Anatomical Abnormalities of The Uterus
Anatomical Abnormalities of The Uterus
OF THE UTERUS
Ancha Ayu Amishinta
Andina Bella
Faktor Kehamilan
• Reseptif
Faktor Uterus • Adenomiosis
• Miom
• Kelainan uterus
Faktor Usia • Perlekatan uterus
Fertilitas Pria
Angka Kejadian
■ Patologi uterus adalah penyebab infertilitas umum terjadi pada 7 – 10 % wanita, dan
Pembentukan dan differensiasi dari duktus Mullerian menjadi sistem reproduksi wanita
tergantung pada 3 fase perkembangan sebagai berikut :
■ Organogenesis
Unicornuate uterus
■ Fusion
Lateral fusion – uterine didelphys or bicornuate uterus, arcuate uterus
Vertical fusion - Transverse vaginal septum, Imperforate hymen
■ Septal resorption
Septate uterus
Anomali uterus sering merupakan diagnosis incidental, pasien bisa menunjukkan keluhan :
■ Pelvic pain (cyclic or non-cyclic)
■ Dysmenorrhea
■ Abnormal vaginal bleeding
■ Vaginal pain
■ Rupture uteri selama masa kehamilan
■ Abortus berulang
■ Pasien mungkin memiliki renal abnormalities
■ Serviks tunggal dengan tingkat pemisahan yang bervariasi pada dua lengan uterine (horn),
dengan endometrium normal.
■ Concave fundus dengan celah fundus > 1cm
■ Jarak intercornual > 4cm
■ Complete septum uteri memanjang dari fundus ke servical os
■ Partial septum yang terletak pada fundus
■ Pada kedua kelainan, vagina dan servix masing masing memiliki rongga tunggal.
■ Kehamilan mendekati normal, diantaranya mengalami tingkat keguguran tinggi, persalinan
prematur, dan presentasi sungsang.
■ Bedah metroplasti patut dipertimbangkan.
■ Pada tahun 1938 sampai 1975, ibu yang diberikan terapi diethylstillbestrol (DES) di
awal kehamilan, memiliki anak-anak yang mengalami berbagai anomali (uterus
berbentuk hipoplasti, T-shaped uterus, hingga uterus irregular dengan adhesi)
■ Kemungkinan untuk hamil menurun risiko KET tinggi, abortus spontan, dan
persalinan prematur.
■ Terapi serviks cerclage.
■ Physical examination
■ Gynecologic Ultrasonography ( 2D 75% sensitivity, up to 90% specificity
and 3D sensitivity and specificity 98,4 – 100%)
■ Pelvic MRI (Magnetic Resonance Imaging) gold standard
■ Hysterosalpinography
■ Laparoscopy and/or Hysteroscopy may indicated
■ Sindrom Asherman pertama kali dijelaskan oleh by Joseph Asherman pada tahun
1948
■ Suatu keadaan dimana dalam rongga uterus terdapat perlekatan (adhesi) yang
menyebabkan distorsi anatomis rongga uterus, akibat adanya luka (jaringan parut)
di dalam rongga uterus (endometrium)