Konsep Manajemen Pembelajaran Dalam Strategi Pendidikan Kesehatan Dan Proses Perubahan Perilaku"
Konsep Manajemen Pembelajaran Dalam Strategi Pendidikan Kesehatan Dan Proses Perubahan Perilaku"
PEMBELAJARAN DALAM
STRATEGI PENDIDIKAN
KESEHATAN DAN PROSES
PERUBAHAN PERILAKU”
KELOMPOK 4
A. Konsep Managemen Belajar
dalam Pendidikan Kesehatan
ARTI BELAJAR
2. Teori Asosiasi
Teori ini berasal dari hasil ilmu jiwa asosiasi yang dirintis oleh John
Lock dan Herbart. Menurut teori ini belajar adalah mengambil tanggapan-
tanggapan dan menggabung-gabungkan tanggapan dengan jalan
mengulang-ulang.
Jadi, belajar ialah mengulang-ulang di dalam mengasosiasikan
tanggapan-tanggapan, sehingga reproduksi yang satu dapat
menyebabkan reproduksi yang lain dalam ingatan kita. Tujuan belajar
ialah memproduksikan gabungan tanggapan dengan cepat dan dapat
dipercaya.
CON’T
Contoh :
Dalam memberikan situasi belajar kapada
masyarakat harus diperbanyak terjadinya
tanggapan pada diri mereka sehingga mereka
dengan cepat dan tepat dapat menghubungkan
antara lingkungan yang jelek dengan penyakit,
minum air mentah dengan sakit perut, lalat dengan
sakit perut, tikus dengan penyakit pes.
CON’T
3. Teori-teori belajar sosial (social learning)
Berikut ini adalah macam belajar secara fisik,
Makin bertambah usia, makin besar pula jumlah
penerangan yang diperlukan dalam situasi belajar.
Makin bertambah usia, persepsi kontras warna
cenderung kearah merah daripada spectrum.
Makin bertambah usia, kemampuan menerima suara
makin menurun.
Makin bertambah usia, kemampuan untuk
membedakan bunyi makin berkurang.
C. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip 1
Belajar adalah suatu pengalaman yang terjadi
di dalam diri si pelajar yang diaktifkan oleh
individu itu sendiri. Belajar bukan berarti
melakukan apa yang dikatakan atau yang
diperbuat oleh pengajar saja tetapi suatu proses
perubahan yang unik di dalam diri si pelajar
sendiri.
CON’T
Prinsip 2
Belajar adalah penemuan diri sendiri. Hal ini
berarti bahwa belajar adalah proses penggalian
ide-ide yang berhubungan dengan diri sendiri dan
masyarakat sehingga pelajar dapat menentukan
kebutuhan dan tujuan yang dicapai. Untuk itu apa
yang relevan bagi pelajar harus ditemukan oleh
pelajar itu sendiri.
CON’T
Prinsip 3
Belajar adalah suatu konsekuensi dari
pengalaman. Seseorang menjadi tanggung jawab
ketika ia diserahi tanggung jawab. Ia menjadi atau
dapat berdiri sendiri bila ia mempunyai
pengalaman dan pernah berdiri. Orang tidak akan
mengubah perilakunya hanya karena seseorang
mengatakan kepadanya untuk mengubahnya.
CON’T
Prinsip 4
Belajar adalah proses kerja sama dan
kolaborasi. Kerja sama akan memperkuat proses
belajar. Orang pada hakikatnya senang saling
bergantung dan saling membantu. Implikasi prinsip
ini di dalam pendidikan kesehatan adalah dengan
pembentukan kelompok dan diskusi kelompok akan
sangat mempermudah proses belajar.
CON’T
Prinsip 5
Belajar adalah proses evolusi, bukan proses revolusi
karena perubahan perilaku memerlukan waktu dan
kesabaran. Perubahan perilaku adalah suatu proses yang
lama, karema memerlukan pemikiran-pemikiran dan
pertimbangan orang lain.
Prinsip 6
Belajar kadang-kadang merupakan suatu proses yang
menyakitkan karena menghendaki perubahan kebiasaan
yang sangat menyenangkan dan dangat berharga bagi
dirinya dan mungkin harus melepaskan sesuatu yang
menjadi jalan hidup atau pegangan hidupnya.
CON’T
Prinsip 7
Belajar adalah proses emosional dan
intelektual. Belajar dipengaruhi oleh keadaan
individu atau si pelajar secara keseluruhan. Belajar
bukan hanya proses intelektual, tetapi emosi juga
turut menentukan.
Prinsip 8
Belajar bersifat individual dan unik. Setiap
orang mempunyai gaya belajar dan keunikan
sendiri dalam belajar.
CON’T
Pengelolaan pembelajaran dalam pendidikan
kesehatan merupakan suatu langkah yang sistematis yang
dimulai dari pengenalan masalah pendidikan kesehatan,
penyusunan perencanaan, implementasi, dan evaluasi
pendidikan kesehatan, dan upaya tindak lanjut. Untuk
melaksanakan strategi ini, proses manajemen harus dipakai.
Kegiatan ini meliputi:
1. Perencanaan.
Pada tahap perencanaan ini ahli pendidikan kesehatan
harus sudah diikutsertakan agar dapat menyumbangkan
usaha untuk mengubah perilaku dan meyakinkan
masyarakat tentang manfaat usaha kesehatan.
CON’T
2. Pelaksanaan.
Pada tahap ini ahli pendidikan kesehatan diikut
sertakan dalam mengawasi perkembangan usaha
tersebut.
3. Penilaian.
Pada tahap ini ahli pendidikan kesehatan diminta
untuk turut menilai seberapa jauh program atau
usaha itu telah mencapai hasil sesuai dengan yang
diharapkan.
CON’T
4. Tindak lanjut.
Pada tahap tindak lanjut pengelolaan pembelajaran dalam
pendidikan kesehatan harus memperhatikan aspek-aspek
berikut :
a. Proses belajar mencakup kegiatan latihan dalam
memperoleh tingkah laku baru.
b. Kegiatan belajar dapat dilaksanakan dimana saja,
kapan saja dan oleh siapa saja dengan berfokus pada
aspek kemandirian peserta didik
c. Peserta didik dipandang sebagai orang dewasa,
sehingga pengelolaan proses belajar yang digunakan
harus sesuai dengan kondisi peserta didik.
Pendidikan Kesehatan Sebagai
Proses Perubahan Perilaku
WHO (1984) memberi batasan bahwa pendidikan
kesehatan merupakan proses membuat individu/masyarakat
mampu mengontrol dan memperbaiki kesehatannya.
1. Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang manajer
sebelum melakukan perubahan, yaitu :
Ada perubahan yang akan dilakukan
Penekanan kelompok
Informasi maksimal
Mempertahankan perubahan
Kompleksitas
Dapat dibagi
Dapat dikomunikasikan
5. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan perencanaan yang akan
mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock.
Membangun suatu hubungan
Mendiagnosis masalah
Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
Memilih jalan keluar
Meningkatkan penerimaan
Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
CON’T
6. Teori Spradley
Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley
Mengenali gejala
Mendiagnosis masalah
Menganalisa jalan keluar
Memilih perubahan
Merencanakan perubahan
Melaksanakan perbahan
Mengevaluasi perubahan
Menstabilkan perubahan
Faktor Pembentuk Perilaku
b. Persuasi
• Dapat dilakukan dengan persuasi melalui pesan, diskusi dan
argumentasi.
c. Fasilitasi
• Strategi ini dengan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung.
Untuk melakukan strategi ini mmeerlukan beberapa proses yakni
kesediaan, identifikasi dan internalisasi.
e. Education:
• Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran,
mulai dari pemberian informasi atau penyuluhan-
penyuluhan.
• Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi
makan waktu lama.
Cara-Cara Perubahan Perilaku