Anda di halaman 1dari 9

POKOK BAHASAN : 7.

Evaluasi Pelaksanaan Kredit Mikro

1
SUB POKOK BAHASAN : a. Progres Pelaksanaan dalam Rangka Kredit Mikro
b. Kendala Pelaksanaan Kredit Mikro.
c. Strategi Rencana Pendampingan KPSPAMS dalam
Mengakses Kredit Mikro
TUJUAN : Setelah selesai pembelajaran peserta dapat
a. Menjelaskan upaya yang telah dilakukan untuk
mengakses kredit mikro
b. Mengidentifikasi kendala dalam upaya melakukan
akses terhadap kredit mikro
c. Menyusun strategi pendampingan dalam mengakses
kredit mikro
WAKTU : 3 JPL (135 Menit)

2
Perlu diketahui bahwa realisasi pinjaman kredit mikro sampai bulan Desember 2021 hanya mencapai
379 pinjaman atau pembiayaan kepada KPSPAMS untuk membiayaan pengembangan system
pengelolaan air minum dan sanitasi perdesaan. Padahal sesuai target target didalam PKS antara
Direktorat Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dengan Water.org Indonesia nomor 760/PKS/CA/XII/2020 (dahulu PKS antara
CPMU Program Pamsimas dan Water.org nomor I/PKS-CPMU/VII/2018) adalah sebesar 3000
pinjaman atau pinjaman. Sehingga terjadi gap atau selisih yang cukup signifikan sebesar 2621. Jadi
hanya terealisasi pada angka 13% dari target yang telah ditetapkan.

Sedangkan secara nasional di dalam Data SIM Pamsimas Modul 7.3 status 31 Desember 2020
Terdapat 29.816 desa/KPSPAMS terdanai Program PAMSIMAS. Hal ini sebenarnya merupakan
tantangan bagi kita semua selaku pendamping program Pamsimas untuk dapat melakukan
pendampingan kepada KPSPAMS dalam mengakses kredit mikro. Karena akses kredit mikro ke
lembaga keuangan merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan aspek keberlanjutan dan
tentunya salah satu pengembangan koloberasi pendanaan program.

Sampai dengan bulan Desember 2020, sudah tersalurkan 379 pembiayaan kepada 344 kelompok
SPAMS Perdesaan di 49 kabupaten/kota di 3 provinsi dengan total pinjaman sebesar Rp
12.024.350.000,- dari 19 lembaga keuangan yang sudah memiliki produk Kredit Air dan Sanitasi
untuk Kelompok SPAMS Perdesaan dan 1 lembaga P2P Landing/Fintech pada lokasi piloting di
kabupaten Bekasi (PT Hayman Capital Indonoseia). Pinjaman tersebut digunakan antara lain untuk:
perluasan jaringan pipa distribusi, pembelian pompa, pembangunan reservoir, pengeboran sumur,
sambungan rumah (SR) baru, konstruksi penangkap mata air dan pembangunan sistem baru
tambahan.

Untuk provinsi dengan jumlah pinjaman atau pembiayaan tertinggi adalah provinsi Jawa Tengah
dengan 288 pinjaman pada 23 kabupaten/kota, disusul provinsi Jawa Timur dengan 75 pinjaman
pada 22 kabupaten/kota dan provinsi Jawa Barat dengan 16 pinjaman pada 4 kabupaten.

Data Sebaran Pinjaman Kredit Mikro Untuk Pembiayaan SPAMS Perdesaan

3
Daftar Lembaga Keuangan Yang Membiayai Kredit Mikro SPAMS Perdesaan

Data Lembaga Keuangan Yang Membiayai Kredit Mikro SPAMS Perdesaan

4
Ditambah 1 Lembaga Keuangan Fintech/ P2P Landing Pada Piloting Di Kabupaten Bekasi (PT Hayman
Capital Indonesia)

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat dalam pengembangan pembiayaan
KPSPAMS untuk melakukan pengembangan sistem pengelolaan air minum dan sanitasi perdesaan
adalah dengan melakukan bentuk kerjasama dengan lembaga iNGO yang berkecimpung dalam air
minum dan sanitasi yakni Water.org. Kerjasama tersebut diadakan diadakan dalam bentuk PKS
antara Direktorat Air Minum DJCK Kementerian PUPR dengan Water.org sejak tahun 2018
melalui bentuk kerjasama pendampingan kepada KPSPAMS dalam rangka melakukan akses
kredit mikro.

