanjutan.

Terkait dengan perencanaan di tingkat desa, UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa dalam Pasal 79 tentang
Perencanaan disebutkan bahwa Pemerintah Desa menyusun perencanaan Pembangunan Desa sesuai
dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten/Kota yang
meliputi:
a) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun;
b) Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa,
merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu
1 (satu) tahun.
dan bahwa dalam Pasal 80 disebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Desa diselenggarakan
dengan mengikutsertakan masyarakat Desa.

www.pamsimas.org 24
Ayo Amati
Amati gambar berikut ini:

Data rencana program dan


Sosialisasi Tingkat Desa kegiatan pembangunan yang
akan masuk ke desa

Penyusunan Surat Minat


dan Proposal Pendataan Potensi dan
masalah di desa

Pengajuan Surat Minat Dokumen rekapitulasi


dan Proposal gagasan dusun

Laporan hasil pengkajian


IMAS Tahap I keadaan desa

Pemicuan perubahan perilaku Musyawarah desa


penyusunan RPJM Desa
dan/atau tindaklanjut
pemicuan SIKLUS
PAMSIMAS Rancangan RPJM Desa
IMAS Tahap II

Musrenbang desa
Pembentukan atau Penguatan penyusunan RPJM desa
Kelembagaan tingkat desa
(KKM)
Musyawarah desa
penyusunan RKP Desa

Pembentukan atau
SIKLUS
Penguatan BPSPAMS PEMBANGUNAN
Dokumen Pagu indikatif
DESA
Penyusunan atau
Review/Evaluasi PJM Rancangan RKP desa
ProAKSI

Daftar usulan RKP


Penyusunan RKM Desateknis

Realisasi dan Proposal teknis dan


kelengkapannya
Pertanggungjawaban
Kegiatan RKM
Verifikasi dan
pemeriksaan proposal
Pengelolaan SPAMS teknis
(Operasi & www.pamsimas.org 25
Pemeliharaan)
Lihat video Perencanaan Pembangunan Desa berikut...........

(Sumber dari Youtube)

www.pamsimas.org 26
AWP (SIKLUS DESA PAMSIMAS 3) 2016 - 2020
2016 2017 2018 2019 2020

URAIAN KEGIATAN -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J

1 Sosialisasi Desa
2 IMAS I

3 Penyusunan Surat Minat dan proposal desa

4 Pengajuan Surat Minat & Proposal Desa


5 CLTS
6 IMAS II
7 Pembentukan/Penguatan KKM
8 Pembentukan/Penguatan BPSPAMS
9 Penyusunan PJM Proaksi

Penyusunan RKP Desa (Alokasi APB desa


10
untuk kegiatan Pamsimas)

11 Penyusunan RKM
12 Pelaksanaan Fisik SAM dan SAN
13 Pencairan BLM
Tahap 1 : 40%
Tahap 2 : 40%
Tahap 3 : 20%
14 Tindak Lanjut Pemicuan
15 LPJ Kegiatan
16 Serah terima
17 Pengelolaan SPAMS (O & P)

Remarks Village 2016/ 2017: APBD/ HAMP/ DAK Health Only


Village 2017/ 2018
Village 2018/ 2019
Village 2019/ 2020
Plan for including APBDesa in CAPs
Village 2020/ 2021 APBD/ DAK Health/ HAMP Only
RENCANA KERJA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (Permendagri no.114 tahun 2014)
2016 2017 2018 2019 2020

URAIAN KEGIATAN -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J A S O N D J F M A M J J

Data rencana program dan kegiatan


1
pembangunan yang akan masuk ke desa
2 Pendataan Potensi dan masalah di desa

3 Dokumen rekapitulasi gagasan dusun

4 Laporan hasil pengkajian keadaan desa


5 Musyawarah desa penyusunan RPJM Desa
6 Rancangan RPJM Desa
7 Musrenbang desa penyusunan RPJM desa
8 Musyawarah desa penyusunan RKP desa
9 Dokumen Pagu indikatif
10 Rancangan RKP desa
11 Proposal teknis dan kelengkapannya
12 Verifikasi dan pemeriksaan proposal teknis
13 Daftar usulan RKP Desa

www.pamsimas.org 28
Ayo Diskusikan….

Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5 – 6 orang dengan tugas sebagai berikut:

1. Buatlah gambar Siklus Program Pamsimas dan Siklus Perencanaan Tingkat Desa di atas pada
kertas metaplan sesuai dengan urutannya.

2. Dengan menggunakan gambar siklus program Pamsimas dan Siklus Perencanaan Tingkat Desa,
lakukan sinkronisasi dengan meletakkan bersisian dengan gambar siklus perencanaan tingkat
desa, (sesuaikan dengan Rencana Waktu Pelaksanaan), Sehingga terlihat bahwa ada hubungan
antar kegiatan tersebut

3. Diskusikan hasil diskusi kelompok dengan kelompok lainnya, apakah ada perbedaan?

4. Apa yang terjadi apabila ada tahapan kegiatan yang dilakukan tidak berurutan atau ada yang
tidak dilakukan ?

5. Apa yang dapat kamu pelajari dan Pemerintah Desa/masyarakat manfaatkan apabila kedua
siklus tersebut telah tersikronisasi?

6. Hal-hal apa yang harus disiapkan dalam setiap tahapan siklus, dalam sinkronisasi perencanaan
Pamsimas dengan Perencanaan Desa

7. Bagaimana peran para pelaku dalam proses perencanaan di desa?

Ingin lebih paham tentang Siklus Pamsimas dan Perencanaan Pembangunan Desa?

Silahkan merujuk pada:

 UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Buku Petunjuk Teknis Perencanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat Program Pamsimas III

Anda mungkin juga menyukai