Anda di halaman 1dari 21

PENGAMALAN DAN PENERAPAN NILAI-NILAI

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN


BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN
BERNEGARA
A. Pengembangan Butir-butir Pengamalan Pancasila
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Negara Indo berdasarkan atas Ketuhanan YME

b. Negara Indo menjamin kemerdekaan tiap2 penduduk


untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agama dan kepercaayaannya itu.
c. Bangsa Indonesia menyatakan sebagai bangsa yang
religius.
d. Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang religius

e. Masyarakat Indonesia menolak faham sekulerisme


dalam kehidupan bernegara dalam bentuk apapun
f. Masyarakat Indonesia menjunjung tinggi toleransi dan
hormat menghormati antar pemeluk agama.
B. Pengamalan
Nilai-nilai Pancasila Dalam
Kehidupan Masyarakat.

Kedudukan Pancasila sebagai pandangan hidup


bangsa (way of life) mengndung arti bahwa Pancasila
merupakan pedoman dan pegangan hidup serta
penuntun sikap dan perilaku masyarakat Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila di dalam
kehidupan bermasyarakat diperlukan suatu
kesadaran, ketaatan, dan keikhlasan secara individu,
orang perorangan, setiap warga Negara dan semua
elemen masyarakat agar nilai-nilai Panacasila tidak
hanya sekedar di hafal dan diucapkan secara verbal
tetapi terpenting adalah diamalkan secara kongkrit.
C. Pengamalan Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan Negara dan Pemerintahan

Kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara


mengandung arti bahwa semua aktivitas dalam
penyelenggaraan Negara dan pemerintahan oleh para
penyelenggara negara dan pemerintahan harus
berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila
Salah satu tugas utama penyelenggara Negara dan
pemerintahan adalah memberikan pelayanan kepada
masyarakat (sebagai abdi masyarakat) untuk
menjalankan pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat, maka para penyelenggara negara dan
pemerintahan dituntut harus memiliki sikap, mental dan
prilaku yang dijiwai oleh nilai Pancasila.
D. Contoh Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan.
Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Pendidikan:
1. Penerapan Sila Ketuhanan YME
a. Harus memiliki keyakinan bahwa tugas dan
pengabdiannya bukan hanya ditujukan kepada
masyarakat, bangsa dan negaa, tetapi juga
pengabdian kepada Tuhan YME (Allah SWT)
b. Harus diklandasi oleh nilai ketuhanan, yakni
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.
c. Harus memiliki keyakinan bahwa tugas dan
pengabdiannya selain dipertanggungjawabkan
kepada masyarakat bangsa dan Negara, juga
kepata Tuhan YME.
d. Harus menjunjung tinggi toleransi dan
menghormati perbedaan agama yang dimiliki
oleh siswa
e. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada
siswa yang berbada agamanya untuk mengikuti
ibadah yang dijalankan oleh pendidik.
f. Seorang pendidik dapat menjaga dan
memelihara toleransi sesama pendidik yang
memiliki agama dan keyakinan yang berbeda.
g. Mampu bekerja sama antar sesama pendidik dan
tenaga kependidikan yang memiliki agama dan
keyakinan yang berbeda.
h. Seorang pendidik harus mampu menjadi teladan
dan panutan bagi siswa dan masyarakat di
lingkungan sekolah dan di tengah masyarakat.
i. Harus rajin dan taat beribadah sesuai dengan
agama dan keyakinannya masing-masing.
2. Penerapan Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
a. Harus dilandasi dan dijiwai oleh nilai-nilai kemanusiaan,
yaitu cinta kasih, ketulusan dan keihlasan kasih sayang.
b. Tidak boleh bersikap diskriminatif dengan membeda-
bedakan siswa atas dasar suku agama, ras dan golongan.
c. Tidak boleh membeda-bedakan perlakuan kepada siswa
karena perbedaan status sosial
d. Memperlakukan semua siswa dengan penuh perhatian.
e. Bersikap ramah, selalu senyum, periang dan santun dalam
bertutu kata secara lisan.
f. Menerapkan prinsip 3 S (senyum, sapa dan salam) baik
dilingkungan sekolah maupun diluar sekolah.
g. Menempatkan diri sebagai keluarga besar dari semua
siswa,
h. Dalam proses pembelajaran seorang pendidik tidak boleh
semena-mena (otoriter) suka marah dan menghardik siswa
dan memaksakan kehendak kepada siswa.
i. Perlu meningkatkan inovasi dan kreativitasnya.
3. Penerapan sila Persatuan Indonesia
a. Harus dilandasi dan ijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.
b. Dapat bekerja sama dengan unsur tenaga kependidikan
lainnya sebagai kerja tim.
c. Menempatlan siswa yang berasal dari berbagai suku
bangsa yang berbeda-beda sebagai bagian dari saudara
sebangsa dan setanah air
d. Menjunjung tinggi kepentingan masyarakat bangsa dan
Negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.
e. Harus memiliki sikap rela berkorban semata-mata demi
kemaslahatan dan kepentingan pendidikan masyarakat
Indonesia.
f. Seorang pendidik tidak boleh bersikap rendah diri.
g. Seorang pendidik harus memiliki jiwa nasionalisme siap
ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia, di daerah
wilayah perbatasan dengan negara tetangga (wilayah 3
T).
4. Penerapan Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawatan Perwakilan
a. Pendidikan harus dilandasi dan dijiwai oleh nilai-nilai
kerakyatan (pengabdian untuk rayat, demi rakyat, dekat
dengan rakyat, bersama-sama dengan rakyat).
b. Bila ada problem dalam penyelenggaraan Pendidikan
diselesaikan dengan musyawarah dengan semangat
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
c. Selalu menjaga kerja sama dan selalu bermusyawarah
dalam memutuskan sesuatu.
d. Musyaawarah sebaiknya dilakukan secara ilmiah dengan
tetap memperhatikan dan menjaga keseimbangan pada
aspek kultural dan rasional akademik
e. Semua unsur penyelenggara pendidikan dengan I’tikad
baik melaksanakan keputusan yang dilakukan secara
musyawarah.
