Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

HERNIA

OLEH : dr. UTARI RAHAYU


Status pasien
 Nama : An. N
 Umur : 7 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Suku : Pak-Pak
 Status Perkawinan: Belum Kawin
 Alamat : Sultan Daulat
 Pekerjaan : Pelajar
 Tgl masuk RS : 28 Desember 2018
 Jam masuk RS : 00.50 wib
Allo Anamnesa Penyakit
 Keluhan utama : Buah zakar membesar

 Keluhan tambahan :Seorang anak rujukan dari puskesmas Sultan Daulat datang

dengan keluhan buah zakar membesar sejak 6 jam SMRS yang terasa keras dan nyeri

yang membuatnya sampai menangis. Hal ini dialami os setelah buang air besar. Orang

tua os mengaku jika anaknya sudah dari bayi sering mengalami hal seperti ini. Keluhan

biasanya timbul jika os menangis dan lompat-lompat dan menghilang jika pasien telentang

atau bangun tidur. Orang tuanya mengaku jika os ada mual dan muntah 2x sebelum di

bawa ke RSUD . Buang angin (-) BAK (+) normal.

 RPT : -

 RPK : tidak ada keluarga yg menderita penyakit yang sama seperti os

 RPO : -
Status Present
 Keadaan umum : tampak lemas
 Sensorium : Compos Mentis
 Heart rate : 130 x/i (reguler)
 Pernafasan : 30 x/i (regular)
 Temperatur : 37 ˚C
 BB : 20 kg
Status Generalisata
 Kepala
- Mata : konjungtiva tidak anemis , pupil isokor
- Hidung : dalam batas normal
- Telinga : dalam batas normal
- Mulut : dalam batas normal
 Leher : dalam batas normal
 Thorax
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : fremitus ka=ki
- Perkusi : sonor ka=ki
- Auskultasi : suara pernafasan vesikuler (+/+)
suara nafas tambahan whe(-/-) rh (-/-)
 Abdomen
- Inspeksi : distensi minimal
- Auskultasi : peristaltik (+) meningkat
- Perkusi : hipertimpani
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Ekstremitas : akral hangat
Status lokalis
Regio inguinalis sinistra :
 Inspeksi : tampak benjolan
di lipatan paha kiri sampai
ke skrotum kira2 sebesar
bola kasti
 Palpasi : hangat,
nyeri (-)
hiperemis (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Darah rutin (28-12-2017)
 White Blood Cell : 10.300 ul
 Haemoglobin : 11.8 g/dl
 HCT : 33,2 %
 Red Blood Cell : 4,29× 106/L
MCV : 77,4 fL
MCH : 27,0 ug
MCHC : 34,9 g//dl
 Platelet : 223.000 ul
Assesment
 Hernia inguinalis lateralis inkarserata sinistra
Terapi
Non farmakologi
Di upayakan untuk taksis
 Puasa
 Pasang NGT
 Bokong di elevasikan
 Kompres dingin
Farmakologi :
 Ivfd RL 16 tpm
 Inj . Cefotaxim 500 mg/12jam
 Inj norages 200 mg/8jam
 Diazepam supp 10 mg (extra)
LAPORAN PEMANTAUAN
 Pada pukul 05.00 wib
Hernia taksis
 Pasien di rawat untuk
pemantauan tanda-tanda
peritonitis
 Jika tidak ada tanda-tanda
peritonitis pasien di
jadwalkan untuk dilakukan
herniotomy
29 Des 17-2 jan 2018 3 Januari 2018
S: S:
• buah zakar membesar (-) •Nyeri bekas op (+)
•Nyeri (-) •Mual (-)
•Mual (-), Muntah (-) •Muntah (-)
•BAB (+), BAK(+) • BAK (+) BAB (+)

