Anda di halaman 1dari 40

KELOMPOK : 1

FASILITATOR :
dr. HERLINA EKA SHINTA, M.Biomed., Sp.PA
Nama :
- MUHAMMAD IKHWAN RIZKY (FAA 115 004)
- FEBIANNE PUJIHU PANJI MOETAR (FAA 115 005)
- DEA ALFANI NANDJAN (FAA 116 001)
- NIDYA VERINA CHRISTI (FAA 116 002)
- ADELIA HANNY TIARA (FAA 116 003)
- ZAITUNAL ABDAH (FAA 116 004)
- LUCYA SULING (FAA 116 005)
- JUAN ORTEGA PUTRA (FAA 116 006)
- PUTRI HAGALANG SINTA (FAA 116 007)
- RAHMAT BIMA SAKTI ARIYANTO (FAA 116 022)
Berdebar-debar
Seorang wanita berusia 54 tahun datang ke IGD dengan keluhan
berdebar-debar semenjak 2 jam lalu, keluhan berdebar itu terasa
seperti irama jantungnya berdetak tidak teratur. Pasien juga
merasa kepalanya terasa melayang seperti ingin pingsan. Pada
inspeksi tampak pasien gemetar dan keringat banyak.
Kata sulit
Kata kunci
• Identitas pasien :
– Nama : Ny. X
– Usia : 54 tahun
• Keluhan utama : berdebar-debar sejak 2 jam lalu
• Sifat keluhan : irama jantung berdetak tidak
teratur
• Keluhan tambahan : kepala terasa melayang
seperti ingin pingsan
• Inspeksi : gemetar dan berkeringat banyak
Identifikasi Masalah
Wanita (54 tahun) datang dengan keluahan
berdebar-debar sejak 2 jam lalu. Pada inspeksi
pasien tampak gemetar dan berkeringat banyak.
Analis Masalah
Ny. X (54th)
Anamnesis :
- Keluhan utama : Inspeksi : -gemetar
berdebar-debar dan berkeringat
sejak 2 jam lalu banyak
dan irama
jantung tidak
teratur

Keluhan
kardiovaskular

Pemeriksaan
fisik dan DD
penunjang

DX Atrial fibrillation
Hipotesis
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang, Ny. X 54 tahun
didiagnosa Atrial Fibrilation
Interprestasi data tambahan
Anamnesis
- Wanita usia 54 tahun mengeluh berdebar-debar ,keluhan muncul setelah pasien
membersihkan rumah seharian
-Berdebar-debar sudah dirasakan sejak 4 bulan yang lalu , dan memberat sekarang

Pemeriksaan Fisik
-Kesadaran : Compos mentis ( Dalam keadaan tersadar penuh)
- TTV
TD : 120/70 mmHg ( Normal )
Nadi : 138 x/ menit ( Takikardi)
Nilai normal pemeriksaan nadi
Normal : 60-100x/ menit
Takikardi : > 100x/ menit
Bradikardi : < 60x/ menit

RR : 22x/ menit ( Normal )


Suhu : 37.3 ‘C ( Normal )

-BB : 42 kg IMT = 42 17.5 kg/m2 (berat badan kurang)


-TB : 155 cm (1,55)2
Pemeriksaan Fisik
- Kepala
Mata : Anemis (-/-) , ikterik (-/-) (Normal)
Leher : Dalam batas normal

- Thorax
Pulmo :
Inspeksi , dalam batas normal
palpasi , dalam batas normal
Perkusi , dalam batas normal
Auskultasi , suara dasar vesikuler (normal) , ronki -/-

Cor :
Inspeksi , dalam batas normal
palpasi , dalam batas normal
Perkusi , dalam batas normal
Auskultasi , S1 ,S2 tunggal ireguler ,murmur (-) , Gallop (-) , Palsus defisit (+)
Pemeriksaan Fisik
- Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : bising usus normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-)

- Ekstremitas
Akral hangat dan basah
CRT dalam batas normal
Laboratorium darah :
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