f. Setiap perbedaan pendapat perlu diselesaikan secara
musyawarah dengan dilandasi oleh semangat
kekeluargaan.
5. Penerapan Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia.
a. Seorang pendidik dalam peenyelenggaraan pendidikan
harus selalu dilandasi dan dijiwai oleh nilai-nilai keadilan
b. Harus lebih mengutamakan kepentingan siswa dan
kepentingan pendidikan lainnya dari pada kepentingan
pribadi dan keluarga yang besifat komersial dan ekonomis
semata
c. Seorang pendidik harus memberikan infomasi yang
santun, ramah dan jelas, kepada orang tua siswa dan
masyarakat.
d. Tidak boleh memperlakukan siswa secara diskriminatif,
antar siswa
e. Harus menghormati hak siswa, hak orang tua siswa, dan
hak masyarakat, terutama ketika terjadi ketidak puasan
siswa, orang tua siswa dan masyarakat.
f. Harus menjaga etika dan tata karma, tutur kata,
penampilan, dan gaya hidup yang tidak berlebihan.
g. Harus menjaga prinsip “satu kata dalam perbuatan” untuk
menjaga harkat dan martabat serta kewibawaan pendidik
itu sendiri.
h. Harus memiliki kepekaan sosial, dan sensifitas
yang tinggi terhadap masalah-masalah
pendidikan yang dihadapi masyarakat bangsa
dan Negara.
i. Harus mampu memberikan pendidikan yang
terbaik kepada siswa, orang tua siswa , dan
masyarakat.
PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT.
1. Penerapan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat seorang tenaga kesehatan harus dilandasi dan
dijiwai oleh nilai-nilai ketuhanan, yakni keimanan dan
ketakwaan Kepada Tuhan YME.
b. Seorang tenaga kesehatan harus memiliki keyakinan
bahwa tugas yang diembannya merupakan bagian dari
pengabdian, bukan saja pengabdian kepada masyarakat,
bangsa dan Negara, tetapi juga merupakan bentuk
pengabdian kepada Tuhan YME.
c. Seorang tenaga kesehatan harus menghormati ibadah
yang dilakukan oleh pasien, meskipun agama dan
kepercayaannya yang dianut oleh pasien yg berbeda
dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh tenaga
kesehatan tsbt.
d. Seorang tenaga kesehatan senantiasa mendoakan pasien,
baik yang dilakukan secara perseorangan maupun
bersama-sama atau perorangan untuk kesembuhan pasien.
e. Seorang tenaga kesehatan dengan penuh perhatian
dan kasih sayang memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien, meskipun agama yang dianut pasien
berbeda dengan agama tenaga kesehatan tersebut.
f. Seorang tenaga kesehatan menghormati kepada
pasien dan keluarga pasien yang menunggunya
untuk menjalankan ibadahnya.
g. Seorang tenaga kesehartan dapat bekerja sama
dengan keluarga pasien dalam memberikan
pelayanan kesehatan, meskipun pihak keluarga
pasien menganut agama yg berbeda dengan tenaga
kesehatan.
h. Pihak klinik bersalin, puskesmas, rumah sakit, dan
institusi penyedia layanan kesehatan lainnya
menyediakan tempat ibadah, baik untuk
kepentingan keluarga pasien maupun tenaga
kesehatan itu sendiri.
2. Penerapan Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
a. Seorang tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus
selalu dilandasi dan dijiwai oleh nilai-nilai
kemanusiaan.
b. Tidak boleh bersikap diskriminatif dan
memperlakukan secara istimewa kepada pasian-
pasien tertentu dengan membeda-bedakan pasien
atas dasar suku, agama, ras, dan golongan.
c. Tidak boleh membeda-bedakan karena perbedaan
status sosial.
d. Memperlakukan pasien dengan penuh perhatian
kasih sayang serta memberikan pelayanan yg
terbaik untuk kesembuhannya.
e. Harus bersikap ramah, sabar, tekun , teliti dan
cermat, selalu tersenyum, periang , santun dan
bertutur kata secara lisan.
f. Menerapkan prinsip 3 S (senyum, sapa dan salam)
dan selalu memperhatikan keluhan-keluhan pasien
dan keluarga pasien
g. Selalu menempatkan pasien dan keluarga pasien seperti
layaknya memperhatikan keluarga sendiri
h. Dalam memberikan pelayanan medis selalu dilandasi oleh
semangat kekeluargaan dan kekerabatan.
i. Harus menunjukka sikap empati, peduli, jujur, terbuka
dan responsiv.
j. Pada saat perawatan medis termasuk pada saat
dilakukan tindakan medis (operasi) harus dapat bekerja
sama dengan keluarga pasien dengan semangat
kebersamaan dan kekeluargaan.
k. Pada saat perawatan medis harus ringan tangan, cekatan,
terampil, sehingga dapat memberikan kepuasaan
pelayanan kepada pasien dan keluarga pasien.
l. Tidak boleh semena-mena, suka marah dan menghardik
pasien dan keluarga pasien, dan memaksakan kehendak,
sehingga dapat menimbulkan kekecewaan dan
kemarahan pasien dan keluarga pasien.
m. Memperhatikan dan memantau setiap perubahan untuk
kesembuhan pasien, sehingga dapat menimbulkan
kepuasaan pasien dan keluarganya.
3. Penerapan sila Persatuan Indonesia
a. Harus dilandasi dan dijiwai oleh nilai-nilai
persatuan.
b. Pada saat dilakukan tindakan tenaga kesehatan
bekerja sama dengan unsur medis dan para medis
lainnya (team work)
c. Memberikan pertolongan secara maksimal semata-
mata karena menempatkan pasien dan keluaga
pasien adalah bagian dari saudara sebangsa dan
setanah air.
d. Menempatkan dan mengutamakan keselamatan
jiwa pasien dari pada kepentingan pribadi dan
golongan.
e. Seorang tenaga kesehatan dengan disiplin bangga
dan penuh tanggungjawab melaksanakan
pekerjaannya dan profesinya sebagai seorang
tenaga kesehatan yang profesional tanpa berkeluh
kesah meskipin resiko dari pekerjaan tersebut
sangat berat karena menyangkut keselamatan jiwa
manusia.
f. Harus memiliki jiwa kebangsaan dan rasa cinta tanah
air, sehingga siap bertugas dan ditempatkan di daerah
tertinggal, terpencil, dan terluar di seluruh Wilayah
Indonesia (wilayah 3 T).
g. Seorang tenaga kesehatan siap bertugas dan
ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia mulai dari
sabang sampai merauke.
h. Tidak boleh takut dan rendah diri dalam menjalankan
tugas memberikan pelayanan kesehatan terutama pada
saat bertugas di daerah baru.
i. Harus dapat menerapkan prinsip-prinsip pelayanan
prima yakni “kalau bukan sekarang, kapan lagi, dan
kalau bukan kita siapa lagi”
j. Harus siap ditempatkan di daerah konflik, rawan konflik,
bencana alam, dan krisis pangan, serta daerah-daerah
yang mengalami krisis sosial dan politik lainnya.
4. Penerapan sila Kerakyatan Yang Dipimpin
Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
a. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, seorang
tenaga kesehatan harus selalu dilandasi dan
dijiwai oleh nilai-nilai kerakyatan.
b. Dalam melakukan tindakan operasi seorang
tenaga kesehatan sebaiknya melakukan
musyawarah dan minta pertimbangan pihak
keluarga pasien.
c. Menjunjung tinggi etika profesi dan selalu
mengacu pada peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan.
d. Selalu menjaga kerja sama dan musyawarah yang
dilakukan dengan akal sehat rasional secara
medis, dan ilmiah, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
e. Melakukan tugas denga penuh kehati-hatian,
tepat, teliti, dan cermat serta tanggungjawab.
f. Dalam memberikan pelayanan kesehatan
dilakukan secara medis rasional dan ilmiah
dengan tetap memperhatikan dan menjaga
keseimbangan antara aspek kultural (budaya
dan adat istiadat setempat) dengan aspek medis.
g. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, yakni
antara tenaga kesehatan, rumah sakit, dan
pihak-pihak lain termasuk pasien dan pihak
keluarga dengan I’tikad baik melakukan
musyawarah
h. Setiap perbedaan pendapat dalam memberikan
pelayanan kesehatan, terutama dalan proses
perawatan medis perlu diselesaikan dengan cara
musyawarah dengan dilandasi kekeluargaan.
5. Penerapan sila Keadilan sosial bagi seluruh
Indoneia
a. Harus dilandasi dan dijiwai oleh nilai-nilai
keadilan
b. Mengutamakan kesembuhan dan keselamatan
pasien dari pada hanya mengejar pada
kepentingan komersial dan keuntungan ekonomis
semata.
c. Menghormati hak-hak pasien sekaligis
memberikan informasi yang santun, ramah benar,
dan jelas kepada pasien tentang hak dan
kewajibannya.
d. Seorang tenaga kesehatan dan pihak rumah sakit
senantiasa meberikan keringanan biaya kepada
pasien, terutama bagi pasien kategori miskin dan
sangat miskin.
e. Memberikan pelayanan dan perlakuan yang adil
(tidak diskriminatif) kepada semua pasien, askes
dan yang tidak, kaya, miskin, keluarga tenaga
media atau pejabat.
f. Menghormati hak-hak pasien terutama ketika
terjadi komplain dari pasien atau keluarga
pasien kepada pihak rumah sakit.
g. Seorang tenaga kesehatan perlu menjaga etika
sosial dan tata karma, tutur kata,
penampilan(performance) dan gaya hidup (life
stule) yang tidak berlebihan
h. Memiliki kepekaan sosial dan sensitifitas yang
tinggi terhadap masalah-masalah palayanan
yang belum maksimal dan keluhan lain.
i. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien
agar lekas sembuh.

Anda mungkin juga menyukai