Anda di halaman 1dari 33

By : YoYok Setyawan

 Infeksi nosokomial = Hospital acquired infection


infeksi terjadi atau didapat di rumah sakit :

- saat masuk RS tidak ada tanda/gejala


- saat masuk RS tidak dalam masa inkubasi
- terjadi 3 X 24 jam setelah perawatan
- infeksi pada lokasi sama tetapi mikroorganisme
penyebab berbeda dari m.o. pada saat masuk RS
atau m.o penyebab sama tetapi lokasi berbeda
 Infeksi yang terjadi selama proses perawatan
di rumah sakit atau di fasilitas kesehatan lain,
dimana pasien tidak ada infeksi atau tidak
dalam masa inkubasi, termasuk infeksi
didapat di rumah sakit tapi muncul setelah
pulang juga infeksi pada petugas kesehatan
yang terjadi di pelayanan kesehatan
KEWASPADAAN
Diterapkan pada semua klien
STANDAR dan orang yang ke fasilitas
pelayanan kesehatan

KEWASPADAAN Hanya diterapkan pada


BERDASARKAN pasien yang dirawat inap
TRANSMISI di rumah sakit
KEWASPADAAN
STANDAR
1. Kebersihan tangan
2. Penggunaan APD
3. Manajemen Limbah
4. Manajemen Linen
5. Manajemen lingkungan
KEWASPADAAN 6. Pembrosesan alat
STANDAR 7. Kesehatan petugas
8. Penempatan pasien
9..Etika batuk/Kebersihan
pernapasan

KEWASAPADAAN 10.. Penyuntikan yang aman


11. .Praktek lumbal punksi
ISOLASI

AIR BORNE
KEWASPADAAN CONTACT
TRANSMISI DROPLET
NO HAND HYGIENE
1 CARA HAND RUB HAND WASH
( tanpa air ) ( dengan air mengalir dan antiseptik)

2 WAKTU 20 – 30 detik 40 – 60 detik


3 LANGKAH 6 LANGKAH
4 MOMENT 5 MOMENT

6 LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN

• SEBELUM KONTAK DENGAN PASIEN


• SEBELUM MELAKUKAN TINDAKAN
ASEPTIK
• SETELAH TERKENA CAIRAN TUBUH
PASIEN
• SETELAH KONTAK DENGAN PASIEN
• SETELAH KONTAK DENGAN
LINGKUNGAN SEKITAR PASIEN
PENGGUNAAN APD
APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker, topi,
sarung tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan
petugas maupun pasien untuk melindungi diri dari kontaminasi
penyakit infeksi.
Digunakan sesuai indikasi
Segera dilepas jika sudah selesai tindakan
 Hindari menutup kembali jarum yang sudah digunakan

 Menghindari melepas jarum yang telah digunakan dari spuit sekali pakai

Hindari membengkokan, menghancurkan, atau memanipulasi jarum dengan tangan.

Masukan instrument tajam kedalam wadah yang tahan tusukan dan tahan air.
MANAJEMEN LAUNDRY
Linen infeksius:
 Linen yang terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh

Linen non infeksius:


 Tidk terkontaminasi darah dan cairan tubuh

Yang harus diperhatikan alam penegelolaan lilen:


• Pemisahan diruangan
• Pengangkutan
• Penanganan di laundry ( APD, ALUR, Pencucian, penyetrikaan, pelipatan,
penyrotiran , fasilitas dan sarana)
• Pendistribusian
• Jangan mengibaskan linen dan meletakkan linen kotor dilantai
• Segera ganti linen yang tercemar atau terkena darah / cairan tubuh
Perawatan Alat Medis Bekas Pakai
Pre Cleaning

Pembersihan
(Cuci bersih, tiriskan, keringkan)

Sterilisasi Disinfeksi tingkat Disinfeksi tingkat


(peralatan kritis)
tinggi rendah

Masuk dalam (peralatan semi (peralatan non kritikal)


pembuluh kritikal)
Hanya pada
darah/jaringan tubuh Masuk dalam mucosa permukaan tubuh yang
Instrumen bedah tubuh utuh
Endotracheal tube, Tensi meter,
NGT termometer
Kode warna
pembungkus
 Kuning
SampahInfeksius
 Hitam
Non infeksius
 Merah
Radioaktif
 Ungu
Cytotoksik
 Kotak kuning Limbah
benda tajam tahan tusukan
dan tahan air
KEBERSIHAN
LINGKUNGAN

Bersihkan, Rawat dan Desinfeksi alat dan


perlengkapan dalam ruang perawatan
pasien secara rutin setiap hari
 Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;pakai
tisu
 Buang ke tempat sampah (kuning ) bila telah
terkena sekret saluran napas dan
 Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik dan air
mengalir/ alkohol handrub setelah kontak dengan
sekret
 Jaga jarak terhadap orang yang ada gejala ISPA
dg demam
PENEMPATAN
PASIEN