O : Sens : CM O:
•Mata : konj . Palpebra inferior anemis (-/-) •Sens : CM
•T/H/M : dbn •HR : 102 x/I
•Thorax : vesikuler, suara nafas tambahan (-/-) •RR : 26x/I
•Abdomen : distensi (-), peristaltik (+) •T : 36,6 C
•Genital : bengkak (-), nyeri (-) •Urin : 500 cc
•Eks : akral hangat (+) •Warna : kuning

Th : Th :
• diet susu • diet bubur
•Ivfd RL 20tpm makro •Ivfd RL 30tpm makro
•Inj . Cefotaxime 500 mg/12j •Inj . Cefotaxime 500 mg/12j
•Inj. Norages 200 mg/12j •Inj. Ketorolac 10 mg/12j
•Inj. Ranitidin 20mg/12j •Inj. Ranitidin 20mg/12j
•AFF NGT (30/12/17)
•Persiapan operasi tgl 3/1/2018
•Konsul dr. Diva Sp.An
LAPORAN OPERASI

 Dalam anastesi posisi supine di desinfeksi dengan povidon


iodine dan di tutup dengan duk steril lapangan operasi.
 Insisi low skin crees yang paling bawah kutis subkutis fascia
 Identifikasi kantung , dipisahkan kantung proksimal dan diikat
seproksimal mungkin
 Pantau perdarahan , luka dicuci
 Luka ditutup lapis demi lapis
 Operasi selesai
4 januari 2018 5 januari 2018
S: S:
•nyeri bekas op (+) berkurang •Nyeri bekas op (+) berkurang
•Muntah (-) •Muntah (-)
•Demam (-) • BAK (+)
•BAB (+)

O: O:
•Sens : CM •Sens : CM
•HR : 92 x/I •HR : 92 x/I
•RR : 24 x/I •RR : 24x/I
•T : 36,5 C •T : 36,5 C

Th : Th :
•Ivfd RL 20tpm makro •Ivfd RL 20tpm makro
•Inj . Cefotaxime 500 mg/12j •Inj . Cefotaxime 500 mg/12j
•Inj. Ketorolac 10 mg/12j •Ibu profen 3xcthI
•Inj. Ranitidin 20 mg/12j •Vitacur 2xcthI
•Post OP-1 •Post OP-2
6 januari 2018
S:
•nyeri bekas op (+) berkurang
•Muntah (-)
•Demam (-)

O:
•Sens : CM
•HR : 100 x/I
•RR : 24 x/I
•T : 36,5 C

Th :
•Cefadroxil 2xcth 1½
•Ibuprofen syr 3x cth I
•Vitacur syr 2x cth I
•Post OP-3
•PBJ
ANATOMI
 Kanalis inguinalis :
 anterior : aponeurosis m. oblikus
eksternus.
 Posterior : fascia transversalis
 Inferior : ligamentum inguinale
 Superior :m. oblikus internus abdominis dan
m. transversus abdominis
 Trigonum Hasselbach
Merupakan daerah dengan batas :
 inferior : Ligamentum inguinale
 Lateral : Vasa epigastrika inferior
 Medial : Tepi m. rectus abdominis
DEFINISI

 Hernia – adalah protusi atau


penonjolan isi suatu rongga
melalui defek atau bagian yang
lemah dari dinding rongga
bersangkutan

 Hernia terdiri dari :


 Cincin
 Kantong
 Isi hernia
KLASIFIKASI
Hernia dibagi menurut :
 Terjadinya
 Kongenital
 Di dapat
 Letaknya
 Hernia umbilical
 Hernia inguinal
 Hernia femoral
Tipe Deskripsi Hubungan dg Dibungkus Onset
vasa oleh fascia biasanya pada
epigastrica spermatica waktu
inferior interna

Hernia ingunalis Penojolan melewati Lateral Ya Congenital


lateralis cincin inguinal dan Dan bisa pada
(indirek) biasanya merupakan waktu dewasa.
kegagalan penutupan
cincin ingunalis interna
pada waktu embrio
setelah penurunan testis

