Anda di halaman 1dari 32

Ns. Ade Supendi, S.

Kep
 Berkisar dari pengkajian kemampuan
fungsional sampai manuver pemeriksaan
canggih diagnosis kelainan tulang
 Pemeriksaan keperawatan terutama berkisar
pada evaluasi fungsional.
 Inspeksi luas
 Palpasi integritas
 Pemeriksaan radiology postur,
fungsi
kekuatan
 Skelet tubuh
 Mengkaji tulang belakang
 Mengkaji sistem persendian
 Mengkaji sistem otot
 Mengkaji cara berjalan
 Mengkaji integumen dan sistem sirkulasi
 Adanya deformitas dan kesejajaran
 Pertumbuhan tulang yang abnormal
 Pemendekan ekstermitas
 Terdapat suara berderik ( krepitus )

Catatan : ketika terdapat data diatas maka


tindakan keperawatan yang pertama
harus dilakukan adalah meminimalkan
pergerakan fragmen
 Skoliosis ( deviasi kurvatuura lateral tulang
belakang ) biasa dijumpai pada pasien dengan
osteoporosis atau pada pasien gangguan
neuromuskular
 Kifosis ( kenaikan kurvatura lateral tulang
belakang ) biasa d jumpai pada penderita
paraspinal atau pada poliomelitis
 Lordosis ( membebek, kurvatura tulang
belakang secara berlebihan ) d jumpai pada
wanita hamil.
 Perawat berdiri d belakang pungung pasien
 Buka seluruh baju bagain belakang pasien
dengan tetap memperhatikan privesi pasien
 Inspeksi tinggi bahu, krista iliaka dan lipatan
bokong pasien.
 Instruksikan pasien untuk membungkuk dan
tegak.
 Temukan adanya perbedaan deformitas, bahu
yang tidak sama tinggi, garis pinggang tidak
simetris dan skapula yang menonjol.
 Memeriksa luas gerak, deformitas, stabilitas,
dan terdapat benjolan
 Luas gerak harus dievaluasi baik secara aktif
maupun pasif ( sendi digerakan oleh
pemeriksa)
 Alat untuk mengukur luas gerak sendi yang
berbentuk busur derajat khusus digunakan
untuk mengevaluasi luas gerak sendi.
 Keterbatasan gerak sendi apabila dilakukan
gerak ekstensi namun masih ada sisa fleksi.
 Anamnesa adanya kelebiihan cairan ( efusi )
 Pembengkakan
 Inflamasi aktif yang ditandanya dengan
adanya peningkatan suhu tubuh.
 Kontraktur
 Dislokasi
 Subluksasi
 Disrupsi struktur
 Terasa suara gelemetuk atau gerakan kasar
ketika dipalpasi dengen menggerakan sendi
pasien.
 permukaan yang kurang rata, cntoh artritis.
 Terdapat benjolan pada sendi
 Terdapat kristal pada kulit bagain sendi ( asam
urat meningkat )
 Pertumbuahan deformitas akibat destruksi
permukaan kkartilago.
 Dengan cara mengubah posisi, kekuatan otot
dan koordinasi serta ukuran masing – masing
otot.

 Kekuatan otot dpat diperkirakan dengn


menginstruksikan pasien untuk menggerakan
atau menahan perlakuakn dari sipemeriksa.
 1 tidak mampu menggerakan
 2. mampu menggerakan dengan bantuan dan
tidak bisa melawan grafitasi
 3. mampu mneggerakan dengan bantuan dan
mampu melawan grafitasi minimal
 4. mampu menmggerakan tanpa bantuan dan
dapat melawan garfitasi minimal
 5. dapat menggerakan tanpa bantuan dan
melawan gravitasi maksimal.
 Pada memeriksaan ini dipengaruhi oleh batas
gerak sendi karna dapat mempengaruhi
pergerakan tubuh.