Hb 12 g/dl 13-18 g/dl

Leukosit 8000/mm3 3200-10.000/mm3

Trombosit 320.000/mm3 170.000-380.000/mm3

Hematokrit 36% 39-50%

GDS 120 mg/dl 120-200 mg/dl

Ureum 40 mg/dl 15-40 mg/dl

Kreatinin 1,1 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl


Tabel DD
Takikardi Atrial Multifocal
Fibrilasi Atrium (AF)
( MAT )
TANDA DAN GEJALA: TANDA DAN GEJALA:
Heart Rate >100x/menit Palpitasi, mudah lelah, presinkop atau
Bersifat paroksimal atau persisten sinkop, kelemahan jantung, pusing,
nadi ireguler cepat, pulsus defisit,

PATOFISIOLOGI : PATOFISIOLOGI:
Impuls listrik yang dihasilkan pada fokus Fibrilasi atrium adalah takiaritmia
yang berbeda dalam atrium jantung supraventrikular yang khas, dengan
aktivasi atrium yang tidak
terkoordinasi mengakibatkan
perburukan fungsi mekanis atrium.
Pada elektrokardiogram (EKG), ciri
dari FA adalah tiadanya konsistensi
gelombang P
Takikardi Atrial Multifocal
Fibrilasi Atrium (AF)
( MAT )
ETIOLOGI: ETIOLOGI:
•Pulmonary Disease ( PPOK, Hipertensi •Peningkatan tekanan atau resistensi
Pulmonal, COR pulmonale ) atrium
•Keadaan Hipersimpatis ( Peningkatan •Proses Infiltratif dan Inflamasi
Katekolamine - Sepsis, Shock )
•Proses Infeksi
•Metabolik ( Hipokalemia,
•Kelainan Endokrin
Hipomagnesemia )
•Drugs ( Teophyline, Intoksikasi Digitalis ) •Neurogenik
•Iskemik atrium
•Obat-obatan
•genetik

TATALAKSANA : TATALAKSANA:
•Asimptomatik •Terapi antitrombotik pada FA
•Oksigen (antikoagulan, antagonis vitK)
•Verapamil (CCB) •Tata Laksana pada Fase Akut
•Metoprolol (B-Blocker)
Fase
AKUT
EKG
Takikardi Atrial Multifocal
Fibrilasi Atrium (AF)
( MAT )

•Terdapat irama yang ireguler dan tidak •laju ventrikel bersifat ireguler dan tidak
mempunyai pola terdapat gelombang P yang jelas
•Terdapat lebih dari 3 macam Gelombang •gelombang F yang ireguler acak, kompleks
P yang berbeda di tiap sebelum QRS QRS yang ireguler
•Interval PR, P-P dan R-R sangat bervariasi •Laju jantung 110-140x/menit, tetapi jarang
•Heart Rate > 100 x/ menit melebihi 160-170x/menit
TANDA LAINNYA :
•Preeksitasi
• Hipertrofi ventrikel kiri
•Blok berkas cabang
• Tanda infark akut/lama
anatomi
DEFINISI
• Fibrilasi atrium adalah takiaritmia
supraventrikular yang khas,
dengan aktivasi atrium yang tidak
terkoordinasi mengakibatkan
perburukan fungsi mekanis
atrium. Pada elektrokardiogram
(EKG), ciri dari FA adalah tiadanya
konsistensi gelombang P, yang
digantikan oleh gelombang getar
( brilasi) yang bervariasi
amplitudo, bentuk dan durasinya.
Pada fungsi NAV yang normal, FA
biasanya disusul oleh respons
ventrikel yang juga ireguler, dan
seringkali cepat
EPIDEMIOLOGI
Fibrilasi atrium (atrial fi brillation, AF) adalah
takikardia supraventrikular dengan karakteristik aktivasi
atrium yang tidak terkoordinasi. AF adalah gangguan
irama yang paling sering ditemukan dalam praktek sehari-
hari. AF dialami oleh 1-2% populasi dan meningkat dalam
50 tahun ke depan. Di Amerika Serikat diperkirakan 2,3
juta penduduk menderita AF dengan >10% berusia di atas
65 tahun dan diperkirakan akan terus bertambah menjadi
4,78 juta pada tahun 2035.1 AF digambarkan sebagai
suatu epidemi kardiovaskular yang menyebabkan beban
ekonomi pada negara berkembang.
ETIOLOGI
AF biasanya menyebabkan ventrikel berkontraksi lebih cepatdari
biasanya. Ketika ini terjadi, ventrikel tidak memiliki cukup waktu untuk
mengisi sepenuhnya dengan darah untuk memompa ke paru-paru dan
tubuh. Etiologi yangterkait dengan AF terbagi menjadi beberapa
faktor-faktor, diantaranya adalah:

a.Peningkatan tekanan/resistensi atrium


b.Proses infiltratif dan inflamasi
c.Proses infeksi
d.Kelainan Endokrin
e.Neurogenik
f.Iskemik Atrium
g.Obat-obatan
h.Keturunan/genetic
Patofisiologi Fibrilasi Atrium
Klasifikasi Aritimia
• Gangguan pembentukan impuls
1. Gangguan pembentukan impuls di sinus
2. Gangguan pembentukan impuls di atria
3. Pembentukan impuls dipenghubung AV
4. Pembentukan impuls di ventrikular
• Gangguan penghantara impuls
Karakteristik Aritmia
• Bradikardi sinus
• Takikardi sinus
Disritmia Atrium
• Kontraksi premature atrium (PAC)
• Takikardia Atrium Paroksimal
• Fluter atrium
• Fibrilasi atrium
Disritmia Ventrikel
• Kontraksi Prematur Ventrikel
• Bigemini Ventrikel
• Takikardia Ventrikel
• Fibrilasi Ventrikel
Abnormalitas Hantaran
• Penyekat AV Derajat Satu
• Penyekat AV Derajat Dua
• Penyekat AV Derajat Tiga
• Asistole Ventrikel
Tanda dan gejala
• Palpitasi. Umumnya diekspresikan oleh pasien
sebagai:
• pukulan genderang, gemuruh guntur, atau
kecipak ikan didalam dada.32
• Mudah lelah atau toleransi rendah terhadap
aktivitas fisik
• Presinkop atau sinkop
• Kelemahan umum, pusing
Faktor Resiko
pencegahan
• Konsumsi makanan yang sehat
• Tidak merokok
• olahraga fisik
• melindungi berat tubuh
• hindari stress
• dan menjauhi minuman mengandung alkohol
tinggi.
komplikasi
• Emboli serebri (stroke)
• Gagal jantung
EVALUASI KLINIS / RENCANA TINDAK
LANJUT
Pemeriksaan Penunjang
Uji latih atau uji berjalan enam-menit
Uji latih dapat menyingkirkan iskemia sebelum
memberikan obat antiaritmia kelas 1C dan dapat
digunakan juga untuk mereproduksi FA yang dicetuskan
oleh aktivitas
fisik.

Ekokardiografi
Ekokardiografi transtorakal memiliki sensitivitas yang
rendah dalam mendeteksi trombus di atrium kiri, dan
ekokardiografi transesofageal adalah modalitas terpilih
untuk tujuan ini.
Ekokardiografi transtorakal (ETT) terutama bermanfaat
untuk :
• Evaluasi penyakit jantung katup
• Evaluasi ukuran atrium, ventrikel dan dimensi dinding
• Estimasi fungsi ventrikel dan evaluasi trombus ventrikel
• Estimasi tekanan sistolik paru (hipertensi pulmonal)
• Evaluasi penyakit perikardial
Ekokardiografi transesofageal (ETE) terutama bermanfaat
untuk :
• Trombus atrium kiri (terutama di AAK)
• Memandu kardioversi (bila terlihat trombus, kardioversi
harus ditunda)
Tatalaksana
1. Penemuan pasien dengan fibrilasiatrial
2. Pertimbangkan factor resiko
3. Hitung skor CHA2DS2VASc atau CHADS2
4. Ketahuilah pengobatan yang diketahui saat
ini
5. Pertimbangkan apakah pasien perlu
mendapatkan antikoagulan
6. Ketahuilah factor resiko stroke pada pasien
Prognosis

Terapi Atrial Fibrilasi secara keseluruhan memberikan prognosis yang lebih


baik pada kejadian tromboemboli terutama stroke. Atrial Fibrilasi dapat
mencetuskan takikardi cardiomiopati bila tidak terkontrol dengan baik.
Terbentuknya Atrial Fibrilasi dapat menyebabkan gagal jantung pada individu
yang bergantung pada komponen atrium dari cardiac output dimana pasien
dengan penyakit jantung hipertensi dan pada pasien dengan penyakit katup
jantung termasuk dalam resiko tingi akan terjadinya gagal jantung saat terjadi
Atrial Fibrilasi.
EVALUASI KLINIS / RENCANA TINDAK
LANJUT

Anda mungkin juga menyukai