Sedangkan salah satu upaya yang sudah dilaksanakan pada level ROMS provinsi dan kabupaten
program Pamsimas adalah dengan melakukan sosialisasi POB Pengembangan SPAMS Perdesaan
melalui Lembaga Keuangan. Dan kegiatan pelaksanaan pengembangan SPAMS perdesaaan melalui
akses kredit mikro merupakan bagian dari aspek keberlanjutan dan pengembangan koloberasi
pendanaan program.

Sesuai dengan Data SIM Pamsimas Modul 7.3 kita telah memiliki jumlah desa yang terdanai atau
KPSPAMS yang banyak. Namun tidak semua KPSPAMS dapat terdanai lewat akses kredit mikro
untuk membiayai pengembangan SPAMS perdesaan. Ada kriteria dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh KPSPAMS untuk dapat mengakses pinjaman atau pembiayaan melalui kredit mikro
dari lembaga keuangan. Karena salah satu tujuan pengembangan pembiayaan SPAMS perdesaan

5
melalui kredit mikro itu sendiri adalah agar menjadikan KPSPAMS bankable. Beberapa kriteria atau
persyaratan KPSPAMS untuk dapat mengakses kredit mikro adalah KPSPAMS itu harus sehat,
memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan SK Kades atau Akta Notaris tentang Pembentukan
KPSPAMS, Memiliki administrasi keuangan yang baik, dan memiliki system pengarsipan yang
memadai.

Peserta pelatihan agar membuka data modul 7.3 dalam Sistem Informasi Manajemen Pamsimas di
kabupaten masing-masing (bahan dapat disediakan oleh panitia yang di unduh dari Modul 7.3 yang

6
ada di SIM), seperti pada gambar di bawah ini. Amatilah dan lakukanlah identifikasi KPSPAMS yang
memiliki potensi untuk mengakses kredit mikro, sebagai daftar panjang di wilayah anda masing-
masing, seperti pada table berikut.

Diskusikan dengan teman sebelah anda dan jawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Kriteria apa saja untuk menyusun daftar panjang (long list) dari data modul 7.3

2. Susunlah daftar desa di wilayah kabupaten yang anda dampingi masing-masing yang masuk
dalam daftar panjang berdasarkan kriteria tersebut?

7
  Format Identifikasi daftar pendek desa di wilayah kabupaten yang anda dampingi masing-
masing

Target Waktu Pelaksanaan


Evaluasi dan Penyerahan Penyerahan
Nama Nama Desa
No Kunjungan Penetapan Daftar Daftar
Fasilitator Dampingan
Lapangan Daftar Pendek ke Pendek ke
Pendek DFMA FMS Prop.

Untuk selanjutnya peserta juga diinstruksikan untuk melakukan identifikasi lembaga keuangan yang
berada di masing-masing wilayah pendampingan dan melakukan identifikasi kendala dan
permasalahan yang dihadapi dalam melakukan akses kredit mikro sebagaimana dalam table berikut :

Format Identifikasi Lembaga Keuangan

No. Nama Lembaga Keuangan Badan Usaha Area Pelayanan

Format Kendala Dalam Pelaksanaan Kredit Mikro

No Permasalahan/Kelemahan Langkah Penguatan


1
2
3
4
5

8
Setelah peserta mampu melakukan identifikasi kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pengembangan pembiyaan SPAMS perdesaan melalui akses kredit mikro untuk
selanjutnya menginjak pada Sub Pokok Bahasan 7.3 bagaimana peserta dapat menyusun strategi
pendampingan dalam mengakses kredit mikro

Pembelajaran tentang Rencana Strategi Pendampingan, peserta diminta untuk


mendiskusikan bagaimana strategi rencana pendampingan yang akan dilakukan untuk
pencapaian target dengan membagi kelas menjadi 3 kelompok.

Rencana Strategi Pendampingan KPSPAMS dalam Mengakses Kredit Mikro


Kabupaten ………………..Provinsi……………

No. Langkah Kegiatan Out put PIC Target Waktu Keterangan

Setelah selesai melakukan diskusi, perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan


hasil diskusi di depan kelas dengan dibuka kesempatan tanya jawab kepada peserta lain.

Diingatkan kepada peserta sepulang dari kegiatan Pelatihan DC ini supaya setiap peserta menyusun
Rencana Strategi Pendampingan KPSPAMS dalam Mengakses Kredit Mikro

Anda mungkin juga menyukai