Isolasi pasien yang memiliki penyakit


menular dalam ruangan terpisah/
khusus ( isolasi )
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Perlakukan pasien dan petugas sebagai
Individu yang potensial menularkan
dan rentan terhadap infeksi
Cuci tangan adalah prosedur penting untuk
mencegah pencemaran silang.
Gunakan sarung tangan pada kedua
tangan
Gunakan APD ( Alat Pelindung Diri)
Lanjutan.......
 Gunakan anti septic berbasis alcohol untuk
membersihkan kulit
 Terapkan prosedur dan cara kerja yang aman
 Proses peralatan, sarung tangan dan
alat-alat lain dengan terlebih dahulu
melakukan dekontaminasi, pencucian dan
sterilisasi atau desinfeksi tingkat tinggi
sesuai prosedur
KEWASPADAAN
BERDASARKAN
TRANSMISI
KEWASPADAAN
TRANSMISI

KEWASPADAAN KEWASPADAAN
PENULARAN PENULARAN
MELALUI KONTAK MELALUI AIR BORNE

KEWASPADAAN
PENULARAN
MELALUI DROPLET
Kewaspadan ini dirancang untuk mengurangi
resiko transmisi organism pathogen melalui
kontak langsung.
Kontak langsung dapat terjadi pada kontak
kulit dengan kulit dan berpindahnya
organisme selama kegiatan perawatan.
Kewaspadaan ini dirancang untuk mengurangi
resiko penularan melalui percikan bahan
infeksius. Droplet infection terjadi melalui
kontak dengan konjugtiva, membran mukosa,
hidung,mulut, dahak (sputum)
Kewaspadaan melalui air borne(udara)
dirancang untuk mengurangi resiko penularan
melaui penyebaran partikel kecil ke udara baik
secara langsung atau pertikel debu yang
mengandung mikro organisme
 Menjaga kebersihan tangan dan pemakaian
sarung tangan.
 Menggunakan masker, pelindung pernapasan,
pelindung mata, dan pelindung wajah.
 Gaun (apron).
 Pengelolaan linen dan pakaian kotor.
 Penggunaan peralatan makan.
 Pencegahan infeksi untuk pasien yang
menderita penyakit yang menular melalui
udara.
 Pemrosesan peralatan yang aman
a) Persiapan dan pemiliharaan ruang
isolasi
 Lakukan tindakan pencegahan dengan
memberi tanda peringatan pada pintu
 Sediakan lembar catatan pada pintu
masuk ruang isolasi, semua petugas
dan pengunjung yang masuk harus
mengisi lembar catatan tersebut
 Pastikan bahwa semua yang masuk
ruangan memakai APD yang lengkap
 Pindahkan perabot yang tidak penting,
sebaiknya perabot yang ada harus mudah
dibersihkan dan tidak menahan kotoran
tersembunyi atau basah
 Kumpulkan linen seperlunya
 Lengkap dengan tempat cuci tangan dan
kebutuhan untuk cuci tangan yang cukup
 Sediakan kantung sampah yang sesuai dengan
ketentuan
 Letakan wadah khusus anti bocor untuk benda
tajam dalam ruangan.
 Usahakan untuk tidak menggunakan alat
pribadi dan letakan barang dalam jangkauan
pasien.
 Sediakan alat yang diperlukan tersendiri untuk
masing-masing pasien. Bila terbatas, alat yang
digunakan oleh pasien lain seluruh alat harus
dibersihkan dan didesinfeksi(sterilkan)sebelum
digunakan.
 Diluar pintu masuk ruangan sediakan tempat
untuk menyimpan APD.
 Sediakan peralatan kebersihan dan desinfeksi
yang dibutuhkan dalam ruangan.
 Bersihkan ruangan secara menyeluruh setiap
hari.
 Bersihkan peralatan makan dalam air
sabun(panas)
b) Memasuki ruangan:
 Siapkan semua peralatan yang dibutuhkan.
 Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan
handrub berbasis alcohol.
 Gunakan APD.
 Masuk ruangan dan tutup pintu.
c) Meninggalkan ruangan:
 Dipintu keluar, lepaskan APD sesuai urutan yakni
sarung tangan, kacamata/ pelindung wajah, gaun.
 Cuci tangan dengan air mengalir atau gunakan
handrub berbasis alcohol
 Tinggalkan ruangan
 Lepaskan masker dengan memegang bagian
belakang ( bukan bagian depan )
 Petugas membersihkan diri ( mandi ) dan
menggunakan pakaian dari luar.

Anda mungkin juga menyukai