Anda di halaman 1dari 16

Diklat Kewirausahaan

Agroindustri bagi nggota


APPONIK Jember
PUPUK ORGANIK
dalam
PERTANIAN
ORGANIK
Oleh :
Ir. Anang Sutirtoadi, MP.
Staf Pengajar/Dosen Jurusan Peternakan Polije
Sekretaris UPT Peternakan Polije
Sekretaris APPONIK Jember

Disampaikan dalam Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik, P4S Bagorejo Gumukmas Jember,
9-10 September 2006
HIMBAUAN

(1) Agar Petani tidak dibant ai tetapi dibantu

(2) Agar Petani tidak diperdayakan


tetapi dib erdayakan
Sejarah Pertanian Organik
 diawali negara maju
 terbatas tema kembali kealam,
 makanan sehat bebas polusi,
 penggunaan bahan-bahan daur-ulang
 pertanian seimbang dengan lingkungan
 meningkatkan mutu kesehatan dengan
produk pertanian sehat bebas polusi
Jenis Pertanian Organik
(1) Pertanian Organik Murni bila sama sekali tidak
dipakai bahan kimia pupuk atau obat-obat hama
(2) Pertanian Semi Organik bila dipergunakan
sedikit bahan-bahan kimia baik obat atau pupuk

Organic farming is a form of agriculture that relies (mengandalkan) on


ecosystem management and attempts (berusaha) to reduce or eliminate
external agricultural inputs, especially synthetic ones.

PERTANIAN ORGANIK
suatu teknik pertanian yang menghindarkan
penggunaan bahan kimia sintetis, baik dalam bentuk
pupuk maupun pestisida, sebagai gantinya
dipergunakan bahan-bahan yang berasal dari hewan
dan tumbuhan
Saprotan ORGANIK ???
”pupuk”
hormon
a. beredar
pestisida organik b. tanpa uji coba laborat
dan uji efektifitas
bahan kompos lapangan
c. tanpa SNI/SII
padat - cair d. tidak ada penjelasan
fungsi utama produk
(pupuk atau hormon atau
pupuk hayati)
Pengawasan Pupuk
 Mengacu pupuk-anorganik :
a. Penerapan Standar Mutu.
b. Persyaratan teknis pupuk an-organik .
c. Pelaksanaan pengujian mutu.
d. Pengujian efektifitas .
e. Penerapan sertifikat mutu pupuk.
f. Penggunaan nomor pendaftaran.
g. SNI / SII
Teliti sebelum Membeli !!!
Perlu dijelaskan fungsi utama dari pupuk organik :
a. hara nutrisi suplemen / penunjang atau stimulan
b. mengandung mikroba pilihan
c. pembenah tanah seperti kompos

Tiap lokasi /tanah memerlukan


perlakuan khusus / tidak
seragam bersifat umum
Syarat Minimal Pupuk Organik
KRITERIA :
 Kriteria Proses Pengomposan adalah kriteria yang
berkaitan dengan pekerjaan dan proses pengomposan,
yang menghasilkan kompos dengan kualitas baik, yang
dihasilkan dari proses yang benar dengan teknologi
yang sesuai.
 Kriteria Produk Akhir adalah kriteria yang berkaitan
dengan sifat-sifat fisik dan kandungan bahan kimia
dalam kompos yang dihasilkan, yang akan digunakan
sebagai acuan untuk memastikan bahwa kompos yang
dihasilkan memenuhi standar
STANDAR KUALITAS PUPUK ORGANIK
MENURUT INTERNASIONAL, PT. PUSRI, DAN PASAR KHUSUS
(PERSYARATAN OPSIONAL MENURUT PERMINTAAN PASAR)

STANDAR KUALITAS
PARAMETER KUALITAS SATUAN INTERNAS PASAR
PT. PUSRI
IONAL KHUSUS
1. KUALITAS FISIK %
% Berat
a. Kadar Air kering
< 25 - < 20

b. Kadar Humus dimensionless < 40 - -


c. Kemasaman (pH) dimensionless 7 ± 0,5 - 7 ± 0,5
bau bau
d. Bau dimensionless -
tanah tanah
STANDAR KUALITAS
PARAMETER KUALITAS SATUAN INTERNAS PASAR
PT. PUSRI
IONAL KHUSUS
2. KADAR UNSUR HARA
% Berat
a. N (Nitrogen) kering
> 2,12 > 2,30
Total
% Berat
b. P (Fosfor – P2O5) kering
NPK > 1,30 > 1,60
> 6,00
% Berat
c. K (Kalium – K2O) kering
> 2, 00 > 2,40

% Berat
d. Mg (Magnesium) kering
- > 3.19 > 3,25

% Berat
e. S (Belerang) kering
- > 0,01 > 0,02

% Berat
f. Mo (Molybdenum kering
- > 0,05 > 0,10

% Berat
g. B (Boron) kering
- > 0,09 > 0,10

% Berat
h. Ca (Kalsium) kering
- > 0,97 > 1, 00

dimensionl
i. C/N Ratio ess
< 20 - < 15
STANDAR KUALITAS
PARAMETER KUALITAS SATUAN INTERNAS PASAR
PT. PUSRI
IONAL KHUSUS
3. KADAR LOGAM BERAT
Mg/kg berat
a. As (Arsenic) kering
< 10 < 10

Mg/kg berat
b. Cd (Cadmium) kering
<3 <3

Mg/kg berat
c. Cr (Chromium) kering
< 45 < 45

Mg/kg berat
d. Cu (Tembaga kering
< 150 < 150

Mg/kg berat
e. Hg (Mercury) kering
<1 <1

Mg/kg berat
f. Ni (Nikel) kering
< 50 < 50

Mg/kg berat
g. Pb (Timbal) kering
< 150 < 150

Mg/kg berat
h. Zn (Seng) kering
< 400 < 400

4. KUALITAS BIOLOGIS
a. Coliform MPN/g < 1.000 -
b. Salmonella sp. MPN/g <3 -
Pengetahuan Unsur Hara dan
Hasil Analisisnya
 Kandungan Nitrogen (N) Total (%)
 Kandungan Ca, P, K, Na tersedia
(ppm)
 Kandungan C-organik (%)
 Kandungan Bahan Organik (%)
 Rasio C/N
 Logam : Mn, Zn, B, Cd, Cu, Pb, Fe,
dll. (mg/kg)
Dekomposer
bentuk cairan
melapukan bahan organik menjadi kompos dlm beberapa hari
kompos aktif, mengandung berbagai mikroba dan bakteri bintil akar

Komposisi dekomposer :
Air ,
Ekstraksi azola (ganggang air) ,
Ekstraksi gula ,
Asam cuka ,
Hara makro dan mikro
Berbagai mikroba utama yang bermanfaat ( mikroba
pelaksana dekomposisi)
PUPUK ORGANIK  SUPLEMEN ??

Dengan kompos padat  perbaikan fisika, kimia dan biologi tanah

Dengan kompos cair  disemprotkan ke daun berarti suplemen


hara, berfungsi menambah hara tanaman
yang instan

sudut hara tanaman

pupuk organik  hara rendah


difungsikan sebagai tambahan/suplemen

sistim pertanian semi-organik


PAKAN ORGANIK
pertanian organik  sistim pertanian daur ulang

komoditi yang terlibat : tanaman pangan,hortikultura dan


buah-buahan, ikan , unggas dan ternak

bahan pakan organik ini membantu fermentasi bahan


organik yang dimakan ternak, atau meningkatkan selera
makan ternak ( penggemukan ternak) , meningkatkan
hormon telur unggas dan ketahanan tanaman terhadap
hama dan penyakit

Anda mungkin juga menyukai