Anda di halaman 1dari 19

KATARAK

Oleh:
Tito Syahjihad
Vera Utami Dewi

Pembimbing:
dr. Retna D. Iskandar, Sp. M.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata – RSIJ Cempaka Putih


Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta
Katarak
Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi (pertambahan
cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi
akibat keuda-duanya yang menyebabkan tajam
pengelihatan berkurang.

American Academy of Ophtalmology  lensa adalah suatu struktur bikonveks,


avaskular, tak berwarna, dan hampir transparan semua. Tebalnya sekitar 4 mm
dan diameternya 9 mm.
Epidemiologi

■ Prevalensi katarak pada individu berusia 65-74 tahun adalah


sebanyak 50% dan meningkat hingga 70% pada individu di
atas 75 tahun.
■ Kebutaan di Indonesia berkisar 1,5 % dari jumlah penduduk
Indonesia dan 0,78 % diantaranya disebabkan oleh Katarak.
Etiologi
■ Usia
■ Kelainan Kongenital
■ Toksik (kimia dan fisik)
■ Penyakit predisposisi
■ Obat – obatan
■ Infeksi virus saat pertumbuhan janin
Klasifikasi

Usia Lokasi Derajat Kekeruhan

•Kongenital •Nuklear •Insipien


•Juvenil •Kortikal •Imatur
•Senil •Subskapsular •Matur
•Hipermatur
Katarak menurut usia

■ Katarak kongenital  yang mulai terjadi sebelum atau


segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1
tahun.
■ Katarak juvenil  katarak yang lunak dan terdapat pada
orang muda, yang mulai terbentuknya pada usia lebih
dari 1 tahun dan kurang dari 50 tahun.
■ Katarak senil  semua kekeruhan lensa yang terdapat
pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.
Katarak Menurut Lokasi
Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan
menjadi sklerotik. Lama kelamaan inti lensa yang
mulanya berwarna putih kekuningan menjadi cokelat
dan kemudian menjadi kehitaman

Terjadi penyerapan air  Lensa menjadi cembung


dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks
refraksi lensa. Pada keadaan ini penderita seakan-
akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat
dekat pada usia yang bertambah.
Katarak Menurut Lokasi

Terletak di lapisan posterior kortikal biasanya axial.


•Indikasi awal : terlihatnya gambaran halus seperti
pelangi dibawah slit lamp pada lapisan posterior kortikal.
•Stadium Lanjut : terlihat granul dan plak pada korteks
subkapsul posterior.
Derajat Kekeruhan

Stadium Kekeruhan terletak di anterior atau posterior


Insipien lensa

Poliopia karena indeks refraksi yang tidak


sama pada semua bagian lensa

Kadang menetap untuk waktu yang lama


Stadium Imatur

■ Kekeruhan yang lebih tebal tetapi tidak atau belum


mengenai seluruh lensa
■ Terjadi penambahan volume lensa  lensa
bertambah cembung  hambatan pada pupil 
terjadi glaucoma
Katarak matur
■ Kekeruhan telah mengenai seluruh lensa.
■ Terjadi pengeluaran air bersama-sama hasil disintegrasi
melalui kapsul.
■ Lensa berukuran normal kembali
■ Lensa berwarna sangat putih  perkapuran menyeluruh
karena deposit kalsium.
■ Uji bayangan iris (-)
Stadium Hipermatur

■ Masa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul


lensa sehingga lensa menjadi mengecil, berwarna
kuning, dan kering.
■ Nukleus lensa tenggelam ke arah bawah (katarak
morgagni)
■ Bilik mata menjadi dalam.
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan Lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik Mata Depan Normal Dangkal Normal Dalam

Sudut Bilik Mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow Test Negatif Positif Negatif Pseudopositif

Penyulit - Glaukoma - Uveitis + Glaukoma


Faktor resiko katarak:
- Usia (penuaan)
- Paparan sinar UV Perubahan struktur
- Infeksi intrauterine korteks
- Trauma
- Metabolik (DM)
Kerusakan sel-sel
korteks

Hidrasi sel-sel
lensa
Patofisiologi Kepadatan lensa
berkurang

Sinar sejajar masuk Lensa menjadi


keruh

Tidak bisa
difokuskan

Penurunan visus
penglihatan
Gejala Klinis

■ Penglihatan berawan, kabur atau berkabut


■ Lebih nyaman saat melihat jarak dekat
■ Fotosensitif baik pada malam hari maupun siang hari
■ Penglihatan ganda (double vision)
■ Penurunan visus
Katarak Komplikata

■ Katarak akibat penyakit lain seperti radang dan proses degenerasi


seperti
– Ablaiso retina
– Glaukoma
– Tumor intra okluar,
– iskemia ocular
■ Dengan tanda khusus, mulai katarak selamanya di daerah bawah kapsul
atau lapis korteks, kekeruhan difus, pungtata ataupun linear.
■ Dikenal 2 bentuk yang disebabkan kelainan pada polus posterior mata
dan kelainan pada polus anterior bola mata.
Katarak sekunder

■ Terjadi akibat terbentuknya jaringan fibrosis pada sisa lensa yang


tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat sesudah 2 hari EKEK.

■ Berupa penebalan kapsul posterior proliferasi sel-sel radang pada


sisa-sisa korteks yang tertinggal

■ Katarak sekunder merupakan fibrin sesudah suatu oprasi katarak


ekstra kapsular atau sesudah suatu trauma yang memecah lensa.
Tatalaksana

■ Pembedahan  ↓ visus sudah mengganggu


aktivitas
■ Pembedahan katarak senil dikenal 2 bentuk yaitu
– intrakapsular (EKIK)
– Ekstrakapsular (EKEK)

Fakoemulsifikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai