Anda di halaman 1dari 58

SISTEM PENGINDERAAN

PENDAHULUAN

 Sensasi yang dirasakan bergantung pd


jenis receptor yang dirangsang
 Tiap jenis receptor mengkhususkan diri
utk lebih mudah berespon thd salah satu
jenis rangsangan yi rangsangan adekuat
Receptor Dikategorikan :
 Fotoreceptor  peka thd cahaya
 Mekanoreceptor  peka thd energi mekanis
 Termoreceptor  peka thd panas & dingin
 Osmoreceptor  m’deteksi perubahan
konsentrasi zat-zat t’larut dlm cairan tubuh
 Kemoreceptor  peka thd zat-zat kimia t3
 Nociceptor  peka thd kerusakan jaringan

Informasi yg dideteksi o/receptor disampaikan


ke aferen SSP
SISTEM PENCIUMAN
 Molekul udara masuk ke cavum nasal &
menyatu dgn cairan yg menutupi epitel
olfactory yg memiliki 10 juta neuron
olfactoryberikatan dgn molekul
kemoreceptor dr membran olfactory hair
 cilia dr neuron olfactory m’inisiasi aksi
potensial & depolarisasi pd neuron
olfactory
 Axon dari NI masuk ke olfactory bulb &
bersinaps dgn sel mitral  sel mitral
m’hantar informasi ke otak mll olfactory
tract & sinaps asosiasi neuron.
 Tiap tract olfactory berakhir pd area di
otak yg disebut cortex olfactory terletak
pd lobus frontal
Anatomy Sistem Penciuman
 Secara struktur & fungsi dpt dibagi 3 :
 Area lateral olfactory  sensasi penciuman
yg disadari
 Area medial  b’tgjwb pd viceral & rx
emosional thd bau & memiliki hub dgn sist
limbik mll hubungan ke hipotalamus
 Intermediate  mekanisme utama informasi
sensory yg dimodulasi olfactory bulb
menerima input dari medial & lateral.
Sistem Penghantaran Bau
PROSES PENCIUMAN
- Alat penciuman terdapat dalam rongga hidung dari
ujung saraf otak nervus olfaktorius. Serabut ini timbul pada
bagian atap hidung . Agar suatau bau dapat tercium maka bau
itu harus mengandung zat-zat yang mudah menguap dan larut
dalam lemak.
- Proses penciuman :
1. Molekul gas/zat yang menguap tersebut larut ke
dalam udara dan masuk ke dalam kavum nasal
terutama daerah mukosa olfaktoria melalui
nostril ( Lubang hidung )
2. Melekul tersebut kemudian larut dalam sekresi
kelenjar mukosa local yang menutupi sel-sel
reseptor
3. Molekul zat farfum kemudian terikat pada reseptor sel
olfaktorius sensori yang memiliki rambut-rambut
tumpul silia dan terletak di tengah sel penyokong
4. Ikatan bau molekul dengan reseptor meningkatkan
AMP  Melipatgandakan sinyal  Membuat
depolarisasi membran > Meningkatkan permeabilitas
Natrium dan kalsium  Potensial reseptor yang
menginduksi potensial aksi dalam akson bulbus
olfaktorius  Ke korteks serebri urnuk
dianalisa/dipersepsikan.
SISTEM
PENGECAPAN
Sistem Pengecapan

 Putting kecap (taste buds) mrp organ sensoris


pengecapan.
 Tiap taste buds memiliki 2 tipe epitel khusus yi :
eksterior yg m’dukung capsul taste buds & interior
mengandung 50 cell gustatory
 Sensasi pengecapan terjadi melalui serabut saraf
yang mempersarafi putting kecap.
 2/3 anterior dipersarafi o/ cabang N.facialis (N.VII)
dan 1/3 posterior dipersarafi o/N.glossopharingeus
(N.IX)
 Sensasi dr epiglotis dihantarkan o/N.vagus (N.X)
 Substansi yg disebut rasa menyatu dlm air liur 
masuk ke taste pore & dgn bbgi mekanisme  sel
taste berdepolarisasi
 Sel taste tdk memiliki axon & tdk memulai aksi
potensialnya sendiri
 Neurotransmitter dilepaskan dr sel taste & m’stimulasi
aksi potensial pd axon dr sensory neuron yg b’gbg dgn
sel taste
 Adaptasi rasa t’jd sgt cepat dimulai 1-2 dtk u/sensasi
diterima & dlm 5 menit dpt diadaptasi scr komplit
 Sensitifitas rasa pahit paling tinggi dan yang terendah
adalah rasa asin & manis
FUNGSI LIDAH :
- Untuk mengecap dan merasakan rasa yang biasanya
masuk melalui mulut dalam bentuk makanan
- Untuk membantu artikulasi bucara
- Membantu proses pencernaan terutama pada proses
mengunya dalam mulut
FISIOLOGI PENGECAPAN :
- Pengecapan dimualai darai adanya rasa tertentu yang
mengenai kuncup pengecap (taste buds) pada lidah
sebagai reseptor, selanjutnya sensasi tersebut
disampaikan.
AREA PENGECAPAN:

- Asin  Pada pinggir lidah


- Manis  pada lidah bagian depan
- Asam  Pada pinggir lidah bagian
belakang
- Pahit  Pada bagian Lidah
Sistem Penghantaran Rasa
SISTEM
PENDENGARAN
 Suara mrp energi vibrasi yg dpt dihantarkan mll
media gas, cairan,benda padat.
 Energi vibrasi ini memiliki 4 sifat fisik yaitu :
amplitudo, frekuensi, btk gelombang & kualitas
(timbre)
 Telinga manusia mampu menangkap suara dgn
batas max 120 dB dgn perbedaan intensitas suara 1-
2 dB.
 Frekuensi suara yg dapat didengar antara 15 Hz – 20
kHz.
 Membran timpani yg memisahkan telinga luar &
dalam mampu bergetar pd frek suara dibawah 3 kHz
Anatomi Telinga
Komponen telinga
 Telinga bag luar  b’fx mengumpulkan &
memindahkan gelombang suara ke telinga
tengah
 Telinga bag tengah  memindahkan getaran
membran timpani ke cairan di cochlea dlm
prosesnya memperkuat energi suara
 Telinga bag dalam (koklea)  t4 sist sensorik
utk mendengar
 Telinga bag dlm (aparatus vestibular)  t4
sist sensorik u/keseimbangan & membarikan
masukan yg ptg u/m’pertahankan postur &
keseimbangan
 Cochlea t.d 3 bagian yi: skala tympani, skala
media & skala vestibuli
 Skala timpani & vestibuli diisi o/cairan perilimfe
dgn komposisi ion mendekati cairan
cerebrospinalis sedangkan skala media diisi
dgn endolimfe yg lbh mendekati komposisi
intrasel dgn kalium konsentrasi tinggi
 Jika gerakan stapes cepat, cairan tdk melewati
helikotrema ke foramen rotuntum tetapi
mengambil jalan pintas mll membran basilaris
 Pd membran basalis tdp organ corti yang mengandung
sel-sel receptor pendengaran yg terdiri atas :
 Sel rambut luar  b’btk silindris & dihubungkan dgn
serabut saraf vestibulocochlearis
 Sel rambut dalam  b’btk goblet sel & setiap sel
menerima serabut tunggal dr nervus cranialis (N.VIII)

 Perubahan mekanik dr sel2 rambut akan


membangkitkan rangsangan pd serabut aferen N.VIII
 Sel rambut tdk memiliki axon, tetapi area basal dr tiap
sel rambut ditutupi o/sinaptik terminal dr neuron sensory
FISIOLOGI PENDENGARAN
TELINGA LUAR  TERDRI DARI 3 ORGAN :
1.Aurikula/pinna (daun telinga)
Fungsinya utnuk menampung gelombang suara yang
datang dari luar.
2.Saluran telinga (ear canalis)
Merupakan penghubung aurikula dengan membran
timpani, terdapat :
> Rambut  Utnuk melindungi telinga dari serangga
kecil atau benda asing .
> Kelenjar sebasea dan kel.keringat  Menghasilkan
sekret yang berupa serumen Berfungsi mencegah
masuknya serangga kecil dan benda asing dan
mencegah kekeringan .
> Liang telinga  Fungsi sebagai penetral udara
dari kelembaban dan perubahan suhu yang
dapat mengganggu elastisitas gendang telinga
3. Membran Timpani: Merupakan pembatas antara
telinga luar dan telinga tengah yang berfungsi dalam
menghantarkan gelombang suara

TELINGA TENGAH
Terdiri atas :
1. Kavum Timpani : Merupakan rongga sempit,
berisi udara dan memiliki 2 jendela/tingkap 
Jendela Oval dan Jendela bulat  Berperan dalam
penghantaran gelombang suara.
2. Tuba eustakhi  Berfungsi dalam
mempertahankan
Tekanan udara yang sama pada kedua sisi
membran
timpani, dengan mengalirkan udara melewati
rongga hidung ke dalam telinga tengah.
3. Tulang pendengaran  yang terdiri dari 3
tulang kecil yaitu : Incus,maleus, stapes 
Fungsinya mengalirkan gelombang udara dari
telinga tengah menuju telinga dalam.

TELINGA DALAM
Terletak pada bagian tulang keras pylorus temporalis
yang disebut pula LABIRIN. Dalam telinga bagian dalam
terdapat :
1.Vestibulum Ruangan tengah pada telinga
dalam , dimanadidalamnya terdapat sakulus
dan urtikulus yang berisi endolimph dan
dikelilingi oleh perilimph.
2.Duktus semisirkular  Terletak poatrior dari
vestbulum yang memiliki 3 kanal kecil,dimana
pada tiap canal kecil ,dimana tiap ujung kanal
mengembung yang disebut AMPULA  Berisi
krista ampularis yang merupakan reseptor
terhadap keseimbangan.
3.Koklea Terletak anterior terhadap vestibulum,
berbentuk spiral terdiri atas skala vestibuli,
skala media dan skala timpani  Berperan
dalam penghantaran gel suara di telinga dalam.
4. Organ Corti.
Terdapat pada membran basilaris dalam koklea
yang berisi sel rambut dan sel pendukung 
Berfungsi sebagai mekanoreseptor yang
bertugas untuk menerima rangsangan dalam
bentuk getaran suara dan kemudian
mengalirjkan ke Nervus Auditorius.