 Caranya dengan menginstruksikan pasien


untuk berjalan, inspeksi adanya kelain gerak
seperti pincang, dan diskoordinasi atau parise.
 Pengkajian ini bersifat tambahan untuk
melengkapi data dari pengkajian yang sudah
dilakukan
 Palpasi kulit untuk mengindikasikan adanya
suhu kulit yang meningkat, terdapat edema.
 Sirkulasi perifer dievaluasi dengan mengkaji
denyut perifer, warna, suhu dan waktu
pengisian kapiler. Adanya luka, memar,
perubahan warna kulit.
 X RAY
 Computed tomography ( CT-SCAN )
 Magnetik Resonance Imaging ( MRI )
 Angiographi
 Digital Subtraction angiographi ( DSA )
 Venogram
 Mielographi
 Diskografi
 artrografi
 Penyinaran pada tulang diperlukan untuk
pengkajjian paripurna dari struktur yang
sedang diperiksa
 Sinar – X menggambarkan kepadatan tulang,
tekstur, erosi, dan perubahan hubungan
tulang.
 Sinar – X sendi dapat menggambarkan adanya
cairan, iregularitas, penyempitan, dan
perubahan struktur tulang.
 Digunakan untuk mnegidentifikasi lokasi dan
panjang patah tulang yang susah dievaluasi.

 CT scan dan memperlihatkan adanya jaringan


yang lain terkena dari efek traumatik tulang itu
sendiri, adanya pemendekan ligamen, atau
terdapat tumor jaringan lunak.
 Tehnik pencitraan khusus yang menggunakan
medan magnetik, gelombang radio, dan
komputer untuk memperlihatkan
abnormalitas.
exple : tumor, penyempitan jaringan lunak.
 Kontra indikasi : pada pasien – pasien yang
mengunakan implan, atau terpasang logam.
 Artrosentesis ( aspirasi Sendi )
 Artoskopi
 Pemindai Tulang
 Termografi
 Elektromiografi
 Pemeriksaan darah lengkap
 Pemeriksaan urin

Catatan : sangat membantu untuk menegakan


sebuah diagnosa pada kasus – kasus
kelainan pada tulang dan persendian
 Kepala
 terdapat benjolan atau tidak

Klien mengeluh nyeri

 terdapat hematom

 terdapat lukaan

 Perdarahan

Hasil CT- SCAN


 Nyeri pada bagian leher
 Nyeri gerak
 Fraktur atau tidak
 perdarahan
 Perdarahan
 Laserasi pada daerah dada
 Nyeri tekan pada dada
 Nyeri lepas pada dada
 Fraktur atau tidak
 Perdarahan
 Rentang geraknya?
 Kekuatan otot ?
 Fraktur ?
 Refleks hamers
 Sianosis atau tidak?
 Nyeri lepas
 Hasil CT- SCAN
 Fraktur ?
 Pada prinsipnya sama dengan pengkajian fisik
pada ekstermitas atas.
 Pada setiap pengkajian yang mengarah pada
permasalahan nyeri maka pengkajian harus
mngarah pada nyeri nya itu sendiri. Frekuensi,
lokasi nyeri, potensial nyeri, skalanyeri.
 Ketika akan mengangkat terkait perfusi
jaringan, maka harus melihat kafilary refilnya,
suhu, terjadi sinosis atau tidak.
 Kerusakan mobilitas fisik
 Nyeri
 Resiko terhjadap kerusakan integritas kulit
 Resiko terjadinya disfungsi neurovaskuler perifer
 Gangguan perfusi jaringan perifer
 Kurang perawatan diri
 Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit
dan program pengobatannya
 Resiko terhadap cidera
 Intoleransi aktifitas
 Keletihan
 Perubahan penampilan peran
 Gangguan harga diri
 Gangguan citra diri
 Koping individual tidak efektif
 Ketidak berdayaan
 Perubahan peran dalam keluarga
 Resiko terhadap terjadinya infeksi
 Konstipasi
 Gangguan pola tidur
 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
 SEMOGA BERMANFAAN……

WASSALAMU’ALIKUM

Anda mungkin juga menyukai