Hernia ingunalis Keluarnya langsung Medial Tidak Dewasa


medialis (direk) menembus fascia
dinding abdomen
 Fase fase hernia Inkarserata
 Reponible • isi kantong
 Isi hernia keluar masuk terperangkap, terjepit
 Gangguan pasase (-) oleh cincin hernia
 Irreponible • disertai tanda-tanda
 Isi kantong tidak dapat masuk lagi ileus
 Terjadi perlekatan isi kantong
 Strangulata
dengan peritoneum kantong hernia
 Tidak ada sumbatan/ gangguan  terjadi gangguan
pasase (-) vaskularisasi
 Nyeri (-)
ETIOLOGI
 Adanya prosesus vaginalis yang terbuka
 Tekanan intra abdomen yang meningkat secara kronis seperti
batuk kronik, hipertrofi prostat, konstipasi dan asites
 Kelemahan otot dinding perut dan degenerasi jaringan ikat
karena usia lanjut
PATOFISIOLOGI
HERNIA INGUINALIS LATERALIS / INDIREK

keluar dari rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus yang terletak
sebelah lateral dari pembuluh darah epigastrika inferior, kemudian masuk kedalam
kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis
eksternus
HERNIA INGUINALIS MEDIALIS / DIREK

 Hernia yang melalui dinding inguinal posteromedial dari vasa

epigastrika inferior di daerah yang dibatasi segitiga Hasselbach.

 Direk : langsung menuju anulus inguinalis eksternus

 Dasar segitiga Hasselbach dibentuk oleh facia transversa yang

diperkuat oleh serat aponeurosis m. transversus abdominis yang


kadang-kadang tidak sempurna sehingga daerah ini potensial untuk
menjadi lemah.
DIAGNOSIS

 Inspeksi :

-Benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu mengedan , batuk ,bersin, atau
mengangkat beban berat dan menghilang setelah baring.

 Palpasi :

- dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, diraba konsistensinya, dan

dicoba mendorong apakah benjolan dapat direposisi.

 Auskultasi :

- Peningkatan peristaltik oleh karena ileus obstruksi pada hernia inkarserata


PEMERIKSAAN TAMBAHAN
 Pemeriksaan Finger Test
 Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
 Dimasukkan lewat skrotum melalui annulus eksternus ke kanal inguinal.
 Penderita disuruh batuk:
 Bila impuls diujung jari berarti Hernia InguinalisLateralis.
 Bila impuls di samping jari Hernia InguinnalisMedialis.
• Pemeriksaan Ziemen Test
• Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu.
• Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
• Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada
1. jarike 2 : Hernia InguinalisLateralis.
2. jarike 3 : hernia IngunalisMedialis.
3. jarike 4 : Hernia Femoralis.
• Pemeriksaan Thumb Test
- Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita
disuruh mengejan
- bila keluar benjolan berarti HIM.
- Bila tidak keluar benjolan berarti HIL
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 PEMERIKSAAN  PEMERIKSAAN
LABORATORIUM RADIOLOGIS
Leukocytosis dengan shift Ultrasonografi dapat
to the left yang digunakan untuk
menandakan strangulasi. membedakan adanya massa
pada lipat paha atau dinding
abdomen dan juga
membedakan penyebab
pembengkakan testis.
PENATALAKSANAAN
 PENGOBATAN KONSERVATIF
- Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia
membentuk corong sedangkan tangan kanan
mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan
lambat dan menetap sampai terjadi reposisi
- Reposisi spontan pada anak : menidurkan anak
dengan posisi Trendelenburg, pemberian sedatif
parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian bila
berhasil dapat dijadwalkan untuk operasi
- Bantal penyangga untuk menahan hernia yang telah
direposisi dan harus dipakai seumur hidup.
tindakan operatif

Anak Dewasa

Herniotomy Herniotomy + Hernioplasty

Anda mungkin juga menyukai