MEKANISME PENDENGARAN :
1. Gelombang suara masuk ke dalam liang telinga
2. Gelombang suara menggetarkan membran timpani
3. Getaran dari membran tympani disalurkan ke tulang
pendengaran yang berada ditelinga tengah.
4. Getaran ditrasmisikan ke kempartemen atas
koklea , melalui jendela oval kemudian
menggetarkan membrana basiler dan dilanjutkan
ke kompartemen bawah.
5. Getaran membrana basiler akan menekuk
rambut-rambut dalam sel organ korti (pita sel-sel
rambut sensori) dan hal-hal yang menyebabkan
pembangkitan implus saraf menjadi meningkat.
Implus saraf ini menjalarkan saraf cranial ke
delapan dan batang otak ke lobus temporalis
dimana bunyi dianalisa.
FISIOLOGI KESEIMBANGAN :
- Keseimbamgan berhubungan dengan
pergerakan kepala dan badan . Rotasi kepala
dideteksi khusus oleh 3 duktus semisirkuler yang
merupakan tuba melengkung yang terbuka ke
utrikulus sedangkan gerakan pada garis lurus
dan posisi dideteksi oleh utrikulus dan sakulus.
Implus-implus dari kanalis semisirkularis,
urtikulus dan sakulus dibawa melalui saraf
cranial ke delapan menuju kebatang otak.
Implus menyebar dari sini ke otot pada tungkai
trunkus, leher dan otot mata  Sehingga tubuh
dapat segera mengkompensasi perubahan
posisinya
Proses Penghantaran Suara (1)
1. Gel suara menembus membran
timpani & menimbulkan getaranetaran
dr membran timpani menyebabkan 3
tulang di telinga bag tengah bergetar
2. Foot plate dr stapes bergetar didalam
oval window
3. Getaran dr foot plate menyebabkan
perilymph dlm skala vestibuli bergetar
Proses Penghantaran Suara (2)
4. Getaran dr perilymph menyebabkan
perubahan membran basilar. Gel pendek (high
pitch)  m.basilar mendekati oval window
demikian pula sebaliknya. Pergerakan m.basilar
dideteksi o/sel rambut
5. Getaran pd perilymph di skala vestibuli &
endolymph di duct cochlear ditransfer ke
perilymph dr skala tympani
6. Getaran dlm perylimph skala timpani
ditransfer ke round window untuk di redam.
Proses Penghantaran Suara (3)
Jaras Penghantaran Suara
Sistem Penglihatan
Anatomi Mata
INDERA PENGLIHATAN :
Indera penglihatan yang terletak pada mata terdiri dari 3
bagian :
1. Organ okuli ( alat bantu mata)
2. Okulus (bola mata)
3. Saraf optikus
1. ORGAN OKULI
Organ ini terdiri dari 5 bagian :
> Kavum orbita  Merupakan rongga mata yang
dindingnya dibentuk oleh tulang frontalis,
Zigomatikus, steonidal,etmoidalis,palatum dan
lakrimalis
FUNGSI : untuk melindingi bola mata dan
struktur2 didalamnya darai trauma fisik, mekanis,
thermis.
2. SUPERSILIUM (ALIS MATA).
- Berfungsi Untuk melindungi mata dari sinar
matahari yang terik, cucuran keringat serta sebagai
alat kecantikan
3. PALPEBRA (KELOPAK MATA)
- Berfungsi untuk pelindung bola mata terhadap
gangguan pada bola mata
4. APARATUS LAKRIMALIS.
- Terdiri atas glandula lakrimalis, sakus larimalis,
ductus lakrimalis dan duktus nasolarimalis. Sekresi
yang dihasilkan  Berfungsi untuk menjaga
kelembaban bola mata
- Mata berkedip setiap 2-10 detik, lama mengedip
berlangsung hanya 0,3-0,4 detik. Kediapan ini
merangsang kelenjar lakrimalis untuk mensekresi
cairan steril yang memeliki 4 kegunaan :
1. Mencuci partikel asing yang masuk kedalam mata
2. Membunuh bakteri yang masuk ke mata dengan
Lisozome ( enzim antibacterial ringan ) yang
terdapat dalam air mata.
3. Mendistribusikan air dan nutrisi ke kornea dan
lensa
4. Menjaga agar permukaan bola mata , tetap lembab,
bening dan lembut
5. MUSKULUS OKULI
Merupakan kumpulan dari otot-otot mata yang berfungsi
untuk menggerakakn mata, otot ini terbagi dua macam,
yaitu otot yang berda diluar bola mata (otot ekraokuler)
dan otot yang berada didalam mata (otot intrinsic mata).
> Otot ekstraokuler:
- M.R medialismenggerakkan bola mata kedalam
- M.R lateralis menggerakkan bola mata keluar
- M.R superiormeng. bola mata keatas / kebawah
- M.R inferior meng. Bola mata kebawah/kedalam
- M.O superiormeng. Kebawah dan keluar
- M.O inferior  meng. bola mata keatas/ keluar
- M.Orbicularis okulimenurunkan kelopak mata
- M.levator palpebrae superiormengangkat kelopak
mata
> Otot intrinsic mata :
- M. silisris untuk proses akomodasi
- M. sirkuler iris mengkontraksikan pupil
- M. radial iris mendilatasikan pupil
- M. superior tarsal  mengangkat palpebra

B. OKULUS (MATA)
Okulus terbagi menjadi 3 bagian , yaitu Tunika
okuli, Tunika vaskulosa okuli dan Tunika Nervosa
untuk lebih jelasnya, baca uraina berikut ini :
1. Tunika okuli, terdiri atas :
> Kornea
> Sklera
> Kornea :
- Merupakan selaput yang tembus cahaya dan
menutupi lapisan luar bola mata
- Merupakan tempat pertama kalinya cahaya
memasuki mata
> Sklera :
- Merupakan lapisan pibrosus yang elastis yang
merupakan bagian dinding luar bola mata dan
membentuk bagian putih mata
- Fungsinya  melindungi lapisan yang lebih
dalam
2. Tunica Vaskulosa Okuli
- Merupakan lapisan tengah dan sangat benyak
mengandung pembuluh darah, terdiri dari 3 bagian
a. Koloid  F. memberikan nutrisi pada tunika
b. Korpus siliaris  F. dalam proses akomodasi
c. Iris  Adalah bagian terdepan tunika vaskulosa
yang berwarna karena mengandung pigmen.
Ditengahnya terdapat pupil  F.Mengatur cahaya
yang masuk kedalam mata
d. Lensa kristalinaberbetuk bikonkap  F. Dalam
pembentukan bayangan dan sebagai media
refraksi .
3.Tunica Nervosa
a. Retina :
- Merupakan lepisan terdalam bola mata (10 Lap )
- Berupa membran yang peka terhadap cahaya
- Retina dihubungkan dengan otak oleh neuron
sirkuit pada nevus optikus dan terdiri dari
lap.syaraf (Neural leyer)
- Lap.yang berpigmen untuk mencegah refleksi dari
bag. Belakang telinga.
- F.retina  menerima gelombang cahaya yang
sdh difokuskan serta mengubah gelombang
cahaya
tersebut menjadi implus saraf  di Otak diolah dlm
persepsi Visual
b. Sel Batang  Berupa sel fotoreseptor khusus
yang tidak sensitive terhadap warna Sel ini
berfingsi  Untuk merespon cahaya terang .
c. Sel kerucut  Berupa sel fotoresptor khusus
yang sensitivee terhadap warna , terpusat dalam
fovea.
SARAF OPTIKUS

Untuk penglihatan dan berupa saraf


kranial ke.2 yang timbul dari sel-sel
ganglion dalam retina dan selanjutnya
bergabung untuk membentuk saraf
optikus
FUNGSI  untuk menghantarkan implus
ke otak.
PROSES PENGLIHATAN
 Proses penglihatan ada 5 fase yaitu :
1. Pembiasan/refraksi cahaya yang memiliki benda
memasuki mata
2. Bayangan benda difokuskan pada retina memalui
proses akomodasi lensa dan konvergensi
3. Konversi gelombang cahaya oleh aktifitas
fotokimia ke dalam implus saraf
4. Proses aktifitas saraf pada retina dan tranmisi
kode implus melalui saraf optikus
5. Proses persepsi dalam otak terutama area
oksipitalis
REFRAKSI:
- Refraksi didefenisikan sebagai suatu pembiasan atau
pembelokan cahaya yang terjadi karena perbedaan
indeks bias dari medium yang satu kemudian yang lain
- Gelombang cahaya yang memasuki mata dari udara
luar akan direraksikan sebanyak 2 kali sebelum dpt
berkumpul pada retina, dan membentuk bayangan yang
tajam dan terfokus, cahaya hrs melalui memerapa
medium ,yaitu :
1. Kornea
2. Aquos humor pada ruang depan antara iris/ lensa
3. Lensa
4. Vitrous humor dalam ruang vitrous di belakang
lensa
MEKANISME AKOMODASI /
KONVERGENSI

Merupakan proses untuk meningkatkan


kelengkungan lensa. Saat beristirahat atau
saat melihat jauh, lensa dipertahan kan
dibawah tegangan oleh ligamentum lensa.
Karena lensa lunak dan kapsula lentis Maka
lensa ditarik ke dalam suatu bentuk mendatar.
- Konvergensi:
adalah 2 bola mata bergerak perlahan
kedalam untuk mefokuskan pada objek yang
dekat, sehingga 2 bayangan pada titik temu
dalam waltu yang bersamaan.
MEKANISME FOTORESEFTOR.
- Potensial aksi didalam retian dibentuk oleh kerja
cahaya atas senyawa fotosintetif di dalam batang dan
kerucut Bila sinar diserap oleh senyawa ini maka
strukturnya berubah  Mencetuskan rangkaian
kejadian yang memulai aktivitas saraf.

LINTASAN PENGLIHATAN :
- Dimulai dari nervus optikus lalu masuk ke kiasma
optikus, bersinaps pada genikulatum lateral kemudian
berjalan melalui traktus genikulo kalkarina dan menuju
korteks optikus di area kalkarina lobus oksipitalis
Fotoreceptor
Retina

Anda mungkin juga menyukai